Kini sudah pukul 20.30 wib.
Tiket pun sudah di beli, mereka akan duduk di kursi bisnis.
Nayla menghubungi teman temannya.
Mereka menelpon sambung 3.
"Waaah tuan putri kemana aja ni gak ada kabarnya." ucap Sila.
"Iya Nay, elo kemana aja, kita nyariin elo dari tadi." ucap Nadin.
"Iya sorry, nanti deh ceritanya. Ada yang lebih penting." ucap Nayla.
"Penting apaan Nay." tanya Sila dengan bawelnya.
"Elo semua mau gak liburan." ucap Nayla.
"Waaah elo bener bener ya bercandanya gak lucu, ngilang tiba tiba, muncul muncul ngajaki liburan.," ucap Sila.
"Iya nih Nayla, elo kan tau sendiri, uang kita sudah habis buat bayar kuliah." ucap Nadin.
"Tinggal jawab aja, mau apa gak." ucap Nayla lagi.
"Ya mau sih." ucap Sila.
"Iya Nay, siapa coba yang gak mau liburan." ucap Nadin.
"Oke, kalian siap siap, besok gue tunggu di bandara pukul 08.00 wib." ucap Nayla.
"Beneran ya Nay." ucap mereka serentak.
"Iya, nanti gue fotoin tiketnya kalau gak percaya." ucap Nayla.
"Oke deh, gue percaya." ucap Nadin.
"Ya sudah, kalian siap siap, besok jangan telat, gue bawa adek gue." ucap Nayla.
"Oke tuan putri." ucap Sila.
Setelah panggilan berakhir, Nayla tersenyum.
Sudah lama ia tidak liburan semenjak fokus dengan kuliahnya.
Sementara di dalam kamar Tama, mereka sedang mengobrol.
"Pa, nanti kita susul mereka ya pa, mama juga pengen liburan lagi pa." ucap Wulan.
Tama pun tertawa.
"Iya ma, mereka besok berangkat pukul 08.00 wib." ucap Tama.
Hari pun sudah malam, kini mereka sudah pada tidur.
Keesokan paginya pukul 07.00 wib.
Nayla dan Sheila sudah siap siap untuk menuju bandara.
"Kak, dek, maaf mama dengan papa gak bisa ngantar kalian ke bandara, 2 hari lagi kami akan menyusul kalian." ucap papa Tama.
"Iya pa, gak apa apa." ucap Nayla.
Mereka pun di antar sopir menuju bandara.
Sampai di bandara, Nayla memaksa Sheila menggunakan masker.
Ternyata sudah ada Sila dan Nadin di sana yang menunggu. Nayla dan Sheila menjadi pusat perhatian orang orang di bandara.
Penampilan Nayla yang sederhana dan sangat cantik.
Berbeda dengan penampilan Sheila yang terlihat mewah.
"Gaes, ni adik gue." ucap Nayla.
"Elo beneran liburan bawa adik." ucap Sila.
"Gara gara dia kita bisa liburan." celetuk Nayla.
"Siapa namanya dek." tanya Nadin.
"Sheila kak." ucap Sheila.
Sheila sudah tau dengan temen temennya Nayla. Hanya saja temennya Nayla tidak tau dengan Sheila.
"Nay, gue mau tanya deh sama elo." ucap Sila.
"Iya Nay." ucap Nadin.
"Elo uang dari mana bayarin kita liburan, pesawatnya juga di kasih kursi bisnis." ucap Sila.
"Sudah jangan banyak tanya." ucap Nayla.
"Itu dari papa kak." ucap Sheila tiba tiba.
Nayla menarik napasnya.
"Ayo masuk, sebentar lagi pesawatnya pergi." ucap Nayla.
Mereka pun tertawa.
Kini pesawat pun sudah terbang, dan menuju pulau bali.
Didalam pesawat, Nayla tetap menyuruh Sheila memakai masker.
"Nay, kenapa adek elo masih pakai masker dari tadi." ucap Sila kepo.
"Dia lagi flu." ucap Nayla asal.
"Bukan kak, aku di paksa kak Nayla." ucap Sheila.
"Bisa diam gak sih dek." ucap Nayla.
Mereka pun tertawa melihat kekesalan di wajah Nayla.
45 menit pesawat pun sudah mendarat.
"Nay, kita nginep di mana." tanya Sila dan Nadin.
Nayla pun terdiam, ia berfikir pasti akan menginap di villa nya.
"Nanti ada yang jemput kita kak. Tunggu saja sebentar." ucap Sheila.
Mereka pun penasaran dengan Sheila.
Dan saling melirik.
.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments