Kini jam pun sudah pukul 19.05 wib.
Di rumah Roy, mereka sedang makan malam.
Di sela sela makan malamnya, mereka berbincang bincang.
"Pa." ucap mama Vina memberi kode.
"Al, ada yang mau papa bicarain." ucap papa Roy.
"Iya pa, ada apa." tanya Al.
"Papa dan mama akan menjodohkan kamu dengan anak om Tama." ucap papa Roy.
Deg,
Bagai di sambar petir, Al yang baru ingin menyuapkan makanannya kini kembali di letakkannya.
"Pa, Al bisa memilih pasangan Al sendiri pa." ucap Al protes.
"Pasangan seperti apa yang bisa kamu pilih Al, seperti kekasih kamu saat ini, yang suka memanfaatkan mu dan menyelingkuhi kamu." ucap papa Roy sedikit meninggi.
"Mama ingin yang terbaik buat kamu Al." ucap mama Vina.
"Ma, kenapa sih mama dan papa ini." ucap Al.
"Mama dan papa sudah bicarain ini kepada om Tama dan mereka setuju. Mau tidak mau, terima tidak terima, kamu putuskan pacar kamu itu secepatnya." ucap papa Roy.
"Pa, " ucap Al.
"Jika kamu menolak, papa pastikan semua fasilitas kamu papa cabut. Dan silahkan pergi dari rumah ini." ucap papa Roy mengancam Al.
Roy pun meninggalkan Al dan mama Wulan.
"Ma, tolong Al ma, bicara sama papa ma. Al gak mau ma." ucap Al.
"Al, kali ini mama setuju dengan papa kamu." ucap mama Wulan.
Al pun semakin pusing dengan ucapan orang tuanya.
Bagaimana ia bisa memutuskan pacarnya yang sudah lama berpacaran dengannya. Mereka sudah 5 tahun pacaran.
"Maafkan aku Bel." batin Al.
Al pun menuju kamarnya.
Ia benar benar memikirkan ucapan papa dan mama nya.
Abel sudah tau jika orang tua Al tidak setuju dengannya, tapi Abel tidak mengetahui jika orang tua Al tau kartu dia.
Hanya saja Abel ingin mempertahankan Al karena kekayaannya dan mudah di maini.
Al selalu memberikan apa pun yang Abel mau.
"Kenapa semua jadi seperti ini." ucap Al.
"Abel, apa yang bisa aku lakukan saat ini, aku benar benar bingun." ucap Al lagi.
Sementara di kamar Roy dan Vina.
"Pa, apa kita tidak keterlaluan ya pa." tanya Vina.
"Gak kok ma, ini demi kebaikan dia ma." ucap Roy.
Sementara di rumah Nayla.
Nayla baru saja masuk kedalam kamar.
Nayla pun menonton film korea kesukaannya.
Sementara di dalam kamar Tama dan Wulan mereka membahas masalah perjodohan.
"Pa, gimana cara ngomongnya kepada Nayla." tanya Wulan.
"Nanti biar papa saja ma yang bicara dengan nayla." ucap Tama.
"Semoga ini yang terbaik ya pa." ucap Wulan.
"Iya ma, papa tau Al anak yang baik dan bertanggung jawab." ucap Tama.
"Semoga saja ya pa." ucap Wulan.
Jam pun sudah pukul 22.00 wib.
Mereka pun sudah tidur.
Tidak dengan Al yang masih memikirkan ucapan orang tuanya.
"Maafin aku Bel, aku gak bisa menolak keinginan papa dan mama." ucap Al sambil melihat foto abel di ponselnya.
Al pun mengirimin abel pesan.
AL : "Sayang, aku ingin bertemu besok pukul 2 siang, ada yang ingin aku bicarain."
Abel yang belum tidur pun membalas pesannya.
Abel : "Kamu ingin kita bertemu dimana sayang."
AL : "Besok aku kirimkan tempatnya."
Abel : "Baiklah, aku tunggu besok sayang."
Setelah itu Al mencoba memejamkan matanya.
Akhirnya Al pun bisa tertidur setelah mengirimkan Abel pesan.
Nayla pun terbangun pukul 01.20 wib.
Ia merasakan haus, ketika melihat teko di samping tempat tidurnya ternyata airnya habis.
Nayla pun turun ke bawah untuk mengambil air minum. Di dapur ternyata ada bik Tuti sedang mengambil air minum juga.
"Bik." ucap Nayla.
"Eeeh non, kaget bibik." ucap bik Tuti.
Nayla hanya menyengir kuda.
"Ada yang bisa bibik bantu non." ucap bik Tuti.
"Gak usah bik, Nay cuma mau ambil minum." ucap Nayla.
Bik Tuti mengangguk.
"Kalau begitu bibik duluan ya non." ucap bik Tuti.
"Iya bik." ucap Nayla.
Setelah itu Nayla pun kembali ke dalam kamar dan melanjutkan tidurnya.
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Hanisah Nisa
lanjut
2024-01-03
1