Nayla pun sudah terbangun, ia melihat ke arah sampingnya, ternyata mama nya sudah tidak ada.
Nayla melihat jam ternyata sudah pukul 07.15 wib.
"Untung gak ada kelas." batin Nayla.
Ia sangat malas turun kebawah, selesai mandi, Nayla kembali lagi membaringkan tubuhnya.
Nayla masih merasakan sakit di ulu hatinya, walaupun gak separah tadi malam.
Sementara di ruang makan,
Mama Wulan, papa Tama, dan Sheila sedang sarapan. Selesai sarapan papa Tama mengantar Sheila sekolah.
Mama Wulan kali ini tidak berangkat ke kantor, ia sengaja ingin menemani Nayla yang sedang sakit.
Mama Wulan pun membawa sarapan ke kamar Nayla.
"Kakak sudah bangun rupanya. Masih sakit perutnya kak." tanya mama Wulan.
"Masih ma," ucap Nayla.
"Sarapan dulu ya kak, nanti kita ke dokter." ucap mama Wulan.
Nayla pun menurut. Mama Wulan menyuapi Nayla.
"Kakak jangan telat makannya, walaupun lagi mengejar kuliah agar cepat selesai, kesehatan kakak juga penting." ucap mama Wulan.
"Iya ma, maaf," ucap Nayla.
Selesai sarapan, mama Wulan mengajak Nayla kerumah sakit. Mereka di antar oleh pak kardi sopir Wulan.
20 menit perjalanan akhirnya mereka sampai.
Mereka Sampai di Rumah Sakit Medical Negoro yang ternyata rumah sakit milik keluarga Nayla. Dan ternyata mereka sudah di tunggu oleh dokter Bagas.
Dokter Bagas merupakan dokter pribadi keluarga Tama.
Sebelumnya Tama sudah menelpon Bagas.
"Bu Wulan, Nayla kenapa? tadi bapak hanya memberi tahu jika ibu akan kesini dengan Nayla." ucap Bagas.
"Begini dokter Bagas, Nayla kemarin telat makan, sehingga tadi malam magh nya kambuh." ucap Wulan.
"Kalau begitu kita periksa terlebih dahulu, mari mbak Nayla." ucap dokter Bagas.
"Panggil Nayla saja dok." ucap Nayla.
Bagas yang tidak enak pun menoleh kearah Wulan.
Wulan pun mengangguk tanda menyetujui permintaan Nayla.
"Baiklah, Nayla." ucap Bagas
Bagas pun memeriksa Nayla.
Selesai di periksa, Bagas pun langsung memberikan obat.
Kini Nayla dan mama Wulan pun segera pulang.
Dalam perjalanan pulang, Nayla melihat Rayhan bersama dengan seorang wanita.
Nayla merasa kenal dengan wanita itu.
Setelah di lihat lihat, ternyata itu Sila.
Nayla tersenyum.
"Ada apa kak." ucap mama Wulan yang melihat anaknya tersenyum.
"Gak ada ma, cuma lagi seneng aja ,bisa di temenin mama begini." ucap Nayla.
Nayla akan manja kepada mamanya jika ia sakit.
Mama Wulan pun memeluk anaknya itu.
"Kak, nanti sampai rumah kakak langsung istirahat ya." ucap mama Wulan sambil mengelus kepala Nayla.
"Ma," ucap Nayla terhenti.
"Ada apa kak." tanya mama Wulan.
"Maaf, Nayla tidak menjawab pertanyaan mama tadi malam." ucap Nayla.
"Sudah, jangan di bahas lagi. Kalau kamu belum siap membahasnya." ucap mama Wulan.
"Apa ada yang mau kakak beli sebelum sampai di rumah." tanya mama Wulan.
"Gak ada ma, kita langsung pulang saja, kepala Nayla juga sedikit pusing." ucap Nayla.
Nayla masih menyender di bahu mama nya.
Walaupun nayla seorang perempuan yang mandiri, ia akan manja ketika sakit, baik itu dengan mamanya, atau dengan papa nya.
Nayla juga terkadang sering berantem bersama Sheila sang adik. Akan tetapi hari itu saja, karena Nayla sangat menyayangi Sheila adiknya itu.
Sementara di kantor, tama sedang di sibukkan dengan pekerjaannya.
Walaupun sibuk, tama tetap menomer satukan keluarga.
Ia pun sering menghubungi istrinya hanya untuk menanyakan keadaan anak anak dan istrinya itu.
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments