Para orang tua pun tertawa.
"Kalau Al pasti setuju saja." ucap Vina.
"Saya tidak mau Al menjadi salah langkah Tama, saya ingin yang menjadi pendamping Al orang yang terbaik. Maka dari itu saya ingin anak kamu menjadi pendampingnya Al, umur saya sudah tua, saya tidak tau sampai kapan saya bertahan." ucap Roy.
"Kamu gak usah ngomong gitu Roy, kita pasti akan sehat sehat, saya yakin Nayla pasti menerima perjodohan ini." ucap Tama.
"Apa Al sudah tau jika akan di jodohkan." tanya Wulan.
"Belum, dia belum tau, nanti akan saya kasih tau." ucap Roy.
"Saya juga sangat senang apa bila Nayla yang menjadi menantu saya." ucap Vina.
"Baiklah , kita sepakat menyetujui perjodohan anak anak kita ini," ucap Roy.
Mereka mengobrol masalah perjodohan sampai pukul 15.30 wib.
Selesai dari situ, Tama menjemput Sheila.
Sementara Wulan menjemput Nayla.
Ya Nayla mempunyai kelas hingga pukul 16.15 wib. Ia sudah memberi tau Wulan.
Sementara Roy dan Vina langsung menuju ke kediamannya.
Mereka akan memberi tau Al tentang perjodohan ini nanti malam.
Sementara Wulan sangat bingung bagaimana caranya memberitahu Nayla.
Tama pun sudah sampai di depan sekolahan Sheila.
Sheila yang baru keluar pun segera berlari ke mobil papa nya.
"Papa sendirian." tanya Sheila.
"Iya, mama lagi jemput kakak." ucap papa Tama.
"Pa, boleh beli bakso." tanya Sheila.
"Kamu mau bakso dek." tanya papa Tama.
"Hmm." ucap Sheila.
"Ya sudah, beliin orang di rumah sekalian." ucap papa Tama.
"Oke pa." ucap Sheila sangat senang.
Mereka menuju penjual bakso langganannya.
Sementara di kampus, Nayla baru saja keluar kelasnya.
"Gaes, maaf hari ini gue gak bisa ikut nongkrong. Gue di jemput soalnya." ucap Nayla kepada kedua sahabatnya.
"Emang elo di jemput siapa, pacar." ucap Sila sambil tertawa.
"Enak aja elo ngomong, nyokap gue yang jemput, gue gak boleh bawa mobil sendiri, karena kemarin gue sakit." ucap Nayla panjang lebar.
Kedua sahabat gak ada akhlak itu pun tertawa ngakak.
"Gue penasaran sama nyokap elo, soalnya gue belum pernah ketemu semenjak kenal elo." ucap Nadin.
"Tapi kan kalian sudah sering ngobrol sama nyokap gue di telpon." ucap Nayla.
"Tapi tetap aja gak pernah ketemu." ucap Sila.
"Nanti ada waktunya gue kenalin dengan nyokap dan bokap gue yang super sibuk itu." ucap Nayla.
"Oke, di tunggu janji elo." ucap Nadin lagi.
"Kalau begitu gue duluan ya." ucap Nayla.
Nayla pun keluar duluan,
Pas banget dengan mamanya datang.
Nayla segera buru buru masuk kedalam mobil sambil melihat kanan dan kiri nya takut ada yang melihatnya masuk kedalam mobil mewah.
"Kakak dari tadi." tanya mama Wulan.
"Gak kok ma, baru keluar juga." ucap Nayla.
"Mama sudah bertemu om Roy tadi." tanya Nayla.
"Sudah kak, bahas masalah kerjaan." bohong mama Wulan.
"Sepertinya mama sedang mikirin sesuatu." batin Nayla.
"Ma, besok Nay bawa mobil aja ya ma." ucap Nayla.
"Emang kakak mau kemana." tanya mama Wulan."
"Nay janji dengan sahabat Nay mau pergi makan ma," ucap Nayla.
"Ya sudah, pulangnya jangan malem malem ya kak." ucap mama Wulan.
"Siap mama sayang, terimakasih ya ma." ucap Nayla.
"Uang kakak masih ada, tanya mama Wulan , sebab Nayla bulan ini belum meminta uang sakunya.
"Ada ma, masih banyak kok." ucap Nayla.
Nayla memang sangat pandai dalam membagi uang saku yang di berikan mamanya.
Berbeda dengan sheila yang boros.
..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Hanisah Nisa
lanjut upnya
2024-01-01
1