Di pagi hari, Wei Chan sudah berjalan layaknya siap untuk berperang. Dia berjalan dengan penuh percaya diri.
“Semalam aku mungkin tidak sepenuhnya mengikuti adegan tidak bermoral itu, tapi jelas bahwa apa yang terjadi di masa lalu memang sudah dilakukan oleh kedua benalu itu.”
“Pengkhianatan Jiang Fei pada Nyonya Xin harus dibongkar dan aku harus membuatnya menyesal bersama dengan si jalang itu. Tapi bagaimana aku melakukan akan menentukan nasibku juga.”
“Kesempatan kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan Nyonya Xin hanya satu kali. Jika gagal maka aku akan mati dan tidak akan mendapatkan berkah dari Dewa untuk kedua kalinya.”
“Aku tidak boleh gagal kali ini, meskipun harus bermain sedikit kasar dan terbuka.”
“Pertama adalah membatalkan niat An Wang yang akan mempermalukanku di hadapan Jiang Fei seperti masa lalu.”
Wei Chan terlalu serius, namun ketika dirinya tiba di depan kamar sang majikan, dia mengatur napas dan senyumnya.
Saat hampir mengetuk pintu, dia ingat bahwa seharusnya Kaisar Jiang Fei masih ada di kamar Yu Jia.
“Apa aku harus melihat kamar Yu Jia dan memastikan si hidung belang itu ada di sana?” pikir Wei Chan dalam hati. Tapi jelas hal tersebut hanya akan membuang-buang waktu, dia mengabaikan pikiran itu dan mengetuk pintu kamar sang majikan perlahan.
“Nyonya Xin, Xiao Chan datang.”
Karena tidak ada jawaban, Wei Chan mengetuk pintunya sekali lagi dan berkata, “Nyonya Xin? Xiao Chan datang. Apa Nyonya Xin sudah bangun?”
Hanya sebuah keheningan sehingga membuat Wei Chan masuk dengan ekspresi serius. “Nyonya Xin, Wei Chan masuk.”
Saat pintu terbuka, sang majikan masih tertidur dan di sebelahnya ada seseorang yang tidak asing untuk Wei Chan.
“...” Wei Chan terdiam dan menatap sinis sosok yang memeluk sang majikan di tempat tidur. Itu adalah sang kaisar, Jiang Fei. Bahkan Wei Chan sendiri berubah masam.
“Dia bermain bersih rupanya. Pasti membutuhkan banyak usaha untuk bangun di tengah malam dan pindah ke tempat ini tanpa membangunkan Nyonya Xin. Luar biasa sekali si hidung belang ini.”
“Aku jadi kasihan pada wanita jalang yang menemaninya tidur sambil mendesah. Pasti tubuhnya seperti nenek-nenek atau seperti tertimpa tangga kayu.” itulah umpatan yang dipikirkan Wei Chan dalam hati.
Saat Wei Chan melangkahkan kakinya, dia melihat sebuah pergerakan. Itu adalah sang kaisar, Jiang Fei yang sudah terbangun dan menatap sinis Wei Chan.
“Sungguh pelayan yang sangat tidak sopan. Aku ingin tau bagaimana caramu masuk ke istana tanpa tata krama seperti itu.”
Nada suara Jiang Fei terlihat begitu jelas, seakan dia memang sudah terbangung dari tadi dan sama sekali tidak menunjukkan ekspresi mengantuk. Wei Chan berpikir bahwa mungkin sang kaisar telah memiliki rencana.
“Ini pasti ulah si jalang itu. Aku yakin dia menceritakan hal yang sangat tidak masuk akal pada si hidung belang ini. Mungkin saja, aku akan mulai bersiap untuk perang melawan sikap buruk mereka sekarang.”
“Baiklah, mari kita lihat sejauh apa aku bisa dipandang baik oleh kaisar tidak berguna ini.”
Wei Chan memainkan perannya dan memberi hormat, “Selamat pagi, Kaisar Jiang. Sungguh sebuah hari yang indah melihat Kaisar tidur dengan Nyonya Xin dan tidak melakukan hal aneh di malam hari.”
“Apa maksud ucapanmu itu?” tanya Jiang Fei sinis.
“Aku hanya berpikir mungkin Kaisar Jiang tidak bisa tidur sehingga terjaga karena begitu senang bersama Nyonya Xin. Mengenai apa yang aku lakukan di sini, maafkan Xiao Chan ini. Xiao Chan sudah membangunkan Nyonya Xin dan lupa bahwa Kaisar tidur di kamar ini.”
“Kukira Kaisar Jiang memiliki kamar lain untuk menghabiskan malam.”
Ekspresi Kaisar Jiang jelas sangat marah. Tampaknya pagi ini, Wei Chan sudah mendeklarasikan perang pada Kaisar. Siapa yang menyangka semua akan berjalan secepat itu. Namun, semua itu langsung mereda kala sang permaisuri terlihat akan membuka matanya.
“Umm…”
Wei Chan langsung menunduk hormat pada sang permaisuri, “Selamat pagi, Nyonya Xin. Pagi yang indah untuk memulai hari ini.”
“Xiao Chan datang untuk melayanimu.”
Nyonya Xin langsung terkejut dengan wajah merah karena malu, “Xiao Chan?! Astaga! Maafkan aku. Aku benar-benar malu harus membuatmu melihat ini.”
Wei Chan tersenyum, “Melihat apa? Xiao Chan senang Nyonya Xin dan Kaisar Jiang tidur bersama. Bukankah itu yang seharusnya dilakukan oleh pasangan suami istri? Tidak tidur dengan orang lain di malam hari?”
“Xiao Chan bisa saja. Aku jadi malu. Ah~selamat pagi suamiku.”
Terlihat ekspresi Nyonya Xin yang begitu bahagia memeluk sang suami. Kaisar Jiang Fei juga tampak memeluk dan memuji sang istri. Namun, sesekali dia melirik Wei Chan dan ingat apa yang dikatakan oleh Yu Jia padanya.
“Gadis ini…benar-benar berbahaya. Benar kata A Jia. Kurasa aku harus menyingkirkan dia secepatnya.”
“Jika A Lan tidak mau melakukannya, aku akan melakukannya dengan caraku.”
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌
Hajar veuhhh
2024-02-29
1