Sudah tiga hari sejak Wei Chan tinggal di istana tersebut.
Dia bicara banyak hal dengan majikannya di masa lalu, Permaisuri Xin Yi Lan. Hampir semua kejadiannya sama seperti masa lalunya dulu.
Kali ini, dia berjalan bersama permaisuri menyusuri taman.
“Nyonya Xin, Wei Chan berharap Anda mau mempertimbangkan keinginan saya untuk melayani Anda.” kata Wei Chan.
Sang permaisuri hanya tersenyum dan membalas, “Xiao Wei, aku senang dengan semua itu. Tapi aku yakin kamu mengatakannya karena kamu merasa berhutang budi. Aku tidak ingin seperti itu.”
“Tidak benar! Wei Chan siap melakukan apapun untuk Nyonya Xin!”
Permaisuri hanya bisa tertawa kecil mendengarnya.
Mereka berjalan melewati jembatan yang ada di taman dan tiba di sebuah tempat. Seperti tempat santai di tengah danau buatan. Di sana, sudah ada tiga gadis yang menunggu.
“Xiao Chan, kita minum teh sambil mengobrol ya.”
Wei Chan hanya bisa menatap majikannya di masa lalu dengan perasaan yang bercampur. Dia ingin secepatnya menjadi pelayan sang permaisuri agar bisa melindunginya dari Yu Jia.
Tapi di momen ini, dia sadar akan sesuatu.
“Sebentar. Ini…bukankah ini saat dimana aku akan bertemu…”
Ekspresi Wei Chan menjadi serius. Dia berjalan di belakang sang permaisuri. Ketika tiba, permaisuri tersenyum pada tiga gadis yang memberi hormat padanya.
“Hormat kami, Nyonya Xin.” kata ketiga gadis itu.
Sang permaisuri tersenyum dan bicara pada seorang gadis dengan pakaian paling mencolok diantara yang lainnya.
“Jia’er, terima kasih sudah menyiapkan ini semua ya. Aku senang kamu dan yang lain mau melakukan permintaan kecilku.”
Gadis itu berkata, “Jia’er senang bisa membantu Nyonya Xin. Selain itu, Jia’er juga penasaran kenapa Nyonya Xin keluar tanpa pengawal tiga hari lalu.”
“Nyonya Xin harus menceritakannya pada kami semua.”
Saat itu, Wei Chan menatap wajah dengan senyuman milik mereka. Dan yang menarik perhatiannya adalah sosok wanita dengan pakaian yang berbeda sendiri.
Bisa dibilang, gadis yang menyebut dirinya Jia’er.
“Dia…” pandangan mata Wei Chan berubah tajam dan dia tidak pernah melupakan apa yang terjadi di kehidupannya dulu.
“Iblis berwujud manusia!!”
Siapa yang menyangka bahwa Wei Chan akan bertemu dengan wanita yang membuat majikannya mati di masa lalu.
“Nyonya Xin…aku akan melindungimu kali ini!”
Permaisuri Xin memanggil gadis itu, “Xiao Chan, sini. Aku ingin memperkenalkanmu pada mereka.”
Wei Chan berjalan dan mendekati ketiga gadis itu. Permaisuri memperkenalkan ketiganya.
“Ini Mei Lan, yang ini Feng Meng dan ini pelayan sekaligus orang yang sangat aku percaya, Yu Jia. Dia sudah menjadi pelayanku sebelum aku menikahi suamiku.”
Mendengar permaisuri mengatakan hal itu dengan senyum merekah yang cantik membuat sebuah sayatan panjang dan dalam di hati Wei Chan.
“Anda menganggapnya sebagai orang yang paling Anda percaya. Tapi dia berselingkuh di belakang Anda dan membunuh Anda.”
“Andai aku bisa mengatakan hal itu sekarang. Tapi, aku harus mempunyai rencana dan bukti kebusukan wanita iblis itu!”
“Nyonya Xin…tidak akan aku biarkan si iblis dan Kaisar bertindak semena-mena lagi padamu.”
Wei Chan memberi hormat pada ketiga gadis itu.
“Aku Wei Chan dari Keluarga Wei. Aku berada di sini karena kebaikan Nyonya Xin Yi Lan.”
Yu Jia berkata, “Nyonya Xin sangat baik, kan. Beliau sangat pengertian dan memperlakukan kami, para pelayannya dengan baik.”
Dengan senyum, Wei Chan berkata, “Aku tau Nyonya Xin sangat baik. Bahkan terlalu baik sampai tidak pernah menganggap ‘gadis’ kotor sebagai pengganggu.”
-Deg
Sebuah kalimat sarkas yang membuat semua senyum di wajah permaisuri dan ketiga pelayannya.
Wanita bernama Yu Jia langsung bertingkah aneh, “Apa…maksudnya?”
“Tidak, bukan apa-apa. Tapi, seperti yang dikatakan oleh Nona Yu. Aku sangat berterima kasih pada Nyonya Xin karena sudah menolongku. Karena itu, aku sendiri ingin sekali melayani beliau.”
“Memastikan beliau aman dan tidak berurusan dengan sosok bayangan yang diam-diam menusuk Nyonya Xin dari belakang.”
“...!!” Yu Jia terkejut.
Mendengar kalimat itu, ekspresi Yu Jia berubah. Dia juga melihat sorot mata tajam yang ditunjukkan Wei Chan padanya.
“Apa ini? Gadis ini…kenapa melihatku begitu?!” pikirnya.
Wei Chan sendiri menatap sinis Yu Jia. “Aku tidak akan lengah. Akan aku buat kamu malu di depan Nyonya Xin dan kubongkar kebusukanmu yang melebihi bangkai itu!”
Tatapan mata penuh dendam pada Yu Jia membuat tekad Wei Chan semakin bulat. Ini adalah langkah pertamanya untuk membalas dendam.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
FT. Zira
terlalu nunjukin niat gak sih... ah entahlah😅
2024-01-21
1
FT. Zira
apa ya gak terlalu terburu buru kalo kek gitu🤔
2024-01-21
1
Firenia
wah pengkhianat rupanya!
2024-01-10
1