Permaisuri Xin Yi Lan duduk bersama ketiga pelayannya dan Wei chan. Tentu Wei Chan memilih untuk duduk di samping sang majikannya dulu dan tidak membiarkan Yu Jia duduk di sampingnya.
Yu Jia mengambilkan teh dan memberikannya pada permaisuri.
“Nyonya Xin, ini teh khusus yang aku racik sendiri dengan herbal dan bunga krisan untuk Anda.”
“Huwaa~terima kasih banyak, Jia’er. Aku senang kamu mengetahui teh kesukaanku sejak kecil.”
Namun sebelum sampai di tangan Nyonya Xin, Wei Chan langsung mengambil cangkir itu.
“Nona Wei!!” bentak Yu Jia, “Apa yang kamu lakukan?! Itu milik Nyonya Xin!”
Wei Chan mengamati dan mencium aroma teh tersebut. “Mungkin di waktu sekarang, Nyonya Xin tidak akan mati. Tapi aku khawatir akan ada perubahan alur waktu dan takdir.” pikirnya.
Dengan mencium dan mencicipinya, Wei Chan memastikan teh tersebut tidak memiliki racun. Kemudian dengan mudah dia membuangnya ke sisi samping.
Sontak hal itu langsung membuat Yu Jia kesal.
“Sungguh tidak tau tata krama! Itu milik Nyonya Xin dan seenaknya saja kamu membuangnya!”
Nyonya Xin sendiri bingung dengan sikap gadis yang baru dia tolong 3 hari lalu.
“Xiao Chan, itu tidak baik. Aku tidak masalah kamu menginginkan tehnya. Tapi kamu tidak boleh membuang-buang makanan dan minuman seperti itu.”
Wei Chan tersenyum pada Nyonya Xin.
“Nyonya Xin, tehnya sedikit pahit dan tidak baik untuk kesehatanmu jika kamu meminum teh yang sudah direbus terlalu lama dengan tanaman yang sama untuk beberapa kali penyeduhan.”
“Hanya akan menciptakan racun yang berkepanjangan jika diminum terlalu sering.”
Jelas itu hanya alasan yang dibuat-buat oleh Wei Chan. Tapi kalimatnya sudah menyinggung Yu Jia.
-Braak!
Dia menggebrak meja dan membentak Wei Chan, “Berani sekali kamu bersikap seperti itu padaku! Kalau bukan karena Nyonya Xin, kamu masih jadi gelandangan!”
“Dasar tidak punya sopan santun!!”
Wei Chan tidak bermaksud meladeni gadis itu, tapi dia cukup mengatakan sebuah kalimat.
“Kalau bukan karena kepolosan Nyonya Xin, beliau tidak akan mempermasalahkan sebuah batu sungai yang mencoba menjadi berlian bagi raja.”
-Deg
Sebuah serangan mental yang bagi Yu Jia, ini adalah sebuah penghinaan.
“Apa-apaan dia?! Padahal orang asing, tapi berani sekali mengatakan kata-kata itu padaku?!”
Nyonya Xin berkata, “Xiao Chan, Jia’er, kalian harus tenang. Xiao Chan, kamu tidak boleh berkata seperti itu pada Jia’er.”
“Minta maaflah padanya.”
Wei Chan sangat berat hati mendengarnya, tapi dia tetap melakukannya demi Nyonya Xin.
“Wei Chan meminta maaf pada Nona Yu atas sikap tidak sopan dari Wei Chan. Tolong maafkan aku.”
Yu Jia jelas masih tersinggung, tapi dia bersikap seolah permintaan maaf itu diterimanya.
Selesai meminum teh dan mengobrol, Nyonya Xin bersama keempat gadis-gadis itu pergi untuk berkeliling taman.
“Tidak banyak yang bisa dilakukan permaisuri di istana saat Kaisar sedang pergi bertugas ke luar kota.” kata Nyonya Xin.
Wei Chan mengingat dengan jelas bahwa ini adalah ingatan saat Kaisar Jiang Fei pergi ke wilayah barat karena adanya acara dari sepupu beliau, Perdana Menteri Hao. Beliau baru selesai membangun sebuah waduk dan mengundang Kaisar untuk menghadiri acara minum-minum.
Tentu awalnya Permaisuri Xin diajak, tapi beliau menolak dengan alasan yang masih belum bisa diketahui.
“Dulu aku tidak tau kenapa Nyonya Xin menolak Kaisar untuk ikut ke tempat Perdana Menteri Hao, haruskah aku bertanya sekarang?” pikirnya.
Tapi mengingat mungkin tidak akan ada yang berubah, dia memutuskan untuk tidak bertanya hal tersebut seperti yang dilakukannya di masa lalu.
Nyonya Xin berkata pada para gadis.
“Aku akan pergi ke perpustakaan. Apa kalian akan ikut menemaniku atau ada hal yang ingin kalian lakukan?”
“Kami akan mengikuti Nyonya Xin kemanapun Nyonya Xin pergi.”
Termasuk Wei Chan, dia juga mengatakan hal yang sama dan entah kenapa itu membuat Nyonya Xin senang.
Dia mengizinkan Wei Chan ikut dengannya. Tapi Yu Jia menghentikan Wei Chan saat Nyonya Xin sudah berjalan sedikit di depannya.
“Aku perlu bicara denganmu!” kata Yu Jia. Wei Chan tentu tidak ingat ada kejadian ini di masa lalunya dulu.
“Mungkin ini adalah perubahan yang terjadi karena sikapku. Tapi, aku tidak akan mundur!” katanya dalam hati.
Yu Jia membawa Wei Chan ke tempat lain. Di sana dia membentak gadis itu.
“Apa aku telah berbuat salah padamu?! Kenapa kamu terlihat begitu membenciku?!”
Wei Chan tidak menanggapi pertanyaan itu. Dia hanya mendengarkan Yu Jia mempertanyakan semua hal yang dilakukan gadis itu padanya.
“Aku adalah pelayan setia Nyonya Xin dan kamu telah menyinggungku dengan perbuatanmu! Padahal kamu bukan pelayan Nyonya Xin, berani sekali kamu melakukannya!”
Wei Chan naik pitam mendengarnya dan membalasnya, “Aku akan menjadi pelayan Nyonya Xin dan melindunginya dari iblis bertopeng yang diam-diam menusuk beliau di belakang.”
“Hah? Apa maksudmu?”
“Apakah…hubungan Nona Yu dengan Kaisar baik-baik saja?”
-Deg
Seketika wajah Yu Jia pucat dan dia mundur satu langkah. Dia menjadi panik.
“Apa…apa maksudmu itu? Aku tidak…aku tidak mengerti…”
Dari ekspresinya, Wei Chan tau bahwa ternyata di masa lalu, hubungan gelap antara Kaisar Jiang Fei dengan Yu Jia telah terjalin lama.
Sontak, kebencian mulai terlihat dari sorot mata Wei Chan.
“Begitu rupanya…aku senang aku bisa mengetahuinya lebih cepat sekarang.” guman Wei Chan pelan.
“Hah?! Apa yang kamu katakan barusan?!”
Wei Chan mendekati Yu Jia dan berkata dengan nada dingin, “Aku tidak akan membiarkan pedang beracun melukai Nyonya Xin lebih dari ini.”
“Sebaiknya Nona Yu berhati-hati karena aku mungkin datang dari neraka untuk menjadi takdir terkejam yang pernah ada.”
Setelah mengatakan hal itu, Wei Chan pergi meninggalkan Yu Jian untuk menyusul Nyonya Xin.
Yu Jia yang terdiam beberapa saat langsung memperlihatkan wajah aslinya.
“Dasar gadis sial! Apa mungkin…dia adalah orang yang sudah mengetahui semuanya?!”
“Tidak! Gadis itu…gadis itu harus enyah dari sini!”
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Ayu Dani
ini orang mau balas dendam tapi kok ga ngotak ya
knpa ga main cantik gtu
knpa malah terkesan nya blak blakan gt ksn yang ada mlah musuh jadi waspada dasar bodoh
2024-07-13
1
Firenia
ga bahaya tahh ngomong kekgitu /Shame/
2024-01-16
1
Firenia
itu... bukannya masuk ke ranah kurang ajar /Sweat/ nanti kalau permaisuriny kesal gimana
2024-01-16
1