“Hmmph!! Hmpph!!”
Sipa yang menyangka bahwa di saat Wei Chan sedang mengendap-endap, dari belakang terdapat sosok yang menutup mulut gadis itu dan menariknya ke sebuah belokan lorong istana yang luas itu.
Tentu saja gadis itu panik. Dia berusaha melepaskan diri dari sergapan itu, namun Wei Chan menyadari sesuatu.
Tangan yang menutup mulutnya itu adalah tangan perempuan. Perlahan, dia menengok ke belakang dan ternyata benar. Itu adalah seniornya sendiri.
“Xiao Chan! Kamu tidak mau tertangkap pengawal karena keluar malam-malam kan?!” bisik gadis yang menyergapnya. Itu adalah Mei Lan, dia melepaskan tangannya dari mulut Wei Chan dan mengintip untuk memastikan tidak ada pengawal yang mengikuti.
“Haaa~” sambil menghela napas, dia menarik tangan Wei Chan dan masuk ke ruangan lain yang tidak terkunci diam-diam.
“Xiao Chan, kenapa kamu menyelinap malam-malam begini?” tanya Mei Lan dengan suara pelan.
Wei Chan sedikit panik dan balik bertanya untuk mengalihkan perhatian, “Xiao Lan sendiri…kenapa bisa keluar malam-malam?”
“Aku habis dari toilet dan tidak sengaja melihatmu. Kamu tau kan kalau Kaisar Jiang Fei sudah pulang. Sudah pasti penjagaan malam akan diperketat. Bagaimana kalau sampai kamu dianggap penyusup dan membuat heboh satu istana?”
Wei Chan tidak bisa menyalahkan Mei Lan yang menangkap basah dirinya. Tapi dia juga tidak mau menyerah dengan tujuannya malam ini. Dia ingin tau kemana kaisar pergi dan apa yang akan dilakukannya.
Dengan wajah polosnya, Wei Chan meminta maaf pada Mei Lan. Tentu saja Mei Lan hanya bisa menghela napas dan menawarkan dirinya sendiri untuk mengantar Wei Chan ke kamarnya.
“Tidak perlu. Aku akan kembali sendiri.” jawab Wei Chan sambil menolaknya.
“Kamu yakin? Aku bisa meminta pengawal untuk tidak menganggapmu melanggar peraturan.”
“Tidak apa-apa. Aku bisa kembali sendiri. Selain itu, Xiao Lan juga pasti lelah, kan? Kembalilah duluan. Malam masih panjang dan waktu istirahat adalah yang paling kamu butuhkan saat ini.” kata Wei Chan yang mencoba meyakinkan seniornya tersebut.
Mei Lan mengakui bahwa dirinya sendiri mengantuk dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Kedua gadis itu berpisah kembali di sebuah lorong.
“Aku tidur dulu, kamu jangan lupa istirahat juga ya Xiao Chan.” ucap Mei Lan.
“Baik. Selamat malam, Xiao Lan.”
Mei Lan berjalan kembali ke menuju kamarnya. Memastikan bahwa juniornya itu tidak pergi ke tempat aneh, sesekali Mei Lan menengok ke belakang dan mendapati Wei Chan yang masih berdiri sambil melambaikan tangannya.
Tampaknya gadis itu lebih berhati-hati pada junior barunya.
Beberapa saat setelah bayangan sang senior menghilang dan tidak terlihat lagi, Wei Chan terlihat serius.
“Kenapa bisa kebetulan sekali bertemu Mei Lan di sini? Sebelumnya hal ini tidak terjadi dulu. Artinya memang banyak yang berubah sesuai dengan tindakan yang aku lakukan di masa sekarang.”
“Baiklah, karena sekarang aku tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi, aku akan melihat kamar si jalang itu. Firasatku mengatakan bahwa dia dan si hidung belang pasti sedang bersama sekarang.”
Wei Chan kembali pergi menuju kamar Yu Jia. Kali ini, tidak ada yang menghalanginya untuk tiba di sana.
Saat berhasil di depan kamar Yu Jia, dia melihat sekitar tempat itu untuk memastikan bahwa dirinya aman. “Syukurlah, tidak ada siapapun.”
Keadaan di dalam sedikit hening.
“Apa yang terjadi di dalam? Aku ingin tau. Haruskah aku melubangi sedikit pintu ini untuk bisa mendengar percakapan mereka?”
Setelah berusaha untuk lebih tenang, akhirnya ada sesuatu yang dapat didengarnya. Suara apa lagi yang terdengar selain desahan dari wanita yang sangat dikenalnya Yu Jia.
“Aah~tunggu dulu sayang~”
Desahan itu memang lebih kecil dari sebelumnya, tapi tetap terdengar mengganggu untuk Wei Chan.
Namun rupanya bukan hanya suara Yu Jia yang mengganggu Wei Chan, melainkan suara pasangan mesum yang diajaknya bercinta malam itu.
“A Jia, aku benar-benar merindukanmu. Hari ini sepertinya aku akan di sini.”
“Jiang Fei, aah~tunggu dulu. Pelan-pelan saja, Jiang Fei. Aah~”
-Deg
Wei Chan langsung memasang wajah geram.
“Sungguh menjijikan. Jiang Fei…Yu Jia…”
Sudah muak mendengar pasangan tidak senonoh itu, Wei Chan memutuskan untuk pergi dari sana menuju kamarnya. Sambil menutup rapat pintu kamar dan menguncinya, Wei Chan menggebrak meja dan meluapkan emosinya sendirian.
“Dasar sial! Kaisar biadab itu benar-benar melampiaskan nafsu hewannya di saat dia sudah memiliki Nyonya Xin!”
“Tidak tau malu! Mengkhianati Nyonya Xin seperti ini… aku tidak akan tinggal diam.”
**
Di sisi lain, di tempat Kaisar Jiang Fei dan Yu Jia berada…
Mereka terus bermain cinta dan saling melampiaskan nafsu mereka satu sama lain. Tidak perlu dijelaskan secara detail bagaimana mereka melakukannya.
Di tengah-tengah, ketika mereka masih bercinta dengan panas, Yu Jia mengatakan sesuatu.
“Ah, Jiang Fei. Aku mau bercerita.”
“Kenapa?”
“Kamu tau pelayan kurang ajar yang mempermalukanku saat di pesta?”
“Ya? Wei Chan, kan? A Lan tampaknya menyukai gadis itu. Katanya dia sangat baik dan pintar.”
“Aku membencinya!” tegas Yu Jia. Sungguh hebat, dia masih bisa menunjukkan ekspresi marah di saat seperti itu. Hal itu membuat Jiang Fei terdiam dan berhenti bercinta dengannya untuk beberapa saat.
Sambil merebahkan dirinya di samping tubuh wanita yang telanjang bulat itu, Jiang Fei bertanya pada selingkuhannya.
“Kenapa kamu tiba-tiba marah?”
“Dia mencoba mempermalukanku di hadapan permaisuri dan dia menjijikan.”
“Begitu. Tapi A Lan tidak terlihat membencinya sama sekali.”
Yu Jia tersenyum licik diam-diam dan mendekatkan dirinya pada sang kaisar.
“Jiang Fei, kamu mencintaiku kan? Aku tidak mau jamur kotor itu ada di tempat ini. Nyonya Xin tidak akan mengusir anak itu tapi kamu bisa melakukannya untukku, kan?”
“Aku khawatir dia akan memberi kita masalah.”
Kalimat itu membuat Jiang Fei penasaran, “Memberi kita masalah? Apa maksudmu?”
“Dia…dia tau hubungan antara kamu dan aku.”
“...!!” Kaisar Jiang Fei terkejut dan langsung duduk dengan wajah panik. “Apa maksudnya itu?!”
“Seperti yang aku katakan, dia tau bahwa kita saling mencintai di belakang permaisuri dan tampaknya dia telah mengetahui hampir semuanya.”
“A Jia, kamu yakin?”
“Ini hanya firasatku saja tapi dari semua kata-kata tidak menyenangkan darinya, dia seperti memancing emosiku saat kamu tidak ada.”
Kaisar terlihat serius sekarang. Dia seperti berpikir keras. Melihat ekspresi itu, Yu Jia sangat yakin bahwa kaisar mungkin akan membuat Wei Chan keluar dari istana ini.
Dengan tubuh yang sengaja ditonjolkan ke dada sang kaisar, Yu Jia memeluk Jiang Fei dan berkata, “Jiang Fei, aku tidak keberatan untuk menunggumu menikahiku setelah kamu lelah dengan Nyonya Xin. Wanita itu juga belum tentu bisa memberimu anak.”
“Tapi untuk pelayan dari jalanan itu…aku sangat yakin kamu harus menyingkirkannya. Ini semua demi masa depan kita berdua.”
Yu Jia terus menceritakan apa yang dialaminya selama Wei Chan ada di istana. Tentu saja sebagian dari cerianya itu adalah karangan, namun intinya tetap satu. Dia menyampaikan bahwa Wei Chan mengetahui hubungan gelap keduanya.
“Aku mengerti, aku akan memikirkan caranya.”
Malam itu, Yu Jia merasa kemenangan mulai ada padanya. Meskipun Wei Chan sendiri mungkin akan melakukan sesuatu.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf🥑⃟ҒᎪᎠHᏆᏞᏞᎪH 🌻͜͡ᴀs
waaa tebakanku salah ternyata
kabuurr 🏃🏃🏃🏃
2024-02-10
1