Hari ini aku begitu gelisah entah kenapa , dan semoga saja tidak akan terjadi apa apa
"sudah hampir satu Minggu mas Arjuna pulang , seharusnya dia datang hari ini karena undangan pernikahan kami sudah pun tersebar"
Aku bergumam sendiri , berbagai perasaan campur aduk saat ini aku rasa , takut ,kesal dan juga sedih
"Tok...tok..!" Aku terhenyak dalam lamunanku ketika pintu rumah ada yang mengetuk , aku bangkit untuk mengetahui siapa gerangan diluar sana
"Mas ..." Ternyata Arjuna yang tengah berdiri didepan pintu dengan seorang pria tua seusia ayahku
"Assalamu'alaikum..."
"wa'alaikum salam , mas Alhamdulillah kamu datang !" Aku mencium tangan suamiku dan juga pria tua itu
"Oh iya yank kenalkan ini pakde aku , namanya pakde Wiryo "
"Selamat datang di gubuk kami pakde , maaf jika tempatnya sempit " Pakde tersenyum padaku
"Tidak usah dipikirkan nduk , pakde pun sama seperti kalian kok ". Aku manggut manggut mendengar nya
"Astagfirullah , sebentar aku panggil Ayah dan ibu dulu , Adinda permisi dulu ya pakde "
Aku segera masuk dan keluar rumah melalui pintu belakang untuk mencari keberadaan orang tuaku di kebun belakang
"Ayah ..ibu.. Mas Arjuna udah datang !"
"Benarkah Din , apakah bersama keluarganya ?". Aku terhenyak mendengar pertanyaan Ayahku , kenapa baru aku menyadarinya sekarang kalau tak ada seorangpun dari keluarga Arjuna yang datang saat ini , hanya pakde Wiryo
"Dinda , kenapa tidak jawab nak , apakah calon mertuamu...". Ibu menggantung ucapannya ketika melihat aku yang terdiam dengan lelehan air mata
"Hanya pakde nya yang datang Ayah..ibu , sedangkan keluarga besarnya tak satupun yang datang kemari"
Mendengar penuturan ku ibu terhuyung kebelakang , aku menahan tubuhnya yang hampir terjatuh
"Bagaimana mungkin mereka tega lakukan ini pada kita nak, sedangkan dua hari lagi resepsi pernikahan kalian akan dilaksanakan "
Aku menoleh pada Ayahku yang hanya diam terpaku , aku bisa melihat dengan jelas dari wajahnya antara marah dan kecewa
"Mari kita temui mereka Bu , apa yang sebenarnya terjadi ?!"
Ayah dan ibu meninggalkanku seorang diri tanpa kata terucap dari mereka
"Maaf Ayah ..ibu , jika telah membuat kalian kecewa , sungguh ini bukan kemauanku hik..hik...!". Tubuhku luruh kebawah tak kuasa menahan sesak didada , rupanya ini lah jawaban dari perasaanku yang sedari tadi tidak enak
"Nak Arjuna kamu sudah datang rupanya "
"Ayah...ibu , kenalkan ini pakde Wiryo yang akan mewakili kedua orang tuaku "
Ketika aku baru sampai aku melihat ayah dan ibu sedang berjabat tangan memperkenalkan diri pada pakde Wiryo
"oh iya nak Arya , kenapa tak satupun keluargamu yang datang untuk mendampingi mu ?". Ibu bertanya dengan hati hati agar tak menyinggung perasaan Arjuna
"Maaf Ayah...ibu , mereka tidak bisa datang karena sibuk , sekali lagi maaf jika mengecewakan kalian !"
Aku tersenyum kecut mendengarnya , sesibuk apa mereka sampai tidak bisa hadir di hari penting kami
"Oh iya maaf juga kalau aku tidak bisa mendampingi keponakanku di acara akad nikah nanti ,karena ada keperluan yang harus aku selesaikan segera "
"jadi maksud pakde ?"
"Maaf pak , Aku datang kesini hanya untuk menitipkan Arjuna pada kalian karena besok pagi aku harus segera kembali ".
Ibu memejamkan matanya kesal , aku menggenggam tangannya yang terasa dingin
"Ya sudah pakde dan nak Arjuna sebaiknya kalian istirahat dulu saja "
"Baiklah yah, kami ijin untuk istirahat dulu "
"Silahkan...!"
Setelah mereka masuk kedalam kamar , Ayah dan ibu membawaku kedalam kamarku untuk berbicara
"Apa ini Dinda , apakah mereka sedang mempermainkan kita ?"
Aku tertunduk tak berani menatap wajah orang tuaku
"Aku juga tidak tahu Ayah , terus kita harus bagaimana?"
"Entahlah , apakah mereka sengaja , mempermainkan kita semua !"
"Jangankan memberi hantaran seperti pada umumnya , keluarga nya pun tak ada satupun yang mau
mendampingi !"
"Bagaimana nanti kata orang orang yang mengetahui ini semua !"
Aku Terdiam membenarkan apa yang dikatakan orang tuaku , sebegitu rendahnya kah kami Dimata mereka
"Akh....!" Aku merintih kesakitan , perutku rasanya seperti diremas dengan keras
"Adinda kamu kenapa nak ?"
Aku tak menjawab pertanyaan mereka , terasa ada sesuatu disela kakiku
"Darah ..!"
Ayah berteriak kaget ketika melihat ada darah yang mengalir disela kakiku
"Ibu perutku sakit sekali hik ..hik.. !" Aku menangis menahan rasa sakit yang teramat
*Bersambung..
#🥰🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments