Ketika sore menjelang aku keluar dari kamarku , sebenarnya sedari tadi aku tidak bisa memejamkan mataku
aku berpikir bagaimana nanti nanti aku menghadapi ayahku, apakah dia akan berlapang dada atau mengusirku
"Bu , ayah sudah pulang ?"
"Sudah dan dia menunggumu diruang depan , panggil suamimu juga "
"Apakah dia. Marah Bu ?"
"Nanti kamu tahu sendiri , pergilah "
Dengan langkah gontai aku menuju kamar adikku Bayu , sebelum aku mengetuk pintu Arjuna menyembulkan kepalanya keluar
"Mas ngagetin aja , cepat kita ditunggu ayah didepan !"
"Ayok...". Arjuna merangkul pundak ku , walau agak risih aku membiarkan saja
"Ayah....!" Aku mencium tangan ayahku diikuti Arjuna di belakangku
"Duduklah kalian , dan coba ceritakan dari awal tentang pernikahan kalian !"
Dengan lantang Arjuna menceritakan tanpa menguranginya , bagaimana kejadian sampai akhirnya kami menikah siri
Tampak raut kecewa diwajah ayah , mungkin dia merasa tak dianggap oleh kami
"Sebenarnya ayah sangat kecewa pada kalian tapi mau gimana lagi "
"Maafkan kami yah !"
"Ayah mau kamu Arjuna bawa keluargamu untuk melamar Adinda secara resmi "
"Maksud ayah ?"
"pernikahan kalian tidak kuat, maka dari itu ayah akan menikahkan kalian lagi "
"Baik ayah , aku akan membawa keluargaku kesini!"’
Akhirnya aku bisa sedikit bernafas lega "
"ya sudah kalian makanlah dulu ,tadi ibumu sudah menyiapkannya !"
"Ayah..?"
"Ayah sudah makan tadi , jadi kalian berdua saja!"
"Baiklah yah.."
Aku dan Arjuna menuju dapur dimana ada meja kecil yang sudah tersedia beberapa masakan sederhana
"Aku ambilkan nasinya mas.."
"ya sayang..tapi jangan terlalu banyak yah , takut gemuk hehe.."
"Takut gemuk atau karena makanan ini tidak sesuai selera mu ?!"
"Ngak yank , justru mas kangen dengan masakan seperti ini , maaf yah kalau kamu tersinggung...?"
"Hmmm..!"
Kami berdua menikmati masakan ibu dengan dengan penuh decak kagum , ternyata masakannya tetap lezat meski sederhana , buktinya Arjuna yang tadinya minta sedikit malah minta nambah
"Alhamdulillah kenyang yank , enak banget masakan ibu "
"Ternyata masakannya tetap sama rasanya tak berubah hehe.."
"Adik adiknya pada kemana yank , kok rumah sepi ?"
"kalau wayah gini mereka pada berangkat ke mushola "
"ya sudah kita ke teras depan yuk , ada yang ingin mas bicarakan "
Aku mengangguk setuju , dan disinilah kami di teras depan yang telah aku hampar dengan tikar
"Duduklah mas , maaf rumahku memang begini "
"Jangan suka berprasangka buruk , mas tidak apa apa kok ,
malah mas merasa bahagia hidup dengan kamu "
"Terimakasih , oh ya apa yang akan mas bicarakan ?"
"Mengenai pernikahan kita , Ayah memang benar kita harus menikah resmi dan karena itu mas akan pulang untuk mengurus persyaratan pernikahan kita "
"Secepat itu ?"
"Kenapa hmm , kamu masih ingin bersama mas ?"
"Bu..bukan begitu mas , ya sudah kalau bisa secepatnya diurus ok ?"
"Iya sayang...!"
Aku tersenyum lega mendengarnya , mudah mudahan jalannya dipermudah
"Oh iya yank , maaf kalau mas belum bisa membawa kamu kerumah orang tua mas "
"Ngak usah dipikirkan , aku sadar diri mas , yang penting mas tidak akan meninggalkanku "
"mas janji...akan terbuka tentang mas walau sekecil apapun "
Arjuna menangkup wajahku ,ada sesuatu yang terpendam yang belum aku tahu tentang dirinya
"Masuk yuk mas ngak enak dengan tatapan tetangga , nanti dikira kita kumpul kebo lagi , takut digrebek warga !"
"kok bisa sih ?"
"Ini kampung mas dan masih kental dengan adatnya ,apalagi tidak ada bukti dari pernikahan kita "
"Maaf yank , mas membuatmu berada diposisi yang sulit "
"ngak papa , oh ya besok aku antar ke stasiun aja yah ?"
"Boleh juga "
Kami berbincang bincang hal kecil mulanya , sampai akhirnya kedua orang tuaku pun ikut bergabung dengan kami
"Semoga aku tidak salah pilih dengan jodohku " Aku bergumam lirih , ada rasa bahagia ketika aku melihat senyumnya
"Assalamu'alaikum...!" tampak adik adikku rupanya sudah kembali dari mushola
"Wa'alaikum salam...kok udah pada pulang biasanya kan pulang kalau udah dibawakan rotan hehehe..."
"ih...itu dulu kak , sekarang kita sudah dewasa masa mau dicariin terus "
"Siapa tahu..."
"Ngak lah kak , serius kita ini anak anak yang nurut sama ortu. "
"Oke..oke , kakak percaya sama kalian , duduklah kenapa jadi pada berdiri begitu ?"
Semua adik adikku saling pandang dan melirik kearah Arjuna
"Sini duduk dekat mas , kok jadi pada malu begitu sih ?!"
"Emang boleh ya mas ?"
"Ya ampun tentu boleh , mas ini kan suami mbak Dinda , berarti mas ini ya mas kalian juga , iya kan ?"
Setelah dijelaskan keempat adikku semuanya duduk bergabung , tak berselang lama mereka sudah begitu akrab ,
Tampak senyum mereka mengembang ketika canda dan tawa mereka sudah tak canggung lagi
*Bersambung ..
#maaf telat dikarenakan kondisi lagi tidak fit 🙏🥰#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments