Waktu yang mereka tunggu telah tiba , aku bergegas membereskan meja kerjaku ketika suara bel tanda waktu bekerja telah usai , aku segera mengambil tas ku dan segera keluar dari ruangan menuju tempat yang telah kamu janjikan
"Lama nunggu yah , maaf tadi aku harus menulis laporan yang kelupaan
"Ngak kok , aku juga barusan nyampai , kalau begitu ayok kita cabut sekarang "
Akhirnya kami melangkah keluar perusahaan , ternyata taksi yang kami pesan sudah menunggu didepan , setelah kami mengucapkan arah tujuan kami ke driver , taksi yang kami tumpangi melesat di keramaian Jalan raya.
"Terimakasih pak , semoga mendapat penumpang yang banyak !"
" Amiin ..terimakasih neng doanya"
Dengan langkah gontai aku memaksakan kakiku untuk terus berjalan , rasa lelah setelah seharian bekerja membuat aku ingin beristirahat sebentar saja
"Heh , jalannya pelan sekali udah kayak siput aja , cepetan markonah keburu habis tiketnya !"
"Baru juga jam berapa , belum telat tuh lihat loketnya aja masih tutup " Aku menunjuk sebuah loket yang masih tertutup
"Dasar markonah , itu loket nomer tiga, sedang yang kita tuju loket nomer dua !"
"Waduh..itu antriannya kayak kereta api , panjang bener !"
Zura mendengus kesal , gimana ngak antri orang film itu kan lagi trending saat ini
"Besty , kamu aja yang ngantri oke , aku mau tidur dibangku itu sebentar boleh ?"
"Dasar putri tidur , hati hati ada yang nyium loh !"
"Kalau yang nyium nya ganteng berarti rejeki dong , haha..!"
"Huh...dasar gesrek ! "
Sambil tertawa cekikikan aku melangkah menuju sebuah bangku panjang diruang tunggu , rasa remuk badanku , kalau tidak terlanjur janji mungkin saat ini aku sedang berbaring di kasur tercintaku
"Din , woi bangun buruan . Nih tiket kamu !". Sambil menarik tanganku ,Zura berjalan masuk kedalam
"kok bentar sekali kamu ngantri tiketnya , perasaan baru juga aku merem deh !"
"Heh , markonah kamu kira aku patung yang harus berdiri terus , tidak ada empati sama sekali jadi temen !"
"ck..!" Aku berdecak kesal , lama lama aku karetin juga tuh bibir biar ngak manyun saja
"Din , lihat tuh ada Gilang , siapa kira kira wanita yang bersamanya !"
Aku menoleh kearah yang Zura tunjuk , dan benar sekali ada Gilang disana dengan seorang wanita , tampak mereka sangat mesra , bahkan tangan nya begitu erat menggenggam tangan wanita itu
Tak sengaja mataku dan matanya bertemu pandang , Gilang tampak terkejut melihatku
"Dasar kadal buntung , ceweknya ada disana sini ,sedangkan istrinya menguber kamu terus , padahal yang suaminya play boy cap kadal buntung !"
"Cih , dasar lelaki bre\*\*\*\*k !"
Aku mengumpat nya kesal , tiba tiba
sebuah tangan meraih pergelangan tanganku , aku berusaha mengibaskan tanganku berharap pegangan itu terlepas
"Din , jangan salah paham itu tidak seperti yang kamu pikirkan !"
"tolong lepaskan tanganku , dan tidak ada yang perlu kamu jelaskan lagi , bagiku semuanya sudah berakhir !"
"Tidak sebelum kamu mendengar penjelasanku, dan asal kamu tahu aku sangat mencintai kamu , aku tidak akan melepaskan kamu , camkan itu !"
Setelah mengucapkan itu ,Gilang pergi meninggalkan ku dengan muka yang tampak emosi
" Are you oke ?" Dengan tangis yang sedari tadi ku tahan akhirnya kulepas juga , sakit rasanya bahkan sangat sakit
"Kenapa selalu aku yang tersakiti , kenapa juga aku tidak pernah merasa bahagia ,kenapa ..?"
"itu berarti Tuhan telah memilihmu untuk menjadi wanita yang kuat , dengan segala cobaan hidupmu selama ini , kamu selalu bisa menghadapinya "
"Tapi aku lelah , apakah boleh aku menyerah ?"
Mendengar itu Zura segera memeluk tubuhku dengan erat , dia berharap duka ku bisa juga dia rasakan dan berbagi dengannya
#🥰🙏 #
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments