Seharian aku dan Zura menghabiskan waktu bersama , mesti sempat aku merasa pusing karena kilasan kilasan dulu yang melintas begitu saja
"Hari sudah gelap diluar sana besty , sebelum pulang bagaimana kalau kita makan malam di cafe langganan ku saja "
"Terserah kamu saja , asal kamu yang bayar yah hehe.."
"huh , ngak modal banget jadi orang"
Akhirnya kami menuju cafe yang tak jauh dari sana , tampak cafe tersebut begitu ramai pengunjung
"Kita duduk disini saja ,Din . Ngak ada kursi kosong lain semua penuh "
"ok , yang penting bisa duduk "
Akhirnya makanan yang kami pesan datang , aku menikmati nya dengan rasa nikmat yang luar biasa, mungkin karena terlalu lapar jadi begitu nikmat terasa
"Hai sayang sudah lama nunggu ?"
Deg
Rasanya makanan yang ada di mulutku saat ini rasanya berhenti di tenggorokanku , suara yang sangat aku hafal ,kenapa seakan semesta tidak merestui ku untuk melupakan , atau memang dunia seperti daun kelor yang berputar ditempat dan akan selalu bertemu
"Cih...ketemu buaya buntung lagi "
Zura berdecak kesal ,aku diam mencoba mengatur nafasku
"Biarkan saja yang penting tidak mengganggu kita"
"Hmm, kamu benar sebaiknya kita lanjutkan lgi makannya , dan jangan bilang kalau kamu sudah ngak selera makan ok !"
"Tenang saja sudah tidak ada pengaruhnya buatku " Kilahku walau aku sadar Zura tahu kalau aku tengah berbohong
"Din ,aku lupa kalau aku ada janji dengan temanku sekarang , tidak apa apakan?"
"sure..santai aja kali"
Sepertinya sepasang mata tengah menatapku tak berkedip , aku melirik sekilas untuk memastikan dan benar saja dia tengah menatapku dengan tajam
**
"Sayang , kamu lihatin apa sih dari tadi kok ngelihatin kesana terus?"
"eh .ngak ada apa apa kamu mau pesan makanan apa , pesan saja..!"
"Meira sih disamain sama pesanan mas Gilang saja deh"
"ok .." Gilang memanggil waiters untuk memesan makanan kesukaannya
Sementara itu yang ditunggu Zura sudah datang , seorang lelaki tampan dengan kulit sawo matang berdiri dihadapan kami
"Hai Zura maaf aku telat , tadi jalanan agak sedikit macet"
"Hampir lumutan tahu nungguin nya , lain kali lebih telat dari ini pun ngak papa!"
"Hehe..jangan marah dong kan aku udah minta maaf "
Aku diam mendengarkan interaksi mereka tanpa ada niat untuk memperkenalkan diri
"iya iya aku maafkan Arjuna "
Ternyata namanya Arjuna , nama yang bagus seperti wajahnya dan harap seperti hati dan kelakuannya
Kok aku ngak dikenalin dengan teman kamu , Zura..!"
"Oh iya aku lupa " Zura menepuk keningnya tanda dia lupa
"kenalin besty aku namanya Adinda " Zura mengenalkan ku pada Arjuna , aku tersenyum menyambut jabatan tangannya
"Senang bertemu denganmu Adinda "
"Aku juga ". Aku melepas jabatan tanganku , ada sesuatu ketika aku menatap wajahnya , mengingatkanku pada seseorang
"Brakk !" Aku terjengkit kaget ketika seseorang menggebrak meja yang kami tempati
"Cih pantesan saja kamu menjauhi ku jadi rupa nya kamu sudah ada gebetan baru rupanya!"
Aku melongo dibuatnya , bukankah disini aku yang tersakiti tapi kenapa dia menyalahkan ku "
Arjuna menatapku mencari jawaban atas apa yang Gilang tuduhkan , ada rasa tak enak yang
Aku rasakan
"Heh..kadal buntung enak saja kamu nuduh Adinda begitu , bukankah kamu sendiri yang berselingkuh !"
Bukan aku yang menjawab tuduhan Gilang , tapi Zura yang sedari tadi geram rupanya sudah tidak bisa menahan rasa gatal dibibir nya
"Maaf , kenapa kamu marah sama aku , kita sudah tidak ada hubungan apapun , apa kamu lupa kalau kamu pria beristri ?"
Tampak Gilang mengepalkan tangannya tanda dia menahan emosinya
"Dan asal kamu tahu , dia Arjuna kekasih saya puas kamu..!"
Aku lihat Arjuna tampak terkejut mendengarnya ,Aku jadi tidak enak hati menyangkutkan dirinya dalam permasalahanku
**
#🙏🥰 maaf tidak belum bisa lancar update#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments