Ketakutan Yang Jo Rasakan

Tepat pukul 6 petang, Jo dan adiknya Nadia baru tiba di rumah, dan tentu saja kepulangan mereka berdua langsung disambut dengan tatapan khawatir yang terpancar jelas dari wajah ibu Siti dan bapak Imran.

Bagaimana tidak, sejak tadi pasangan suami istri itu sudah merasa sangat panik, mereka mondar mandir kesana kemari karena kedua anaknya tidak kunjung pulang ke rumah.

"Nak...! Kalian berdua dari mana saja? Kenapa kalian bisa telat sampai rumah?" tanya pak Imran bersama bu Siti langsung berlari keluar rumah, mendekati kedua putra dan putrinya.

Jo memarkirkan sepedanya di depan rumah, lalu turun sambil memegang tangan adiknya Nadia. Raut wajah Jo begitu sangat menyedihkan. Dia hanya diam dan terlihat seperti orang linglung.

"Iya, sebenarnya ada apa? Lalu kenapa penampilan kalian berdua menjadi seperti ini? Ada apa dengan adik mu Jo. Kenapa wajah adikmu bengkak dan penuh luka."

Bu Siti dan pak Imran bertambah syok kala melihat wajah putrinya Nadia yang penuh lebam dan luka. Lalu dia juga mengenakan baju seragam sekolah milik seorang pria, dan baju itu adalah baju Marvel, yang terpaksa Jo kenakan kepada adiknya, karena baju adiknya sudah robek tidak karuan.

Lalu Jo pun menarik tangan bapak dan ibunya, wajahnya tidak menampilkan ekspresi apapun. Entah apa yang harus dia jelaskan atas kejadian yang menimpa dia dan adiknya beberapa jam yang lalu. Tapi dia harus mengatakan kepada kedua orang tuanya. Agar kedua orang tuanya dapat membantu dirinya.

"Bapak, ibu. Ayo kita masuk. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan." ajak Jo kepada kedua orang tuanya.

Setelah masuk ke dalam rumah, Jo menyuruh bapaknya untuk mengunci pintu yang terbuat dari tripek itu. Lalu pak Imran mengikuti perintah putranya. Dan setelah itu kembali duduk di atas kursi yang sudah jelek yang ada di ruang tamu.

Tak lama kemudian, Jo terlihat meneteskan air mata, dia berlutut tepat di hadapan ibunya.

"Ada apa? Kenapa kau seperti ini nak?" tanya ibu Siti menjadi panik.

Begitu juga dengan Nadia. Dia ikut menangis sangat menyedihkan. Melihat kehancuran yang kakaknya alami. Sedangkan kedua orang itu merasa keheranan, sebenarnya ada apa dengan putra dan putri mereka.

"Nak, ada apa? Coba katakan kepada bapak dan ibu? Kenapa kalian berdua sama sama menangis seperti ini?" tanya pak Imran memeluk tubuh Nadia ke dalam pelukannya.

Tak lama berselang, Jo pun mendongakkan wajahnya, sambil menatap wajah sang ibu. Setelah itu, Jo menceritakan semua kejadian yang menimpa mereka berdua.

Mendengar cerita dari Jo. Membuat pak Imran dan bu Siti menjadi sangat terkejut. Bagaimana mungkin ada sekelompok pemuda yang begitu jahat kepada kedua anak mereka.

"Ya Tuhan.....! Cobaan apa lagi yang engkau berikan kepada kami Tuhan!" teriak ibu Siti berlinang air mata.

Jo langsung luruh dari berlututnya, dia duduk di atas lantai dengan keadaan yang sudah tidak bertenaga. Sungguh di dalam hatinya tersimpan rasa takut yang amat sangat besar. Bagaimana jika benar, dia yang akan menjadi tersangka dari kematian teman sekelas nya itu.

Sedangkan saat ini, Jo yakin, bahwa mayat Dimas yang tergeletak di basecamp milik Marvel, masih akan tetap berada di sana sampai esok hari tiba. Jo benar-benar frustasi. Tubuhnya menjadi mengigil dan keringat dingin langsung membasahi seluruh tubuhnya.

"Hiks... Hiks...! Tolong Jo bu, pak, Jo takut!" seru Jo sambil memeluk kedua lututnya.

Melihat kesedihan dan kepanikan yang dialami oleh putra mereka, membuat pak Imran dan bu Siti semakin meneteskan air mata. Dengan cepat, ibu Siti memeluk tubuh Jo erat.

"Nak..! Jangan takut, kau tidak bersalah dalam hal ini. Bukan kau yang membunuh teman sekelas mu itu nak."

"Tapi, aku telah memegang pisau itu bu. Aku takut mereka memfitnah ku dan menjadikan ku sebagai tersangka."

"Kak..! Aku yakin kakak akan aman, kita bisa kembali menuntut mereka semua, karena mereka hampir memperkosa ku kak. Aku siap menjadi saksi untuk membela kakak." timpal Nadia langsung berlutut di samping tubuh Jo.

Lalu ke empat orang berbeda usia itu langsung menangis bersama sama. Entah cobaan apa yang diberikan kepada mereka. Sepertinya Tuhan belum puas dengan kemiskinan yang mereka jalani selama ini. Dan Tuhan kembali menguji dengan ujian yang begitu berat.

"Jangan takut nak. Bapak akan berusaha keras untuk menyelamatkan kamu. Kau tidak bersalah, dan orang tidak bersalah tidak boleh di hukum." ucap pak Imran berusaha meyakinkan Jo, agar bisa menjadi lebih tenang.

****

Sedangkan di rumah mewah, milik seorang pengusaha terkenal, terlihat seorang pemuda yang berpenampilan berantakan, baru saja masuk ke dalam rumah mewah itu.

Tuan Arlan, selaku ayah dari pemuda tersebut langsung memanggil putranya yang telah terlambat tiba di rumah.

"Marvel......! Ada apa denganmu? Kenapa kau tidak memakai baju seperti ini? Dan kenapa juga kau telat pulang Marvel?" tanya tuan Arlan menatap lekat kearah putranya.

Mendapat pertanyaan dari sang papa, Marvel langsung membalas tatapan papanya itu. Dia harus secepatnya menceritakan apa yang telah dia lakukan. Agar papanya dapat membantu dirinya.

"Lalu kenapa juga dengan wajahmu Marvel? Apakah kau habis berkelahi?" tanya Tuan Arlan kembali sambil menyentuh pipi Marvel.

Marvel memegang tangan papanya erat, lalu bersujud di bawah kaki papanya.

"Pa..! Tolong aku pa, tolong selamatkan aku. Aku telah membunuh Dimas pa."

"Apa.... ! Jangan bercanda kau Marvel!" bentak Tuan Arlan membulatkan kedua bola matanya.

Marvel langsung bangkit berdiri, lalu dia menceritakan kejadian yang sudah dia rekayasa dengan sedemikian rupa. Marvel mengatakan, bahwa Jo adalah dalang di balik pembuhan ini, dia yang menyebabkan dirinya harus menggunakan senjata tajam.

Mendengar penjelasan dari putranya, membuat Tuan Arlan menjadi gusar, dia berkali-kali meraup wajahnya kasar, karena merasa sangat panik.

"Kurang ajar..! Kenapa kau bisa seceroboh ini Marvel! Apakah kau tahu, kalau perbuatan mu ini dapat merusak nama baikku. Apa kata orang, kalau mereka tahu, bahwa anak dari pemilik sekolah Dharma Wangsa adalah seorang pembunuh! Aku tidak sudi menerima itu semua Marvel..!" bentak Tuan Arlan dengan suara yang menggelegar.

Lalu Marvel pun kembali memohon dan meminta maaf kepada papa nya. Dia juga tidak mau, di nyatakan sebagai pembunuh dan mendekam di dalam penjara.

"Pa..! Tapi barang bukti itu sempat aku berikan ke tangan Jo pa. Jadi dapat dipastikan, bahwa sidik jari milik Jo telah melekat di barang bukti tersebut."

Mendengar perkataan Marvel, membuat Tuan Arlan berpikir keras. Kalau begini dia bisa memaafkan keadaan yang ada.

"Ya sudah, serahkan semuanya kepada papa. Papa jamin kau aman, besok pagi kau akan melihat apa yang terjadi kepada Jo si murid paling teladan di sekolah kita." ucap Tuan Arlan meyakinkan putranya.

Marvel tersenyum senang, lalu dia menghambur memeluk tubuh papanya itu.

"Terimakasih pa. Kau adalah ayah terbaik di dunia ini." puji Marvel membuat Tuan Arlan ikut tersenyum.

Dengan menggunakan kekuasaan yang dia miliki, tentu saja Tuan Arlan dapat melakukan apapun yang dia inginkan. Jangankan hukum, kesalahan yang terjadi pun bisa dia balik menjadi sebuah kebenaran, tentunya dengan menggunakan uang yang dia miliki.

Terpopuler

Comments

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

tulisannya rapi... alur ceritanya apik... bikin para readers nya penasaran.... mantapp

2024-04-25

2

bebby vie

bebby vie

cih Type Type orang tua yang ngajarin anak menghalalkan segala cara dan pembawa kehancuran

2024-05-10

0

/Sob//Sob//Sob/yg sabar jo,ujian berat sedang kau jalani,pasti afa hikmah dari ujian ini jo

2024-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog, Perkenalkan Pemeran
2 Kejadian Yang Tak Terduga
3 Jo Menyelamatkan Adiknya
4 Ketakutan Yang Jo Rasakan
5 Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6 Jo Menjadi Tersangka
7 Kekejian Para Orang Kaya
8 Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9 Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10 Kedatangan Marvel
11 Permintaan Jo
12 Keputusan Hakim
13 Ketakutan Tuan Arlan
14 Perubahan Jo
15 Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16 Kesedihan Keluarga Jo
17 Kelicikan Para Petugas Sipir
18 Pablo Raja Narapidana
19 Antara Mimpi Dan Nyata
20 Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21 Kedekatan Jo Dan Pablo
22 Kepulangan Clara
23 Clara Melabrak Tuan Arlan
24 Pengorbanan Clara
25 Tujuh Tahun Kemudian
26 Muslihat Mulai Dimainkan
27 Pembalasan Dendam Dimulai
28 Masuk Ke Dalam Jebakan
29 Rencana Jo Selanjutnya
30 Berita Membahagiakan
31 Kedatangan Tamu Kehormatan
32 Jo Bertemu Clara
33 Jo Bermain Cepat
34 Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35 Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36 Hasrat Yang Mencuat
37 Pembalasan Dimulai
38 Jo Menghubungi Pablo
39 Rencana Jo Selanjutnya
40 Sarapan Pagi Bersama
41 Keterkejutan Clara Dan Nadia
42 Tingkah Jo Anggara
43 Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44 Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45 Jebakan Di jalankan
46 Pertemuan Yang Memegangkan
47 Resmi Melakukan Kerja Sama
48 Rencana Penyerangan
49 Menggerogoti Satu Persatu
50 Kepanikan Tuan Arlan
51 Menyelamatkan Mike
52 Kemarahan Marvel
53 Menghancurkan Musuh
54 Berhasil Menyusup
55 Mike Bertemu Marvel
56 Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57 Jo Menghubungi Clara
58 Rencana Jo Selanjutnya
59 Keterkejutan Kenzo dan Andre
60 Kematian Andre
61 Kehancuran Marvel
62 Keterkejutan Para Sipir
63 Kedatangan Petugas Sipir
64 Kebenaran Yang Terungkap
65 Keterkejutan Para Musuh
66 Kedatangan Mike
67 Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68 Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69 Pertempuran Sengit
70 Pertemuan Pablo dan Maria
71 Niat Jahat Maria
72 Kemenangan Jo Anggara
73 Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74 Kemarahan Alexander Fernandez
75 Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76 Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77 Kesedihan Nadia
78 Jo Mendatangi Perusahaan
79 Clara Bertemu Jo Kembali
80 Kejujuran Jo Andreas
81 Keterkejutan Clara
82 Peringatan Dari Paman Pablo
83 Pertemuan Yang Mengharukan
84 Kejujuran Jo Andreas
85 Rencana Pernikahan
86 Acara Peresmian Perusahaan
87 Keterkejutan Nadia
88 Informasi Mengejutkan
89 Mata Mata Misterius
90 Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91 Kecurigaan Jo
92 Malam Pengantin
93 malam pengantin 2
94 Bobol Gawang
95 Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96 Mengintograsi Paijo
97 Rencana Briliant Paman Pablo
98 Jebakan Dimainkan
99 Kepulangan David
100 Curahan Hati Jo
101 Menginterogasi Mike
102 Kesuksesan Perusahaan
103 Malam Menjelang Pernikahan
104 Tebakan Yang Benar
105 Sah Suami Istri
106 Bab Yang Menegangkan
107 Berita Mengejutkan
108 Wanita Asing
109 Pembuatan Anak
110 Pablo Dan Wanita Asing
111 Ketakutan Keluarga Fernandez
112 Penawar Racun
113 Keadaan Yang Menegangkan
114 Pablo Dan Widya
115 Menuju Ke Negara Belanda
116 Romantis Sejenak
117 Misi Dimainkan
118 Mencari Kepercayaan
119 Kehebatan Widya
120 Mulai Mengkonsumsi Racun
121 Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122 Kedatangan Pablo
123 Pembalasan Pablo
124 Kehancuran Keluarga Fernandez
125 Kemenangan Widya
126 Benih Benih Cinta
127 Kedatangan Jo dan Mike
128 Menjadi Penguasa kembali
129 Satu Bulan Kemudian
130 Kabar Bahagia
131 Kebahagiaan Jo Dan Mike
132 Kisah Paman Pablo
133 Akhirnya Gol
134 Mangga Muda
135 Ejekan Paman Pablo
136 Pindah Ke Kota Jakarta
137 Sarapan Bersama
138 Kembali Bekerja
139 Rencana Jahat
140 Kelicikan Zidan Pratama
141 Kebusukan Zidan
142 Tiba Di Rumah
143 Perubahan Yati
144 Pertemuan Arga dan Zidan
145 Sarapan Bersama
146 Permainan Licik Jo
147 Kemenangan Jo Anggara
148 Akhir Cerita Tamat
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Prolog, Perkenalkan Pemeran
2
Kejadian Yang Tak Terduga
3
Jo Menyelamatkan Adiknya
4
Ketakutan Yang Jo Rasakan
5
Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6
Jo Menjadi Tersangka
7
Kekejian Para Orang Kaya
8
Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9
Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10
Kedatangan Marvel
11
Permintaan Jo
12
Keputusan Hakim
13
Ketakutan Tuan Arlan
14
Perubahan Jo
15
Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16
Kesedihan Keluarga Jo
17
Kelicikan Para Petugas Sipir
18
Pablo Raja Narapidana
19
Antara Mimpi Dan Nyata
20
Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21
Kedekatan Jo Dan Pablo
22
Kepulangan Clara
23
Clara Melabrak Tuan Arlan
24
Pengorbanan Clara
25
Tujuh Tahun Kemudian
26
Muslihat Mulai Dimainkan
27
Pembalasan Dendam Dimulai
28
Masuk Ke Dalam Jebakan
29
Rencana Jo Selanjutnya
30
Berita Membahagiakan
31
Kedatangan Tamu Kehormatan
32
Jo Bertemu Clara
33
Jo Bermain Cepat
34
Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35
Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36
Hasrat Yang Mencuat
37
Pembalasan Dimulai
38
Jo Menghubungi Pablo
39
Rencana Jo Selanjutnya
40
Sarapan Pagi Bersama
41
Keterkejutan Clara Dan Nadia
42
Tingkah Jo Anggara
43
Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44
Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45
Jebakan Di jalankan
46
Pertemuan Yang Memegangkan
47
Resmi Melakukan Kerja Sama
48
Rencana Penyerangan
49
Menggerogoti Satu Persatu
50
Kepanikan Tuan Arlan
51
Menyelamatkan Mike
52
Kemarahan Marvel
53
Menghancurkan Musuh
54
Berhasil Menyusup
55
Mike Bertemu Marvel
56
Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57
Jo Menghubungi Clara
58
Rencana Jo Selanjutnya
59
Keterkejutan Kenzo dan Andre
60
Kematian Andre
61
Kehancuran Marvel
62
Keterkejutan Para Sipir
63
Kedatangan Petugas Sipir
64
Kebenaran Yang Terungkap
65
Keterkejutan Para Musuh
66
Kedatangan Mike
67
Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68
Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69
Pertempuran Sengit
70
Pertemuan Pablo dan Maria
71
Niat Jahat Maria
72
Kemenangan Jo Anggara
73
Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74
Kemarahan Alexander Fernandez
75
Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76
Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77
Kesedihan Nadia
78
Jo Mendatangi Perusahaan
79
Clara Bertemu Jo Kembali
80
Kejujuran Jo Andreas
81
Keterkejutan Clara
82
Peringatan Dari Paman Pablo
83
Pertemuan Yang Mengharukan
84
Kejujuran Jo Andreas
85
Rencana Pernikahan
86
Acara Peresmian Perusahaan
87
Keterkejutan Nadia
88
Informasi Mengejutkan
89
Mata Mata Misterius
90
Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91
Kecurigaan Jo
92
Malam Pengantin
93
malam pengantin 2
94
Bobol Gawang
95
Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96
Mengintograsi Paijo
97
Rencana Briliant Paman Pablo
98
Jebakan Dimainkan
99
Kepulangan David
100
Curahan Hati Jo
101
Menginterogasi Mike
102
Kesuksesan Perusahaan
103
Malam Menjelang Pernikahan
104
Tebakan Yang Benar
105
Sah Suami Istri
106
Bab Yang Menegangkan
107
Berita Mengejutkan
108
Wanita Asing
109
Pembuatan Anak
110
Pablo Dan Wanita Asing
111
Ketakutan Keluarga Fernandez
112
Penawar Racun
113
Keadaan Yang Menegangkan
114
Pablo Dan Widya
115
Menuju Ke Negara Belanda
116
Romantis Sejenak
117
Misi Dimainkan
118
Mencari Kepercayaan
119
Kehebatan Widya
120
Mulai Mengkonsumsi Racun
121
Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122
Kedatangan Pablo
123
Pembalasan Pablo
124
Kehancuran Keluarga Fernandez
125
Kemenangan Widya
126
Benih Benih Cinta
127
Kedatangan Jo dan Mike
128
Menjadi Penguasa kembali
129
Satu Bulan Kemudian
130
Kabar Bahagia
131
Kebahagiaan Jo Dan Mike
132
Kisah Paman Pablo
133
Akhirnya Gol
134
Mangga Muda
135
Ejekan Paman Pablo
136
Pindah Ke Kota Jakarta
137
Sarapan Bersama
138
Kembali Bekerja
139
Rencana Jahat
140
Kelicikan Zidan Pratama
141
Kebusukan Zidan
142
Tiba Di Rumah
143
Perubahan Yati
144
Pertemuan Arga dan Zidan
145
Sarapan Bersama
146
Permainan Licik Jo
147
Kemenangan Jo Anggara
148
Akhir Cerita Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!