Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan

"Apa kau yakin ingin melawan ku?" tanya Jo memamerkan sebilah pisau yang berhiaskan darah segar di besi tajamnya.

"Cihh....! Apakah kau kira aku takut kepada mu! bahkan biasanya aku dan para teman temanku yang selalu menyiksa mu. Jadi tentu saja, aku tahu seperti apa kehebatan yang kau miliki itu pemuda sampah..!"

Mendengar hinaan dari pria tersebut, tentu saja membuat Jo menjadi meradang. Dia sangat mengenal siapa sosok yang ada di hadapannya saat ini. Dia adalah teman satu sel nya yang selama tiga bulan ini selalu menyiksa dirinya.

Bahkan, karena ulah mereka juga, membuat Jo menjadi kuat tahan banting dengan serangan yang mereka layangkan di sekujur tubuhnya.

Jo yang terus menjadi bulan bulanan dari kekejian mereka. Diam diam menyempatkan diri untuk berlatih di setiap ada kesempatan keluar dari sel.

Jo berusaha memberanikan diri, melawan mereka agar tidak ditindas seperti yang biasanya dia rasakan. Hingga tak lama kemudian, Jo langsung melangkah kearah pria tersebut yang bernama Rico.

Melihat gerakan Jo, Rico pun tak mau kalah dia terlihat mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya. Dan ternyata dia mengeluarkan sebilah pisau yang sangat tajam guna menyerang Jo.

Jo yang melihat pisau tersebut, sedikit susah payah menelan ludahnya. Tapi Jo tidak akan mau menyerah. Kali ini Jo akan membalaskan dendamnya kepada ke enam para napi yang selalu menyiksa dirinya di dalam sel.

"Ayo kita bertarung sampai mati...! Aku pastikan, kau akan musnah di tangan ku!" ancam Rico melesat menyerang Jo.

Jo berusaha menahan serangan pisau tajam yang diarahkan ke bagian dadanya dan juga bahunya. Sepertinya Rico sudah sangat bersemangat ingin menghabisi pemuda malang tersebut.

Tapi Jo, tidak mau kalah. Dengan gerakan cepat, Jo menendang perut Rico sampai pria itu terjatuh ke atas tanah. Kelima rekan yang lain, yang melihat aksi Jo menjadi murka.

Lalu dengan cepat, mereka juga berlari menyerang Jo. Jo membulatkan matanya sempurna. Sekarang dia hanya berserah kepada Tuhan. Sangat mustahil baginya bisa mengalahkan mereka semua.

"Ya Tuhan..! Aku serahkan semuanya kepada mu. Andai kau mau mencabut nyawaku saat ini. Maka aku ikhlas, tapi jika tidak. Aku mohon berikan keajaiban untuk kekuatan ku ini." doa Jo di dalam hatinya.

Dan ketika mereka semua hampir mendekati Jo. Dengan gerakan cepat Jo mengulurkan pisau miliknya hingga mengenai lengan otot tangan dari keenam orang tersebut.

Srekkkkk..... Srekkkkk.....

Suara besetan terdengar nyaring di telinga mereka. Diiringi oleh muncratnya darah yang hampir mengenai wajah Jo. Jerit kesakitan dapat Jo dengar dengan jelas, hingga tak lama terlihat para petugas sipir berlari kearah mereka semua.

"Hentikan....! Kalian semua benar benar pembuat kekacauan...! Maki petugas itu menyiratkan wajah emosi.

Lalu petugas yang lain langsung memborgol kedua tangan Jo yang sudah di tarik kebelakang punggungnya. Hingga pisau yang awalnya ada di tangan Jo, terjatuh ke atas tanah.

"Dan untuk mu pembunuh..! Lagi lagi kau mencelakai orang, apakah kau berniat ingin membunuh mereka semua?"

Mendapat pertanyaan dari para petugas itu. Jo hanya diam tidak menjawab. Rasanya dia sungguh malas, jika harus menjelaskan apapun kepada para petugas. Toh mereka juga tidak akan membela Jo layaknya manusia yang harus dilindungi.

Hingga setelahnya, Jo pun tersentak kaget, akibat pukulan keras yang mendarat di wajah nya. Petugas sipir itu menyerang wajah Jo sampai Jo memuntahkan darah segar dari dalam mulutnya.

Bukkkkk.... Buukkkkk.....

"Awggghhrrrr.......!"

"Dasar napi tidak tahu di untung. Kau tidak pantas untuk berada di penjara ini lagi. Mulai detik ini juga, kau akan kami pindahkan ke penjara Kerobokan. Agar kau tahu, bagaimana pedihnya tinggal di sel tahanan yang menyeramkan itu."

Para napi yang lain, yang mendengar perkataan sang petugas, menjadi ikut terkejut. Mereka sangat tahu seperti apa penjara Kerobokan yang sangat terkenal dengan kekejamannya di sana. Begitu juga dengan Jo. Jo pernah membaca penjara tersebut, di sebuah buku pelajaran sekolahnya.

Dan siapa yang menyangka, jika dia akan segera merasakan juga tinggal di tempat itu, persis seperti buku yang pernah dia baca.

Jantung Jo berdetak sangat kencang. Apakah dia akan menemukan lagi, banyak para napi yang lebih keji dari kelima orang tersebut? Sedangkan masa tahanannya masih ada 12 tahun lagi.

Jo langsung menghela nafas pilu. Sungguh betapa kejinya mereka semua. Yang tega memfitnah dirinya dan menjadikan dia sebagai uji coba penyiksaan.

"Ibu, bapak, Nadia. Jika benar aku akan dipindahkan ke penjara Kerobokan. Itu artinya kita tidak akan pernah bertemu lagi. Dan aku juga tidak tahu, apakah aku masih bisa keluar dari penjara itu atau mati di dalamnya."

Jo terus bergumam di dalam hatinya, sambil mengikuti langkah kaki petugas sipir yang menarik paksa dirinya masuk ke dalam ruangan mereka.

Lalu sesampainya di dalam ruangan, Jo di dorong ke atas kursi panjang, hingga hampir ternungkal.

Sepertinya mereka sedang mempersiapkan kepindahan Jo. Jo yang melihat salah seorang petugas sedang menulis pun langsung memberanikan diri untuk memanggil petugas tersebut.

"Pak..! Apakah kalian akan segera memindahkan aku ke penjara Kerobokan?"

"Tentu saja. Kau adalah seorang narapidana yang sangat mengerikan. Kami takut jika sifat pembunuhmu, akan kumat kembali dan melampiaskan nya kepada seluruh napi yang lain. Contohnya seperti tadi. Kau dengan tega menggorok leher dari napi dari sel lain. Untung saja dia masih bisa diselamatkan nyawanya."

"Baiklah.. Kalau itu sudah menjadi keputusan kalian. Tapi apakah aku boleh meminta satu saja permintaan kepada mu pak?"

Melihat ekspresi wajah Jo yang sangat menyedihkan, membuat petugas yang sedang menulis di meja kerjanya menjadi terdiam.

Lalu dia memberikan isyarat kepada rekannya yang berdiri di samping Jo.

"Ya sudah, memang nya apa yang kau inginkan?" tanya petugas menatap lamat.

"Tidak banyak, aku hanya ingin menulis surat untuk seluruh keluargaku. Aku yakin, suatu saat mereka akan datang ke tempat ini guna menjenguk ku. Dan sudah pasti kalian tidak akan membiarkan mereka menyusul ku di penjara Kerobokan. Jadi aku mohon, biarkan aku menulis surat untuk mereka. Nanti kalian bisa menyimpan nya dan memberikannya kepada keluarga ku itu."

Kedua petugas kembali terngungu, melihat kedua mata Jo yang tampak berkaca kaca. Jujur saja, jika di dalam hati, mereka merasa iba terhadap nasib yang diterima oleh pemuda tersebut.

Hingga tak lama berselang. Jo pun diberikan kesempatan untuk menulis surat. Mereka melepaskan borgol di satu tangan Jo.

Dan setelah selesai menulis surat tersebut, Jo menyerahkan surat kepada salah satu petugas, dan menyerahkan kembali kedua tangannya agar di borgol ke belakang.

"Sekarang, kalian bisa memborgol tangan ku lagi. Aku sudah siap jika harus pergi dari tempat ini."

Lalu, para petugas yang akan mengantarkan Jo pergi ke penjara kerobokan, terlihat menarik kasar tubuh Jo. Meninggalkan kedua petugas yang hanya bisa menatap kepergian pemuda malang itu.

Dan tanpa terasa, air mata mereka berdua menetes deras. Sungguh kejadian hukum yang mereka lakukan saat ini, benar benar salah. Tapi mereka sadar, jika mereka hanyalah para bawahan. Yang harus mengikuti perintah dari sang atasan.

"Semoga kau bertahan di sana nak." gumam kedua petugas tersebut.

Terpopuler

Comments

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

mantap thor engkau membuka sedikit sisi gelap kebobrokan sipir penjara..

2024-05-02

0

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

/Casual//Casual//Casual//Casual//Casual/

2024-05-02

0

/Sob//Sob//Sob/

2024-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog, Perkenalkan Pemeran
2 Kejadian Yang Tak Terduga
3 Jo Menyelamatkan Adiknya
4 Ketakutan Yang Jo Rasakan
5 Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6 Jo Menjadi Tersangka
7 Kekejian Para Orang Kaya
8 Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9 Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10 Kedatangan Marvel
11 Permintaan Jo
12 Keputusan Hakim
13 Ketakutan Tuan Arlan
14 Perubahan Jo
15 Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16 Kesedihan Keluarga Jo
17 Kelicikan Para Petugas Sipir
18 Pablo Raja Narapidana
19 Antara Mimpi Dan Nyata
20 Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21 Kedekatan Jo Dan Pablo
22 Kepulangan Clara
23 Clara Melabrak Tuan Arlan
24 Pengorbanan Clara
25 Tujuh Tahun Kemudian
26 Muslihat Mulai Dimainkan
27 Pembalasan Dendam Dimulai
28 Masuk Ke Dalam Jebakan
29 Rencana Jo Selanjutnya
30 Berita Membahagiakan
31 Kedatangan Tamu Kehormatan
32 Jo Bertemu Clara
33 Jo Bermain Cepat
34 Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35 Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36 Hasrat Yang Mencuat
37 Pembalasan Dimulai
38 Jo Menghubungi Pablo
39 Rencana Jo Selanjutnya
40 Sarapan Pagi Bersama
41 Keterkejutan Clara Dan Nadia
42 Tingkah Jo Anggara
43 Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44 Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45 Jebakan Di jalankan
46 Pertemuan Yang Memegangkan
47 Resmi Melakukan Kerja Sama
48 Rencana Penyerangan
49 Menggerogoti Satu Persatu
50 Kepanikan Tuan Arlan
51 Menyelamatkan Mike
52 Kemarahan Marvel
53 Menghancurkan Musuh
54 Berhasil Menyusup
55 Mike Bertemu Marvel
56 Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57 Jo Menghubungi Clara
58 Rencana Jo Selanjutnya
59 Keterkejutan Kenzo dan Andre
60 Kematian Andre
61 Kehancuran Marvel
62 Keterkejutan Para Sipir
63 Kedatangan Petugas Sipir
64 Kebenaran Yang Terungkap
65 Keterkejutan Para Musuh
66 Kedatangan Mike
67 Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68 Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69 Pertempuran Sengit
70 Pertemuan Pablo dan Maria
71 Niat Jahat Maria
72 Kemenangan Jo Anggara
73 Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74 Kemarahan Alexander Fernandez
75 Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76 Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77 Kesedihan Nadia
78 Jo Mendatangi Perusahaan
79 Clara Bertemu Jo Kembali
80 Kejujuran Jo Andreas
81 Keterkejutan Clara
82 Peringatan Dari Paman Pablo
83 Pertemuan Yang Mengharukan
84 Kejujuran Jo Andreas
85 Rencana Pernikahan
86 Acara Peresmian Perusahaan
87 Keterkejutan Nadia
88 Informasi Mengejutkan
89 Mata Mata Misterius
90 Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91 Kecurigaan Jo
92 Malam Pengantin
93 malam pengantin 2
94 Bobol Gawang
95 Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96 Mengintograsi Paijo
97 Rencana Briliant Paman Pablo
98 Jebakan Dimainkan
99 Kepulangan David
100 Curahan Hati Jo
101 Menginterogasi Mike
102 Kesuksesan Perusahaan
103 Malam Menjelang Pernikahan
104 Tebakan Yang Benar
105 Sah Suami Istri
106 Bab Yang Menegangkan
107 Berita Mengejutkan
108 Wanita Asing
109 Pembuatan Anak
110 Pablo Dan Wanita Asing
111 Ketakutan Keluarga Fernandez
112 Penawar Racun
113 Keadaan Yang Menegangkan
114 Pablo Dan Widya
115 Menuju Ke Negara Belanda
116 Romantis Sejenak
117 Misi Dimainkan
118 Mencari Kepercayaan
119 Kehebatan Widya
120 Mulai Mengkonsumsi Racun
121 Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122 Kedatangan Pablo
123 Pembalasan Pablo
124 Kehancuran Keluarga Fernandez
125 Kemenangan Widya
126 Benih Benih Cinta
127 Kedatangan Jo dan Mike
128 Menjadi Penguasa kembali
129 Satu Bulan Kemudian
130 Kabar Bahagia
131 Kebahagiaan Jo Dan Mike
132 Kisah Paman Pablo
133 Akhirnya Gol
134 Mangga Muda
135 Ejekan Paman Pablo
136 Pindah Ke Kota Jakarta
137 Sarapan Bersama
138 Kembali Bekerja
139 Rencana Jahat
140 Kelicikan Zidan Pratama
141 Kebusukan Zidan
142 Tiba Di Rumah
143 Perubahan Yati
144 Pertemuan Arga dan Zidan
145 Sarapan Bersama
146 Permainan Licik Jo
147 Kemenangan Jo Anggara
148 Akhir Cerita Tamat
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Prolog, Perkenalkan Pemeran
2
Kejadian Yang Tak Terduga
3
Jo Menyelamatkan Adiknya
4
Ketakutan Yang Jo Rasakan
5
Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6
Jo Menjadi Tersangka
7
Kekejian Para Orang Kaya
8
Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9
Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10
Kedatangan Marvel
11
Permintaan Jo
12
Keputusan Hakim
13
Ketakutan Tuan Arlan
14
Perubahan Jo
15
Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16
Kesedihan Keluarga Jo
17
Kelicikan Para Petugas Sipir
18
Pablo Raja Narapidana
19
Antara Mimpi Dan Nyata
20
Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21
Kedekatan Jo Dan Pablo
22
Kepulangan Clara
23
Clara Melabrak Tuan Arlan
24
Pengorbanan Clara
25
Tujuh Tahun Kemudian
26
Muslihat Mulai Dimainkan
27
Pembalasan Dendam Dimulai
28
Masuk Ke Dalam Jebakan
29
Rencana Jo Selanjutnya
30
Berita Membahagiakan
31
Kedatangan Tamu Kehormatan
32
Jo Bertemu Clara
33
Jo Bermain Cepat
34
Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35
Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36
Hasrat Yang Mencuat
37
Pembalasan Dimulai
38
Jo Menghubungi Pablo
39
Rencana Jo Selanjutnya
40
Sarapan Pagi Bersama
41
Keterkejutan Clara Dan Nadia
42
Tingkah Jo Anggara
43
Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44
Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45
Jebakan Di jalankan
46
Pertemuan Yang Memegangkan
47
Resmi Melakukan Kerja Sama
48
Rencana Penyerangan
49
Menggerogoti Satu Persatu
50
Kepanikan Tuan Arlan
51
Menyelamatkan Mike
52
Kemarahan Marvel
53
Menghancurkan Musuh
54
Berhasil Menyusup
55
Mike Bertemu Marvel
56
Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57
Jo Menghubungi Clara
58
Rencana Jo Selanjutnya
59
Keterkejutan Kenzo dan Andre
60
Kematian Andre
61
Kehancuran Marvel
62
Keterkejutan Para Sipir
63
Kedatangan Petugas Sipir
64
Kebenaran Yang Terungkap
65
Keterkejutan Para Musuh
66
Kedatangan Mike
67
Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68
Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69
Pertempuran Sengit
70
Pertemuan Pablo dan Maria
71
Niat Jahat Maria
72
Kemenangan Jo Anggara
73
Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74
Kemarahan Alexander Fernandez
75
Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76
Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77
Kesedihan Nadia
78
Jo Mendatangi Perusahaan
79
Clara Bertemu Jo Kembali
80
Kejujuran Jo Andreas
81
Keterkejutan Clara
82
Peringatan Dari Paman Pablo
83
Pertemuan Yang Mengharukan
84
Kejujuran Jo Andreas
85
Rencana Pernikahan
86
Acara Peresmian Perusahaan
87
Keterkejutan Nadia
88
Informasi Mengejutkan
89
Mata Mata Misterius
90
Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91
Kecurigaan Jo
92
Malam Pengantin
93
malam pengantin 2
94
Bobol Gawang
95
Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96
Mengintograsi Paijo
97
Rencana Briliant Paman Pablo
98
Jebakan Dimainkan
99
Kepulangan David
100
Curahan Hati Jo
101
Menginterogasi Mike
102
Kesuksesan Perusahaan
103
Malam Menjelang Pernikahan
104
Tebakan Yang Benar
105
Sah Suami Istri
106
Bab Yang Menegangkan
107
Berita Mengejutkan
108
Wanita Asing
109
Pembuatan Anak
110
Pablo Dan Wanita Asing
111
Ketakutan Keluarga Fernandez
112
Penawar Racun
113
Keadaan Yang Menegangkan
114
Pablo Dan Widya
115
Menuju Ke Negara Belanda
116
Romantis Sejenak
117
Misi Dimainkan
118
Mencari Kepercayaan
119
Kehebatan Widya
120
Mulai Mengkonsumsi Racun
121
Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122
Kedatangan Pablo
123
Pembalasan Pablo
124
Kehancuran Keluarga Fernandez
125
Kemenangan Widya
126
Benih Benih Cinta
127
Kedatangan Jo dan Mike
128
Menjadi Penguasa kembali
129
Satu Bulan Kemudian
130
Kabar Bahagia
131
Kebahagiaan Jo Dan Mike
132
Kisah Paman Pablo
133
Akhirnya Gol
134
Mangga Muda
135
Ejekan Paman Pablo
136
Pindah Ke Kota Jakarta
137
Sarapan Bersama
138
Kembali Bekerja
139
Rencana Jahat
140
Kelicikan Zidan Pratama
141
Kebusukan Zidan
142
Tiba Di Rumah
143
Perubahan Yati
144
Pertemuan Arga dan Zidan
145
Sarapan Bersama
146
Permainan Licik Jo
147
Kemenangan Jo Anggara
148
Akhir Cerita Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!