Kejadian Yang Tak Terduga

Kini Jo sudah berada di parkiran yang paling ujung. Dia berjalan cepat hendak mengambil sepedanya dan segera menjemput sang adik yang biasanya sudah menunggu di depan gerbang sekolah.

Kebetulan, Nadia juga mengikuti ujian semester akhir. Jadi Jo tidak ingin, kalau adiknya sampai menunggu dirinya terlalu lama.

Tapi ketika Jo akan menaiki sepeda milik nya. Dia dikejutkan oleh ban sepeda yang bocor di kedua ban nya.

Melihat hal itu, tentu saja membuat Jo menjadi kesal bukan kepalang. Padahal setiap akan pergi ke sekolah, Jo selalu mengecek ban sepeda yang akan dia ajak untuk bergelinding itu.

"Shitt....! Cobaan apa lagi ini. Kenapa harus bocor di saat jam pulang sekolah seperti ini. Mana dua sekaligus lagi yang bocor." rutuk Jo sambil menyepak ban sepeda miliknya itu.

Wajah Jo berubah menjadi gusar, dia melihat ke kanan dan ke kiri, sepertinya semua para murid sudah pulang meninggalkan sekolah tersebut.

Lalu Jo pun berinisiatif untuk menjemput adiknya terlebih dahulu, sambil membawa sepeda yang bocor itu.

Sesampainya di depan gerbang sekolah SMP, Jo celingukan kesana kemari, Dia tidak melihat adiknya yang biasa menunggu dirinya di depan gerbang sekolah.

Lalu Jo pun bertanya kepada abang penjual Cilok yang berada di samping dari gerbang tersebut.

"Bang..! Kenapa terlihat sangat sunyi sekali? Apakah murid kelas 3 SMP belum pada bubar?" tanya Jack menatap panik.

"Oh belum dek. Mungkin hari ini lumayan lama. Karena ada ujian tambahan. Tapi ya gak tahu juga ya, karena sebagian kelas 3 yang lain sudah ada yang pulang." jelas bang Cilok kepada Jo.

Jo sudah mengenal abang Cilok tersebut, karena Jo termasuk langganan yang menyukai jajanan abang itu.

Lalu Jo yang merasa bimbang pun meminta tolong kepada abang cilok tersebut.

"Bang. Aku boleh minta tolong gak sama abang?" tanya Jo menatap tidak enak.

"Minta tolong apa dek?"

"Begini bang. Kebetulan ban sepeda ku dua duanya bocor. Jadi aku berencana akan menempelnya di bengkel ban yang ada di samping sekolah ku di sana. Nanti kalau adik ku Nadia keluar dan menunggu di depan gerbang, tolong sampai kan kepada nya ya bang. Agar dia mau menunggu ku sebentar saja." jelas Jo kepada abang Cilok.

Mendengar permintaan Jo, dia pun langsung mengangguk. Kebetulan dia masih lama mangkal di tempat ini.

"Ya sudah, nanti abang sampaikan. Sekarang kamu segera bergegas menempel ban. Keburu adikmu keluar dari kelas."

"Siap bang. Makasih banyak kalau begitu." ucap Jo tersenyum senang.

Setelah itu Jo kembali mendorong sepedanya melewati sekolah nya itu, dan terus berjalan hingga tiba di tempat bengkel ban.

Tanpa Jo sadari, jika sedari tadi keempat pemuda yang bersembunyi di balik pagar sekolah, telah mendengar pembicaraan mereka berdua.

Marvel tersenyum menyeringai menatap kearah ketiga teman temannya. Mereka sudah tahu apa yang harus mereka bertiga kerjakan.

Tepat sepuluh menit setelah kepergian Jo, Nadia pun keluar dari dalam perkarangan sekolah. Dia menatap panik ketika di depan gerbang tidak melihat keberadaan abangnya.

Nadia, memang memiliki tubuh yang besar dan juga tinggi. Bahkan bisa dibilang Nadia sangat cocok menjadi siswi yang duduk di bangku sekolah SMA. Pantas saja kalau Marvel bisa tergila gila oleh gadis berparas cantik itu.

Kulit Nadia pun begitu putih, entah bagaimana kedua orang tuanya mengadoni Nadia dan Jo, sehingga anak anak mereka terlahir dengan paras dan tubuh yang sangat sempurna.

Marvel yang sedari tadi memperhatikan gadis cantik itupun langsung keluar dari persembunyiannya, dia hendak mendekati gadis yang sedang memasang wajah bingung.

"Hay Nadia...!" sapa Marvel ramah.

"Eh,"

Nadia terlonjak kaget saat melihat pemuda berseragam sama seperti kakanya mendekat kearah dirinya. Marvel yang menyadari keterkejutan Nadia pun langsung tersenyum manis.

"Ehm..! Kamu jangan takut. Namaku adalah Marvel, salah satu sahabat kakakmu di kelas. Oya kamu pasti sedang menunggu kakakmu bukan?" tanya Marvel mulai bersandiwara.

"Iya kak. Kalau boleh tahu ada di mana kakakku kak? Apakah dia masih berada di kelasnya?"

Nadia bertanya sambil menundukkan pandangannya, dia tidak terbiasa berbicara dengan pemuda selain kakaknya sendiri.

"Iya, saat ini kakamu berada di rumah penjaga sekolah, dia sedang membenarkan ban sepedanya yang bocor. Dan dia meminta tolong kepadaku, agar aku menjemput mu dan membawa mu ke tempat dia berada. Sepertinya kakakmu akan menghabiskan waktu lumayan lama untuk membenarkan ban sepeda miliknya. Jadi sekarang ayo ikut aku ke dalam sekolah, Aku akan mengantarkan mu menemui dirinya." ajak Marvel tersenyum meyakinkan.

Mendengar ajakan itu, Nadia menunduk bingung. Tapi dia merasa kasihan terhadap kakaknya, pasti kakaknya tidak mempunyai uang, sehingga harus berusaha membenarkan ban bocor sendirian.

Saat Nadia masih terus berpikir, tanpa gadis itu sadari, Marvel bermain mata kepada ketiga teman temannya yang sedang fokus mengalihkan perhatian abang penjual Cilok.

Lalu Nadia pun beranjak pergi mengikuti Marvel. Dia menebak pasti kakaknya sangat merasa lelah saat ini.

"Kasihan kakak. Aku harus membantu kakak menempel ban sepeda." gumam Nadia di dalam benaknya.

Mereka berdua terus menyusuri gedung gedung yang ada di dalam sekolah SMA tersebut, sampai setibanya di sebuah ruangan yang bertuliskan Base Came anak Sultan. Tiba-tiba saja Marvel menarik paksa tangan Nadia agar masuk ke dalam ruangan tersebut.

Merasakan tarikan itu, Nadia pun berteriak histeris. Dia berusaha melawan dan memberontak dari pria yang sedang menarik dirinya.

"Lepaskan aku kak! Apa yang ingin kakak lakukan?" bentak Nadia berwajah marah.

"Ikuti saja apa yang aku lakukan kepada mu. Jangan banyak tanya gadis kecil."

"Tidak..! Aku tidak mau kak, aku tidak mau."

Tas ransel Nadia langsung terhempas di atas lantai, tepat di depan pintu ruangan milik Marvel. Sedangkan wanita malang itu sudah di tarik paksa oleh Marvel, di susul ketiga anak buah Marvel yang ikut masuk ke dalam ruangan.

Brakkkk....

Tubuh Nadia langsung dihempaskan di atas ranjang, membuat gadis belia itu merasa sangat ketakutan.

"Tidak... ! Kalian mau apa? Aku mohon lepaskan aku!" teriak Nadia berusaha bangkit dari atas ranjang.

Tapi sayang, niatnya itu langsung di gagalkan oleh Marvel dan ketiga temannya. Mereka tertawa sambil menatap tubuh Nadia penuh hasrat bergairah.

"Bos! Ternyata benar-benar montok adik si pria miskin itu. Kau memang tidak pernah salah memilih wanita bos." puji Kenzo tersenyum menyeringai.

"Tentu saja, aku sangat jeli melihat barang bagus seperti ini. Sekarang ayo kita ikat kedua kakinya, aku sudah tidak tahan ingin segera mencicipi tubuh nya." titah Marvel sambil membuka baju seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya.

Melihat gerakan mereka berempat. Membuat Nadia merasa sangat ketakutan. Dia menjerit sekuat kuatnya, agar ada orang yang bisa menolong dirinya. Tanpa dia tahu kalau ternyata, kamar tersebut memiliki alat peredam suara.

"Tidak..........!!!! Jangan sentuh aku......!" teriak Nadia ketika Marvel menimpa tubuh nya yang masih sangat suci itu.

Terpopuler

Comments

masih dibwh umur berani sekali mau/Skull//Skull/

2024-05-01

0

Delino

Delino

haduh...kabur nadiaaa..

2024-04-21

0

Delino

Delino

apa yah mengadoni itu??

2024-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog, Perkenalkan Pemeran
2 Kejadian Yang Tak Terduga
3 Jo Menyelamatkan Adiknya
4 Ketakutan Yang Jo Rasakan
5 Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6 Jo Menjadi Tersangka
7 Kekejian Para Orang Kaya
8 Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9 Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10 Kedatangan Marvel
11 Permintaan Jo
12 Keputusan Hakim
13 Ketakutan Tuan Arlan
14 Perubahan Jo
15 Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16 Kesedihan Keluarga Jo
17 Kelicikan Para Petugas Sipir
18 Pablo Raja Narapidana
19 Antara Mimpi Dan Nyata
20 Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21 Kedekatan Jo Dan Pablo
22 Kepulangan Clara
23 Clara Melabrak Tuan Arlan
24 Pengorbanan Clara
25 Tujuh Tahun Kemudian
26 Muslihat Mulai Dimainkan
27 Pembalasan Dendam Dimulai
28 Masuk Ke Dalam Jebakan
29 Rencana Jo Selanjutnya
30 Berita Membahagiakan
31 Kedatangan Tamu Kehormatan
32 Jo Bertemu Clara
33 Jo Bermain Cepat
34 Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35 Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36 Hasrat Yang Mencuat
37 Pembalasan Dimulai
38 Jo Menghubungi Pablo
39 Rencana Jo Selanjutnya
40 Sarapan Pagi Bersama
41 Keterkejutan Clara Dan Nadia
42 Tingkah Jo Anggara
43 Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44 Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45 Jebakan Di jalankan
46 Pertemuan Yang Memegangkan
47 Resmi Melakukan Kerja Sama
48 Rencana Penyerangan
49 Menggerogoti Satu Persatu
50 Kepanikan Tuan Arlan
51 Menyelamatkan Mike
52 Kemarahan Marvel
53 Menghancurkan Musuh
54 Berhasil Menyusup
55 Mike Bertemu Marvel
56 Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57 Jo Menghubungi Clara
58 Rencana Jo Selanjutnya
59 Keterkejutan Kenzo dan Andre
60 Kematian Andre
61 Kehancuran Marvel
62 Keterkejutan Para Sipir
63 Kedatangan Petugas Sipir
64 Kebenaran Yang Terungkap
65 Keterkejutan Para Musuh
66 Kedatangan Mike
67 Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68 Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69 Pertempuran Sengit
70 Pertemuan Pablo dan Maria
71 Niat Jahat Maria
72 Kemenangan Jo Anggara
73 Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74 Kemarahan Alexander Fernandez
75 Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76 Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77 Kesedihan Nadia
78 Jo Mendatangi Perusahaan
79 Clara Bertemu Jo Kembali
80 Kejujuran Jo Andreas
81 Keterkejutan Clara
82 Peringatan Dari Paman Pablo
83 Pertemuan Yang Mengharukan
84 Kejujuran Jo Andreas
85 Rencana Pernikahan
86 Acara Peresmian Perusahaan
87 Keterkejutan Nadia
88 Informasi Mengejutkan
89 Mata Mata Misterius
90 Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91 Kecurigaan Jo
92 Malam Pengantin
93 malam pengantin 2
94 Bobol Gawang
95 Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96 Mengintograsi Paijo
97 Rencana Briliant Paman Pablo
98 Jebakan Dimainkan
99 Kepulangan David
100 Curahan Hati Jo
101 Menginterogasi Mike
102 Kesuksesan Perusahaan
103 Malam Menjelang Pernikahan
104 Tebakan Yang Benar
105 Sah Suami Istri
106 Bab Yang Menegangkan
107 Berita Mengejutkan
108 Wanita Asing
109 Pembuatan Anak
110 Pablo Dan Wanita Asing
111 Ketakutan Keluarga Fernandez
112 Penawar Racun
113 Keadaan Yang Menegangkan
114 Pablo Dan Widya
115 Menuju Ke Negara Belanda
116 Romantis Sejenak
117 Misi Dimainkan
118 Mencari Kepercayaan
119 Kehebatan Widya
120 Mulai Mengkonsumsi Racun
121 Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122 Kedatangan Pablo
123 Pembalasan Pablo
124 Kehancuran Keluarga Fernandez
125 Kemenangan Widya
126 Benih Benih Cinta
127 Kedatangan Jo dan Mike
128 Menjadi Penguasa kembali
129 Satu Bulan Kemudian
130 Kabar Bahagia
131 Kebahagiaan Jo Dan Mike
132 Kisah Paman Pablo
133 Akhirnya Gol
134 Mangga Muda
135 Ejekan Paman Pablo
136 Pindah Ke Kota Jakarta
137 Sarapan Bersama
138 Kembali Bekerja
139 Rencana Jahat
140 Kelicikan Zidan Pratama
141 Kebusukan Zidan
142 Tiba Di Rumah
143 Perubahan Yati
144 Pertemuan Arga dan Zidan
145 Sarapan Bersama
146 Permainan Licik Jo
147 Kemenangan Jo Anggara
148 Akhir Cerita Tamat
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Prolog, Perkenalkan Pemeran
2
Kejadian Yang Tak Terduga
3
Jo Menyelamatkan Adiknya
4
Ketakutan Yang Jo Rasakan
5
Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6
Jo Menjadi Tersangka
7
Kekejian Para Orang Kaya
8
Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9
Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10
Kedatangan Marvel
11
Permintaan Jo
12
Keputusan Hakim
13
Ketakutan Tuan Arlan
14
Perubahan Jo
15
Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16
Kesedihan Keluarga Jo
17
Kelicikan Para Petugas Sipir
18
Pablo Raja Narapidana
19
Antara Mimpi Dan Nyata
20
Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21
Kedekatan Jo Dan Pablo
22
Kepulangan Clara
23
Clara Melabrak Tuan Arlan
24
Pengorbanan Clara
25
Tujuh Tahun Kemudian
26
Muslihat Mulai Dimainkan
27
Pembalasan Dendam Dimulai
28
Masuk Ke Dalam Jebakan
29
Rencana Jo Selanjutnya
30
Berita Membahagiakan
31
Kedatangan Tamu Kehormatan
32
Jo Bertemu Clara
33
Jo Bermain Cepat
34
Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35
Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36
Hasrat Yang Mencuat
37
Pembalasan Dimulai
38
Jo Menghubungi Pablo
39
Rencana Jo Selanjutnya
40
Sarapan Pagi Bersama
41
Keterkejutan Clara Dan Nadia
42
Tingkah Jo Anggara
43
Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44
Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45
Jebakan Di jalankan
46
Pertemuan Yang Memegangkan
47
Resmi Melakukan Kerja Sama
48
Rencana Penyerangan
49
Menggerogoti Satu Persatu
50
Kepanikan Tuan Arlan
51
Menyelamatkan Mike
52
Kemarahan Marvel
53
Menghancurkan Musuh
54
Berhasil Menyusup
55
Mike Bertemu Marvel
56
Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57
Jo Menghubungi Clara
58
Rencana Jo Selanjutnya
59
Keterkejutan Kenzo dan Andre
60
Kematian Andre
61
Kehancuran Marvel
62
Keterkejutan Para Sipir
63
Kedatangan Petugas Sipir
64
Kebenaran Yang Terungkap
65
Keterkejutan Para Musuh
66
Kedatangan Mike
67
Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68
Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69
Pertempuran Sengit
70
Pertemuan Pablo dan Maria
71
Niat Jahat Maria
72
Kemenangan Jo Anggara
73
Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74
Kemarahan Alexander Fernandez
75
Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76
Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77
Kesedihan Nadia
78
Jo Mendatangi Perusahaan
79
Clara Bertemu Jo Kembali
80
Kejujuran Jo Andreas
81
Keterkejutan Clara
82
Peringatan Dari Paman Pablo
83
Pertemuan Yang Mengharukan
84
Kejujuran Jo Andreas
85
Rencana Pernikahan
86
Acara Peresmian Perusahaan
87
Keterkejutan Nadia
88
Informasi Mengejutkan
89
Mata Mata Misterius
90
Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91
Kecurigaan Jo
92
Malam Pengantin
93
malam pengantin 2
94
Bobol Gawang
95
Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96
Mengintograsi Paijo
97
Rencana Briliant Paman Pablo
98
Jebakan Dimainkan
99
Kepulangan David
100
Curahan Hati Jo
101
Menginterogasi Mike
102
Kesuksesan Perusahaan
103
Malam Menjelang Pernikahan
104
Tebakan Yang Benar
105
Sah Suami Istri
106
Bab Yang Menegangkan
107
Berita Mengejutkan
108
Wanita Asing
109
Pembuatan Anak
110
Pablo Dan Wanita Asing
111
Ketakutan Keluarga Fernandez
112
Penawar Racun
113
Keadaan Yang Menegangkan
114
Pablo Dan Widya
115
Menuju Ke Negara Belanda
116
Romantis Sejenak
117
Misi Dimainkan
118
Mencari Kepercayaan
119
Kehebatan Widya
120
Mulai Mengkonsumsi Racun
121
Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122
Kedatangan Pablo
123
Pembalasan Pablo
124
Kehancuran Keluarga Fernandez
125
Kemenangan Widya
126
Benih Benih Cinta
127
Kedatangan Jo dan Mike
128
Menjadi Penguasa kembali
129
Satu Bulan Kemudian
130
Kabar Bahagia
131
Kebahagiaan Jo Dan Mike
132
Kisah Paman Pablo
133
Akhirnya Gol
134
Mangga Muda
135
Ejekan Paman Pablo
136
Pindah Ke Kota Jakarta
137
Sarapan Bersama
138
Kembali Bekerja
139
Rencana Jahat
140
Kelicikan Zidan Pratama
141
Kebusukan Zidan
142
Tiba Di Rumah
143
Perubahan Yati
144
Pertemuan Arga dan Zidan
145
Sarapan Bersama
146
Permainan Licik Jo
147
Kemenangan Jo Anggara
148
Akhir Cerita Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!