Kekejian Para Orang Kaya

Tersirat wajah sedih dan pilu dari pasangan suami istri yang baru saja keluar dari dalam ruangan pemilik sekolah.

Air mata yang mengalir dari kedua rentina ibu Siti, tidak mau berhenti, begitu juga dengan pak Imran. Tubuh pria paruh baya itu serasa lemas tidak bertulang. Rasanya dia benar-benar gagal menjadi seorang ayah dan seorang kepala keluarga.

Mereka berdua, masih teringat jelas, perkataan pemilik sekolah yang telah memberikan ancaman kepada mereka berdua. Bukan nya membantu, tapi pemilik sekolah yang bernama Tuan Arlan itu, malah menyuruh mereka untuk tidak memperpanjang kasus yang telah menimpa putra mereka.

Dan dia juga mengancam, jika tidak mau menurut, maka dia akan menuntut Jo dengan hukuman seumur hidup. Mendengar ancaman itu, tentu saja membuat pak Imran dan bu Siti menjadi bingung.

Hingga dengan sangat terpaksa, ibu Siti dan pak Imran menyetujui tawaran tersebut, dengan jaminan pemilik sekolah akan memperingan hukuman yang diberikan kepada Jo.

Lalu dengan langkah lunglai, ibu Siti dan pak Imran mendekati putri mereka Nadia. Yang duduk si bangku panjang di taman sekolah. Gadis belia itu terlihat semakin hancur. Kedua matanya sudah membengkak karena terus terusan menangis sedih.

Sedangkan di samping Nadia, terlihat seorang gadis cantik yang tak lain adalah Clara. Pak Imran dan bu Siti mengenal baik siapa Clara. Karena sudah dua kali Clara sering main kerumah mereka.

"Pak, buk..! Bagaimana hasilnya? Apakah pemilik sekolah mau membantu kita pak?" tanya Nadia menatap lekat.

Begitu juga dengan Clara. Dia sudah tidak sabar menunggu jawaban dari kedua orang tua Jo yang terlihat rapuh dan juga menyedihkan.

"Tidak nak.., pihak sekolah tidak bisa menyelamatkan kakakmu. Dan dia juga menolak tuduhan yang ibu dan bapak katakan, tentang putranya yang sudah melakukan pembunuhan. Lalu dia mengancam ibu dan bapak, agar kami berdua mau menerima tawaran yang dia ajukan, untuk tidak menyulitkan kasus yang menimpa kakakmu. Dengan timbal balik, pemilik sekolah akan memperingan hukuman untuk kakakmu." jelas pak Imran dengan nada bergetar.

Mendengar perkataan pak Imran. Clara menjadi sangat kesal, dia berjanji akan membantu Jo untuk keluar dari dalam penjara.

Dan setelah lulus sekolah, Clara bertekad akan menempuh pendidikan di ilmu hukum, agar dia bisa menegakkan hukuman yang adil kepada orang orang kurang beruntung seperti keluarga pak Imran.

Tak lama kemudian, mereka semua memutuskan untuk pergi ke kantor kepolisian. Mereka ingin menjenguk Jo yang sudah masuk ke dalam jeruji besi yang ada di ruang tahanan.

Hari ini sangat kebetulan, karena Clara membawa mobil miliknya, jadi seluruh keluarga Jo tidak perlu mencari taksi maupun ojek yang akan mengantarkan mereka ke kantor polisi.

Sedangkan di dalam ruangan tuan Arlan. Pria licik itu langsung menghubungi pengacaranya untuk mengurus kasus yang menimpa salah satu siswa nya yaitu Jo.

Tuan Arlan, tidak akan membiarkan pemuda itu bebas dengan cepat. Karena tuan Arlan takut, jika pemuda itu akan datang untuk membalas dendam kepada putranya Marvel.

"Halo pengacara Jimin!" sapa tuan Arlan di dalam telfon.

"Iya tuan, semuanya sudah beres. Saya saat ini sudah berhasil menjebloskan pemuda lugu itu ke dalam penjara."

"Bagus. Kau harus memastikan agar pemuda itu di hukum seberat beratnya. Aku tidak mau, jika di kemudian hari, dia datang dan mengganggu ketenangan putraku Marvel."

"Baik tuan. Aku pastikan, pemuda itu akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Agar Jiwa nya yang masih sangat muda dan lugu, menjadi hancur berkeping-keping. Dan aku pastikan setelah keluar dari dalam penjara. Dia akan menjadi seorang pemuda yang bodoh dan tidak mempunyai nyali untuk menatap dunia ini lagi." jawab Pengacara itu dengan sangat tegas.

Mendengar ucapan sang pengacara, membuat tuan Arlan tersenyum puas. Lalu tak lama, dia mematikan panggilan karena terdengar suara derit pintu yang terbuka dari arah luar.

Hingga detik kemudian, muncullah seorang pemuda yang tak lain adalah Marvel.

Marvel tersenyum menatap wajah papanya. Akhirnya kesalahan yang sudah dia lakukan, telah dilimpahkan oleh orang yang lemah tidak mampu berbuat apa apa.

"Pa..!" sapa Marvel mendekati papanya.

"Ada apa? Kenapa kau belum juga pulang! Bukankah aku sudah menyuruh mu untuk segera berkemas!" seru tuan Arlan menatap tajam.

"Iya, aku akan melakukan nya pa. Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih kepada papa. Karena berkat kekuasaan yang papa miliki, nama baik kita bisa terselamatkan dengan baik."

"Itulah kehebatan dari uang Marvel. Kau sudah tahu bukan! Kenapa aku bekerja keras untuk mendapatkan uang yang banyak! Karena uang semua yang kita inginkan bisa kita beli dan kita dapatkan. Jadi mulai saat ini, jadilah anak penurut agar kau bisa berhasil di masa depan."

"Baik pa.. Aku akan melakukan apa yang papa perintahkan. Besok aku akan langsung terbang ke negara belanda menyusul mama yang sedang berlibur di rumah oma."

"Bagus. Kau harus sekolah yang benar, agar kelak kau bisa menjadi penerus untuk harta kekayaan milik ku." ucap tuan Arlan tersenyum sombong.

***

Sedangkan di tempat lain tepatnya di sebuah ruangan yang dingin dan tidak beralas, terlihat seorang pemuda sedang duduk sambil menyimpan wajahnya di kedua lutut yang dia tekuk menggunakan tangan.

Dan pemuda itu adalah Jo. Yang hampir satu jam yang lalu, sudah masuk menjadi penghuni baru di dalam ruang tahanan tersebut.

Rasanya, tubuh Jo lemas tidak bertenaga, bahkan di dalam otaknya sudah tidak bisa berpikir dengan baik.

Hingga detik kemudian, Jo merasakan sebuah tepukan tepat di punggung belakangnya, di susul oleh suara tawa dari seseorang yang terdengar menyeramkan.

"Hahahaha.....! Ada apa anak muda? Kenapa kau terlihat lemah seperti ini? Bukankah kau seorang pembunuh? Apakah nyalimu sudah mati sekarang, setelah masuk ke dalam jeruji besi?" tanya pria itu menyindir Jo.

Jo tidak memperdulikan sindiran dari pria tersebut, dia masih terus menelungkupkan wajahnya di sela tengah kedua lututnya.

Dan tentu saja, perbuatan Jo itu membuat para tahanan yang lain mendekati dirinya dengan perasaan geram.

"Bos..! Sepertinya anak muda ini minta diberi pelajaran bos. Bahkan dia berani mengabaikan perkataan bos." ucap mereka menampilkan wajah marah.

Sedangkan pria yang dipanggil dengan sebutan Bos, kembali tertawa dengan sangat menyeramkan.

"Suttttt......!!! Jangan seperti itu. Dia masih baru di dalam kamar ini. Jadi kita harus mengerti dengan keterkejutan yang dia rasakan. Sekarang ayo kita kembali. Kita biarkan dia merenungi kesalahan yang sudah dia perbuat."

"Baik bos. Tapi besok, kalau dia masih sombong seperti ini. Maka aku tidak akan segan segan untuk memberikan dia pelajaran." ancam pria satunya menyiratkan wajah tidak suka kearah Jo.

Jo yang hanya diam dapat mendengar perkataan mereka semua. Sungguh, kejadian ini benar-benar membuat jantung nya mau copot, disertai rasa takut yang teramat sangat.

Di dalam hatinya, Jo menjerit histeris, dia berdoa agar Tuhan mau menyelamatkan dirinya.

"Apakah ini yang namanya takdir! Tapi kenapa takdir ku sangat buruk! Andai takdir bisa ku tulis sendiri, maka aku ingin menghabisi mereka semua." gumam Jo sambil meremat kuat kedua tangannya.

Terpopuler

Comments

/Sob//Sob//Sob//Sob/malamgnya nasibmu jo

2024-05-01

0

Inyoman Raka

Inyoman Raka

inilah awal timbul perasaan dendammmm

2024-04-12

0

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

🤭🤭🤭🤭

2024-05-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog, Perkenalkan Pemeran
2 Kejadian Yang Tak Terduga
3 Jo Menyelamatkan Adiknya
4 Ketakutan Yang Jo Rasakan
5 Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6 Jo Menjadi Tersangka
7 Kekejian Para Orang Kaya
8 Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9 Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10 Kedatangan Marvel
11 Permintaan Jo
12 Keputusan Hakim
13 Ketakutan Tuan Arlan
14 Perubahan Jo
15 Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16 Kesedihan Keluarga Jo
17 Kelicikan Para Petugas Sipir
18 Pablo Raja Narapidana
19 Antara Mimpi Dan Nyata
20 Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21 Kedekatan Jo Dan Pablo
22 Kepulangan Clara
23 Clara Melabrak Tuan Arlan
24 Pengorbanan Clara
25 Tujuh Tahun Kemudian
26 Muslihat Mulai Dimainkan
27 Pembalasan Dendam Dimulai
28 Masuk Ke Dalam Jebakan
29 Rencana Jo Selanjutnya
30 Berita Membahagiakan
31 Kedatangan Tamu Kehormatan
32 Jo Bertemu Clara
33 Jo Bermain Cepat
34 Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35 Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36 Hasrat Yang Mencuat
37 Pembalasan Dimulai
38 Jo Menghubungi Pablo
39 Rencana Jo Selanjutnya
40 Sarapan Pagi Bersama
41 Keterkejutan Clara Dan Nadia
42 Tingkah Jo Anggara
43 Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44 Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45 Jebakan Di jalankan
46 Pertemuan Yang Memegangkan
47 Resmi Melakukan Kerja Sama
48 Rencana Penyerangan
49 Menggerogoti Satu Persatu
50 Kepanikan Tuan Arlan
51 Menyelamatkan Mike
52 Kemarahan Marvel
53 Menghancurkan Musuh
54 Berhasil Menyusup
55 Mike Bertemu Marvel
56 Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57 Jo Menghubungi Clara
58 Rencana Jo Selanjutnya
59 Keterkejutan Kenzo dan Andre
60 Kematian Andre
61 Kehancuran Marvel
62 Keterkejutan Para Sipir
63 Kedatangan Petugas Sipir
64 Kebenaran Yang Terungkap
65 Keterkejutan Para Musuh
66 Kedatangan Mike
67 Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68 Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69 Pertempuran Sengit
70 Pertemuan Pablo dan Maria
71 Niat Jahat Maria
72 Kemenangan Jo Anggara
73 Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74 Kemarahan Alexander Fernandez
75 Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76 Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77 Kesedihan Nadia
78 Jo Mendatangi Perusahaan
79 Clara Bertemu Jo Kembali
80 Kejujuran Jo Andreas
81 Keterkejutan Clara
82 Peringatan Dari Paman Pablo
83 Pertemuan Yang Mengharukan
84 Kejujuran Jo Andreas
85 Rencana Pernikahan
86 Acara Peresmian Perusahaan
87 Keterkejutan Nadia
88 Informasi Mengejutkan
89 Mata Mata Misterius
90 Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91 Kecurigaan Jo
92 Malam Pengantin
93 malam pengantin 2
94 Bobol Gawang
95 Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96 Mengintograsi Paijo
97 Rencana Briliant Paman Pablo
98 Jebakan Dimainkan
99 Kepulangan David
100 Curahan Hati Jo
101 Menginterogasi Mike
102 Kesuksesan Perusahaan
103 Malam Menjelang Pernikahan
104 Tebakan Yang Benar
105 Sah Suami Istri
106 Bab Yang Menegangkan
107 Berita Mengejutkan
108 Wanita Asing
109 Pembuatan Anak
110 Pablo Dan Wanita Asing
111 Ketakutan Keluarga Fernandez
112 Penawar Racun
113 Keadaan Yang Menegangkan
114 Pablo Dan Widya
115 Menuju Ke Negara Belanda
116 Romantis Sejenak
117 Misi Dimainkan
118 Mencari Kepercayaan
119 Kehebatan Widya
120 Mulai Mengkonsumsi Racun
121 Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122 Kedatangan Pablo
123 Pembalasan Pablo
124 Kehancuran Keluarga Fernandez
125 Kemenangan Widya
126 Benih Benih Cinta
127 Kedatangan Jo dan Mike
128 Menjadi Penguasa kembali
129 Satu Bulan Kemudian
130 Kabar Bahagia
131 Kebahagiaan Jo Dan Mike
132 Kisah Paman Pablo
133 Akhirnya Gol
134 Mangga Muda
135 Ejekan Paman Pablo
136 Pindah Ke Kota Jakarta
137 Sarapan Bersama
138 Kembali Bekerja
139 Rencana Jahat
140 Kelicikan Zidan Pratama
141 Kebusukan Zidan
142 Tiba Di Rumah
143 Perubahan Yati
144 Pertemuan Arga dan Zidan
145 Sarapan Bersama
146 Permainan Licik Jo
147 Kemenangan Jo Anggara
148 Akhir Cerita Tamat
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Prolog, Perkenalkan Pemeran
2
Kejadian Yang Tak Terduga
3
Jo Menyelamatkan Adiknya
4
Ketakutan Yang Jo Rasakan
5
Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6
Jo Menjadi Tersangka
7
Kekejian Para Orang Kaya
8
Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9
Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10
Kedatangan Marvel
11
Permintaan Jo
12
Keputusan Hakim
13
Ketakutan Tuan Arlan
14
Perubahan Jo
15
Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16
Kesedihan Keluarga Jo
17
Kelicikan Para Petugas Sipir
18
Pablo Raja Narapidana
19
Antara Mimpi Dan Nyata
20
Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21
Kedekatan Jo Dan Pablo
22
Kepulangan Clara
23
Clara Melabrak Tuan Arlan
24
Pengorbanan Clara
25
Tujuh Tahun Kemudian
26
Muslihat Mulai Dimainkan
27
Pembalasan Dendam Dimulai
28
Masuk Ke Dalam Jebakan
29
Rencana Jo Selanjutnya
30
Berita Membahagiakan
31
Kedatangan Tamu Kehormatan
32
Jo Bertemu Clara
33
Jo Bermain Cepat
34
Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35
Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36
Hasrat Yang Mencuat
37
Pembalasan Dimulai
38
Jo Menghubungi Pablo
39
Rencana Jo Selanjutnya
40
Sarapan Pagi Bersama
41
Keterkejutan Clara Dan Nadia
42
Tingkah Jo Anggara
43
Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44
Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45
Jebakan Di jalankan
46
Pertemuan Yang Memegangkan
47
Resmi Melakukan Kerja Sama
48
Rencana Penyerangan
49
Menggerogoti Satu Persatu
50
Kepanikan Tuan Arlan
51
Menyelamatkan Mike
52
Kemarahan Marvel
53
Menghancurkan Musuh
54
Berhasil Menyusup
55
Mike Bertemu Marvel
56
Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57
Jo Menghubungi Clara
58
Rencana Jo Selanjutnya
59
Keterkejutan Kenzo dan Andre
60
Kematian Andre
61
Kehancuran Marvel
62
Keterkejutan Para Sipir
63
Kedatangan Petugas Sipir
64
Kebenaran Yang Terungkap
65
Keterkejutan Para Musuh
66
Kedatangan Mike
67
Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68
Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69
Pertempuran Sengit
70
Pertemuan Pablo dan Maria
71
Niat Jahat Maria
72
Kemenangan Jo Anggara
73
Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74
Kemarahan Alexander Fernandez
75
Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76
Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77
Kesedihan Nadia
78
Jo Mendatangi Perusahaan
79
Clara Bertemu Jo Kembali
80
Kejujuran Jo Andreas
81
Keterkejutan Clara
82
Peringatan Dari Paman Pablo
83
Pertemuan Yang Mengharukan
84
Kejujuran Jo Andreas
85
Rencana Pernikahan
86
Acara Peresmian Perusahaan
87
Keterkejutan Nadia
88
Informasi Mengejutkan
89
Mata Mata Misterius
90
Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91
Kecurigaan Jo
92
Malam Pengantin
93
malam pengantin 2
94
Bobol Gawang
95
Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96
Mengintograsi Paijo
97
Rencana Briliant Paman Pablo
98
Jebakan Dimainkan
99
Kepulangan David
100
Curahan Hati Jo
101
Menginterogasi Mike
102
Kesuksesan Perusahaan
103
Malam Menjelang Pernikahan
104
Tebakan Yang Benar
105
Sah Suami Istri
106
Bab Yang Menegangkan
107
Berita Mengejutkan
108
Wanita Asing
109
Pembuatan Anak
110
Pablo Dan Wanita Asing
111
Ketakutan Keluarga Fernandez
112
Penawar Racun
113
Keadaan Yang Menegangkan
114
Pablo Dan Widya
115
Menuju Ke Negara Belanda
116
Romantis Sejenak
117
Misi Dimainkan
118
Mencari Kepercayaan
119
Kehebatan Widya
120
Mulai Mengkonsumsi Racun
121
Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122
Kedatangan Pablo
123
Pembalasan Pablo
124
Kehancuran Keluarga Fernandez
125
Kemenangan Widya
126
Benih Benih Cinta
127
Kedatangan Jo dan Mike
128
Menjadi Penguasa kembali
129
Satu Bulan Kemudian
130
Kabar Bahagia
131
Kebahagiaan Jo Dan Mike
132
Kisah Paman Pablo
133
Akhirnya Gol
134
Mangga Muda
135
Ejekan Paman Pablo
136
Pindah Ke Kota Jakarta
137
Sarapan Bersama
138
Kembali Bekerja
139
Rencana Jahat
140
Kelicikan Zidan Pratama
141
Kebusukan Zidan
142
Tiba Di Rumah
143
Perubahan Yati
144
Pertemuan Arga dan Zidan
145
Sarapan Bersama
146
Permainan Licik Jo
147
Kemenangan Jo Anggara
148
Akhir Cerita Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!