Perubahan Jo

Seminggu berlalu, sejak pengadilan hakim dikumandangkan di ruangan pengadilan. Dan saat ini, seluruh napi sedang melakukan gotong royong bersama.

Jo yang berjongkok di atas rerumputan sambil mencabuti rumput yang ada dihadapannya, mendengus kesal. Di saat beberapa kelompok napi dari sel yang lain, berusaha mengganggu dirinya.

Jo berusaha untuk menahan emosi. Jo yang sudah berada tiga bulan lamanya di dalam ruang tahanan, kini lebih tahan banting dan tidak takut oleh berbagai macam orang yang ada di dalam sel penjara tersebut.

Jo seperti mati rasa terhadap rasa sakit dari berbagai pukulan yang menyentuh seluruh tubuhnya. Bahkan saat ini di wajah Jo, telah terukir indah, bekas luka di bagian keningnya yang mungkin akan sangat sulit untuk hilang.

Sedangkan, para kelompok napi yang berdiri tidak jauh dari Jo, terdengar berbincang membahas tentang dirinya.

"Apakah dia yang kau maksud?" tanya seorang pria yang sudah berusia 50 tahunan.

"Iya. Aku mendapatkan perintah untuk menyiksa dirinya. Sepertinya dia sangat istimewa, sehingga dia harus di siksa di luar sel seperti ini."

"Huh..! Benar benar malang sekali nasib pemuda itu ya.Ya, sudah. Tunggu apa lagi! Sekarang juga ayo kita dekati dia." ajak pria itu berjalan mendekati Jo yang masih fokus menyabuti rumput.

Jo dapat mengetahui gerakan mereka yang sudah berdiri di hadapannya. Tapi Jo berpura-pura tidak memperdulikannya. Hingga tak lama kemudian, Tiba-tiba saja salah satu dari kaki pria tersebut, memijak tangan Jo yang sedang memegang rumput.

Rasa sakit langsung menjalar di seluruh tubuh Jo. Membuat Jo menjadi marah dan memegang kaki pria yang sudah berani memijak tangannya menggunakan sebelah tangan yang satunya.

Lalu Jo menarik kuat kaki pria tersebut. Hingga pria itu menjadi terjatuh terjengkang ke atas rerumputan. Seluruh rekan dari pria itu merasa sangat terkejut. Akan apa yang diperbuat oleh Jo.

Awalnya mereka mengira, jika Jo hanyalah pemuda lemah yang akan menerima perundungan dari seseorang yang mengganggu dirinya.

"Arrrgghhhhr.......!!"

Teriak kesakitan menggema di lapangan tersebut. Sedangkan pria yang jatuh tersungkur, langsung memegang bokongnya karena merasa kesakitan.

"Bajingan kau sialan....! Berani sekali kau menarik kaki ku!" maki pria itu menatap wajah Jo dengan tajam.

Lalu pria itu berusaha ingin menyerang Jo. Tapi dengan cepat, Jo menghindari serangan pria tersebut dan langsung bangkit dari berjongkoknya.

Para rekan pria itu yang berada di hadapan Jo menjadi marah. Dengan cepat, mereka menyerang Jo secara bersamaan.

"Dasar sampah.! Kau pantas kami siksa sampai mati!" maki mereka sambil melesat menyerang Jo.

Melihat serangan tersebut. Jo langsung mengeluarkan teknik bela diri yang dulu pernah dia dapatkan di masa masih sekolah SMA. Walaupun tidak banyak, tapi Jo akan berusaha melawan mereka semua.

Sudah cukup bagi seorang Jo kalah dan menjadi lemah. Kali ini Jo akan membuktikan kepada semua narapidana, jika dia bukanlah seorang pemuda lemah yang bisa dipijak pijak harga dirinya, sesuka hati mereka.

Lalu Jo menahan setiap serangan yang tertuju kepada dirinya. Jo memelintir tangan mereka dan menendang perut mereka menggunakan kaki Jo yang memakai sepatu berhak pantofel.

Buuukkk.....

Bukkkkkk....

Suara tumbukan dan pukulan, terdengar nyaring di telinga Jo. Dengan keyakinan yang Jo miliki, hingga akhirnya dua orang sekaligus langsung terjatuh ke atas tanah..

Jo tersenyum melihat apa yang dia lakukan, lalu setelahnya Jo mengambil ancang ancang, menantang sambil memainkan keempat jarinya di depan para lawan.

"Ayo kalau berani maju..! Aku pastikan kalian mati di tanganku!" tantang Jo menampilkan wajah bak malaikat pencabut nyawa.

Jo sudah tidak takut, jika harus menjadi seorang pembunuh. Toh dia memang sudah dinobatkan menjadi seorang pembunuh. Lalu kelima pria yang melihat jari tangan Jo menjadi sangat kesal.

Mereka meludah dengan nada yang begitu marah.

"Cuiiih......! Sombong kau anak sialan..! Pantas saja kau menjadi tersangka pembunuhan. Karena kau memiliki sifat yang begitu arogan." maki pria itu langsung berlari menyerang Jo.

Kali ini, pria itu menyerang menggunakan sebilah pisau yang ada di tangannya. Kebetulan, di belakang punggung pria itu memang sudah tersedia pisau yang selalu dia bawa kemana pun dia pergi.

Jo yang mendapatkan serangan dari pisau tajam itu berusaha untuk menghindar. Jujur, di dalam hati Jo dia merasakan takut yang teramat sangat. Tapi Jo sudah pasrah andai pun dia kalah dengan mereka semua. Tapi setidaknya dia telah berusaha melawan.

"Ibu, bapak, Nadia...! Kalian adalah semangat ku, untuk ku selalu berusaha bangkit dan kuat. Dan saat ini, lagi lagi nyawaku sedang dipertaruhkan di tempat ini. Semoga Tuhan mau membantuku dan menyelamatkan aku dari keburukan ini." gumam Jo di dalam hatinya, sambil berusaha menyerang kembali pria yang memegang pisau itu.

"Hahahahaha......! Lihat wajah mu yang sombong itu. Terlihat memerah menahan takut. Sekarang lebih kau menyerah saja, dan Terima siksaan dari kami. Kami janji tidak akan melukai mu terlalu dalam." tawar pria itu kepada Jo.

"Apakah kau kira aku percaya! Kalian semua sama saja dengan para napi yang ada didalam ruangan sel ku. Sekarang aku tidak akan sudi. Di injak injak oleh kalian semua. Lebih baik aku mati dari pada harus menjadi bahan siksaan untuk kalian." jawab Jo dengan tatapan mata yang tajam.

Mendengar perkataan Jo, tentu saja membangkitkan kemarahan seorang pria yang memegang pisau di tangannya. Lalu dengan cepat dia kembali berlari hendak menyerang Jo.

Jo berusaha menghindar, di saat pisau hampir saja melukai bagian perutnya. Setelah itu, Jo pun berusaha melumpuhkan pria itu, agar pisau yang pria itu pegang dapat Jo kuasai.

Lalu Jo menggunakan teknik yang dia miliki, menipu pria itu dengan cara menyerang sambil berjongkok. Dan di saat pria itu terkecoh dengan tekhnik yang Jo lakukan. Dengan cepat Jo bangkit dan langsung memutar tangan pria tersebut sambil merebut pisau yang ada di tangannya.

Setelah itu, tanpa ampun, Jo menumbuk punggung belakang pria itu hingga jatuh ke atas tanah.

"Aaaggrr...!"

Srekkkkk.....

Pisau yang Jo pegang langsung dia arahkan ke punggung belakang dari pria itu, membuat pria tersebut menjerit jerit kesakitan. Setelah itu, Jo memegang kepalanya yang sudah berada di kedua paha Jo. Lalu Jo menikam nya menggunakan pisau tepat di leher milik pria tersebut.

Seluruh napi yang menyaksikan keganasan si pemuda lemah, menjadi terdiam membisu. Bahkan mereka menjadi susah payah menelan ludah mereka yang tercekak di dalam tenggorokan.

"Tidak..! Bagaimana mungkin! Bukankah dia Jo, pria sampah yang selalu kita siksa di dalam sel? Tapi kenapa dia bisa sehebat itu?" tanya beberapa orang yang menjadi rekan Jo di dalam sel.

"Kau benar. Bagaimana bisa, pemuda bodoh dan lemah seperti dia bisa menjadi sehebat itu? Ini tidak bisa di biarkan. Kita harus menyerang dia secara beramai ramai." ajak pria tersebut menatap kearah Jo tajam.

Sedangkan rekan dari pria yang telah di bawah ancaman Jo, membentak Jo keras, agar mau melepaskan teman mereka.

"Hei kau....! Cepat lepaskan teman kami! Berani kau menyakiti dia, maka kau akan mati di tangan kami semua!" ancam pria itu kepada Jo.

"Apakah kau kira aku takut mati! Bahkan selama 3 bulan aku berada di tempat ini. Aku sudah merasakan mati di seluruh kehidupan ku. Sekarang kalian mengancam ingin membunuh ku! Lakukan jika kalian berani." ancam Jo gantian. Sambil menggerakkan pisau yang melekat indah di leher pria tersebut.

Hingga detik kemudian, mereka semua dikejutkan oleh perbuatan Jo yang benar-benar menggorok leher pria itu menggunakan pisau yang ada di tangannya.

Sreekkkkkkk.........

Mata mereka yang melihat kejadian itu, langsung melotot sempurna. Tidak pernah menyangka, jika pemuda yang mereka kira lemah, kini bisa berubah menjadi seorang Monster.

"Kau!!!! Kau pembunuh...! maki mereka tidak percaya.

" Iya, aku memang pembunuh. Dan sekarang aku akan membunuh kalian semua menggunakan pisau yang ada di tanganku ini." ancam Jo dengan nada keras.

Membuat semua para Napi, membubarkan diri, dan ada yang tetap menantang dirinya.

"Ayo kita bertarung." ucap seorang napi yang tersenyum menyeringai tak jauh di hadapan Jo.

Sedangkan para petugas yang mengetahui pertengkaran tersebut. Hanya diam penuh rencana.

"Ini saatnya kita mempunyai alasan untuk mengirim pemuda sampah itu ke penjara Kerobokan. Sebuah penjara yang sangat mengerikan di negara ini. Dengan di huni oleh penjahat kelas kakak dan para Mafia. Aku yakin, tuan Arlan akan senang mengetahui berita ini." gumam kedua petugas itu tersenyum menyeringai.

Terpopuler

Comments

Inyoman Raka

Inyoman Raka

dimana jo dapat sepatu watopel topel git , perasaan nara itu kebanyakn pakai sendal

2024-04-12

0

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

☠😒☠☠🦀🦀

2024-05-02

0

Rifa Atul Mahmudah

Rifa Atul Mahmudah

polisi gadungan

2024-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog, Perkenalkan Pemeran
2 Kejadian Yang Tak Terduga
3 Jo Menyelamatkan Adiknya
4 Ketakutan Yang Jo Rasakan
5 Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6 Jo Menjadi Tersangka
7 Kekejian Para Orang Kaya
8 Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9 Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10 Kedatangan Marvel
11 Permintaan Jo
12 Keputusan Hakim
13 Ketakutan Tuan Arlan
14 Perubahan Jo
15 Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16 Kesedihan Keluarga Jo
17 Kelicikan Para Petugas Sipir
18 Pablo Raja Narapidana
19 Antara Mimpi Dan Nyata
20 Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21 Kedekatan Jo Dan Pablo
22 Kepulangan Clara
23 Clara Melabrak Tuan Arlan
24 Pengorbanan Clara
25 Tujuh Tahun Kemudian
26 Muslihat Mulai Dimainkan
27 Pembalasan Dendam Dimulai
28 Masuk Ke Dalam Jebakan
29 Rencana Jo Selanjutnya
30 Berita Membahagiakan
31 Kedatangan Tamu Kehormatan
32 Jo Bertemu Clara
33 Jo Bermain Cepat
34 Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35 Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36 Hasrat Yang Mencuat
37 Pembalasan Dimulai
38 Jo Menghubungi Pablo
39 Rencana Jo Selanjutnya
40 Sarapan Pagi Bersama
41 Keterkejutan Clara Dan Nadia
42 Tingkah Jo Anggara
43 Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44 Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45 Jebakan Di jalankan
46 Pertemuan Yang Memegangkan
47 Resmi Melakukan Kerja Sama
48 Rencana Penyerangan
49 Menggerogoti Satu Persatu
50 Kepanikan Tuan Arlan
51 Menyelamatkan Mike
52 Kemarahan Marvel
53 Menghancurkan Musuh
54 Berhasil Menyusup
55 Mike Bertemu Marvel
56 Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57 Jo Menghubungi Clara
58 Rencana Jo Selanjutnya
59 Keterkejutan Kenzo dan Andre
60 Kematian Andre
61 Kehancuran Marvel
62 Keterkejutan Para Sipir
63 Kedatangan Petugas Sipir
64 Kebenaran Yang Terungkap
65 Keterkejutan Para Musuh
66 Kedatangan Mike
67 Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68 Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69 Pertempuran Sengit
70 Pertemuan Pablo dan Maria
71 Niat Jahat Maria
72 Kemenangan Jo Anggara
73 Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74 Kemarahan Alexander Fernandez
75 Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76 Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77 Kesedihan Nadia
78 Jo Mendatangi Perusahaan
79 Clara Bertemu Jo Kembali
80 Kejujuran Jo Andreas
81 Keterkejutan Clara
82 Peringatan Dari Paman Pablo
83 Pertemuan Yang Mengharukan
84 Kejujuran Jo Andreas
85 Rencana Pernikahan
86 Acara Peresmian Perusahaan
87 Keterkejutan Nadia
88 Informasi Mengejutkan
89 Mata Mata Misterius
90 Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91 Kecurigaan Jo
92 Malam Pengantin
93 malam pengantin 2
94 Bobol Gawang
95 Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96 Mengintograsi Paijo
97 Rencana Briliant Paman Pablo
98 Jebakan Dimainkan
99 Kepulangan David
100 Curahan Hati Jo
101 Menginterogasi Mike
102 Kesuksesan Perusahaan
103 Malam Menjelang Pernikahan
104 Tebakan Yang Benar
105 Sah Suami Istri
106 Bab Yang Menegangkan
107 Berita Mengejutkan
108 Wanita Asing
109 Pembuatan Anak
110 Pablo Dan Wanita Asing
111 Ketakutan Keluarga Fernandez
112 Penawar Racun
113 Keadaan Yang Menegangkan
114 Pablo Dan Widya
115 Menuju Ke Negara Belanda
116 Romantis Sejenak
117 Misi Dimainkan
118 Mencari Kepercayaan
119 Kehebatan Widya
120 Mulai Mengkonsumsi Racun
121 Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122 Kedatangan Pablo
123 Pembalasan Pablo
124 Kehancuran Keluarga Fernandez
125 Kemenangan Widya
126 Benih Benih Cinta
127 Kedatangan Jo dan Mike
128 Menjadi Penguasa kembali
129 Satu Bulan Kemudian
130 Kabar Bahagia
131 Kebahagiaan Jo Dan Mike
132 Kisah Paman Pablo
133 Akhirnya Gol
134 Mangga Muda
135 Ejekan Paman Pablo
136 Pindah Ke Kota Jakarta
137 Sarapan Bersama
138 Kembali Bekerja
139 Rencana Jahat
140 Kelicikan Zidan Pratama
141 Kebusukan Zidan
142 Tiba Di Rumah
143 Perubahan Yati
144 Pertemuan Arga dan Zidan
145 Sarapan Bersama
146 Permainan Licik Jo
147 Kemenangan Jo Anggara
148 Akhir Cerita Tamat
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Prolog, Perkenalkan Pemeran
2
Kejadian Yang Tak Terduga
3
Jo Menyelamatkan Adiknya
4
Ketakutan Yang Jo Rasakan
5
Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6
Jo Menjadi Tersangka
7
Kekejian Para Orang Kaya
8
Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9
Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10
Kedatangan Marvel
11
Permintaan Jo
12
Keputusan Hakim
13
Ketakutan Tuan Arlan
14
Perubahan Jo
15
Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16
Kesedihan Keluarga Jo
17
Kelicikan Para Petugas Sipir
18
Pablo Raja Narapidana
19
Antara Mimpi Dan Nyata
20
Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21
Kedekatan Jo Dan Pablo
22
Kepulangan Clara
23
Clara Melabrak Tuan Arlan
24
Pengorbanan Clara
25
Tujuh Tahun Kemudian
26
Muslihat Mulai Dimainkan
27
Pembalasan Dendam Dimulai
28
Masuk Ke Dalam Jebakan
29
Rencana Jo Selanjutnya
30
Berita Membahagiakan
31
Kedatangan Tamu Kehormatan
32
Jo Bertemu Clara
33
Jo Bermain Cepat
34
Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35
Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36
Hasrat Yang Mencuat
37
Pembalasan Dimulai
38
Jo Menghubungi Pablo
39
Rencana Jo Selanjutnya
40
Sarapan Pagi Bersama
41
Keterkejutan Clara Dan Nadia
42
Tingkah Jo Anggara
43
Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44
Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45
Jebakan Di jalankan
46
Pertemuan Yang Memegangkan
47
Resmi Melakukan Kerja Sama
48
Rencana Penyerangan
49
Menggerogoti Satu Persatu
50
Kepanikan Tuan Arlan
51
Menyelamatkan Mike
52
Kemarahan Marvel
53
Menghancurkan Musuh
54
Berhasil Menyusup
55
Mike Bertemu Marvel
56
Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57
Jo Menghubungi Clara
58
Rencana Jo Selanjutnya
59
Keterkejutan Kenzo dan Andre
60
Kematian Andre
61
Kehancuran Marvel
62
Keterkejutan Para Sipir
63
Kedatangan Petugas Sipir
64
Kebenaran Yang Terungkap
65
Keterkejutan Para Musuh
66
Kedatangan Mike
67
Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68
Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69
Pertempuran Sengit
70
Pertemuan Pablo dan Maria
71
Niat Jahat Maria
72
Kemenangan Jo Anggara
73
Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74
Kemarahan Alexander Fernandez
75
Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76
Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77
Kesedihan Nadia
78
Jo Mendatangi Perusahaan
79
Clara Bertemu Jo Kembali
80
Kejujuran Jo Andreas
81
Keterkejutan Clara
82
Peringatan Dari Paman Pablo
83
Pertemuan Yang Mengharukan
84
Kejujuran Jo Andreas
85
Rencana Pernikahan
86
Acara Peresmian Perusahaan
87
Keterkejutan Nadia
88
Informasi Mengejutkan
89
Mata Mata Misterius
90
Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91
Kecurigaan Jo
92
Malam Pengantin
93
malam pengantin 2
94
Bobol Gawang
95
Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96
Mengintograsi Paijo
97
Rencana Briliant Paman Pablo
98
Jebakan Dimainkan
99
Kepulangan David
100
Curahan Hati Jo
101
Menginterogasi Mike
102
Kesuksesan Perusahaan
103
Malam Menjelang Pernikahan
104
Tebakan Yang Benar
105
Sah Suami Istri
106
Bab Yang Menegangkan
107
Berita Mengejutkan
108
Wanita Asing
109
Pembuatan Anak
110
Pablo Dan Wanita Asing
111
Ketakutan Keluarga Fernandez
112
Penawar Racun
113
Keadaan Yang Menegangkan
114
Pablo Dan Widya
115
Menuju Ke Negara Belanda
116
Romantis Sejenak
117
Misi Dimainkan
118
Mencari Kepercayaan
119
Kehebatan Widya
120
Mulai Mengkonsumsi Racun
121
Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122
Kedatangan Pablo
123
Pembalasan Pablo
124
Kehancuran Keluarga Fernandez
125
Kemenangan Widya
126
Benih Benih Cinta
127
Kedatangan Jo dan Mike
128
Menjadi Penguasa kembali
129
Satu Bulan Kemudian
130
Kabar Bahagia
131
Kebahagiaan Jo Dan Mike
132
Kisah Paman Pablo
133
Akhirnya Gol
134
Mangga Muda
135
Ejekan Paman Pablo
136
Pindah Ke Kota Jakarta
137
Sarapan Bersama
138
Kembali Bekerja
139
Rencana Jahat
140
Kelicikan Zidan Pratama
141
Kebusukan Zidan
142
Tiba Di Rumah
143
Perubahan Yati
144
Pertemuan Arga dan Zidan
145
Sarapan Bersama
146
Permainan Licik Jo
147
Kemenangan Jo Anggara
148
Akhir Cerita Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!