Permintaan Jo

Sedangkan di depan rumah sederhana milik bapak Imran. Clara baru saja tiba dan memarkirkan mobilnya di halaman sempit rumah tersebut.

Clara merasa tak enak kepada kedua orang tua Jo. Karena dirinya sudah terlambat untuk menjemput mereka semua, yang hendak menjenguk Jo di penjara.

Dan baru saja Clara keluar dari dalam mobil, dia pun langsung disajikan dengan pemandangan tiga orang berbeda usia yang telah berdiri di depan rumah.

"Ibu, bapak, Nadia." gumam Clara pelan seraya melangkah mendekati mereka bertiga.

Clara langsung menyalami kedua tangan pak Imran dan ibu Siti. Lalu Clara menjelaskan, alasannya mengapa dia bisa terlambat tiba menjemput mereka.

"Buk, pak.. Maaf ya karena aku telat untuk jemput ibu dan bapak. Kebetulan, tadi ban mobil ku bocor. Jadi aku harus memperbaikinya terlebih dahulu."

"Iya, gak apa kok nak Clara. Ibu dan bapak tidak marah kepada kamu. Sekarang apakah kita sudah bisa pergi sekarang nak Clara?"

"Iya, tentu saja bisa bu. Ayo masuk ke dalam mobil." ajak Clara ramah kepada mereka bertiga.

Dan setelah mengunci pintu rumah, pak Imran, ibu Siti dan juga Nadia. Langsung masuk ke dalam mobil Clara yang terparkir di hadapan mereka.

Setelah itu, Clara memundurkan mobilnya keluar dari rumah bapak Imran.. Sebenarnya Clara pergi tanpa pamit kepada kedua orang tuanya. Dan saat ini, handphone Clara terus berdering, akibat ulah Clara yang sudah meninggalkan mereka begitu saja.

Mendengar suara handphone berdering, ibu Siti pun bertanya kepada Clara.

"Nak Clara! Itu handphone nya bunyi sedari tadi."

"Eh, biarkan saja bu. Itu cuma teman sekolah Clara yang menghubungi." jawab Clara berbohong.

Lalu Clara melirik kearah tangan ibu Siti yang memegang satu rakit rantang plastik di atas pangkuannya. Clara bisa menebak, jika isi di dalam rantang itu adalah masakan yang disiapkan untuk Jo.

"Apakah rantang itu isinya makanan untuk Jo bu?" tanya Clara yang merasa penasaran.

Ibu Siti yang duduk di samping Clara langsung tersenyum. Dia memang sengaja memasak makanan untuk putranya itu.

"Iya nak. Ibu tahu pasti Jo sangat merindukan masakan ibu. Dan ini adalah masakan spesial kesukaan Jo."

Clara tersenyum mendengar jawaban ibu Siti. Bisa dia lihat tatapan sedih yang terpancar dari kedua rentina ibu Siti. Begitu juga dengan pak Imran dan Nadia. Mereka semua hanya diam sambil memasang wajah penuh kesedihan.

"Ya Tuhan...! Betapa malangnya keluarga ini. Ak mohon, berikanlah jalan untuk mereka semua. Agar putra kebanggaan mereka bisa segera terbebas dari fitnah yang dia terima." doa Clara di dalam hatinya. Seraya membuang muka kearah samping.

Rasanya Clara ikut sesak, melihat apa yang menimpa keluarga itu saat ini. Hingga tak lama kemudian, mereka semua sudah tiba di kantor kepolisian.

Lalu mereka pun masuk ke dalam ruangan sel yang berada di bagian gedung belakang. Sesampainya di ruang besuk. Mereka semua langsung duduk di bangku yang sudah tersedia.

Sedangkan petugas penjaga sel, melangkah masuk ke dalam sel untuk membangunkan Jo yang masih berbaring lemas di atas lantai.

Jo sudah pingsan hampir 2 jam lamanya, dan petugas itu sangat yakin jika saat ini Jo hanya sedang tertidur. Lalu dengan air Aqua yang dia pegang.. Petugas itupun langsung menyiram air aqua tepat di wajah Jo.

"Hoy bangun....! Panggil petugas itu dengan sangat kasar.

Mereka tidak segan menyepak dan menjambak rambut Jo agar segera bangkit dari tidurnya.

Hingga tak lama kemudian, Jo pun mengerjapkan mata nya, sambil menahan rasa sakit yang dia dapatkan dari petugas tersebut.

"Aarrgghhh...! Apa yang kau lakukan pak? Kenapa anda sangat kasar kepada saya?" tanya Jo menatap tak suka.

"Bangun....! Ada keluargamu yang menjemput mu." jawab petugas itu, membuat Jo tersenyum senang.

Lalu dengan langkah terhuyung huyung, Jo pun berusaha melangkahkan kakinya menuju keluar sel.

Akhirnya, yang dia nantika telah tiba.. Jo akan meminta kepada kedua orang tuanya, agar segera pindah dari kota yang sangat menyakitkan ini.

"Ibu, bapak..!" sapa Jo tersenyum.

"Jo putraku...!"

Dengan cepat, mereka pun memeluk tubuh pemuda yang terlihat lemas dan penuh luka di bagian wajahnya. Sangat biasa jika di dalam sel, seorang napi akan mendapatkan perlakuan buruk. Apalagi kalau napi itu adalah tersangka pembunuhan.

Sudah pasti, penyiksaan di dalam sel tidak dapat terhindarkan. Tapi tetap saja, walaupun begitu, mereka berempat yang melihat Jo penuh dengan luka lebam tidak bisa menerima hal itu. Tangis sedih langsung mencolos di wajah mereka semua.

"Hiks.... Hiks....! Jo.! Kenapa keadaan mu jadi seperti ini nak? Baru juga seminggu kamu dipenjara. Apa jadinya kalau sampai bertahun-tahun nak." ibu Siti memegang wajah Jo yang terdapat sobekan di daerah sudut bibirnya.

Jo yang melihat kesedihan dari ibunya pun langsung tersenyum menenangkan.

"Ibu jangan sedih...! Ini hanya luka kecil. Dan Jo tidak merasa sakit sedikitpun."

"Enggak. Kamu bohong Kak! Mana mungkin luka itu gak sakit, ini semua karena kesalahan aku kak, andai aku tidak mengikuti mereka. Tidak mungkin kejadian buruk ini menimpa kakak. Aku sungguh sangat menyesal kak." Nadia langsung luruh dari berdirinya, membuat Jo menahan tubuh adiknya dan memeluknya dengan erat.

Bagi Jo, keluarganya adalah hal yang paling nomor satu. Dan dia tidak akan membiarkan Marvel berbuat macam macam kepada adiknya itu.

"Nadia! Ini bukan kesalahan mu. Tapi ini semua sudah menjadi takdir. Sekarang berjanji lah kepada kakak. Jika kau akan menjadi seorang wanita yang kuat dan pintar menjaga diri. Bila perlu, belajar lah ilmu bela diri. Agar kau bisa menjaga dirimu sendiri." ucap Jack menyentuh wajah Nadia.

"Baik kak. Aku akan melakukan apa yang kakak perintahkan."

Mendengar jawaban adiknya, Jo pun tersenyum senang, setelah itu mereka semua duduk di kursi besuk yang di depannya terdapat meja.

Setelah itu, ibu Siti membuka satu rakit rantang yang dia bawa. Di dalamnya terdapat menu kesukaan Jo. Yaitu sayur lemak daun ubi, sambal terasi, serta ikan asin.

Jo sangat bahagia melihat apa yang ibunya sajikan untuk dirinya. Dengan cepat, Jo memakan makanan yang sudah disiapkan oleh ibunya.

Lalu tatapan mata Jo melirik kearah gadis cantik yang sedari tadi hanya diam menunduk. Sepertinya mulai saat ini Jo tidak boleh bersikap dingin kepada gadis itu lagi. Karena selama dirinya berada di dalam penjara. Gadis cantik itu yang selalu membantu seluruh keluarganya.

"Clara..! Kemarilah, duduk di samping ku." panggil Jo membuat Clara tersentak kaget.

Clara mendongakkan wajahnya, menatap kearah Jo. Apakah dia bermimpi? Akhirnya pria yang dia sukai mau memanggil dirinya dengan suara yang begitu lembut.

"Eh, iya Jo."

Lalu dengan malu malu, Clara duduk di samping Jo. Sedangkan Jo, yang sedang menyantap makannya, menghentilan kunyahannya sejenak.

"Terimakasih karena kau sudah membantu keluarga ku Clara. Aku tidak akan melupakan bantuan mu ini. Dan suatu saat aku akan membalasnya."

"Iya, sama sama Jo. Aku ikhlas membantu keluarga mu."

"Hemm..! Kau sangat baik Clara. oya, apakah kau sudah makan?" tanya Jo kepada Clara.

Clara menggelengkan kepalanya pelan. Hingga detik kemudian. Tiba-tiba saja dia melihat uluran tangan Jo yang memegang sendok, mengarah tepat ke arah mulutnya.

"Aaakkk....! Makanlah Clara. Kita kongsi."

Deggghhh.....

Jantung Clara berdetak semakin kencang, lalu dengan perlahan, Clara pun membuka mulutnya menerima suapan yang diberikan oleh Jo.

Kedua orang tua Jo dan juga Nadia, tersenyum melihat kearah mereka berdua. Lalu beberapa menit kemudian. Mereka sudah selesai menyantap makanan itu.

Dan kini, waktunya bagi Jo. Mengutarakan keinginannya kepada seluruh keluarganya.

"Bapak, ibu, dan Nadia. Ada yang ingin aku beritahukan kepada kalian semua. Dan ini menyangkut keselamatan Nadia."

Mendengar perkataan Jo, membuat mereka semua memasang wajah tegang. Setelah itu, Jo pun menceritakan ancaman yang diucapkan Marvel kepada dirinya. Mendengar hal itu, Nadia langsung ketakutan. Baginya Marvel adalah sosok Monster yang membuatnya menjadi trauma.

"Apakah kau yakin nak?" tanya pak Imran menatap wajah Jo lekat.

Keningnya saling menyatu, menahan kemarahan dan juga keterkejutan.

"Aku yakin pak. Jadi secepatnya, kalian semua harus pindah dari kota ini. Aku mohon, turuti keinginan ku ini Pak." pinta Jo begitu memohon.

"Tapi bagaimana dengan mu Jo?"

"Bapak tenang saja. Aku bisa menjaga diriku sendiri di sini. Nanti jika sudah tiba saatnya aku keluar dari tempat ini. Maka aku akan menyusul kalian semua."

Ibu Siti dan pak Imran saling menatap antara satu sama lain. Lalu dengan terpaksa mereka pun menyetujui keinginan dari putranya itu.

Mendengar keputusan dari kedua orang tuanya, Jo langsung tersenyum lega. Akhirnya dia bisa melindungi seluruh keluarganya dari kejahatan seorang monster seperti Marvel.

Terpopuler

Comments

Eti Hermayanti

Eti Hermayanti

mewek bacanya sampai part ini

2024-05-01

0

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

😒😒😒😒😒

2024-05-02

0

BhaGha

BhaGha

jo dong, bukan Jack

2024-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog, Perkenalkan Pemeran
2 Kejadian Yang Tak Terduga
3 Jo Menyelamatkan Adiknya
4 Ketakutan Yang Jo Rasakan
5 Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6 Jo Menjadi Tersangka
7 Kekejian Para Orang Kaya
8 Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9 Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10 Kedatangan Marvel
11 Permintaan Jo
12 Keputusan Hakim
13 Ketakutan Tuan Arlan
14 Perubahan Jo
15 Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16 Kesedihan Keluarga Jo
17 Kelicikan Para Petugas Sipir
18 Pablo Raja Narapidana
19 Antara Mimpi Dan Nyata
20 Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21 Kedekatan Jo Dan Pablo
22 Kepulangan Clara
23 Clara Melabrak Tuan Arlan
24 Pengorbanan Clara
25 Tujuh Tahun Kemudian
26 Muslihat Mulai Dimainkan
27 Pembalasan Dendam Dimulai
28 Masuk Ke Dalam Jebakan
29 Rencana Jo Selanjutnya
30 Berita Membahagiakan
31 Kedatangan Tamu Kehormatan
32 Jo Bertemu Clara
33 Jo Bermain Cepat
34 Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35 Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36 Hasrat Yang Mencuat
37 Pembalasan Dimulai
38 Jo Menghubungi Pablo
39 Rencana Jo Selanjutnya
40 Sarapan Pagi Bersama
41 Keterkejutan Clara Dan Nadia
42 Tingkah Jo Anggara
43 Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44 Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45 Jebakan Di jalankan
46 Pertemuan Yang Memegangkan
47 Resmi Melakukan Kerja Sama
48 Rencana Penyerangan
49 Menggerogoti Satu Persatu
50 Kepanikan Tuan Arlan
51 Menyelamatkan Mike
52 Kemarahan Marvel
53 Menghancurkan Musuh
54 Berhasil Menyusup
55 Mike Bertemu Marvel
56 Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57 Jo Menghubungi Clara
58 Rencana Jo Selanjutnya
59 Keterkejutan Kenzo dan Andre
60 Kematian Andre
61 Kehancuran Marvel
62 Keterkejutan Para Sipir
63 Kedatangan Petugas Sipir
64 Kebenaran Yang Terungkap
65 Keterkejutan Para Musuh
66 Kedatangan Mike
67 Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68 Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69 Pertempuran Sengit
70 Pertemuan Pablo dan Maria
71 Niat Jahat Maria
72 Kemenangan Jo Anggara
73 Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74 Kemarahan Alexander Fernandez
75 Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76 Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77 Kesedihan Nadia
78 Jo Mendatangi Perusahaan
79 Clara Bertemu Jo Kembali
80 Kejujuran Jo Andreas
81 Keterkejutan Clara
82 Peringatan Dari Paman Pablo
83 Pertemuan Yang Mengharukan
84 Kejujuran Jo Andreas
85 Rencana Pernikahan
86 Acara Peresmian Perusahaan
87 Keterkejutan Nadia
88 Informasi Mengejutkan
89 Mata Mata Misterius
90 Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91 Kecurigaan Jo
92 Malam Pengantin
93 malam pengantin 2
94 Bobol Gawang
95 Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96 Mengintograsi Paijo
97 Rencana Briliant Paman Pablo
98 Jebakan Dimainkan
99 Kepulangan David
100 Curahan Hati Jo
101 Menginterogasi Mike
102 Kesuksesan Perusahaan
103 Malam Menjelang Pernikahan
104 Tebakan Yang Benar
105 Sah Suami Istri
106 Bab Yang Menegangkan
107 Berita Mengejutkan
108 Wanita Asing
109 Pembuatan Anak
110 Pablo Dan Wanita Asing
111 Ketakutan Keluarga Fernandez
112 Penawar Racun
113 Keadaan Yang Menegangkan
114 Pablo Dan Widya
115 Menuju Ke Negara Belanda
116 Romantis Sejenak
117 Misi Dimainkan
118 Mencari Kepercayaan
119 Kehebatan Widya
120 Mulai Mengkonsumsi Racun
121 Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122 Kedatangan Pablo
123 Pembalasan Pablo
124 Kehancuran Keluarga Fernandez
125 Kemenangan Widya
126 Benih Benih Cinta
127 Kedatangan Jo dan Mike
128 Menjadi Penguasa kembali
129 Satu Bulan Kemudian
130 Kabar Bahagia
131 Kebahagiaan Jo Dan Mike
132 Kisah Paman Pablo
133 Akhirnya Gol
134 Mangga Muda
135 Ejekan Paman Pablo
136 Pindah Ke Kota Jakarta
137 Sarapan Bersama
138 Kembali Bekerja
139 Rencana Jahat
140 Kelicikan Zidan Pratama
141 Kebusukan Zidan
142 Tiba Di Rumah
143 Perubahan Yati
144 Pertemuan Arga dan Zidan
145 Sarapan Bersama
146 Permainan Licik Jo
147 Kemenangan Jo Anggara
148 Akhir Cerita Tamat
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Prolog, Perkenalkan Pemeran
2
Kejadian Yang Tak Terduga
3
Jo Menyelamatkan Adiknya
4
Ketakutan Yang Jo Rasakan
5
Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6
Jo Menjadi Tersangka
7
Kekejian Para Orang Kaya
8
Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9
Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10
Kedatangan Marvel
11
Permintaan Jo
12
Keputusan Hakim
13
Ketakutan Tuan Arlan
14
Perubahan Jo
15
Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16
Kesedihan Keluarga Jo
17
Kelicikan Para Petugas Sipir
18
Pablo Raja Narapidana
19
Antara Mimpi Dan Nyata
20
Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21
Kedekatan Jo Dan Pablo
22
Kepulangan Clara
23
Clara Melabrak Tuan Arlan
24
Pengorbanan Clara
25
Tujuh Tahun Kemudian
26
Muslihat Mulai Dimainkan
27
Pembalasan Dendam Dimulai
28
Masuk Ke Dalam Jebakan
29
Rencana Jo Selanjutnya
30
Berita Membahagiakan
31
Kedatangan Tamu Kehormatan
32
Jo Bertemu Clara
33
Jo Bermain Cepat
34
Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35
Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36
Hasrat Yang Mencuat
37
Pembalasan Dimulai
38
Jo Menghubungi Pablo
39
Rencana Jo Selanjutnya
40
Sarapan Pagi Bersama
41
Keterkejutan Clara Dan Nadia
42
Tingkah Jo Anggara
43
Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44
Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45
Jebakan Di jalankan
46
Pertemuan Yang Memegangkan
47
Resmi Melakukan Kerja Sama
48
Rencana Penyerangan
49
Menggerogoti Satu Persatu
50
Kepanikan Tuan Arlan
51
Menyelamatkan Mike
52
Kemarahan Marvel
53
Menghancurkan Musuh
54
Berhasil Menyusup
55
Mike Bertemu Marvel
56
Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57
Jo Menghubungi Clara
58
Rencana Jo Selanjutnya
59
Keterkejutan Kenzo dan Andre
60
Kematian Andre
61
Kehancuran Marvel
62
Keterkejutan Para Sipir
63
Kedatangan Petugas Sipir
64
Kebenaran Yang Terungkap
65
Keterkejutan Para Musuh
66
Kedatangan Mike
67
Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68
Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69
Pertempuran Sengit
70
Pertemuan Pablo dan Maria
71
Niat Jahat Maria
72
Kemenangan Jo Anggara
73
Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74
Kemarahan Alexander Fernandez
75
Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76
Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77
Kesedihan Nadia
78
Jo Mendatangi Perusahaan
79
Clara Bertemu Jo Kembali
80
Kejujuran Jo Andreas
81
Keterkejutan Clara
82
Peringatan Dari Paman Pablo
83
Pertemuan Yang Mengharukan
84
Kejujuran Jo Andreas
85
Rencana Pernikahan
86
Acara Peresmian Perusahaan
87
Keterkejutan Nadia
88
Informasi Mengejutkan
89
Mata Mata Misterius
90
Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91
Kecurigaan Jo
92
Malam Pengantin
93
malam pengantin 2
94
Bobol Gawang
95
Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96
Mengintograsi Paijo
97
Rencana Briliant Paman Pablo
98
Jebakan Dimainkan
99
Kepulangan David
100
Curahan Hati Jo
101
Menginterogasi Mike
102
Kesuksesan Perusahaan
103
Malam Menjelang Pernikahan
104
Tebakan Yang Benar
105
Sah Suami Istri
106
Bab Yang Menegangkan
107
Berita Mengejutkan
108
Wanita Asing
109
Pembuatan Anak
110
Pablo Dan Wanita Asing
111
Ketakutan Keluarga Fernandez
112
Penawar Racun
113
Keadaan Yang Menegangkan
114
Pablo Dan Widya
115
Menuju Ke Negara Belanda
116
Romantis Sejenak
117
Misi Dimainkan
118
Mencari Kepercayaan
119
Kehebatan Widya
120
Mulai Mengkonsumsi Racun
121
Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122
Kedatangan Pablo
123
Pembalasan Pablo
124
Kehancuran Keluarga Fernandez
125
Kemenangan Widya
126
Benih Benih Cinta
127
Kedatangan Jo dan Mike
128
Menjadi Penguasa kembali
129
Satu Bulan Kemudian
130
Kabar Bahagia
131
Kebahagiaan Jo Dan Mike
132
Kisah Paman Pablo
133
Akhirnya Gol
134
Mangga Muda
135
Ejekan Paman Pablo
136
Pindah Ke Kota Jakarta
137
Sarapan Bersama
138
Kembali Bekerja
139
Rencana Jahat
140
Kelicikan Zidan Pratama
141
Kebusukan Zidan
142
Tiba Di Rumah
143
Perubahan Yati
144
Pertemuan Arga dan Zidan
145
Sarapan Bersama
146
Permainan Licik Jo
147
Kemenangan Jo Anggara
148
Akhir Cerita Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!