Jo Di Grebek Petugas Kepolisian

Tok.... Tok... Tok..

Ibu Siti yang baru saja selesai menyuapi putri nya sarapan pagi, terlonjak kaget saat mendengar suara pintu rumahnya diketuk oleh seseorang.

Dia langsung menatap ke wajah Nadia, yang terlihat masih sangat syok, atas kejadian yang menimpa dirinya kemarin. Begitu juga dengan Jo. Pria tampan yang terkenal genius itu, kini telah berubah menjadi laki-laki pendiam dan berekspresi sedih dengan tatapan yang kosong.

Jo hanya duduk di atas ranjang miliknya sambil memeluk kedua lututnya rapat. Sungguh, hati orang tua mana yang tidak hancur melihat kedua anaknya menjadi berubah seperti itu.

Hingga tak lama, ibu Siti tersadar dari lamunannya kala mendengar kembali suara ketukan pintu yang semakin keras terdengar. Lalu dengan cepat bu Siti membuka pintu rumahnya yang terbuat dari triplek lusuh tersebut.

"Iya sebentar." ucap ibu Siti sambil menyeka air mata yang sempat membasahi pipinya.

Dan setelah pintu terbuka sempurna, betapa terkejut nya bu Siti, kala melihat tiga orang petugas kepolisian berdiri tegak di hadapan dirinya. Di iringi dengan para warga yang sudah berkumpul di halaman rumah sederhana milik nya.

Jantung ibu Siti tersentak kaget, dia benar-benar terkejut melihat apa yang ada di depan matanya saat ini.

"Pak Polisi...!" seru bu Siti membulatkan bibirnya sempurna.

"Selamat pagi. Apakah benar ini rumah bapak Imran?" tanya pak polisi memasang wajah dingin.

"Iya benar pak. Dan saya adalah istrinya bapak Imran. Kalau boleh tahu, ada keperluan apa ya pak mencari suami saya?"

"Kami datang kemari bukan untuk bertemu dengan pak Imran. Tapi kedatangan kami ke rumah ibu karena melakukan tugas kami, menangkap putra pak Imran yang bernama Jo."

Jeduarrrrr........

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, tubuh ibu Siti langsung lemas seketika. Jantungnya hampir mau copot, dan darahnya seakan berhenti mengalir.

Tatapan mata bu Siti berubah berkaca kaca. Bagaimana mungkin, ketakutan yang di ucapkan oleh putranya kini benar-benar menjadi nyata? Lalu apa yang harus mereka lakukan saat ini?

"Pak...! Tapi apa kesalahan dari putra saya? Putra saya tidak melakukan kesalahan apapun?" tanya ibu Siti meneteskan bulir bening yang tidak dapat berhenti.

"Semua pembelaan bisa ibu jelaskan di kantor kepolisian nanti, tapi sekarang kami harus segera menangkap pemuda bernama Jo. Kami harap kerja sama nya untuk para keluarga tersangka."

Lalu ketiga petugas kepolisian itupun menerobos masuk ke dalam rumah. Mereka semua bergegas mencari keberadaan Jo, hingga tak lama langkah kaki mereka tertuju kearah kamar, yang di mana kamar itu adalah kamar yang Jo tempati saat ini.

Melihat gerakan para petugas kepolisian, ibu Siti menjerit histeris, dia berusaha menghentikan langkah kaki para petugas yang hendak memasuki kamar putranya.

"Pak...! Hentikan, aku mohon. Jangan tangkap putraku. Dia tidak bersalah pak, dia hanya di fitnah."

"Jangan coba coba menghalangi pekerjaan kami bu. Atau kami akan menambah hukuman yang berat untuk tersangka."

Lalu beberapa warga ikut masuk memegang tubuh bu Siti yang sudah menjerit-jerit histeris. Sedangkan Jo yang mendengar suara jeritan dari ibunya, terlonjak kaget dan tersadar dari lamunannya.

"Ibu....!" teriak Jo turun dari atas ranjang.

Namun, belum sempat jari jari tangannya menyentuh pintu kamar, Tiba-tiba saja Jo dikejutkan oleh kehadiran para petugas kepolisian yang sudah menendang pintu secara paksa.

"Angkat tangan....!" bentak para petugas itu, sambil mengarahkan pistol ke arah Jo.

Jo yang memang masih dalam keadaan syok, langsung berusaha melarikan diri. Dia bergegas menjerit dan berusaha keluar dari jendela kayu yang ada di dalam kamarnya.

"Tidak...! Tolong jangan tangkap aku, aku tidak bersalah, aku tidak bersalah....!"

"Kalian, cepat tangkap tersangka itu. Jangan biarkan dia kabur."

"Baik komandan!"

Dengan cepat, petugas kepolisian berlari menangkap kedua tangan Jo. Merasakan lengan tangannya di tarik paksa, membuat Jo semakin histeris berusaha memberontak.

Sungguh, batinnya seakan terguncang. Dia yang harusnya sedang menikmati masa masa indah kelulusan SMA, malah kini dijadikan tersangka dan akan mendekam di dalam penjara.

Rasanya, jiwa dan raga Jo menjadi hancur luluh lantak. Dia seperti pemuda yang kehilangan arah dan tujuan.

Belum lagi suara jeritan lirih dari ibu dan adiknya Nadia. Yang berusaha membela dirinya, Jo bahkan sudah tidak mampu menangis lagi, rasanya dia benar-benar membenci kehidupan nya yang sangat menyakitkan dan tidak ada keadilan."

"Hiks.. hiks.... hiks..... Pak, aku mohon, lepaskan kakakku, dia tidak bersalah pak! " pinta Nadia mengatupkan kedua tangannya.

Begitu juga dengan ibu Siti, wanita paruh baya itu langsung berlutut di depan para petugas kepolisian, tapi tetap saja, apa yang mereka lakukan tidak memperngaruhi para polisi tersebut.

Hingga tak lama, datanglah pak Imran yang baru saja selesai mencari barang bekas. Dan betapa terkejut nya pak Imran. Kala melihat apa yang terjadi kepada seluruh keluarga nya.

"Pak...! Ada apa ini? Kenapa kalian menangkap putra saya!" bentak pak Imran mengeluarkan suara lantang.

"Bapak tidak bisa mengganggu pekerjaan kami. Kalau memang bapak merasa putra bapak tidak bersalah, maka bapak bisa menjelaskannya di kantor kepolisian. Sekarang kami akan membawa tersangka menuju ke sekolah SMA Dharma Wangsa, dia harus meme pertanggungjawaban apa yang sudah dia lakukan." jawab pak polisi itu memasang wajah tegas.

masuk ke dalam mobil milik mereka.. Jo akan di bawa ke TKP yang ada di sekolah SMA Dharma Wangsa.

Pak Imran terdiam membisu melihat kepergian putranya, lalu ibu Siti dan Nadia langsung luruh di dalam pelukan pria paruh baya tersebut.

"Pak, selamat putra kita pak, aku mohon..!"

"Pak, selamatkan Kak Jo. Dia tidak bersalah pak, dia hanya di fitnah."

Sungguh, air mata tidak dapat terbendung lagi, kali ini pak Imran benar benar merasa menjadi orang yang tidak berguna. Sedangkan para warga yang melihat kesedihan keluarga miskin itu, juga ikut meneteskan air mata.

Mereka semua mengetahui, seperti keluarga pak Imran, dan mereka yakin, bahwa Jo putra dari Pak Imran tidak bersalah.

"Pak Imran. Kami semua turut prihatin, atas apa yang telah menimpa putra bapak. Kami percaya jika nak Jo bukanlah seorang pembunuh."

Mendengar ucapan dari para tetangga nya, membuat pak Imran menjadi sedikit bersemangat. Akhirnya ada juga yang percaya dengan apa yang mereka katakan.

"Apakah itu artinya kalian semua percaya kepada keluarga ku?"

"Tentu kami percaya. Sekarang, susul putra bapak dan bela dia pak. Kalian tidak boleh menyerah."

"Baik, Baik Pak. terimakasih sudah mendukung kami."

Setelah itu pak Imran dan juga kedua wanita yang ada di samping nya, langsung bergegas pergi menuju ke sekolah SMA Dharma Wangsa, mereka harus membela Jo, di depan semua pihak sekolah yang akan menyudutkan putranya.

Sedangkan Jo, dia sudah tiba di lokasi tempat kejadian perkara. Seluruh siswa dan siswi yang melihat Jo langsung bersorak keras sambil berteriak lantang.

"Jo pembunuh..!"

"Jo pembunuh...!"

"Jo pembunuh..!"

Terpopuler

Comments

diawal cerita sdh sedih kisahnya....aku ikhs..iksh....

2024-05-01

1

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

☠☠☠

2024-05-02

0

aim pacina

aim pacina

✌️🫰👍👍

2024-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog, Perkenalkan Pemeran
2 Kejadian Yang Tak Terduga
3 Jo Menyelamatkan Adiknya
4 Ketakutan Yang Jo Rasakan
5 Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6 Jo Menjadi Tersangka
7 Kekejian Para Orang Kaya
8 Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9 Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10 Kedatangan Marvel
11 Permintaan Jo
12 Keputusan Hakim
13 Ketakutan Tuan Arlan
14 Perubahan Jo
15 Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16 Kesedihan Keluarga Jo
17 Kelicikan Para Petugas Sipir
18 Pablo Raja Narapidana
19 Antara Mimpi Dan Nyata
20 Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21 Kedekatan Jo Dan Pablo
22 Kepulangan Clara
23 Clara Melabrak Tuan Arlan
24 Pengorbanan Clara
25 Tujuh Tahun Kemudian
26 Muslihat Mulai Dimainkan
27 Pembalasan Dendam Dimulai
28 Masuk Ke Dalam Jebakan
29 Rencana Jo Selanjutnya
30 Berita Membahagiakan
31 Kedatangan Tamu Kehormatan
32 Jo Bertemu Clara
33 Jo Bermain Cepat
34 Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35 Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36 Hasrat Yang Mencuat
37 Pembalasan Dimulai
38 Jo Menghubungi Pablo
39 Rencana Jo Selanjutnya
40 Sarapan Pagi Bersama
41 Keterkejutan Clara Dan Nadia
42 Tingkah Jo Anggara
43 Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44 Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45 Jebakan Di jalankan
46 Pertemuan Yang Memegangkan
47 Resmi Melakukan Kerja Sama
48 Rencana Penyerangan
49 Menggerogoti Satu Persatu
50 Kepanikan Tuan Arlan
51 Menyelamatkan Mike
52 Kemarahan Marvel
53 Menghancurkan Musuh
54 Berhasil Menyusup
55 Mike Bertemu Marvel
56 Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57 Jo Menghubungi Clara
58 Rencana Jo Selanjutnya
59 Keterkejutan Kenzo dan Andre
60 Kematian Andre
61 Kehancuran Marvel
62 Keterkejutan Para Sipir
63 Kedatangan Petugas Sipir
64 Kebenaran Yang Terungkap
65 Keterkejutan Para Musuh
66 Kedatangan Mike
67 Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68 Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69 Pertempuran Sengit
70 Pertemuan Pablo dan Maria
71 Niat Jahat Maria
72 Kemenangan Jo Anggara
73 Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74 Kemarahan Alexander Fernandez
75 Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76 Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77 Kesedihan Nadia
78 Jo Mendatangi Perusahaan
79 Clara Bertemu Jo Kembali
80 Kejujuran Jo Andreas
81 Keterkejutan Clara
82 Peringatan Dari Paman Pablo
83 Pertemuan Yang Mengharukan
84 Kejujuran Jo Andreas
85 Rencana Pernikahan
86 Acara Peresmian Perusahaan
87 Keterkejutan Nadia
88 Informasi Mengejutkan
89 Mata Mata Misterius
90 Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91 Kecurigaan Jo
92 Malam Pengantin
93 malam pengantin 2
94 Bobol Gawang
95 Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96 Mengintograsi Paijo
97 Rencana Briliant Paman Pablo
98 Jebakan Dimainkan
99 Kepulangan David
100 Curahan Hati Jo
101 Menginterogasi Mike
102 Kesuksesan Perusahaan
103 Malam Menjelang Pernikahan
104 Tebakan Yang Benar
105 Sah Suami Istri
106 Bab Yang Menegangkan
107 Berita Mengejutkan
108 Wanita Asing
109 Pembuatan Anak
110 Pablo Dan Wanita Asing
111 Ketakutan Keluarga Fernandez
112 Penawar Racun
113 Keadaan Yang Menegangkan
114 Pablo Dan Widya
115 Menuju Ke Negara Belanda
116 Romantis Sejenak
117 Misi Dimainkan
118 Mencari Kepercayaan
119 Kehebatan Widya
120 Mulai Mengkonsumsi Racun
121 Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122 Kedatangan Pablo
123 Pembalasan Pablo
124 Kehancuran Keluarga Fernandez
125 Kemenangan Widya
126 Benih Benih Cinta
127 Kedatangan Jo dan Mike
128 Menjadi Penguasa kembali
129 Satu Bulan Kemudian
130 Kabar Bahagia
131 Kebahagiaan Jo Dan Mike
132 Kisah Paman Pablo
133 Akhirnya Gol
134 Mangga Muda
135 Ejekan Paman Pablo
136 Pindah Ke Kota Jakarta
137 Sarapan Bersama
138 Kembali Bekerja
139 Rencana Jahat
140 Kelicikan Zidan Pratama
141 Kebusukan Zidan
142 Tiba Di Rumah
143 Perubahan Yati
144 Pertemuan Arga dan Zidan
145 Sarapan Bersama
146 Permainan Licik Jo
147 Kemenangan Jo Anggara
148 Akhir Cerita Tamat
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Prolog, Perkenalkan Pemeran
2
Kejadian Yang Tak Terduga
3
Jo Menyelamatkan Adiknya
4
Ketakutan Yang Jo Rasakan
5
Jo Di Grebek Petugas Kepolisian
6
Jo Menjadi Tersangka
7
Kekejian Para Orang Kaya
8
Jo Resmi Mendekam Di Penjara
9
Hari Kelulusan Yang Menyedihkan
10
Kedatangan Marvel
11
Permintaan Jo
12
Keputusan Hakim
13
Ketakutan Tuan Arlan
14
Perubahan Jo
15
Jo Dipindahkan Ke Lapas Kerobokan
16
Kesedihan Keluarga Jo
17
Kelicikan Para Petugas Sipir
18
Pablo Raja Narapidana
19
Antara Mimpi Dan Nyata
20
Jo Di Gembleng Oleh Pablo
21
Kedekatan Jo Dan Pablo
22
Kepulangan Clara
23
Clara Melabrak Tuan Arlan
24
Pengorbanan Clara
25
Tujuh Tahun Kemudian
26
Muslihat Mulai Dimainkan
27
Pembalasan Dendam Dimulai
28
Masuk Ke Dalam Jebakan
29
Rencana Jo Selanjutnya
30
Berita Membahagiakan
31
Kedatangan Tamu Kehormatan
32
Jo Bertemu Clara
33
Jo Bermain Cepat
34
Keterkejutan Pak Imran Dan Ibu Siti
35
Jo Menginap Di Rumah Pak Imran
36
Hasrat Yang Mencuat
37
Pembalasan Dimulai
38
Jo Menghubungi Pablo
39
Rencana Jo Selanjutnya
40
Sarapan Pagi Bersama
41
Keterkejutan Clara Dan Nadia
42
Tingkah Jo Anggara
43
Kelinci Masuk Ke Dalam Perangkap
44
Jo Kembali Ke Kota Jakarta
45
Jebakan Di jalankan
46
Pertemuan Yang Memegangkan
47
Resmi Melakukan Kerja Sama
48
Rencana Penyerangan
49
Menggerogoti Satu Persatu
50
Kepanikan Tuan Arlan
51
Menyelamatkan Mike
52
Kemarahan Marvel
53
Menghancurkan Musuh
54
Berhasil Menyusup
55
Mike Bertemu Marvel
56
Penyiksaan Untuk Tuan Arlan
57
Jo Menghubungi Clara
58
Rencana Jo Selanjutnya
59
Keterkejutan Kenzo dan Andre
60
Kematian Andre
61
Kehancuran Marvel
62
Keterkejutan Para Sipir
63
Kedatangan Petugas Sipir
64
Kebenaran Yang Terungkap
65
Keterkejutan Para Musuh
66
Kedatangan Mike
67
Marvel Diserahkan Pihak Berwajib
68
Misi Baru Jo, Memburu Musuh
69
Pertempuran Sengit
70
Pertemuan Pablo dan Maria
71
Niat Jahat Maria
72
Kemenangan Jo Anggara
73
Penyesalan Kedua Orang Tua Clara
74
Kemarahan Alexander Fernandez
75
Kejujuran Clara kepada Orang Tua Jo
76
Kedatangan Kedua Orang Tua Clara
77
Kesedihan Nadia
78
Jo Mendatangi Perusahaan
79
Clara Bertemu Jo Kembali
80
Kejujuran Jo Andreas
81
Keterkejutan Clara
82
Peringatan Dari Paman Pablo
83
Pertemuan Yang Mengharukan
84
Kejujuran Jo Andreas
85
Rencana Pernikahan
86
Acara Peresmian Perusahaan
87
Keterkejutan Nadia
88
Informasi Mengejutkan
89
Mata Mata Misterius
90
Pernikahan Clara Dan Jo Andreas
91
Kecurigaan Jo
92
Malam Pengantin
93
malam pengantin 2
94
Bobol Gawang
95
Pagi Hari Ala Pengantin Baru
96
Mengintograsi Paijo
97
Rencana Briliant Paman Pablo
98
Jebakan Dimainkan
99
Kepulangan David
100
Curahan Hati Jo
101
Menginterogasi Mike
102
Kesuksesan Perusahaan
103
Malam Menjelang Pernikahan
104
Tebakan Yang Benar
105
Sah Suami Istri
106
Bab Yang Menegangkan
107
Berita Mengejutkan
108
Wanita Asing
109
Pembuatan Anak
110
Pablo Dan Wanita Asing
111
Ketakutan Keluarga Fernandez
112
Penawar Racun
113
Keadaan Yang Menegangkan
114
Pablo Dan Widya
115
Menuju Ke Negara Belanda
116
Romantis Sejenak
117
Misi Dimainkan
118
Mencari Kepercayaan
119
Kehebatan Widya
120
Mulai Mengkonsumsi Racun
121
Berhasil Menyelesaikan Misi 1
122
Kedatangan Pablo
123
Pembalasan Pablo
124
Kehancuran Keluarga Fernandez
125
Kemenangan Widya
126
Benih Benih Cinta
127
Kedatangan Jo dan Mike
128
Menjadi Penguasa kembali
129
Satu Bulan Kemudian
130
Kabar Bahagia
131
Kebahagiaan Jo Dan Mike
132
Kisah Paman Pablo
133
Akhirnya Gol
134
Mangga Muda
135
Ejekan Paman Pablo
136
Pindah Ke Kota Jakarta
137
Sarapan Bersama
138
Kembali Bekerja
139
Rencana Jahat
140
Kelicikan Zidan Pratama
141
Kebusukan Zidan
142
Tiba Di Rumah
143
Perubahan Yati
144
Pertemuan Arga dan Zidan
145
Sarapan Bersama
146
Permainan Licik Jo
147
Kemenangan Jo Anggara
148
Akhir Cerita Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!