New World:The Future World
Wesky berusaha untuk masuk ke kamar Eliza dan Naila. Dengan usaha penuh dia kemudian berkata
"Izinkan aku masuk, tamu. Jika kamu melawan kamu akan semakin tak berdaya" ucap Wesky dengan wajah mesumnya
Eliza berusaha menahan pintu agar Wesky tidak dapat memasuki kamar, namun Wesky akhirnya menggunakan sihir angin dan membuat Eliza terpental dan menghantam ujung kasur
Wesky menarik tangan Eliza dan mendorongnya ke kasur. Dengan tatapan mesum sembari membuka jas miliknya, Wesky berkata
"Hehehe, tidak ada wanita yang bisa lolos dariku. Siapapun wanita yang telah kutandai, maka dia akan menjadi milikku selamanya"
Eliza tidak dapat melawan karena Wesky adalah seorang bangsawan, dia hanya bisa pasrah menerima keadaan nya saat ini.
Disaat Wesky hendak menyentuh payudara Eliza, sesuatu yang cepat mengenai wajah Wesky dan membuatnya terhempas hingga menghancurkan pintu kamar
Ternyata itu adalah Naila, sihir sensor bahaya nya aktif, dia tidak menyangka bahwa seorang bangsawan, bahkan raja akan melakukan tindakan seksual kepada tamu dia lompat dari kasur, mendekati Wesky dan siap untuk menendang Wesky untuk kedua kalinya
Sementara itu, Willy yang ada di lantai satu merasakan getaran yang cukup kuat dari atas
"A-apa yang terjadi? Suara dan getaran apa yang terjadi di atas?" Tanya Willy kepada pelayan
Tentu para pelayan tidak tau apa yang sedang terjadi, Willy berlari menuju ke atas dengan tangga terdekat. Dia akhirnya sampai dan melihat ayahnya yang babak belur karena tendangan dari Naila
"Sialan, apa yang kamu lakukan? Dia itu raja, loh" teriak Willy sambil mengobati ayahnya
Dengan tatapan dingin, Naila menyela ucapan Willy
"Raja? Hey kamu, kamu anaknya kan? Aku ingin kamu memilih, dia mati dengan tendangan ku, atau..."
Naila memusatkan sihir kegelapan nya ke tangan, perlahan membentuk manifestasi dari sabit besar. Dia mengacungkan sabit tersebut ke leher Wesky
"Atau dia mati dengan sabit kematian ini"
Dengan tatapan dingin nya, Naila kembali berkata
"Seorang raja seharusnya melindungi rakyat serta tamunya, dan kamu tau apa yang telah dia berbuat sampai aku mengeluarkan sabit ini? Pelecehan seksual"
ucap naik dengan tatapan penuh kebencian
Mendengar hal tersebut Willy seakan tidak menyangka dan tidak percaya dengan ucapan Naila
"Ti-tidak mungkin, ayahku tidak mungkin melakukan hal tersebut"
Eliza yang mulai mengeluarkan air mata melihat kejadian tersebut mulai meminta Naila untuk berhenti
"Naila, kumohon berhenti. Dia itu raja, hentikan ya"
Mendengar permohonan Eliza, aura kegelapan semakin membesar yang membuat Willy sedikit terintimidasi
Dengan tatapan penuh kebencian terhadap Wesky, Naila berkata kepada Eliza
"Eliza, kamu tidak dapat bertahan hidup jika terpaku tunduk kepada seseorang yang memiliki derajat lebih tinggi darimu. Kamu tidak akan berkembang"
Naila mengangkat sabitnya, dan siap untuk menebas Wesky dan Willy
"Kamu tau Eliza? Dalam perkembangan dibutuhkan sebuah pengorbanan"
Sabit melayang ke arah leher Wesky, namun tiba-tiba dalam kepala Naila terdengar suara orang yang menandakan hal tersebut merupakan sebuah telepati dari seseorang
(Hentikan, kumohon hentikan. Jangan bunuh Willy)
Naila yang kaget kemudian membalas telepati tersebut
(Siapa kamu? Dan apa maumu?)
Dengan suara penuh kekhawatiran, suara tersebut berkata
(Aku akan menjelaskan semuanya, jadi kumohon hentikan)
Naila menghapus sabit sihir miliknya dan kembali menanggapi perkataan orang asing tersebut
(Baiklah, aku ingin berbicara tatap muka, atur tempatnya)
Orang tersebut memberikan tempat spesifik kepada Naila
(Barat daya kerajaan Ragtaros, kamu akan menemui sebuah mansion terbengkalai disana)
Suara itu tidak terdengar lagi, Naila menarik tangan Eliza dan segera pergi dari istana tanpa mengucapkan sepatah kata pun
Paling tidak sebelum dia menuruni tangga, Naila berkata cukup tajam kepada Wesky
"Kamu, raja mesum. Dengar ini, aku akan melaporkan hasil dari acara delegasi bahwa kerajaan ColdendEarth tidak pantas bekerja sama dengan pemimpin seperti kamu"
Naila akhirnya pergi keluar istana, Naila dan Eliza kini berada di pusat kerajaan, mereka berkeliling untuk mencari mansion terbengkalai yang dimaksud oleh suara misterius tersebut
Sementara itu di istana, Willy memutuskan untuk keluar istana hendak pergi ke suatu tempat, Wesky benar-benar dibuat babak belur oleh Naila yang membuat bahkan sulit untuk berjalan
Putrinya yang melihat itu dengan sigap datang dengan maksud ingin membantu ayahnya
Wesky mengeluarkan senyum licik dan kemudian berkata
"Putriku, mau kah kamu membantu ayah?"
Karena kasihan terhadap ayahnya, putri nya dengan spontan berkata
"Iya ayahanda, aku akan melakukan apa yang ayah inginkan"
Suasana hening menyelimuti tempat itu, tanpa si putri sadari, Wesky telah menusuk tubuh putrinya sendiri hingga berlubang, kemudian ia menyerap semua energi kehidupan dari putrinya
Hal itu membuat Wesky dapat pulih kembali, agar dapat menutupi perbuatannya tersebut, Wesky benar-benar menyerap Putri nya sendiri hingga tubuh nya tak bersisa
Tubuh Wesky berhasil pulih berkat energi kehidupan dari putrinya, sambil meregangkan tubuhnya Wesky bergumam
"Kamu pikir bisa melawan raja seperti ku? Dasar bodoh"
Ucap Wesky dengan senyum licik di wajahnya
Sementar itu Naila dan Eliza kini telah sampai di tempat yang yang dimaksud. Sebuah mansion yang besar dan megah, namun kini telah terbengkalai karena sebuah peristiwa di masa lalu
Naila dan Eliza akhirnya tiba di mansion tua persis seperti yang dikatakan oleh orang misterius
Naila sedikit terpukau dengan mansion yang sudah tua, dia beranggapan bahwa jika bangunan ini terurus bisa saja jadi bangunan paling megah
"Wahh, sayang banget mansion ini tidak terurus. Padahal mansion ini bisa jadi sangat megah" ucap Naila yang terpukau dengan mansion tersebut
Namun tiba-tiba, sebuah tangan menepuk pundak Naila dan Eliza, hal itu membuat mereka berdua terkejut. Saat mereka berbalik untuk melihat siapa yang berbuat jahil, ternyata dia adalah gadis remaja dengan pakaian yang lusuh
Gadis itu tertawa cukup puas melihat reaksi kaget dari Naila dan Eliza, sambil menahan tawanya gadis tersebut bertanya
"Apa kamu butuh bantuan?"
Dengan sabar Naila bertanya mengenai mansion tua yang ada didepan
"Jadi gini, aku dapat undangan dari seseorang. Dia meminta ku untuk menemui dia di mansion ini, dari suaranya sih dia seorang perempuan" jelas Naila mengenai undangan yang diberikan melalui telepati
Naila menyadari satu hal, kemudian dia kembali menjelaskan suara wanita tersebut
"Oh iya, suara dia seperti orang yang pemalu"
Gadis itu berpikir sejenak, dia sedikit ragu sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Naila
"Pelayan yang ada didalam bangunan tua itu cukuk pemalu, tapi apa iya dia? Perempuan yang pemalu itu banyak loh. Kalau mau bertemu dia, biar aku antar"
Dengan senang hati Naila dan Eliza menerima bantuan dari gadis tersebut. Mereka diantar memasuki mansion yang tua itu
Lorong demi lorong dilewati mereka berdua dibuat terkejut karena mansion tua ini ditempati oleh para tunawisma
Naila benar-benar prihatin melihat hal tersebut, orang-orang tunawisma melihat Naila dengan penuh ketakutan. Mereka seperti habis mendapatkan trauma terhadap orang baru
Suara langkah kaki terdengar dari ujung lorong, dari balik bayang muncul sosok pria dengan pakaian ala bangsawan
Dia adalah pangeran Willy, anak dari raja Wesky
Melihat hal itu membuat Naila terkejut dan dengan spontan memunculkan sabit di tangannya. Dengan penuh amarah Naila bertanya apa yang Wily perbuat di tempat para tunawisma
"Sialan, kamu anak dari raja brengsek itu kan? Apa yang kamu lakukan disini?" Ucap naila yang memegang sabit dengan penuh amarah
Willy mendekati Naila dan meminta nya untuk tenang dan berbicara dengan baik-baik
"Kumohon, tenang dulu. Kita bisa bicarakan ini baik-baik."
Naila menghancurkan sabit sihirnya dan memutuskan untuk mendengarkan penjelasan dari Willy
Mereka kemudian berbicara didalam ruangan kosong, sementara gadis yang membantu Naila pergi ke dapur untuk mengambil minuman
Naila melihat gadis tersebut dengan seksama, Willy yang melihat Naila terus memandangi gadis itu, kemudian ia berkata
"Namanya Eleine, dia gadis yang periang bukan? Gadis itu telah mengalami banyak kesengsaraan dalam hidupnya"
Mendengar penjelasan dari Willy membuat Naila begitu prihatin, ia kemudian mengganti topik dengan menanyakan apakah Willy membayar seseorang untuk berbicara dengan Naila dengan telepati
Willy menggelengkan kepalanya yang menandakan dia tidak membayar seseorang untuk berbicara telepati dengan Naila.
Kemudian ia teringat dengan seseorang yang memiliki kekuatan telepati, ia menarik nafas pendek dan meneriaki nama seseorang
"Aku tidak membayar seseorang untuk berbicara dengan mu melalui telepati, tetapi aku mengenal seorang wanita yang memiliki kekuatan telepati. Aryn, bisakah kamu kemari?"
Seorang pelayan yang tidak asing Dimata Naila muncul, ia adalah pelayan yang perhatian Naila sejak awal kedatangannya di Ragtaros. Memiliki rambut panjang dan berwarna biru serta mata uang sangat indah
Willy kembali menjelaskan bahwa Aryn memang sangat peduli padanya, alasan kenapa Aryn bisa mengetahui bahwa Naila sempat hampir membunuh Willy adalah, karena kebetulan pada saat itu Aryn ada di lantai satu
Kemudian Willy meminta Aryn untuk memperkenalkan dirinya kepada Naila dan Eliza. Dengan wajah malu-malu, Aryn memperkenalkan dirinya
"Na-na-namaku Aryn, no-na Naila, Nona Eliza. Sa-sa-salam kenal"
Willy tertawa kecil melihat tingkah lucu Aryn, sambil menahan tawa ia kemudian berkata
"Dia memang agak pemalu, tapi kalian jangan malu-malu bicara sama dia ya. Malunya hanya diawal saja dia"
Dari arah belakang Aryn, sebuah tangan tiba-tiba muncul dan memeluk pinggang Aryn. Ternyata dia adalah Eleine, dengan senyum diwajahnya ia memperkenalkan dirinya
"Aku aku, namaku Eleine, salam kenal" ucap Eleine yang memperkenalkan dirinya dengan penuh keceriaan
Saat Aryn hendak menyentuh tangan Eleine, seketika ia melepas pelukannya dan lari menuju dapur. Aryn hanya tersenyum melihat tingkah laku Eleine
Naila yang sedang tadi memperhatikan Eleine, akhirnya menyadari bahwa ada sesuatu yang ada didalam tubuh gadis itu
"Willy, yang ada didalam tubuh gadis itu..."
Belum sempat Naila menyelesaikan pertanyaanny, Willy langsung membenarkan pertanyaan Naila. Memang ada sesuatu didalam tubuh Eleine, namun sepertinya ia tidak ingin menjelaskan sesuatu tersebut
Willy kemudia meminta Aryn untuk menjelaskannya kepada Naila
Aryn menghela nafas sejenak sebelum dia menjelaskan semuanya
"Apa kamu percaya kutukan? Jika percaya maka yang kamu lihat di dalam tubuh gadis itu adalah sebuah kutukan"
Jelas Aryn dengan kesedihan di wajahnya
Naila benar-benar terkejut mendengar hal tersebut. Aryn menghela nafas sejenak, kemudian ia kembali menjelaskan
"Eleine, Eleine Rustford adalah anak dari bangsawan count Rustford yang terkenal pada masanya. Bangunan tua ini juga merupakan peninggalan dari bangsawan Rustford"
Willy menambahkan bahwa ayah Eleine bernama Gordon Rustford adalah orang yang sangat baik dan mulia, 14 tahun yang lalu Gordon digadang-gadang akan menggantikan kekuasaan keluarga Ragtaros atas pemimpin kerajaan
Willy melanjutkan perkataannya
"Namun, ayahku yang melihat hal itu merasa bahwa posisinya sebagai raja dalam bahasa. Dia merencanakan pembunuhan terhadap seluruh anggota keluarga Rustford"
Aryn adalah salah satu dari pelayan yang dulu melayani keluarga Rustford, saat itu umurnya masih 5 tahun. Gordon menyelamatkan Aryn dari kehidupan berandalan, ia mempekerjakan Aryn dan memberikannya upah.
Willy terdiam. Dia kembali mengingat waktu dimana Gordon Rustford dieksekusi dan keluarganya dihabis. Saat Willy pergi menuju mansion Rustford, ia melihat balita berumur 1 tahun di kamar tidur Gordon, balita tersebut adalah Eleine kecil
Willy memutuskan untuk merawat Eleine, setiap harinya Willy terus bermain dan memberikan makan dan minum kepada Eleine kecil. Hingga pada suatu waktu, Willy tidak pernah kembali lagi karena ia pergi menuntut ilmu di negeri lain
Eleine tumbuh menjadi seorang tunawisma, mansion milik ayahnya dibiarkan terbengkalai untuk waktu yang lama. Saat Willy kembali dan menemui nya, dia melihat Eleine sedang menahan rasa sakit yang ada di dalam tubuhnya, aura merah mulai menyelimuti gadis kecil itu
Pada saat itu Willy akhirnya sadar bahwa di dalam tubuh Eleine terdapat sebuah kutukan
Eliza terharu melihat masa lalu Eleine, Aryn dengan raut wajah sedih kembali berkata
"Kutukan yang ada didalam tubuh nona Eleine adalah Course of Burn, terus iblis api"
Saat Aryn ingin menjelaskan sesuatu mengenai kutukan tersebut, tiba-tiba terdengar suara orang teriak dari luar bangunan, Naila mengintip dari jendela dan melihat banyak pasukan kerajaan yang berkumpul di depan mansion
Aryn terkejut melihat hal tersebut
"Pasukan kerajaan? Apa yang terjadi?" Tanya Aryn dengan khawatir
Willy menjawab pertanyaan Aryn bahwa pasukan kerajaan yang berkumpul datang kesini pasti karena perintah dari raja Wesky karena Naila telah memukul wajahnya
Pemimpin pasukan dengan wajah datar meneriaki nama Naila
"YANG BERATAS NAMAKAN NAILA, SEGERA KELUAR DARI BANGUNAN. KALAU TIDAK BANGUNAN INI AKAN KAMI HANCURKAN "
Naila berdiri dari kursi dan berjalan menuju pintu keluar. Ia mengeluarkan sabit kegelapan miliknya seakan siap untuk menghadapi ratusan pasukan kerajaan
Willy menahan langkah Naila agar tidak bertindak gegabah, tentu Naila menolak. Ia melepaskan tangan Willy dan berjalan menuju pintu keluar, sebelum keluar ia berkata kepada Willy
"Kutukan? Tentu aku percaya kutukan, karena aku salah satu orang yang memiliki kutukan"
Kini Naila tengah berhadapan dengan ratusan pasukan. Para pasukan yang melihat sabit besar milik Naila hanya bisa ketakutan
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah ini akan mengakhiri konflik dalam arc Ragtaros kingdom?
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments