Mereka berdua berjalan menyusuri hutan, hal itu membuat Eliza bertanya mengenai misi yang diambil oleh Naila
"Hey, kamu ambil misi apa sampai menuju hutan terdalam seperti ini?"
Naila menjawab pertanyaan Eliza dengan reaksi datar dan terus melihat ke depan
"Misi yang kuambil? Gak ada kok"
Hal itu membuat Eliza terkejut, karena merasa seperti orang gila yang berjalan ditengah hutan
"Ha? Apa maksudmu tidak ada? Lalu apa yang kita perbuat ditengah hutan seperti ini kalau tidak ada misi?"
Tiba-tiba, raut wajah Naila berusaha menjadi sangat masam
"Uh... Raja kerajaan ini meminta ku untuk menjelajahi sebuah goa yang ada ditengah hutan"
*11 jam yang lalu, pukul 6 pagi*
Naila sedang bermalas-malasan di sofa. Saat Naila hampir tertidur, seseorang mengetuk pintu rumah Naila dengan sangat keras
"Hey, Naila. Kamu ada didalam? Buka dong"
Hati Naila sudah merasakan bahwa sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi jika dia membuka pintunya, namun begitu dia bangkit dari sofa dan membuka pintunya
"Ada, apa sih? Oh, raja Azhar. Ada apa lagi pagi buta datang kesini?" Tanya Naila sambil menggaruk kepalanya
raja Azhar menyeringai kemudian berkata
"Aku ada misi untukmu"
Dengan cepat Naila menutup pintu dan meninggalkan raja Azhar diluar. Azhar kembali mengetuk pintu rumah Naila namun kali ini dengan menggunakan ancaman
"Ayolah Naila buka pintunya dan dengarkan dulu penjelasan ku. Kalau tidak mau buka pintunya, akan ku hancurkan pintu ini"
Rasa kesal Naila sangat menggebu-gebu, dia kemudian berteriak sambil berjalan untuk membuka pintu
"IYA IYA, ini raja lama-lama bikin kesal aja ya"
Naila membuka pintu dengan menunjukkan wajah masamnya
"Lalu, misi apa yang kamu maksud?"
Kemudian dengan wajah serius, Azhar menjelaskan detail misi nya kepada Naila
"Aku ingin kamu menjelajahi goa Yang ada ditengah hutanm dari informasi yang kudapat di ujung goa tersebut terdapat sebuah artefak, salah satu dari 7 artefak kuno"
Seakan tidak peduli, Naila kembali bertanya
"Itu saja? Apa tidak ada orang lain? Kenapa harus aku?"
Azhar kembali menyeringai dan menjawab pertanyaan Naila dengan penuh percaya diri
"Untuk melihat kekuatan mu, aku masih sangat penasaran kekuatan dari manusia masa lalu"
Mendengar hal itu membuat Naila sangat kesal
"Haduh, yaudah deh. Jam 9 aku akan pergi ke serikat terlebih dahulu. Kamu tidak keberatan kan?"
*Sekarang*
Naila menyelesaikan menjelaskan alasan mereka pergi kehutan
"Yah, seperti itulah alasan kenapa kita pergi ke hutan belantara ini. Aku sendiri sebenarnya tidak mau, tapi si bedebah itu mengancam akan menghancurkan pintu rumahku"
Disaat sedang berbicara, mereka akhirnya menemukan goa yang dimaksud oleh Azhar
"Tepat ditengah hutan" ucap Naila sambil menjentikkan jarinya
Mereka berdua memasuki goa itu, terdapat lumut di bebatuan yang membuat jalan mereka sedikit terganggu
Saat Eliza sedang mengitari bagian kiri goa, tiba-tiba saja Eliza tidak sengaja menekan sebuah tombol yang tersembunyi dibalik dinding goa
Jalan yang awalnya dikira buntu seketika terbuka seperti layaknya pintu rahasia yang tersembunyi
"Siapa sangka ada pintu rahasia, kurasa goa ini jauh lebih modern darimana umat manusia saat ini" gurau Naila sambil berjalan memasuki pintu rahasia tersebut
Mendengar ucapan Naila membuat Eliza sedikit kebingungan
"Manusia saat ini? Kamu berbicara seperti orang yang sudah hidup ribuan tahun saja"
"E-ee, lupakan saja" jawab Naila dengan keringat dingin
Mereka terus menyusuri goa tersebut hingga menemukan sebuah cahaya didepan
"Cahaya, kurasa disana ujungnya" ucap Naila sambil menunjuk ke arah cahaya tersebut
Semakin dekat dengan cahaya tersebut, mereka memasuki sebuah ruangan yang penuh dengan warna putih
"Ruangan putih, sudah seperti tempat eksperimen saja" ucap Naila sembari menyentuh dinding ruangan tersebut
Tiba-tiba ruangan tersebut berubah menjadi warna merah, seakan menandakan ada sebuah ancaman didalam ruangan tersebut.
"A-apa, apa yang terjadi? Kenapa ruangan ini menjadi warna merah?" Tanya Eliza dengan panik
Dari arah atas, sebuah bayangan besar muncul dan menghantam tanah dengan sangat keras
Sesuatu tersebut merupakan penjaga tempat tersebut, yaitu minotaurus. Monster yang dikategorikan sebagai monster rank Ruby
"Mi-minotaurus? Bagaimana bisa monster sekuat itu ada disini?" Tanya Eliza dengan sangat panik, seluruh tubuhnya bergetar bahkan kakinya seakan tidak mampu untuk berdiri
Energi kegelapan mulai terkumpul di tangan Naila, membentuk sebuah sabit sebagai senjatanya
Eliza sangat terkejut melihat hal tersebut, karena dia tau orang yang dapat memunculkan senjata dengan sihir adalah orang-orang yang sangat kuat
"Ka-kamu bisa mengubah sihir menjadi sebuah senjata" saat Eliza berbicara, dia baru menyadari kalau Naila menggunakan sihir yang tidak ia lihat
"Sihir mu berwarna hitam gelap, aku tidak pernah melihat sihir seperti itu, sihir apa itu?" Tanya Eliza dengan penuh penasaran
Seakan Tidka mendengar ucapan Eliza, Naila berlari ke arah minotaurus dan siap melayangkan serangan dengan mengincar kepala monster tersebut
*Shingg* suara sabit yang seakan menangkap mangsanya
Kecepatan tebas Naila membuat monster itu tidak sadar bahwa lehernya telah terpotong.
Leher minotaurus terpotong, perlahan-lahan mulai terjatuh ke lantai.
Eliza benar-benar dibuat tidak menyangka, kekuatan yang dimiliki Naila tidak main-main kuatnya. Meskipun Naila rank master tetapi dengan mudahnya dia memenggal kepala Monster yang kekuatannya setara rank Ruby
"Ti-tidak mungkin, dia bisa mengalahkan minotaurus dengan satu serangan?"
Naila menghancurkan sabitnya, kembali berubah menjadi sebuah energi yang diserap oleh Naila. Naila berbalik kemudian bertanya kepada Eliza
"Tadi kamu ada bilang sesuatu?" Tanya Naila dengan penasaran
Sudah tidak dapat berkata-kata, Eliza hanya menggelengkan kepalanya padahal sebenarnya sedari tadi Eliza terus bertanya kepada Naila namun tidak digubris olehnya
Disaat Eliza sedang mencerna apa yang terjadi, tiba-tiba saja lantai dihadapan mereka terbuka. Sebuah tabung dengan kaca muncul dari bawah dan didalam tabung tersebut terdapat sebuah beda aneh dengan bentuk kristal
Mereka berdua mendekati tabung tersebut, dengan penasaran Naila membukanya dan mengambil kristal yang ada di dalamnya.
"Kristal? Warna merah, unik sekali" ucap Naila sambil mengamati kristal tersebut
Naila memasukkan kristal tersebut ke dalam kantung nya, kemudian mendekati Naila untuk kembali bersama
"Yok balik" ucap Naila dengan senyum tak bersalah
*Malam hari
Mereka akhirnya tiba di Kerajaan ColdendEarth. Eliza memutuskan untuk kembali ke serikat sementara Naila harus melapor kepada raja Azhar
"Kamu, aku ingin kembali ke serikat, bagaiman denganmu?" Tanya Eliza
"Kamu kamu, aku punya nama." Jawab Naila dengan kesal
Naila menghela nafas sejenak sebelum menjawab pertanyaan Eliza
"Yah, aku harus melapor kepada Raja sialan itu. Aku juga akan menyertakan namamu karena kamu juga ikut berpartisipasi dan ekspedisi ini" jawab Naila sambil memegang kristal unik tersebut
Mereka akhirnya berpisah. Naila tiba di istana kerajaan kemudian melaporkan hasil ekspedisi nya
"Ini hasil ekspedisi, aku juga menemukan sebuah kristal merah ini. Dengan ini misi selesai kan? Aku mau pulang dan tidur"
Naila melempar kristal merah itu dan pergi meninggalkan raja Azhar, Azhar meneriaki Naila bahwa bayaran hasil ekspedisi akan dibayar besok, begitu juga bayaran untuk Eliza
"Naila, bayarannya sudah ku serahkan kepada serikat, kamu dapat mengambilnya besok pagi, begitu juga dengan bayaran untuk temanmu" teriak Azhar
Putri Arisa memandangi kristal tersebut, sesaat kemudian dia menyadari bahwa itu bukan kristal biasa
"A-ayahanda, kristal itu bukannya kristal abadi?" Tanya Arisa dengan ekspresi tidak menyangka
Azhar memandangi kristal itu dengan seksama, ia tersenyum kecil kemudian berkata
"Eternal Crystal, ternyata benar-benar ada di goa itu. Johan tau segalanya, hadeh dasar manusia masa lalu"
Sementara itu Naila tiba dirumah, menyalahkan lampu dan tertidur di sofa.....lagi.
BERSAMBUNG~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
indah 110
cerita ini sudah bikin saya merinding dan ingin tahu terus plotnya. Bravo thor!
2023-12-16
2