chapter 11: Badai Baru

"namaku Eleine, Salam kenal semuanya" ucap Eleine dengan senyum diwajahnya

Kini Eleine ikut bersama Naila dan Eliza ke kerajaan ColdendEarth, ternyata Aryn juga ikut karena memang pada awalnya Aryn adalah pelayan setia Eleine.

Naila benar-benar tidak tau harus berkata seperti apa, untuk mengetahui alasan mengapa Eleine memutuskan ikut bersama nailar dan Eliza, kita akan mundur ke 2 hari yang lalu.

...................

2 hari lalu, kerajaan Ragtaros

Kerajaan sedang dalam pemulihan akibat yang ditimbulkan oleh iblis Ifrit. Eliza, Eleine dan Aryn turut ikut membantu para rakyat Ragtaros dalam membangun kembali apa yang telah dihancurkan oleh ifrit

Sementara itu Naila sedang memandangi langit di atas dinding yang tinggi sembari memegang Curse Stealer

Tiba-tiba Pangeran Willy menghampiri Naila dan berbicara padanya

"Langit yang indah bukan?" Basa basi Willy kepada Naila

Naila Mengangguk, pemandangan langit oranye membuat Naila teringat masa lalu

Akhirnya Naila menguatkan diri dan menghancurkan Curse Stealer. Hal itu membuat Willy sedikit terkejut karena Naila secara tiba-tiba menghancurkan benda.

"Senjata itu, yang kamu gunakan untuk membebaskan Eleine dari iblis Ifrit ya? Kamu yakin menghancurkannya?" Tanya Willy

Curse Stealer kini telah hancur, berubah kembali menjadi sihir kegelapan yang diserap oleh Naila, dengan senyum yang lemah diwajahnya ia menjawab pertanyaan Willy

"Aku bisa kapan saja dan dimana saja menciptakan senjata yang sama sebanyak yang kumau, tetapi bukan itu yang sedang kupikirkan saat ini" ucap Naila sambil memamerkan dirinya yang dapat menciptakan kembali Curse Stealer

Tentu hal itu membuat Willy terkejut sekaligus bingung

"Lalu, apa yang membuatmu sampai melamun dan hanya memandangi langit sepanjang hari?"

Mata biru bersinar, menatap Willy dengan sangat serius membuat Willy terpanah melihat kecantikan dari Naila

"Kalau gitu aku bertanya padamu, Willy. Bagaimana reaksimu jika ada seorang manusia yang memiliki umur yang jauh lebih lama daripada iblis Ifrit?"

Pertanyaan Naila membuat Willy terdiam, merenung sesaat kemudian menatap Naila cukup lama

"A-apa?" Tanya Naila yang merasa terganggu dengan tatapan Willy

Willy tersenyum lembut, kemudian ia berbalik dan pergi meninggalkan Naila

Saat Willy menuruni tangga, ia melihat Eleine di bawah

"Eleine, ada apa?" Tanya Willy kepada Eleine

Eleine bertanya kepada Willy mengenai keberadaan Naila. Willy tersenyum dan kemudian menunjuk keatas tembok sembari berkata bahwa Naila ada di atas tembok

Dengan sopan Eleine berterimakasih kepada Willy dan pergi menaiki tangga menuju atas tembok.

"Kak Naila" Eleine memanggil Naila dengan lembut

Naila menoleh kebelakang dan melihat Eleine yang tersenyum manis

"Ada apa, Eleine?"

Eleine gugup, merasa bahwa permintaan ini akan ditolak mentah-mentah oleh Naila. Dengan penuh keberanian ia menghela nafas sejenak dan berkata kepada Naila

"A-aku ada permintaan untukmu, kak" ucap Eleine dengan gugup

Naila tersenyum kepada Eleine

"Apa itu, Dik Eleine?"

"I-izinkan aku ikut berpetualang bersamamu, Kak Naila!" Ucap eleine dengan lantang dan berani

Naila terkejut, ia berpikir sejenak. Naila tau bahwa ada kemungkinan hidup Eleine dalam bahaya. Ia mengangguk setuju dan memperbolehkan Eleine ikut bersamanya

Rasa bahagia terlihat dari wajah Eleine, dengan penuh kegembiraan ia berlari ke arah Naila dan memeluknya dengan erat

Keesokan harinya, Naila dan Eliza memutuskan untuk kembali ke kerajaan ColdendEarth namun kali ini mereka berdua kedatangan teman baru, yaitu Eleine

Paling tidak sebelum mereka tiba di Kerajaan ColdendEarth

"Tunggu, kenapa dia ada disini?" Tanya Naila dengan heran sambil menunjuk ke arah Aryn

Ternyata Aryn memutuskan untuk ikut bersama Eleine tentu demi melindunginya dari marabahaya yang mengancam Eleine

"Maafkan aku, Nona Naila tapi aku memutuskan untuk ikut bersama dengan nona Eleine agar aku terus bisa menjaga keselamatan beliau" ucap Aryn dengan penuh kesetiaan kepada Eleine

Johan menyambut baik kedatangan Eleine dan Aryn. Naila mengajak Aryn dan Eleine kerumahnya, seemntara itu Eliza memutuskan untuk pergi ke serikat petualang terlebih dahulu.

Saat sampai didepan rumah, Naila melihat semacam panggung yang sedang dibangun tepat di samping rumahnya. Merasa tidak peduli Naila membuka pintu dan mempersilahkan Eleine dan Aryn untuk masuk kerumahnya

Naila mengantarkan Aryn dan Eleine ke kamar yang ada dirumahnya

"Kalian bisa tinggal disini, kebetulan kamar ini kosong tidak ada yang nempatin"

Eleine sangat berterimakasih kepada Naila karena diberikan tempat tinggal. Naila tersenyum, kemudian ia mengajak Aryn dan Eleine untuk mendaftar menjadi petualang di Serikat petualang.

Sesampainya di Serikat petualang mereka bertingkah menemui resepsionis yang juga kebetulan ada Eliza yang sedang menarik uang simpanan nya

"Kamu narik uang lagi, Eliza? Uang dari hasil misi kita waktu sudah habis?" Tanya Naila dengan heran

Eliza berbalik dan menyapa Naila

"Oh, Naila. Uang dari hasil misi kita kemarin aku menyimpannya di dalam bank, aku punya kebiasaan khilaf makanya aku menabungnya" jawab Eliza.

Naila membantu Eleine dan Aryn dalam proses pendaftaran petualang. Saat mereka sibuk membantu daftar tiba-tiba seorang petualang yang sedang mabuk memukul meja dengan sangat keras

Pria tersebut berteriak layaknya orang gila, kemudian pria itu berkata sesuatu yang membuat Naila sedikit tertarik

"Kamu tau Marvin? "Orang" itu benar-benar masih hidup sampai sekarang" ucap pria itu kepada temannya yang bernama Marvin

Marvin menghela nafas melihat sikap temannya dan bertanya apa yang temannya maksud

"Nova sang badai. Harusnya kamu familiar sama julukan tersebut, Marvin. Nova sang badai berada satu generasi bersama dengan Johan The Impact." Jawab teman Marvin tersebut

Mendengar nama Johan membuat Naila semakin tertarik. Setelah Eleine dan Aryn menyelesaikan pendaftaran nya, Naila segera bergegas ke kapal luar angkasa Johan untuk menanyakan tentang Nova sang badai

...................

Kapal luar angkasa Johan

Terlihat johan sedang duduk berdiam diri memandangi sebuah bingkai, dimana dalam foto tersebut terdapat Johan dan seorang wanita yang memeluk Johan dari belakang.

"Sudah 1500 tahun yang lalu sejak peristiwa tersebut terjadi, tetapi aku masih menganggap bahwa hal itu baru terjadi akhir akhir ini."

\*Serikat petualang\*

Obrolan petualang tersebut menarik perhatian Naila. Dengan penuh penasaran ia mendekati petualang tersebut

"Hey, bisa kamu beritahu lebih lanjut tentang Nova sang badai?" Tanya naila

Karena sedang mabuk dengan spontan petualang itu membentak Naila untuk tidak berbicara padanya

"Lebih baik kamu pergi, nona. Jika kamu tidak ingin kubunuh" ucap pria mabuk dengan tatapan tajam

Naila benar-benar dibuat kesal oleh Pria tersebut dan menatap balik si pria mabuk dengan tatapan yang lebih tajam

"Ho? Kamu ingin membunuhku? Baiklah kalo itu maumu, petualang yang malang" ucap Naila dengan tatapan sinisnya

Sang pria memukul meja hingga hancur kemudian berdiri menghadapi Naila, ia menerima tantangan dari Naila

Mereka keluar bangunan, mengatur jarak yang pas untuk bertarung. Dengan sombong pria mabuk menyombongkan rank dia saat ini, yaitu rank Adamantite

"Sekedar memberitahu, aku ini rank Adamantite dan kamu tidak mungkin bisa mengalahkan ku" ucap pria mabuk dengan penuh kesombongan

Si pria mulai memfokuskan sihirnya pada satu titik, dia menarikbelati dari sarungnya dan mengalirkan sihir api ke belati tersebut.

Melihat hal itu membuat Naila terkagum, merasa akan menang telak jika menggunakan sabit, Naila tau senjata apa yang cocok untuk melawan pria mabuk.

Aura kegelapan mulai keluar dari dalam diri Naila, perlahan-lahan membentuk sebuah belati dengan corak seperti senjata keris. Senjata tersebut bernama The Eater, senjata yang mampu menyerap energi sihir yang dialirkan pada senjata.

Tentu senjata ini juga berasal dari masa lalu, tepatnya dibuat oleh sang penempa terbaik dibumi pada saat itu, yaitu Rod.

Tanpa Naila sadari, warna matanya kini berubah menjadi hitam kegelapan yang sebelumnya adalah biru terang

"Tadi kamu bilang rank kamu Adamantite ya?” tanya Naila dengan nada rendah

"Ya, namaku Arden. Sang petualang rank Adamantite no 15!" Jelas si pria mabuk yang ternyata bernama Arden.

Tanpa basa-basi, Arden melesat dengan sangat cepat ke arah Naila dan mengincar kakinya.

Naila mampu menyadari hal tersebut dan dengan cepat ia melakukan serangan bertahan dengan menciptakan tanah pelindung dengan sihir bumi miliknya.

Arden gagal menyerang kaki Naila, kini ia mengganti targetnya menjadi leher naila. Dengan cepat ia menciptakan sihir petir dengan tangan kirinya dan menyerang naila dari 2 arah.

Naila mampu mengatasi hal tersebut, dengan kecepatan yang miliki dia bergerak dengan sangat cepat menghindari serangan 2 arah Arden

Arden benar-benar terkejut melihat Naila yang masih bisa menghindari serangan miliknya

(Tidak mungkin, selama pertarungan yang kulalui tidak pernah ada orang yang bisa bertahan dari serangan 2 arah milikku!) Isi hati Arden.

Berbanding terbalik dengan Arden yang terkejut, Naila sama sekali tidak menikmati pertarungan yang terjadi

"Membosankan, bagaimana kalo kita langsung akhiri saj-"

Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, dengan cepat Naila melesat ke arah Arden dan menyerangnya dengan belati miliknya. Arden menyadari hal tersebut dan dengan cepat ia menahan serangan Naila dengan belati miliknya

Semakin lama bertahan, sihir yang dialiri pada belati miliknya semakin pudar, Arden benar benar syok dengan apa yang terjadi.

Melihat celah tersebut dengan cepat Naila menyerang Arden dan membuat belatinya terbang ke langit

Naila memenangkan pertarungan, ia mendekati tubuh arden yang terbaring ditangan tak berdaya

"Hey, mana kesombongan mu yang tadi, ha?!" Ucap Naila dengan penuh amarah

Pintu serikat terbuka dengan sangat keras, terlihat Eliza,Eleine, aryn serta teman teman Arden ikut keluar bersama dengan Andrew

Mereka benar-benar tidak percaya bahwa Naila telah mengalahkan petualang rank Adamantite no 15 terutama teman-teman Arden

"Ada apa ini?" Tanya Andrew kepada Naila dan Arden

Naila menghancurkan belati miliknya dan menjawab pertanyaan Andrew

"Orang ini, aku bertanya baik-baik padanya tapi dia malah marah dan mengancam ingin membunuhku"

Andrew menghela nafas sesaat setelah mendengar penjelasan dari Naila.

"Sudah sudah, dia dalam keadaan mabuk. Lebih baik kamu maafkan saja dia" ucap Andrew

Dengan rasa bersalah Naila mengulurkan tangannya untuk membantu Arden berdiri, namun Arden malah menepis tangan Naila, ia berdiri sendiri dan pergi meninggalkan Naila dan yang lainnya

Naila yang awalnya telah tenang seketika kembali tersulut api amarah, namun Naila ditenangkan oleh seorang wanita dengan paras cantik, berambut pendek dan tubuh yang ramping.

"Maafkan dia, nona. Saat ini dia sedang banyak masalah yang sedang ia pikirkan, perkenalkan namaku Kelly" ucap wanita tersebut yang memperkenalkan dirinya sebagai Kelly.

"Pria berbadan besar ini bernama Marvin, wanita dengan penampilan seksi dan seperti penyihir ini bernama Delvi, dan pria yang tampak seperti tidak punya kehidupan ini bernama Sirius" Kelly memperkenalkan teman temannya kepada Naila dan yang lainnya

Naila pun menerima permintaan maaf dari Kelly, kemudian ia kembali ke tujuan awalnya, yaitu ingin mengetahui tentang Nova sang Badai

BERSAMBUNG~~~

Episodes
1 Chapter 8: Kebusukan dan gila akan kekuasaan
2 Chapter 9: Curse of Burn
3 chapter 10: Curse Stealer dan tekad
4 chapter 11: Badai Baru
5 Chapter 12 part 1: Nova sang badai
6 Chapter 12 part 2:Masa lalu dan akhir dari Nova
7 chapter 13: Latih tanding
8 Chapter 14:Steampunk, kerajaan Dilforce
9 Chapter 15: Ilmuwan dan gadis aneh
10 chapter 16: Dilforce Incident
11 Chapter 17:Kondisi Dan Konflik
12 Chapter 18:HoR, Dark Girl
13 Chapter 19: Jalan Masuk Dan Mimpi Saat Kecil
14 chapter 20: Pemeran Utama Dan Kegagalan
15 Chapter 21:Teman Dan Lawan, Apa Perbedaannya?
16 Chapter 22:Api Negeri Sakura
17 Chapter 23: Kerajaan Dilforce Babak Akhir
18 Chapter 24: Keinginan Untuk Teman
19 Chapter 25: Kesetiaan Dan Pertemuan
20 Chapter 26:The Brainwasher
21 Chapter 27:Dewa Kegelapan
22 Chapter 28:Cahaya Api
23 Chapter 29:Lakukan Atau Menyesal
24 Chapter 30:Pengalaman Atau Bakat?
25 Chapter 31:Ambang Batas Kematian
26 Chapter 32:Kenangan Masa Lalu
27 Chapter 33:Penentu Masa Depan
28 Chapter 34(S2 Ch 1):Pusat Benua
29 Chapter 35 (S2 Ch 2):Kopi
30 Chapter 36 (S2 Ch 3):Meridia
31 Chapter 37(S2 Ch 4):Risa Meridia
32 Chapter 38(S2 Ch 5):Masalah Lagi?!
33 Chapter 39(S2 Ch 6):Monster Air
34 Chapter 40(S2 Ch 7): Kekuatan Rank Dark-Matter
35 Chapter 41 (S2 Ch 8):Pemusnahan
36 Chapter 42 (S2 Ch 9): Sunkissed Relic
37 Chapter 43 (S2 Ch 10):The Broken Of Queens Timeline
38 Chapter 44(S2 Ch 11):Pengulangan
39 Chapter 45 (S2 Ch 12): Pengulangan...?
40 Chapter 46 (S2 Ch 13):Kesadaran
41 Chapter 47(S2 Ch 14):Perubahan
42 Chapter 48(S2 Ch 15):The Queens
43 Chapter 49 (S2 Ch 16): Pramukha Vidhivat Ghatana
44 Chapter 50(S2 Ch 17):Yuki, The Archer
45 Chapter 51(S2 Ch 18): Imaginarium Chronoa
46 Chapter 52(S2 Ch 19):Mori Kingdom
47 Chapter 53(S2 Ch 20): Pertemuan Pemimpin
48 Chapter 54(S2 Ch 21):Turnamen Ilegal
49 Chapter 55 (S2 Ch 22):Pro Dan Kontra
50 Chapter 56 (S2 Ch 23): Strengthwinter Tournament
51 Chapter 57 (S2 Ch 24):Play-off
52 Chapter 58(S2 Ch 25):Upper Bracket
53 Chapter 59(S2 Ch 26):Upper Bracket Advance
54 Chapter 60(S2 Ch 27): Quarter Final Upper Bracket
55 Chapter 61(S2 Ch 28):Final Upper Bracket
56 Chapter 62(S2 Ch 29):Lower Bracket
57 Chapter 63 (S2 Ch 30):Lower Bracket Advance
58 Chapter 64(S2 Ch 31):Pembalasan
59 Chapter 65(S2 Ch 32): Kekuatan Yang Membara
60 Chapter 66(S2 Ch 33):Final Lower Bracket
61 Chapter 67(S2 Ch 34):Grandfinal
62 Chapter 68(S2 Ch 35):Joyce
63 Chapter 69(S2 Ch 36):Desember
64 Chapter 70(S2 Ch 37):Svifandi Eyja
65 Chapter 71(S2 Ch 38):Lady Sylphia
66 Chapter 72(S2 Ch 39): Sylphiette Marionette
67 Chapter 73(S2 Ch 40): Perubahan Atau Takdir
68 Chapter 74(S2 Ch 41):Takdir Keluarga Marionette
69 Chapter 75(S2 Ch 42):Pergerakan
70 Chapter 76(S2 Ch 43):Kekasih
71 Chapter 77(S2 Ch 44):Sage Terbaik
72 Chapter 78(S2 Ch 45): Eliza Thorjin
73 Chapter 79(S2 Ch 46):Pemikat Hati Sesungguhnya
74 Chapter 80(S2 Ch 47):The Downfall
75 Chapter 81(S2 Last Chapter):Loss Memory
76 Chapter 82 (S3 Ch 1):Tahun Baru
77 Chapter 83(S3 Ch 2):Surat Undangan
78 Chapter 84 (S2 Ch 3):Teman Lama
79 Chapter 85 (S2 Ch 4):Memori Yang Hilang
80 Chapter 86 (S3 Ch 5): Twilight Necklace
81 Chaptwr 87 (S3 Ch 6): Fragmentasi Ruang Waktu
82 Chapter 88(S3 Ch 7): Keinginan Lama
83 Chapter 89(S3 Ch 8):Imaginariun Chronoa Part 2
84 Chapter 90(S3 Ch 9):Festival Akhir Musim Dingin
85 Chapter 91(S3 Ch 10): Masa Lalu Yang Terkunci
86 Chapter 92(S3 Ch 11): Identitas
87 Chapter 93(S3 Ch 12): Kerajaan Sakura
88 Chapter 94(S3 Ch 13):Perjamuan
89 Chapter 95(S3 Ch 14):Sang Api
90 Chapter 96(S3 Ch 15): Ishikawa Kurumi
91 Chapter 97(S3 Ch 16):Kudeta
92 Chapter 98(S3 Ch 17):Tarian Pedang Api
93 chapter 99(S3 Ch 18):Takdir Keluarga Nanamaki
94 Chapter 100(S3 Ch 19):Ame no Katakuri
95 Chapter 101(S3 Ch 20):Api Sang Iblis
96 Chapter 102(S3 Ch 21): Loyalitas
97 Chapter 103(S3 Ch 22): Pertemuan Yang Ditakdirkan
98 Chapter 104(S3 Ch 23):Turning Point
99 Chapter 105(S3 Ch 24):Shima Kaseki
100 chapter 106(S3 Ch 25):Sumpah Sang Shogun
101 Chapter 107(S3 Ch 26):Dark Sovereign
102 Chapter 108(S3 Ch 27):Nanamaki Reonafly
103 Chapter 109(S3 Ch 28):Adegan Naskah Terakhir
104 perbaikan chapter
105 Chapter 1 : Dunia Yang Baru
106 Chapter 2 : Petualangan Perdana
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Chapter 8: Kebusukan dan gila akan kekuasaan
2
Chapter 9: Curse of Burn
3
chapter 10: Curse Stealer dan tekad
4
chapter 11: Badai Baru
5
Chapter 12 part 1: Nova sang badai
6
Chapter 12 part 2:Masa lalu dan akhir dari Nova
7
chapter 13: Latih tanding
8
Chapter 14:Steampunk, kerajaan Dilforce
9
Chapter 15: Ilmuwan dan gadis aneh
10
chapter 16: Dilforce Incident
11
Chapter 17:Kondisi Dan Konflik
12
Chapter 18:HoR, Dark Girl
13
Chapter 19: Jalan Masuk Dan Mimpi Saat Kecil
14
chapter 20: Pemeran Utama Dan Kegagalan
15
Chapter 21:Teman Dan Lawan, Apa Perbedaannya?
16
Chapter 22:Api Negeri Sakura
17
Chapter 23: Kerajaan Dilforce Babak Akhir
18
Chapter 24: Keinginan Untuk Teman
19
Chapter 25: Kesetiaan Dan Pertemuan
20
Chapter 26:The Brainwasher
21
Chapter 27:Dewa Kegelapan
22
Chapter 28:Cahaya Api
23
Chapter 29:Lakukan Atau Menyesal
24
Chapter 30:Pengalaman Atau Bakat?
25
Chapter 31:Ambang Batas Kematian
26
Chapter 32:Kenangan Masa Lalu
27
Chapter 33:Penentu Masa Depan
28
Chapter 34(S2 Ch 1):Pusat Benua
29
Chapter 35 (S2 Ch 2):Kopi
30
Chapter 36 (S2 Ch 3):Meridia
31
Chapter 37(S2 Ch 4):Risa Meridia
32
Chapter 38(S2 Ch 5):Masalah Lagi?!
33
Chapter 39(S2 Ch 6):Monster Air
34
Chapter 40(S2 Ch 7): Kekuatan Rank Dark-Matter
35
Chapter 41 (S2 Ch 8):Pemusnahan
36
Chapter 42 (S2 Ch 9): Sunkissed Relic
37
Chapter 43 (S2 Ch 10):The Broken Of Queens Timeline
38
Chapter 44(S2 Ch 11):Pengulangan
39
Chapter 45 (S2 Ch 12): Pengulangan...?
40
Chapter 46 (S2 Ch 13):Kesadaran
41
Chapter 47(S2 Ch 14):Perubahan
42
Chapter 48(S2 Ch 15):The Queens
43
Chapter 49 (S2 Ch 16): Pramukha Vidhivat Ghatana
44
Chapter 50(S2 Ch 17):Yuki, The Archer
45
Chapter 51(S2 Ch 18): Imaginarium Chronoa
46
Chapter 52(S2 Ch 19):Mori Kingdom
47
Chapter 53(S2 Ch 20): Pertemuan Pemimpin
48
Chapter 54(S2 Ch 21):Turnamen Ilegal
49
Chapter 55 (S2 Ch 22):Pro Dan Kontra
50
Chapter 56 (S2 Ch 23): Strengthwinter Tournament
51
Chapter 57 (S2 Ch 24):Play-off
52
Chapter 58(S2 Ch 25):Upper Bracket
53
Chapter 59(S2 Ch 26):Upper Bracket Advance
54
Chapter 60(S2 Ch 27): Quarter Final Upper Bracket
55
Chapter 61(S2 Ch 28):Final Upper Bracket
56
Chapter 62(S2 Ch 29):Lower Bracket
57
Chapter 63 (S2 Ch 30):Lower Bracket Advance
58
Chapter 64(S2 Ch 31):Pembalasan
59
Chapter 65(S2 Ch 32): Kekuatan Yang Membara
60
Chapter 66(S2 Ch 33):Final Lower Bracket
61
Chapter 67(S2 Ch 34):Grandfinal
62
Chapter 68(S2 Ch 35):Joyce
63
Chapter 69(S2 Ch 36):Desember
64
Chapter 70(S2 Ch 37):Svifandi Eyja
65
Chapter 71(S2 Ch 38):Lady Sylphia
66
Chapter 72(S2 Ch 39): Sylphiette Marionette
67
Chapter 73(S2 Ch 40): Perubahan Atau Takdir
68
Chapter 74(S2 Ch 41):Takdir Keluarga Marionette
69
Chapter 75(S2 Ch 42):Pergerakan
70
Chapter 76(S2 Ch 43):Kekasih
71
Chapter 77(S2 Ch 44):Sage Terbaik
72
Chapter 78(S2 Ch 45): Eliza Thorjin
73
Chapter 79(S2 Ch 46):Pemikat Hati Sesungguhnya
74
Chapter 80(S2 Ch 47):The Downfall
75
Chapter 81(S2 Last Chapter):Loss Memory
76
Chapter 82 (S3 Ch 1):Tahun Baru
77
Chapter 83(S3 Ch 2):Surat Undangan
78
Chapter 84 (S2 Ch 3):Teman Lama
79
Chapter 85 (S2 Ch 4):Memori Yang Hilang
80
Chapter 86 (S3 Ch 5): Twilight Necklace
81
Chaptwr 87 (S3 Ch 6): Fragmentasi Ruang Waktu
82
Chapter 88(S3 Ch 7): Keinginan Lama
83
Chapter 89(S3 Ch 8):Imaginariun Chronoa Part 2
84
Chapter 90(S3 Ch 9):Festival Akhir Musim Dingin
85
Chapter 91(S3 Ch 10): Masa Lalu Yang Terkunci
86
Chapter 92(S3 Ch 11): Identitas
87
Chapter 93(S3 Ch 12): Kerajaan Sakura
88
Chapter 94(S3 Ch 13):Perjamuan
89
Chapter 95(S3 Ch 14):Sang Api
90
Chapter 96(S3 Ch 15): Ishikawa Kurumi
91
Chapter 97(S3 Ch 16):Kudeta
92
Chapter 98(S3 Ch 17):Tarian Pedang Api
93
chapter 99(S3 Ch 18):Takdir Keluarga Nanamaki
94
Chapter 100(S3 Ch 19):Ame no Katakuri
95
Chapter 101(S3 Ch 20):Api Sang Iblis
96
Chapter 102(S3 Ch 21): Loyalitas
97
Chapter 103(S3 Ch 22): Pertemuan Yang Ditakdirkan
98
Chapter 104(S3 Ch 23):Turning Point
99
Chapter 105(S3 Ch 24):Shima Kaseki
100
chapter 106(S3 Ch 25):Sumpah Sang Shogun
101
Chapter 107(S3 Ch 26):Dark Sovereign
102
Chapter 108(S3 Ch 27):Nanamaki Reonafly
103
Chapter 109(S3 Ch 28):Adegan Naskah Terakhir
104
perbaikan chapter
105
Chapter 1 : Dunia Yang Baru
106
Chapter 2 : Petualangan Perdana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!