Kini Cyndi sudah siap dengan aktifitas nya didalam kamar mandi, dia pun duduk berdiam diri diatas toilet duduk. dia tidak tahu harus memanggil pria itu atau tidak, namun jiga dia tidak minta tolong dia tidak akan bisa keluar dari sana.
" sudah siap apa belum??? " sahut pria itu dari luar pintu namun Cyndi tidak menjawab.
" hei.... "
" kamu baik-baik saja kan didalam? " kata pria itu khawatir karena Cyndi tidak menjawab dirinya.
" kamu dengar tidak?? " kata pria itu
" iya aku dengar, kamu pikir aku budek apa?? " kata Cyndi
" kamu sudah siap apa belum? aku buka pintunya yah.." kata pria itu
" ia... aku sudah siap" kata Cyndi.
Tidak menunggu lama kini pintu terbuka dan pria itupun menghampiri Cyndi dan langsung menggendong Cyndi. Akan tetpi Cyndi merasakan sesuatu yang berbeda dengan dirinya, dia belum pernah sama sekali merasakan perasaan itu. jantungnya berdetak sangat kencang, dia merasakan panas di sekujur tubuhnya.
Dengan sangat hati-hati pria itu meletakkan tubuh Cyndi diatas ranjang, akan tetapi wajah pria itu sangat dekat dengan wajah Cyndi dan Cyndi pun bisa merasakan hembusan nafas pria itu. menghadapi suasana begitu membuat Cyndi benar-benar salah tingkah, kini wajahnya sangat merah dan sama sekali dia tidak mampu menyembunyikan perasaannya.
" wajah kamu kenapa merah?? "
" apa kamu demam?? " kata pria itu meletakkan telapak tangannya diatas keningnya Cyndi.
" jangan.... " kata Cyndi spontan mengibaskan tangan pria itu dengan kasar.
" maaf.... "
" aku tidak bermaksud... " kata Pria itu berhenti berbicara karena tiba-tiba Cyndi memotong pembicaraan nya.
" kita hanya berpura-pura status suami istri disini, jadi aku harap kamu tidak melewati batas. " kata Cyndi
" maaf.... "
" aku tidak bermaksud begitu, aku hanya khawatir karena tiba-tiba wajah mu merah. " kata Pria itu
" aku tidak apa-apa,,, "
" terimakasih atas perhatian mu, tapi bisakah kamu pergi? " kata Cyndi
" apa kamu mau tidur? " kata pria itu
" tidak... "
" aku hanya merasa tidak nyaman jika kamu ada disini. jadi aku mohon kamu pergilah tinggalkan tempat ini. " kata Cyndi
" tidak bisa, aku tidak mau... "
" aku bukan orang yang tidak bertanggung jawab, kamu begini gara-gara aku jadi biarkan aku membalas kebaikan mu" kata pria itu
"dengan kamu membawa ku pun kesini kamu sudah bertanggung jawab, jadi tinggalkan aku. " kata Cyndi
" aku tidak mau... "
" aku akan mengurus mu sampai kamu keluar dari rumah sakit ini."
" dan lagian kamu tidak punya siapa-siapa disini" kata pria itu
" emangnya kamu siapa membuat keputusan dengan kemauan mu sendiri. " kata Cyndi
" aku tidak perduli kamu suka atau tidak, jika kamu tidak suka maka berusaha lah untuk sembuh lebih cepat dan jika suka silahkan berlama-lama disini tinggal bersama ku. " kata pria itu berjalan kearah sofa.
Mendengar jawaban pria itu Cyndi pun hanya merasa kesal.
" ini....."
"kamu makan obat dulu, setelah dua puluh menit nanti baru kamu bisa makan. " kata pria itu memberikan satu tablet obat dan segelas air minum kepada Cyndi. Tanpa protes Cyndi pun menerima obat tersebut dan kemudian meminumnya.
" terimakasih " kata Cyndi memberikan gelas kosong tersebut kepada pria itu.
" namaku Waldin, kamu bisa memanggil ku Aldin." kata pria itu
Namun Cyndi tidak menjawab pria itu, diapun malah berkutat dengan ponselnya. pria itu melihat Cyndi sibuk dengan ponselnya dia pun akhirnya mengeluarkan ponselnya dari kantongnya dia pun berkutat dengan ponselnya juga.
Keduanya pun sibuk dengan ponsel mereka masing-masing, hingga kini pintu terbuka dan keduanya pun menghentikan aktifitas mereka dan ternyata perawat yang memasuki ruangan itu.
" permisi...."
" mau cek keadaan pasien dulu pak " kata perawat itu
" silahkan " kata Aldin mempersilahkan perawat itu.
Kemudian perawat itu pun memeriksa keadaan Cyndi.
" obatnya sudah dimakan buk? " kata perawat itu
" obat sebelum makan masih yang sudah dimakan mbak " kata Cyndi
" loh... "
" udah jam berapa ini?? "
" belum makan dan belum makan obat? " kata perawat itu.
" maaf sus... "
" istri saya tadi ketiduran dan saya tidak tega membangun kan nya" kata Aldin
" ia sudah, tapi jangan lupa ya makan obat nya" kata perawat itu
" iya sus... " kata Cyndi dan juga Aldin
perawat itupun pergi meninggalkan ruangan itu.
Cyndi melihat sudah dua puluh menit berlalu setelah meminum obat, dia pun mengambil nasi yang sudah diletakkan diatas meja yang terletak tepat disamping tempat tidur Cyndi.
Aldin berjalan menghampiri Cyndi, dia pun menarik nasi tersebut dari tangan Cyndi.
" mau ngapain kamu?? " kata Cyndi
" nasi nya sudah dingin dan tidak baik untuk dimakan " kata Aldin
" lalu aku makan apa? " kata Cyndi, namun kini ponsel Aldin berdering
" tunggu sebentar" kata Aldin dan dia pun mengangkat telepon nya.
" dimana kamu? " kata Aldin
"....... "
" baiklah kamu tunggu sebentar aku akan kesana" kata Aldin pergi meninggalkan ruangan Cyndi dan Cyndi pun hanya menatap punggung Aldin.
Tidak menunggu lama kini Aldin sudah kembali dan membawa beberapa jenis makanan dan juga buah-buahan.
Aldin pun langsung mempersiapkan makan yang dia bawa lalu memberikannya kepada Cyndi dia bermaksud menyuapi Cyndi akan tetapi Cyndi langsung menarik makanan itu dari tangan Aldin.
" yang sakit hanya kaki ku saja, bukan dengan tangan ku" kata Cyndi sambil memasukkan makanan itu kedalam mulutnya. Aldin melihat Cyndi makan akhirnya dia pun mengambil bagian nya. Akhirnya mereka berdua pun makan bersama.
Setelah selesai makan Aldin pun memberikan beberapa tablet obat beserta segelas air minum kepada Cyndi, Cyndi pun menerima obat itu serta meminumnya.
" terimakasih " kata Cyndi tersenyum kepada Aldin dan memberikan gelas kosong itu.
" cantik " kata Aldin sambil menerima gelas itu.
" apa?? " kata Cyndi
" jika punya senyuman semanis itu kenapa harus disembunyikan? " kata Aldin dan meraih beberapa buah untuk dia kupas, sementara Cyndi mendengarkan perkataan Aldin membuat dia semakin malu, akan tetapi didalam hatinya dia merasa sangat senang mendengar pujian Aldin.
" ini kamu makan buahnya dulu, biar kamu cepat pulih " kata Aldin memberikan beberapa buah yang sudah dia kupas dan potong-potong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments