Sesampainya dijakarta, kota metropolitan.
Qiara tersenyum manis, dia mengingat beberapa kenangan saat berada dikota itu.
Banyak kenangan manis dengan mama papanya , dengan teman temannya dengan kerabat keluarganya dikota itu. Meskipun Kota Bandung dengan Jakarta tidak begitu jauh, namun setelah menikah jarak itu seperti berkali kali lipat lebih jauh dibandingkan jarak sesungguhnya.
Qiara senang akhirnya bisa merasakan kebahagian yang dulu dia rasakan sebelum menikah
“Nak.. kamu kan gak bawa pakaian, gimana kalau kita shopping dulu sebelum sampe rumah? karna kalau sudah sampai rumah sudah malas kan keluar lagi” Mama mengajak qiara untuk berbelanja.
“Boleh juga mah... tapi ditraktir kan” seru qiara
“ Iya dong , masa anak sulung mama datang berkunjung tidak dibelanjain” ujar mama bercanda .
Alex menghubungi Bibi yang berada dimobil lain, Karna mereka mengajak asisten rumah tangganya juga untuk ikut merayakan pernikahan sandra. Alex menyarankan agar bibi dan semua yang berada dimobil itu pulang duluan karna mereka akan berbelanja membeli pakaian qiara.
Dipusat perbelanjaan, Qiara sangat liar memilih beberapa pakaian, Seperti orang yang tidak pernah ke mall. Tentu saja membuat alex dan claudia sangat heran
“Mah.. kok mbak qiara seperti itu ya? apa mbak qiara gak pernah shopping dibandung?” Tanya randy melihat tingkah kakak perempuannya yang sedang memilih beberapa pakaian .
“usss... gak boleh gitu” Mama melangkah memecahkan suasana membingunhkan itu.
Mama menyarankan qiara untuk mengganti pilihan pakaiannya
“Nak sepertinya itu sudah model lama , model tahun lalu. Kamu beli ini aja . mama lihat banyak anak kampus mama yang pakaiannya update sperti model ini” Ucap Mama sembari memberikan beberapa pilihan kepada putri sulungnya
Dulu putri sulungnya sangat modis, berbeda dengan sekarang . Dia tidak mengetahui model model terbaru. Jangankan memilih model terbaru, qiara tidak pernah lagi menginjakkan kaki dimall dua tahun belakangan sejak dia keguguran .
Seperti seorang anak yang sedang bahagia jika diajak kemall untuk bermain, itulah yang terjadi dengan qiara. dia sangat bahagia bisa menginjakkan kaki di mall. beberapa kali dia memposting Foto kebahagiannya di sosial media
sudah lama dia tidak update di sosial media.
“Nak.. kamu sudah beritahukan mertua kamu kalau kamu gak pulang bersama suami kamu?” Tanya papa kepada Qiara.
“Belum mah.. aku lupa, tapi psti mas trian beritahu ibu dan ayah” Jawab qiara.
“Ya sudah tapi nanti malam kamu telepon mertua kamu ya nak sesampai kita dirumah sekalian kamu izin juga” Saran mama kepada qiara .
Qiara membeli beberapa pakaian, tas, sepatu dan beberapa aksesoris.
Postingan sosial media membuat sorotan beberapa teman dan orang yang berteman dengan Qiara, salah satunya ibu mertua Qiara yaitu Widya.
Widya mengirimkan sebuah pesan singkat keponsel Qiara “Dasar anak gak tau diri, izin juga kagak lu, awas aja kalau lu berani datang kerumah kami lagi” Sebuah Pesan dari wanita yang penuh emosi
Qiara tidak membuka Pesan itu karna Saat berbelanja dia tidak memperhatikan bunyi ponselnya
Senyum yang sudah lama tidak memekar di bibir indah Qiara mulai bersemi lagi, kebahagian sudah menghampiri gadis yang kini berstatus istri trian.
“Nak... kamu sudah lama ya gak shopping?” Tanya mama diperjalanan menuju rumah kediaman Xavendra
“Mmmhhhh maksud mama?” Qiara menuduk malu dan takut.
Dia takut jika papanya menaruh curiga akan masalah rumah tangganya. Qiara memang tidak bahagia, jangankan dibawa shopping. untuk kebutuhannya sehari hari saja Trian sudah jarang memberikan. Trian lebih percaya memberikan uang bulanan kepada pembantu rumah tangga mereka untuk membelanjakan keperluan rumah dibandingkan harus memberikan kepada Qiara.
“Mah.. mama ini gimana sih? masa nanyanya gitu? Mba Qiara kan istri Seorang Pengusaha Resto yang sukses mana mungkin dia jarang ke mall. Palingan Mba Qiara ini ksempatan untuk bermanja manja dengan papa dan mama” Seru Randy menimpali suasana yang mulai dingin tadi.
Sedangkan Alex hanya terdiam, dia hanya memikirkan Qisandra yang baru menikah diusianya yang belia “Apa kabar sandra anaku?” Ujar Alex mengenang Sandra
Sesampai dirumah, Mereka masuk kedalam kamar masing masing. Bibi sudah sampe lebih dulu dirumah dan sudah mempersiapkan kamar Qiara yang sudah lama kosong, Bibi mengganti Sprey dan membersihkan kamar itu
Tidak banyak yang berubah dari suasana kamar Qiara sejak dia meninggalkan rumah itu dan menikah.
Boneka boneka masih tersusun rapih di lemari kamar yang cukup luas, masih ada beberapa bingkai foto lama didalam kamarnya.
Qiara tersenyum bahagia memandangi suasana kamarnya, dia teringat akan kenangannya.
Dulu dia sangat bahagia berbeda dengan sekarang , Keluarga suaminya sepertinya tidak menyukainya lagi karna tidak bisa memberikan seorang anak.
Qiara meraih ponselnya, Ponselnya terlihat Lowbat dan hampir tidak menyala. nyaris mati.
“Sebaiknya aku isi dulu batrenya, aku mandi dan ntar aja aku hub mas Trian dan keluarga disana” Qiara meletakkan hp nya dan mengisi daya batre, Qiara belum membalas pesan singkat yang masuk termasuk pesan dari ibu mertuanya.
Setelah mandi dan mengenakan baju baru yang dibeli dimall sore tdi, Qiara tampak anggun dan cantik.
Batre terisi 15 Persen, Qiara membuka Handphonenya dan membuka beberapa Pesan masuk, Pesan dari Temannya , Pesan dari sepupu, Pesan di grup mengirimkan beberapa foto saat dipernikahan Adiknya, Pesan dari Ibu mertuanya.
Qiara membaca Pesan itu, dia tidak terkejut mertuanya berkata seperti itu tapi dia sangat sakit. Bagaimana tidak sakit, Ibu mana yang tega mengatakan hal buruk tersebut kepada anaknya saat anaknya pergi , apakah Qiara tidak dianggap lagi?
“Setega itukah ibu?” Ucap Qiara dalam hati sembari membalas Pesan ibu mertuanya
“Maaf bu Qiara baru membaca pesan ibu, Qiara baru sampai dirumah dan tadi hp Qiara mati karna lowbat. Ibu.. Qiara minta izin ya nginap beberapa hari disini karna Qiara masih kangen sama Papa dan mama” Qiara mencoba membalas dengan sopan dan lembut karena dia tidak mau mencari masalah dengan mertuanya apalagi saat seperti ini jauh.
“Kok Mas Trian tidak mengirimkan kabar ya?” Qiara berkata dalam hati. Dia sangat Penasaran dan dia takut suaminya kenapa kenapa, dia menekan tombol panggilan dilayar sentuh hp nya. Dia menelpon suaminya
“Halo!!” Sapa Trian
“Halo Mas , mas apa kbr? gak ada kbr? mas sehat sehat aja kan?” Qiara bertanya pada suaminya
“Sehat....” Hanya itu yang dia dapatin dari suara suaminya
“Mas sedang dimana?”
“Diresto.. udah dulu ya aku sibuk.”
Telepon terputus , bukan karna jaringan yang tidak bersahabat namun suaminya memang sengaja memutuskan telepon itu.
Qiara sangat sedih, Mertua dan Suaminya bersikap seperti itu
“ap salahku ya Tuhan?” UcapQiara sambil menangis.
Entah itu tetesan air mata yang keberapa, Qiara sudah menumpahkan ribuan tetes air mata hanya karna sakit hati dengan nasib rumah tangganya. Namun Qiara berusaha menyembunyikan deritanya dari orang orang dirumah.
Qiara tertidur dikasur yang masih empuk dan terawat. Walaupun kamar itu sudah lama tidak ditempati namun bibi selalu membersihkan kamar itu seperti kamar lainnya.
Trian sedang menghabiskan waktu dengan Melody dan Cecilia, Trian merasa sangat bahagia saat Qiara tidak ada. rasanya sangat bebas untuk bersama dengan wanita lain.
Sementara itu Qiara sedang menikmati kebersamaaanya dengan keluarganya yang sudah lama dia rindukan.
Bersambung, Terimah kasih ya telah membaca Novel karya aku yang pertama, tolong bantu Love favoritkan diberanda teman teman, dan tolong berikan like dan tanggapan kepada ceritaku yah dan terimahkasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Yuni Rahma
cinta udah buat qiara dan sandra bodoh, ceritanya seru thor, to msh bnyk typo
2022-09-02
0
nani ezar
udah lah qiara tinggalin aja laki"br*ngs*k sm mertua s*nt*ing...cari lg mendingan, kn laki"lain msh bnyak...
2021-03-06
0
Nur Yatik
buat kiara kerja ato melanjutkan kuliah dong tor jgn dibuat nganggur drmh trus dijadikan pembantu ma mertua n swami
2021-02-03
0