Tagihan Dari Kinan

"awas lo rin, lo masih hutang cerita sama gue ya, gue tagih ntar" ucap Kinan seraya berdiri dari tempat duduknya dan menuju ke pintu keluar.

.

.

.

Rinjani yang semulanya tertawa, mulai menyusut tawanya itu.

Rinjani mulai melanjutkan kerjaannya yang tertunda barusan, hingga tak terasa jam istitahat pun tiba. Seperti biasa Rinjani selalu bersama ke tiga sahabatnya itu ditambah lagi oleh Fika menuju ke kantin kantornya.

"Ada yang ngangein lu tadi ndre... pas lu lagi di PUPR" ucap Kinan membuka suara saat sedang menunggu makanan yang dipesan..

"Siapa? lu ya?" sahut Andre sambil memandang kinan dengan tatapan usilnya.

"Enak aja... tuh si Rinjani kangen sama lu" gerutu kinan..

"Rinjani apa lu ki... Akui aja kalau lu yang kangen hahaha" ucap Fika memojokkan kinan hingga membut kinan cemberut olehnya.

Hingga pada akhirnya semua menertawakan karena tingkah Kinan yang seperti kekanakan itu.

****

Setelah istirahat makan siang dan ibadah mereka berempat menuju ke tempat kerja masing-masing. Sungguh hari ini sangan sibuk sekali bagi mereka.

"tok tok" suara pintu kerja Rinjani diketok oleh seseorang.

"masuk ki" kiranya rinjani yang sedang mengetok pintu itu kinan, namun ternyata salah tebakannya.

"Eh.. maaf Bu Cintia.. maaf bu saya kira Kinan yang mengetok pintunya, silahkan duduk bu" canggung rinjani

"Ini rin.. besok kamu ikut saya ya buat survey lapangan untuk mantau perkembangan proyek apartemen ini" jelas Bu Cintia.

"Baik bu, jam berapa bu?" tanya rinjani.

"Seperti biasa kita dari kantor jam 8. Nanti di proyek juga ada pihak dari Anggara departemen" imbuhnya Bu Cintia.

"Baik bu" balas rinjani.

"Ya sudah Rin, ibu keluar dulu ya, kamu persiapkan saja laporan dan gambar-gambar yang perlu dibawa" ucap Bu Cintia bergegas keluar dari ruangan Rinjani.

Selepas kepergian Bu Cintia dari ruangan, Rinjani segera menghubungi Andre dan Kinan untuk mengirimkan beberapa file penting yang akan ia gunakan untuk esok hari.

Rinjani yang bosan di ruangan kerjanya, jalan menuju ke tempat kerja Kinan.

"Woyy.. sibuk amat... " ucap rinjani mengagetkan kinan.

"Kata siapa gua sibuk..? orang gua lagi streaming video youtbe*" jelas Kinan.

"Yaelah.. Magabut bokkk" ucap Rinjani.

"Samaaa" ucap Kinan.

lalu mereka berdua pun tertawa.

"Ayok Ki.. Gue tiba-tiba pingin es coklat" ajak Rinjani. Ya Rinjani menuju ke ruangan kinan sebenarnya mempunyai niatan untuk mengajak kinan cari minum.

"Wuihh gila gila.. gayanya udah kayak ibu-ibu hamil 7bulan yang kepingin mangga muda aja lu" jawab Kinan.

"Iya nih ngiler" imbuh Rinjani memegang perut ratanya.

"Rinjani gesrekk" ucap Kinan seraya bergegas keluar kantor Untuk mencari es coklat.

***Toko es coklat***

Rinjani dan Kinan dengan semangat membeli 4 minuman Es coklat, tak lupa Rinjani dan juga Kinan memesankan untuk Andre dan Fika yang masih berada diruangan mereka. Sambil menunggu pesenan selesai Kinan teringat akan ucapannya pada rinjani tadi pagi.

"Rin... gue mau tanya nih..." ucap Kinan.

"Apa ?" jawab rinjani santai.

"Gue mau nagih penjelasan lu aja sih rin tepatnya" tanya kinan hati-hati kepada sahabatnya itu.

Rinjani terdiam sebentar lalu mulai menceritakan apa yang dirinya pikirkan tadi pagi. Kinan mendengarkan cerita rinjani dengan seksama, ada keterkejutan dengan terjadinya pertunangan rinjani dengan mario.

"Gue ga bisa kasih saran apa-apa ke lo rin, dan menurut gue orang tua lo itu juga pasti ngerti dan ingin kamu itu mendapatkan yang terbaik" Penjelasan kinan.

rinjani menghembuskan nafasnya dengan berat, "Gue bingung ki, gue harus gimana?"

"Kalau saran gue ya lu nurut sama kata-kata orang tua lo, berat sih kalau masalah hati gini...gue juga bingung rin..." tukas Kinan. "ku rasa juga kamu ada rasa kan rin sama babang Mario?" imbuhnya Kinan seraya menaik-naikkan alisnya menatap Rinjani.

Rinjani terdiam sejenak, "a-apan si ki, gue tuh ga ada rasa sama si tukang rese itu" ucap Rinjani ngasal tanpa menatap Kinan.

"Gue tau kali rin.. kagak pinter bohong lu" ceplos Kinan.

"Mulai deh sotoy-nya" ucap Rinjani. Tumben lu bisa dewasa gini, sejak kapan... heran gue" imbuh Rinjani.

"Yeeee... gue emang udah dewasa kali rin, lu sama gue aja masih tuaan gue."ucap Kinan.

"Yey.. dewasa ga liat dari umur kali ki... ayok cabut pesanan kita udah dateng tuh" Ajak Rinjani meninggalkan toko es coklat itu.

***Di Kantor***

Kinan dan Rinjani memberikan minuman es coklat itu kepada Andre dan juga Fika.

"Wah mantap nih dapet es coklat gratis" ucap Fika senang menatap rinjani membawakan es kepadanya.

Fika ini di kantor kerjanya sebagai quality surveyor. mengontrol keperluan apa saja yang dibutuhkan oleh proyek dan membuat progres mingguan membantu rinjani dalam hal engineering.

Sedangkan Kinan memberikan minuman kepada Andre. Kinan begitu terkesiap ketika memperhatikan andre yang sedang fokus mengerjakan gambarnya. Andre terliat begitu fokus, tenang dan meneduhkan dikala dirinya sedang fokus dan diam seperti saat ini.

Sebenarnya Andre menyadari kedatangan sahabatnya itu, namun dia mencoba untuk tetap tenang dan fokus pada pekerjaannya. Tak disangka Kinan memperhatikan si dirinya bahkan tidak berani mengganggunya seperti biasanya. Andre hanya tersenyum tipis hanya dirinya saja yang menyadarinya.

"Apa lihat-lihat? gue tau gue cakep jadi biasa aja dong lihatnya" ucap Andre tanpa menengok ke arah Kinan. Memecah suasana keheningan diantara dirinya dan Kinan.

"I-ih apaan sih, jangan GR deh jadi orang, gue kesini cuma mau ngasihin ini" ucap kinan sambil menaruh minuman es coklat kedekat Andre sambil mencebikkan mulutnya.

"Wah.. makasih kinan sayang..." ucap andre tersenyum menggoda kinan.

Pipi Kinan pun terlihat bersemu merah akibat ucapa Andre itu. Andre menyadari perubahan raut pada wajah kinan.

"Dasar andre resekk" kesal Kinan terhadap Andre dan bergegas keluar dari ruangan andre.

Selepas kepergian Kinan dari ruangannya Andre menatap minuman coklat dingin yang Kinan berikan padanya, lalu tersenyum mengingat wajah Kinan yang memerah akibat ucapannya.

Sedangkan diluar ruangan Andre Kinan berdiri diam mengatur nafasnya. "Ih gue kenapa sih... kenapa gue jadi gugup gitu dihadapan si resek Andre itu.. ngapain juga gue tadi muji-muji dalam hati waktu lihat si andre lagi diem gitu... "gumam Kinan dalam hati.

"Bisa gila gue" ucap kinan bermonolog sambil memasuki ruangannya.

"Emang lu gila ki..." imbuh Rinjani tiba-tiba.

"Riiinnn....." teriak Kinan.

****

Sore menjelang pulang, seperti biasa segerombolan ini menuju ke cafe hanya untuk sekedar melepas penat karena seharian ini sangat sibuk..

"Tumben kagak ngajakin ke cafe promise?" tanya Fika.

"ya biar kalian tuh ga taunya cafe promise mulu lah.." jelas Andre, disambung dengan ketawa mengejek dari Andre. "Mampir kafe lain juga lah biar ga bosen hahaha" imbuh andre.

"Lihat Lu bikin gue bosen tiap hari ndre" ucap Kinan kepada Andre.

"Awas ati-ati.. jodoh tau rasa lu" ucap Rinjani, hingga membuat semua tertawa.

Namum ada sedikit senyum keterpaksaan yang terangkat dari bibir fika, setelah mendengar ucapan Rinjani tadi.

.

.

.

****Alhamdulillah author menyempatkan diri untuk menulis.. karena memang akhir bulan ini sedang tidak bisa disambi menulis. Terimakasih sudah setia membaca dan menunggu karyaku

maaf kalau ada yang typo dan juga berantakannya paragraf... masih pemula dalam menulis

semoga menikmati😘****

Terpopuler

Comments

Zelina (lily)

Zelina (lily)

Semangat thor

2021-03-16

1

🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴

🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴

jodoh gk kmna
😂😂

2021-01-25

2

Muhammad Ibnu

Muhammad Ibnu

lanjut thor... kepo cerita kinan

2021-01-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!