Kenalin Ke Kita

“Mbak memangnya sudah

mempunyai Kekasih?” tanya Bapak.

.

Pertanyaan Bapak sontak membuat jantung Rinjani berdegup kencang, tak menyangka kalau orang tuanya akan bertanya seperti itu pada dirinya. Tetapi Rinjani saat ini memang benar adanya, hatinya sedang kosong.

Sempat beberapa bulan yang lalu ia menjalin hubungan dekat dengan Gio, tetapi tidak terjadi ikatan pacaran pada keduanya, karena Rinjani tidak menginginkan sebuah pacaran saat ini.

“Hayooo sudah punya ya mbak ? kenalin ke kita dong mbak.. Ibu kan juga penasaran.. apa perlu ibu jodohin kamu sama anak temen ibu ?” imbuh Bu Rima yang membuyarkan lamunan Rinjani akan kisah percintaa dirinya.

“em... belum bu... Rinjani sedang fokus dulu dengan kerja Rinjani saat ini... nanti kalau sudah ada aku pasti kenalin ke Bapak sama Ibu kok, jadi tenang saja” timpal Rinjani dengan sedikit memutar otak memilih jawaban yang tepat untuk menghadapi pertanyaan seperti itu.

“ohh mbak melupakan aku nih? Jadi aku nggak dikenalin juga?” sahut Dimas.

“Kepo...”jawab Rinjani sambil menjulurkan lidahnya ke arah Dimas.

Untuk menghindari pertanyaan yang aneh-aneh lagi Rinjani memilih untuk masuk ke kamar. Perasaan Rinjani begitu nggak karuan ketika mendengar perkataan ibunya tadi, saat bilang dijodohin sama anaknya temannya...

“aaaaaaaaaaaaaa... jangan sampai... aku ingin menemukan orang yang aku cintai dan mencintai aku setulusnya. Bukan karena keterpaksaan adanya perjodohan...” ucap Rinjani pelan kepada dirinya sendiri saat menghadap ke cermin rias yang ada di kamarnya.

“Huft...” hembusan nafas rinjani yang terdengar kesal membuat gadis ini menidurkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya yang terlihat simpel dan manis dengan sprei warna salem.

Hp Rinjani tiba-tiba berdering ternyata kiriman pesan dari kedua teman akrabnya dikantor. Kinan menanyakan kembali perihal jalan-jalan yang akan terlaksana weekend kelak.

Andre saran untuk pergi ke kebun teh saja sekalian menikmati pemandangan pegunungan indah di Bandung, semuanya setuju atas saran yang diberikan Andre. Mereka merencanakan berangkat sabtu pagi, karena minggu di rumah Rinjani ada arisan keluarga.

Pintu kamar Rinjani diketuk pelan lalu terbuka dan ternyata itu ibunya.

“Ibu... ada apa bu ?” tanya Rinjani yang langsung duduk ditepi tempat tidurnya.

“Nggak papa nak.. kamu ndak makan lagi nak ? ibu tadi masak telur balado pedas kesukaanmu” ucap Bu Rima

Seketika membuat Rinjani tersenyum dan mengiyakan perkataan ibunya untuk makan, padahal tadi Rinjani sudah makan bersama temen-temennya, tapi apa boleh buat kalau ini makanan kesukaan Rinjani.

Rinjani makan dengan lahapnya ibunya yang memerhatikan putri sulungnya makan dengan semangat ini senyum-senyum sendiri.

“ibu kenapa melihatku sambil senyum-senyum?" tanya Rinjani.

“gak papa nak... ibu jadi keinget kamu kecil dulu.. kamu suka banget makan telur sampe rebutan sama si Dimas” ucap ibu sambil tersenyum akan nostalgianya.

“Nak.. apa kamu ndak mau ibuk kenalin kamu sama anak temen ibu? Kenalan aja dulu siapa tau cocok kan nggak ada yang tau nak..” ucap ibu mengutarakan niatnya kepada Rinjani.

Sedikit membuang nafas beratnya Rinjani sebenernya agak sedikit kesal dengan pembahasan itu tapi dia tidak enak hati buat menampakkan kekesalannya pada ibunya.

“Baiklah bu kalau hanya kenalan saja...” ucap Rinjani malas.

“Ibu sama bapak semakin tua nak, apa kamu ndak mau segera menikah ? ibu dan bapak juga ingin segera menggendong cucu dari anak-anak ibu dan bapak” ucap Ibu Rima

Hati Rinjani begitu tersentuh seketika mendengar ucapan ibunya yang seperti itu.. sambil melihat wajah ibunya yang memang sudah tidak muda lagi. Rinjani hanya bisa diam dan mencerna setiap kata yang diucap oleh ibunya.

“Besok minggu kamu nggak kemana-mana kan nak?”tanya Ibu Rima

“Ndak bu.. Rinjani mau mbantuin ibu, katanya kan ada arisan bu...”jelas Rinjani

“iya nak kamu benar... nanti temannya ibu mau ngenalin anakknya sama kamu nak. Jangan membuat ibu sama bapak kecewa ya nak” ucap Bu Rima dengan wajah yang sendu

“Ya Bu..” ucap singkat Rinjani yang sebenarnya hatinya malas sekali menanggapi tentang hal seperti ini... sebenernya Rinjani sangat sensitif dengan hal seperti ini... apa boleh buat orang tuanya ada benarnya juga. Mereka usianya udah ga muda lagi.

Seusai makan Rinjani ke kamar mandi untuk cuci muka. gosok gigi dan bersiap untuk tidur. Rinjani berharap agar bangun dia sudah tidak terlalu pusing memikirkan tentang hal perjodohan eh perkenalan.

.

Pagi Ini Rinjani tidak bangun kesiangan... tepat adzan subuh ia terbangun. Seperti biasa Rinjani langsung bangun dan menunaikan ibadah sholat subuh lalu membantu Ibunya menyiapkan sarapan.

***Di Kantor***

Pukul 8 pagi Rinjani sudah berada dikantor, Rinjani disibukkan dengan adanya project pembangunan apartment baru dari perusahaan Mario kemarin.

Kinan masuk ke ruangan Rinjani, untuk memberikan data pemesanan barang material ke Rinjani.

"Ini Rin berkasnya." ucap Kinan seraya meletakan berkas di meja Rinjani.

"Oke ki.. Nanti gue check.." ucap Rinjani masih fokus dengan tatapannya menghadap ke komputer lipatnya.

Kinan memperhatikan wajah Rinjani dari tadi... terlihat begitu fokus mengerjakan pekerjaannya. Tidak berani bertanya maupun mengajak bercanda kepada teman karibnya itu yang sedang serius. Tak ingin menganggu akhirnya Kinan keluar dari ruangan Rinjani dan melanjutkan pekerjaan lainnya.

Rinjani yang melihat temannya itu tumben tidak mengajaknya menggunjing atau menggodanya Teheran. "mungkin dia sibuk" ucap Rinjani bermonolog.

.

Jam istirahat pun Tiba... Kali Ini Rinjani hanya berdua saja dengan Kinan.. karena Andre bersiap-siap menuju ke masjid terlihat bersama teman-teman yang lain.

"Kalian makanlah dulu, gue ntaran makannya" ucap Andre.

"Hm... " jawab rinjani singkat.

Mata Kinan fokus ke Rinjani... Kinan hanya mengacungkan jempolnya kepada Andre, lalu Andre berlalu dari pandangan Rinjani dan Kinan.

"Rin... are you okay? " tanya Kinan.

"I'm okay" jawab Rinjani sambil berdiri menggandeng tangan Kinan. "Ayo Makan.. gue udah laper banyak mikir" imbuh Rinjani yang kelaperan.

Di Kantin...

"Rin ntar mampir ke cafe kemarin lagi yuk" ucap Kinan membujuk temannya itu

"Lagi? kemaren kan udah ki.... " jawab Rinjani

"Ihhh Gak papa kali.... siapa tau Ketemu lagi sama Pak Mario yang tampan haha" ucap Kinan.

"bakalan ketemu terus Ki.... orang dia yang punya itu cafe" ucap Rinjani malas sambil membuka handphonenya.

"Apa?... serius lo rin? tau darimana lo? stalking lagi ya? kepoin Pak Mario lagi ya?" Selidik Kinan membuat rinjani gemas dan menyubit lengan Kinan.

"awww aww ampun Rin huhh" imbuh Kinan sedikit kesakitan, "sakit tau, merah nih" ucapnya sambil mengusap bekas cubitan kecil yang Rinjani berikan

"Biarin, ini balasan buat kamu yang sok tau" ucap Rinjani ketus.

"Terusss tau darimana lo Rin?? " ucap Kinan yang masih mengusap lengan yang masih sedikit nyeri dari cubitan Rinjani.

.

.

.

Jangan lupa follow intagram ku ya @nurwanti_anggraeni

mohon maf apabila ada salah dalam penulisan, karena author baru pertama kali ini membuat suatu karya

terimakasih kepada teman-teman yang sudah mampir untuk membaca.. jangan lupa vote kami

terimakasih

Terpopuler

Comments

💞®²👸ᖽᐸ🅤ᘉᎿ🅘💞

💞®²👸ᖽᐸ🅤ᘉᎿ🅘💞

aku mampie

2021-08-30

3

Zelina (lily)

Zelina (lily)

mampir lagi thor. .. bagus ceritanya

2021-03-16

1

Zelina (lily)

Zelina (lily)

Sosok kinan Lucu...

2021-03-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!