Perasaan Apa Ini

Semuanya pun sudah beres.. jam menunjukkan pukul 08.00 pagi semua hidangan sudah tertata rapi ditempatnya.

.

.

*******

Tamu keluarga pun satu persatu mulai berdatangan. Ibu Rima dengan beberapa temannya sedang asik bersalam-salaman sambil mengobrol ria, sedangkan Rinjani didapur sedang mondar-mandir tidak jelas memikirkan dengan siapa dirinya akan dikenalkan dengan ibunya.

Awalnya dirinya begitu cuek, gak peduli ke siapa yang akan dikenalin sama anak teman ibunya itu. apakah dia tua banget, berbagai macam-macam tebak-tebakan di otak rinjani. Sambil meremas-remas jari jemarinya dirinya mulai gusar tak tenang.

"Mbak Kok ga ikut nemuin tamu sama ibu?" tanya Dimas tiba-tiba muncul dari usai mandi.

"Yaampun.. " Kaget rinjani dengan suara Dimas. " Kok ngagetin mbak si dek" Tanya rinjani berusaha untuk tenang.

Dimas yang memperhatikan tingkah lagu kayaknya itu hanya menautkan kedua alisnya.

Bu Rima yang tiba-tiba datang langsung menyuruh Dimas untuk bergegas ke kamar siap-siap bentar lagi acara dimulai.

"Dimas.. buruan atuh siap-siapnya nanti bantuin ibu buat estafet makannya.. Jangan ketiduran dikamar" ucap Bu Rima.

"Iya Ibukkk.. " ucap Dimas bergegas menuju ke Kamarnya.

"Rin, kamu kok gak keluar nemuin para tamu sih... malah mondar-mandir ga jelas didapur sendirian. Ayok keluar" ucap Ibu Rima yang tiba-tiba muncul didapur lalu menarik tangan Rinjani agar segera keluar menemui para tamu.

Rinjani mulai keluar menuju ruang tamu dan menyapa saudara serta teman dari ibunya itu. Mata Rinjani menjelajah di setiap sudut ruangan rumahnya seperti sedang mencari-cari sesuatu.

"Eh... Rinjani, udah besar ya sekarang kamu, tambah cantik lagi persis ibunya, Tante jadi lupa" ucap salah satu tamu tak lain namanya Ibu Nita.

"Eh... Iya tante terimakasih..." jawab Rinjani malu dan segera mengalihkan pikirannya yabg bertanya-tanya akan siapa yang akan dikenalkan padanya dirinya.

"ah... jeng ini bisa aja, makasih lho jeng, diminum dulu jeng sekalian dicicipin hidangannya" ucap Bu Rima.

"Iya jeng, anakmu yang satunya lagi mana jeng?" tanya Bu Nita.

"Lagi siap-siap jeng barusan mandi, paling akhir tadi mandinya, soalnya bantuin saya dari semalem sama Rinjani" imbuh Bu Rima.

"Wah... Cowok tapi rajin juga ya anakmu" jawab Bu Nita.

"Hahahaa.. oh Iya jeng anakmu mana yang katanya mau kamu kenalin sama Rinjani" tanya Bu Rima.

"Deg" jantung Rinjani berdentum.

Rinjani yang sedari tadi diam saja menunduk malu mendengarkan ibunya asik mengobrol dengan Tante Nita, tiba-tiba mendongakkan kepalanya menatap ibunya. Hatinya begitu berdegup kencang saat mendengar teman ibunya itu berbicara tentang perkenalan.

"Yaallah kenapa hatiku jadi berdegup kencang gini... tanganku juga dingin semua, Ada apa sebenarnya diriku ini" ucap Rinjani dalam hati. Setiba sekelibat Bayangin Mario muncul saja dipikiran Rinjani.

"Ya Ampun.. kenapa aku jadi mikirin Mas Mario sih.." batin Rinjani.

"Maaf jeng tadi dia ada keperluan dulu katanya... Tapi aku suruh kesini lagi nanti" penjelasan Bu Nita.

Ucapan Bu Nita seakan menyambar hati Rinjani, entah kenapa dirinya merasa aneh mendengar ucapan tersebut. Tak hanya rasa lega saja dihatinya melainkan seperti ada rasa kekecewaan. Bu Nita bisa merasakan perubahan dari raut wajah Rinjani.

"Maaf ya Rinjani sayang... Nanti juga anak tante datang Kok sayang" ucap Bu Nita seraya tersenyum kepada Rinjani.

Rinjani tak membalas ucapan dari Bu Nita, melainkan hanya sebuah senyuman saja yang mendarat diujung bibirnya dan tertunduk malu.

"kenapa aneh gini ya rasanya, padahal aku gak tau siapa orangnya, harusnya aku merasa biasa saja. Ada apa ini ya tuhan, perasaan apakah Ini... " gumam Rinjani yang hatinya mulai resah.

.

.

******

Acara pun berjalan dengan lancar, hingga acara pun selesai, tamu-tamu sudah mulai berpergian meninggalkan rumah Rinjani, kecuali Bu Nita yang sedang mengotak-atik Hp-nya seperti sedang mencari seseorang. Hingga kini anaknya Bu Nita belum juga datang. Kelihatan sekali dengan wajah Bu Nita yang terlihat gusar tak enak hati kepada ibunya Rinjani dan juga Rinjani.

Lima menit kemudian datanglah seorang laki-laki berbaju kemeja kotak-kotak berwarna hitam datang dan berjalan menuju ibunya, ia tak lain ialah anaknya Bu Nita.

"Alhamdulillah jeng, itu anakku datang, maaf nunggu lama ya jeng" ucap Bu Nita sambil menyimpulkan senyum manisnya.

"Iya jeng gak papa, ganteng anakmu jeng" ucap Bu Rima memuji sosok laki-laki yang dimaksud anak Bu Nita ini.

"Maaf mah Rio telat datangnya" ucap laki-laki itu seraya mencium tangan ibunya serta tangan Bu Rima.

"Ah.. kamu Ini jeng bisa aja... Kamu Rio minta maaf juga buat Bu Rima, mamah kira kamu Gak datang. Awas kamu" jawab Bu Nita seperti sedang mengancam anaknya itu.

"Maafin saya ya tante, sudah menunggu lama" ucap laki-laki itu terhadap ibunya Rinjani

"Iya nak gak papa. Masuk kedalam aja jeng, anaknya diajak masuk dulu, Makan dulu nak Rio." ucap Bu Rima seraya mendahului dirinya masuk kedalam rumahnya.

"Makasih tante, ndak usah repot-repot" ucap Mario.

"Enggak... Anggep rumah sendiri ya mak Rio" ucap Bu Rima.

"Aku permisi bentar ya jeng" ucap Bu Rima.

.

*******

Sedangkan didapur Rinjani sedang menata makanan yang belum tersentuh sama sekali.

"Rin, ayo keluar itu anaknya Bu Nita sudah datang" ucap Bu Rima seketika membuat Rinjani menghentikan aktifitasnya menata makanan.

"Deg" jantung Rinjani, "kenapa aku ini" batin Rinjani.

"Ta.. tapi bu, Ini belum selesai" ucap Rinjani terbata-bata.

"Udah letakan saja, biar ibu nanti yang mengurus, ayo keluar temuin dulu, nggak enak sama Bu Nita" imbuh Bu Rima menggandeng tangan anaknya itu.

Rinjani berjalanan sambil menundukkan kepalanya tidak menjawab ucapan ibunya, dirinya hanya pasrah.

.

******

Diruang tamu Bu Nita sedang menikmati hidangan makanan yang ada di meja. seketika berhenti saat melihat Bu Rima datang bersama Rinjani.

"Nah itu dia orangnya Rio" ucap Bu Nita memberitahu anaknya sambil tersenyum.

Rinjani yang mendengar ternyata laki-laki yang akan dikenalkan padanya bernama Rio membuat Rinjani menatap kearah sumber suara.

Saat Rinjani menatap ke sumber suara, dirinya beradu pandang dengan laki-laki yang duduk disebelah Bu Nita. Betapa terkejutnya dirinya sosok laki-laki yang ia kenali. Tatapan laki-laki itu masih sama seperti biasanya sulit untuk diartikan.

"Mas Mario" ucap Rinjani lirih namun ibunya dapat mendengarkannya

.

.

.

.

maaf apabila masih ada salah dalam penulisan, karena author baru pertama kali membuat suatu karya

terimakasih buat teman-teman yang sudah mampir dan terus suport author terus ya.

jangan lupa vote, like dan rate bintang 5 terimakasih

Terpopuler

Comments

Zelina (lily)

Zelina (lily)

inu kesannya Bu Rima Malah yang ga Sabar buat ketemu anaknya Bu Nita wkwkwk Lucu thor

2021-03-16

3

🐝⃞⃟𝕾𝕳ᴹᵃˢDANA°𝐍𝐍᭄

🐝⃞⃟𝕾𝕳ᴹᵃˢDANA°𝐍𝐍᭄

emang bener lohh perasaan gugup itu muncul pas orang tua kita bilang mau ngenalin anaknya,, kak Rinjani aku pun merasakan apa yg akak rasakan hihi,,😁

2021-02-27

3

Muhammad Ibnu

Muhammad Ibnu

ceritanya menarikkk

2021-01-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!