It's You!

"Wah tak disangka ya jeng, ternyata anak kita sudah saling mengenal." ucap Bu Nita.

.

.

*******

Rinjani maupun Mario terlihat saling kikuk satu sama lain. Betapa terkejutnya mereka berdua.

"Mas Mario ini kakak kelas Rinjani bu sewaktu Rinjani kuliah, waktu itu mas Mario semester 5 sedangkan aku baru masuk semester 1" penjelasan Rinjani.

"Oh begitu... bagus dong kalau sudah kenal dan deket seperti itu, jadi kita tidak terlalu khawatir tentang kalian" ceplos Bu Nita, yang tak lain ialah ibunya Mario dengan raut wajah yang bahagia.

"Tapi kami tidak dekat mah" imbuhnya Mario dingin.

"Gak papa nanti juga dekat, ya kan jeng?" sahut Bu Nita terlihat girang saat anaknya sudah mengenal satu sama lain dengan anak Bu Rima.

Rinjani hanya memperhatikan kedua wanita berumur setengah abad itu saling berbahagia.

Hatinya semakin berdegup kencang sesaat mata Rinjani saling bertatap tak sengaja dengan mata Mario. Rinjani langsung menurunkan pandangannya kepada Mario. Dirinya merasa malu, sedangkan Mario menyimpulkan senyum tipisnya dibibirnya namun hanya dirinya yang mengetahuinya.

"Rinjani permisi sebentar mau buatin minum dulu bu" ucap Rinjani seraya masih menundukkan pandangannya lalu pergi menuju ke dapur.

"Makan sekalian ya Rio" ucap Bu Rima.

Mario hanya menganggukkan kepalanya.

***Di Dapur***

Rinjani memejamkan kedua matanya sambil memegang dada kirinya, dirinya merasa tak karuan sekali saat beradu pandang dengan Mario.

"Huh.... kenapa diriku jadi deg-degan seperti Ini ya allah" gumamnya.

Lalu bergegas dirinya untuk membuatkan minuman untuk Bu Nita dan Mario, setelah Itu dirinya memantapkan diri untuk menemui ibunya dan teman ibunya itu.

"Ini bu silahkan diminum, nak Mario juga minum ya" ucap Bu Rima saat Rinjani mulai menyodorkan gelase berisi teh hangat ke Bu Nita dan Mario.

"Wah... terimakasih ya sayang..." ucap Bu Nita.

Hampir setengah jam kedua ibu ini saling bercengkrama. Rinjani dan Mario hanya bisa membalas perkataan seperlunya saja sebelum ibunya mario mengajak pulang anaknya.

"Oh ya nak lain kali main ya dirumah tante, nanti tante suruh Mario aja yang jemput kamu ya" ucap Bu Nita seraya memeluk Rinjani.

"Inshaallah ya bu.. " jawab Rinjani sambil tersenyum malu-malu.

Bu Rima pun melihat tingkah laku temannya itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya Dan tersenyum.

Akhirnya Mario dan ibunya pun meninggalkan rumah Rinjani. Rinjani melanjutkan membantu ibunya membersihkan apa saja yang kotor di dapur.

********

Hari semakin siang Rinjani merasa gerah sekali badannya, ia bergegas mandi dan merebahkan tubuhnya diatas kasurnya. Begitu melelahkan sekali bagi Rinjani. Dirinya mengecek kembali hand phonenya dia memutar lagu yang ada di hand phonenya.

***It's You** dari Ali Gatie****

**It's you, it's always you

If I'm ever gonna fall in love I know it's gon' be you

It's you, it's always you

Met a lot of people, but nobody feels like you

So, please, don't break my heart

Don't tear me apart

I know how it starts

Trust me, I've been broken before

Don't break me again

I am delicate

Please, don't break my heart

Trust me, I've been broken before

Hatinya begitu gelisah, saat peretemuan dengan Mario tadi. Ingin menangis tapi dirinya bingung nangis karena apa. Lama terlalu banyak memikirkan Mario, Rinjani pun memejamkan matanya lalu terhanyut kedalam mimpi dan juga alunan musiknya.

.

***Di Kantor****

Pagi hari ini adalah hari senin, Rinjani seakan malas sekali untuk pergi ke kantornya. Dirinya masih belum puas rebahan dirumah. Seperti biasa sesampai dikantor Rinjani langsung di hampiri oleh Kinan.

"Rin, gimana kemaren acara perjodohanmu, lancarkah? siapa calon suamimu?" tanya Kinan bersemangat sekali mengepoin Rinjani.

"Enak aja nyebut-nyebut perjodohan, gue ga dijodohin.. cuma dikenalin aja sama ibu gue" sangkal Rinjani malas tanpa menoleh kearah Kinan.

"Yeeeeeee... sama aja kali Rinjani sayang.... kamu tuh ya kenapa jadi polos gitu" ucap Kinan lagi seraya mencomot cemilan yang ada di meja Rinjani.

"Udah tanya nya?" tanya Rinjani dengan melirik kearah Kinan. Kinan yang sadar langsung diam membisu sambil memegang snack ditangannya.

"Ngomong-ngomong siapa yang dikenalin Ibumu ke kamu Rin?" tanya selidik Kinan dengan posisi mengunyah makanan kepada Rinjani.

Sebelum menjawab perkataan Kinan, Rinjani menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan keadaan, sekiranya aman... Rinjani membisikkan ke telinga Kinan.

"Apa???!....." kaget Kinan, lalu dibungkam mulutnya sama Rinjani.

"Udah gue bilangi kagak usah berisik, kagak usah banyak omong cukup kamu yang tau. awas aja kalau sampe ada yang tau.. kamu orang pertama yang bakalan aku cari" ancam Rinjani membuat Kinan berdecak kaget dengan sahabatnya itu.

Kinan terdiam sesaat, rinjani yang merasa aneh dengan temannya itu mengerutkan alisnya. "Kenapa lu jadi mati kutu gini?" tanya Rinjani.

"Gue jadi Kepo ekspresi lu waktu tau orang yang dijodohin ke lu itu Mario" ucap Kinan dengan membayangkan bagaimana ekspresi Rinjani saat bertemu Mario.

"Apa-an sih kiiiiiiii... Muka gue ya biasa-biasa aja lah" ucap Rinjani dengan pura-pura sok cool.

"Hm... ga percaya gue.. memang ya Rin, kalau jodoh emang ga kemana" ucap Kinan seraya bangkit dari duduknya "Gue bawa ya jajannya biar kerja gue tambah konsentrasi" imbuh Kinan berjalan keluar membawa snack Rinjani.

Selepas kembalinya Kinan ke mejanya, Rinjani menyandarkan punggungnya ke kursi kantornya yang empuk dan mengingat kejadian dimana dirinya begitu membenci Mario.

Tak ingin flashback terlalu lama Rinjani saat ini hanya membuka video streaming saja di handphonenya. Hingga tak selang 1 jam, jam istirahat pun tiba. Hari senin Ini tidak terlalu menyibukkan bagi Rinjani.

*

Andre, Kinan serta Fika menemui Rinjani yang berada dalam mejanya. Mereka memperhatikan raut wajah Rinjani yang sangat lelah sekali.

"Lu sehat kan Rin?" ucap Fika.

"Iya... gue sehat kok fik.. ada apa?" tanya Rinjani yang menyembunyikan rasa kan kantuknya itu.

"Gue lihat-lihat lu kelihatan capek banget Rin..." jelas Fika memperhatikan raut wajah rinjani

"Huh..." hembusan nafas Rinjani terdengar. "Iya Fik, gue ngantuk... gue nitip makanan aja kali ya ke kalian males ke kantin gue" imbuh Rinjani.

"Mau nitip apa?" tanya Andre.

"Apa aja yang penting halal, nanti kalau mau sholat ajak gue ya, gue mau tiduran sebentar disini" ucap Rinjani.

"Yhaaaa" jawab Kinan.

Lalu mereka bertiga meninggalkan Rinjani ditempat kerjanya. Rinjani memejamkan matanya sambil mendelosorkan kepalanya di meja kerjanya.

.

.

.

maaf apabila masih ada salah dalam penulisan, karena author baru pertama kali membuat suatu karya

terimakasih buat teman-teman yang sudah mampir dan terus suport author terus ya.

jangan lupa vote, like dan rate bintang 5 terimakasih.

Terpopuler

Comments

Zelina (lily)

Zelina (lily)

Rinjaniiii

2021-03-16

2

🐝⃞⃟𝕾𝕳ᴹᵃˢDANA°𝐍𝐍᭄

🐝⃞⃟𝕾𝕳ᴹᵃˢDANA°𝐍𝐍᭄

mampir lagi kak ayya, semangat,, maaf baru sempat berkunjung,,

2021-03-15

1

Anisha

Anisha

baca liriknya auto nyanyi aku Thor haha

2021-01-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!