Bab 17

Maura kaget begitu masuk ke dalam ruangannya, rupanya disana ada Ernando yang sudah lama menunggunya, Ernando datang kesana hanya ingin memberikan bunga dan coklat untuk Maura, mungkin karena dia sadar betul bahwa akhir-akhir ini dia jarang sekali perhatian kepada kekasihnya itu.

"Kak Ernando, sejak kapan kakak berada disini? Bukannya kak Ernando sangat sibuk sekali di kantor hari ini?" tanya Maura, dia pun duduk disamping Ernando yang sedang duduk di sofa sedari tadi.

"Kebetulan tadi aku tidak sengaja melewati sebuah toko coklat, aku teringat kamu, kamu sangat suka sekali dengan coklat, jadi aku balik lagi kesini cuma untuk memberikan coklat untukmu. Sekalian juga aku membelikan bunga untukmu." jawab Ernando dengan nada dingin, dia memperlihatkan coklat dan bunga diatas meja.

"Terimakasih banyak, kak." Maura merasa tersentuh dengan perlakuan Ernando.

Sejujurnya Ernando merasa kesal dan kecewa, rupanya hari ini di restoran ada Danu ketika dia bertanya tentang keberadaan Maura kepada salah satu karyawan yang ada disana, dan karyawan tersebut menjawab bahwa Maura sedang berada di ruangan Danu.

Padahal setahu Ernando, Danu selalu bekerja di The Darkness, jarang sekali berkunjung ke restoran. Dia semakin kesal karena Maura sangat lama sekali berada di ruangan Danu, sehingga dia memilih menunggu di ruangan manager itu.

"Jadi kakak tirimu ada disini?" tanya Ernando kepada Maura.

"Iya, restoran ini kan milik kak Danu, jadi wajar saja jika kak Danu berada disini." jawab Maura, dia sama sekali tidak menyadari bahwa kekasihnya itu sangat cemburu kepada kakak tirinya.

Entah mengapa Ernando merasa bahwa Danu memiliki perasaan kepada Maura setiap kali melihat bagaimana cara menatap Danu kepada Maura, membuatnya cemburu dengan kedekatan Maura dan kakak tirinya itu.

"Setelah kita menikah, aku ingin kamu bekerja di perusahaanku, Maura. Karena itu kamu harus secepatnya keluar dari restoran ini, kamu harus mempelajari semua tentang perusahaan." Ernando sangat ingin Maura tidak bertemu lagi dengan Danu. Mereka bertemu cukup jika ada acara keluarga saja.

Maura nampak keberatan, karena dari dulu dia memang sangat suka dengan dunia kuliner, dari dulu orang tuanya memiliki usaha rumah makan sederhana, kini telah berubah menjadi restoran mewah berkat Danu. Dia tidak mungkin bisa menerima begitu saja permintaan dari Ernando, "Tapi kak..."

Ernando langsung memeluk Maura, "Jangan menolak permintaanku, Maura. Aku melakukan ini semua untuk masa depan kita, sebentar lagi kamu akan menjadi nyonya Ernando. Bahkan aku ingin pernikahan kita dipercepat, aku ingin kamu secepatnya menjadi istri aku, aku ingin kamu menjadi ibu dari anak-anakku."

Sementara itu, Danu tidak bisa menahan diri lagi, masih banyak hal yang harus dia bicarakan dengan Maura, sehingga dia pergi begitu saja meninggalkan Nadia.

"Sayang, kamu mau pergi kemana?" teriak Nadia, dia sangat merasa kecewa karena Danu selalu mengacuhkannya.

Rupanya Danu pergi ke ruangan manager untuk menyusul Maura, tapi dia menghentikan langkahnya begitu melihat di balik pintu yang sedikit terbuka, Ernando sedang memeluk Maura.

Danu nampak mematung, mengapa hatinya sangat sakit melihatnya? Apakah mungkin dia telah jatuh hati kepada adik tirinya itu?

"Tidak mungkin, bagaimana mungkin aku bisa mencintai adikku sendiri." lirih Danu dengan pelan. Rasanya dia tidak percaya jika ternyata memang benar dia telah jatuh hati kepada adik tirinya itu.

Bagaimana bisa dia mencintai seorang wanita yang selalu dia jaga dari kecil, bahkan Danu telah menganggap Maura adalah adik kandungnya?

Haruskah dia berjuang lebih keras lagi untuk mendapatkan Maura walaupun banyak rintangan yang harus dia hadapi atau mengabulkan permintaan Maura bahwa dia harus melupakan kejadian malam itu?

Tiba-tiba saja Danu teringat dengan bayangan masa lalu ketika saat itu Maura masih SD, sementara Danu sudah duduk di bangku SMA.

Flashback on...

Saat itu Danu mengajak Maura pergi ke festival, sebagai hadiah karena Maura mendapat rangking tiga di sekolah dasar. Danu rela mengumpulkan uang jajannya selama satu bulan demi memenuhi janjinya kepada sang adik yang ingin sekali pergi ke festival.

Maura sangat bahagia sekali kala itu, apalagi dia telah mendapatkan boneka kesayangannya karena Danu telah memenangkan game.

Karena jarak festival ke rumah sangat dekat, Danu dan Maura memilih untuk berjalan kaki untuk pulang, seperti biasa Maura meminta sang kakak untuk digendong.

"Kak, gendong!" ucap Maura dengan nada manja.

Danu hanya tersenyum mengusap rambut adiknya dengan lembut, dia pun segera berjongkok, mempersilahkan Maura naik ke atas punggungnya.

Setelah itu, Danu pun menggendong Maura sambil berjalan dengan santai.

"Apa kamu senang hari ini?" tanya Danu kepada sang adik.

"Iya, kak. Aku senang sekali." jawab Maura dengan nada ceria.

Danu merasa lega karena bisa membuat adik tirinya senang malam ini, sebagai seorang kakak pasti dia ingin melakukan apapun untuk bisa membahagiakan Maura. Apalagi saat itu Danu berencana akan pergi ke luar negeri untuk mengubah nasibnya walaupun harus bergabung dengan dunia hitam, karena dulu keluarga mereka tidak sekaya sekarang.

"Jadi kak Danu akan pergi setelah lulus sekolah?" tanya Maura kepada sang kakak.

"Ya, jaga dirimu baik-baik. Kakak pasti akan segera kembali, jadilah anak yang baik dan rajin belajar." Danu memberikan nasihat untuk adik tercinta.

"Baiklah, aku akan menunggu kak Danu. Aku ingin menikah dengan kak Danu setelah dewasa nanti."

Danu tertawa mendengar perkataan Maura, "Dasar bocah, tau apa kamu tentang nikah?"

"Aku sering main nikah-nikahan sama teman-teman di sekolah." jawab Maura dengan polosnya.

Danu tertawa kembali, "Hmm... belajar yang benar, Maura. Kamu harus lulus sekolah SD, lanjut sekolah SMP dan SMA, lalu kuliah. Kamu harus meriah cita-citamu."

"Aku ingin punya restoran, kak." seru Maura.

"Kenapa kamu ingin punya restoran?"

"Karena aku suka bantu ibu memasak dan aku suka makan." Ibunya Maura adalah mantan koki di sebuah restoran binatang lima, karena itu masakannya sangat lezat. Dulu keluarga mereka hanya memiliki warung nasi yang cukup ramai pelanggan. Karena itu Maura sangat suka dengan dunia kuliner, bermimpi ingin memiliki sebuah restoran.

Danu menganggukkan kepala, "Nanti setelah kak Danu kembali, kak Danu akan membawa uang yang banyak, kita wujudkan mimpimu itu. Kita akan membangun restoran bersama-sama."

Dan saat itu mereka bertemu kembali setelah Danu sukses dan memiliki banyak uang, Danu nampak terperangah melihat Maura yang sudah beranjak remaja, dia sama sekali tidak menyangka bahwa adik tirinya akan tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik.

Flashback off...

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐귀여워요🎀

༄༅⃟𝐐귀여워요🎀

hallo apa kabar yang dulu waktu kecil main nikah2han sama aku...gimana kabar kamu sekarang ?? 🤭 dulu katanya mau menjagaku sampai tua...lahhh kok malah menghilang...asemmmm wkwkwkwk

Begitulah laki...padahal dia yang jelas-jelas berselingkuhhh, tapi dia merasa takut sendiri kalau wanitanya berselingkuhhh, dekat sama teman atau saudara sudah pasti di curigai....dasar laki2 egois...belum jadi apa2 sudah sok ngatur , sok ngekang , takut kehilangan .. padahal kelakuan sendiri miness...ngaca dulu ernando, punya kaca kagak...kalau kagak punya sini aku pinjemi...

Ternyata diam2 cinta itu sudah mulai tumbuh dalam hatimu Danu...lihat wanita yang dulu kamu anggap adik , wanita yang sudah merengguttt keperjakaannnmu bersama laki2 lain hatimu sudah kebat kebit...hemmm kalau cinta kejar dong dan...meski jurang jadi penghalang yaa loncati 🤭 namanya juga cinta...cinta itu kan anehh...bisa datang kapan saja ..

2023-11-27

24

Ramlah Kuku

Ramlah Kuku

hahaha main nikah nikahan 🤣🤣

2024-02-20

0

Kwek Ardi

Kwek Ardi

apa iy mamanya Laura pernah kerja di restoran binatang 5🤣🤣🤣

Thor Thor kalo.nulis yg benar dong🤣

2024-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!