Bab 2

Tiga puluh menit sebelum Maura datang ke apartemen Danu...

Gadis berusia 22 tahun itu bekerja sebagai general manager di Restoran Paradise, sebuah restoran mewah yang baru Danu bangun satu tahun yang lalu. Dulu sebelumnya mereka memiliki rumah makan sederhana bernama RM Manda, akan tetapi Danu menyuruh ayah dan ibunya untuk tidak perlu bekerja lagi, agar bisa menikmati hari tua mereka, biarkan kini Danu dan Maura yang mencari uang.

Sebenarnya Maura memiliki kakak kandung bernama Felicia, yang kini sudah menikah dengan sahabatnya Danu yang bernama Gleen, tapi Maura lebih dekat dengan Danu, karena mungkin dulu dia dan Felicia dibesarkan ditempat yang berbeda karena suatu keadaan.

Restoran Paradise memang selalu ramai pengunjung, membuat semua karyawan kewalahan, Maura yang bertanggungjawab penuh terhadap restoran tersebut, karena sang owner memilih menyibukkan dirinya di The Darkness.

The Darkness adalah sebuah organisasi swasta yang bergerak di bidang detektif dalam menangani sebuah kasus yang ringan maupun yang berat. Danu sebagai hacker, Alvaro sebagai detektif, dan Gleen sebagai penipu ulung. Bayaran mereka cukup tinggi, sehingga Danu bisa membangun rumah megah dan restoran mewah untuk keluarganya.

Sebelum pulang ke rumah, Maura mampir dulu sebentar ke kafe langganannya, karena kebetulan dia akan bertemu dengan sang calon suami hari ini. Sudah satu minggu mereka tidak bertemu karena Ernando sangat sibuk dengan pekerjaannya, yang pasti Maura sangat merindukannya.

"Mbak, aku pesan jus jeruk satu ya." ucap Maura kepada seorang waitress. Maura merasakan dirinya sangat haus sekali, sambil menunggu kedatangan Ernando.

"Baik, mbak. Mohon ditunggu sebentar ya pesanan akan segera datang." ucap waitress tersebut, kemudian wanita itu mengepalkan tangannya sambil melirik ke arah Maura. Waitress itu pun pergi untuk mengambil pesanan Maura.

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Ponsel Maura bergetar, gadis itu nampak tersenyum begitu melihat siapa yang menelpon dirinya.

"Kamu dimana? Aku akan menjemputmu?" tanya Ernando begitu Maura mengangkat telepon darinya.

"Aku ada di kafe Andalusia, kak. Aku tunggu disini ya." jawab Maura, gadis itu nampak sumringah karena tak sabar ingin bertemu dengan sang kekasih hati.

"Ka-kafe Andalusia? Kenapa tidak menunggu di restoran saja?"

"Jam segini restoran Paradise sudah tutup, kak. Makanya aku tunggu kakak di kafe Andalusia saja, kafe ini kan langganan kita dari dulu."

"Emm... tunggu sebentar. Ada telepon dari klien."

Klik!

Selalu saja begitu, pria berusia 28 tahun itu memang selalu sibuk dengan pekerjaannya.

Tak lama kemudian jus pesanan Maura sudah sampai.

"Jus jeruk pesanannya sudah datang. Selamat menikmati." ucap waitress bernama Linda itu.

"Terimakasih ya." Mungkin karena sedang haus, Maura langsung meneguk jus jeruk tersebut.

Maura sama sekali tidak menyadari bahwa waitress bernama Linda itu tersenyum kecut memperhatikan Maura yang sedang minum, dia pun pergi untuk menyapa pengunjung yang lain.

Ponsel Maura bergetar kembali. Rupanya ada pesan dari Ernando.

[Maaf Maura, aku tidak bisa bertemu dengan kamu malam ini. Aku ada urusan penting dengan klien, acara ini dadakan sekali.]

Maura menghela nafas, walaupun dia kesal kepada Ernando karena membatalkan pertemuan secara tiba-tiba, tapi mungkin karena dia sangat mencintai pria itu, selalu saja dia memaafkannya. Apalagi Ernando membatalkan rencana pertemuan mereka karena ada urusan penting dengan pekerjaannya, demi masa depan mereka.

Maura pun membalas pesan dari Ernando.

[Ya udah, gak apa-apa, kak.]

Namun, Maura tidak paham mengapa tiba-tiba dia merasakan badannya terasa sangat panas, rasanya sangat tidak nyaman. Gadis itu nampak gelisah sekali.

"Badan aku kenapa ya? Kok panas sekali?"

Maura segera pergi dari kafe, di dalam perjalanan pulang, Maura tidak bisa berkonsentrasi menyetir mobilnya, dia sangat tersiksa dengan gelayar panas yang dia rasakan di seluruh tubuhnya.

"Ya Tuhan, badanku panas sekali."

Dari pada terjadi kecelakaan karena tak bisa berkonsentrasi dengan menyetir mobilnya, Maura memilih untuk pergi ke apartemen sang kakak tiri, yang kebetulan apartemen Danu tak jauh dari jalan yang sedang dia lewati.

Maura memang sering disuruh oleh sang ibu untuk mengantarkan makanan ke apartemen Danu, sehingga dia tahu pasword pintu apartemen sang kakak tiri.

Dengan terburu-buru Maura memasukan digit password pintu. Begitu pintu terbuka, Maura segera merebahkan dirinya di kursi sofa, di membuka beberapa kancing kemejanya.

"Panas!"

"Ada apa dengan tubuhku?"

"Aduh! Panas sekali!"

Maura tidak bisa diam seperti cacing kepanasan.

Terpopuler

Comments

Siti Nadiyah

Siti Nadiyah

waaahhh tebak2 buah semangka nih Maura.... tu wtres selingkuh tunanganmu kayanya

2024-05-08

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

knp linda ngasih obat perangsang

2024-04-22

0

Emak Aisyah

Emak Aisyah

paling Linda ini pacarnya erlando

2024-04-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!