Bab 8

"Siapa yang mengijinkan kamu pergi? Urusan kita belum selesai, bocah nakal." pria itu tak terima dengan sikap acuhnya Maura yang menganggap sepele akan kejadian semalam.

Sehingga Danu menarik tangan Maura yang hendak pergi dari ruangannya, membuat Maura terjatuh ke pangkuan Danu.

Gluuuk!

Maura menelan saliva, jantungnya berdebar-debar. Mungkin karena saat ini dia terduduk di pangkuan Danu, sehingga bisa melihat dengan jarak yang sangat dekat wajah tampannya sang kakak tiri.

Danu menjadi salah tingkah, mengapa Maura harus terjatuh ke pangkuannya. Dia segera melepaskan tubuh Maura, sehingga tubuh Maura terjungkal ke lantai.

Buukk!

"Aduhhh!" Maura mengaduh, merasakan bo-kongnya sakit mengenai lantai.

Kemudian wanita itu menghela nafas menatap Danu yang sama sekali tidak merasa berdosa telah membuatnya jatuh.

Maura segera berdiri sambil mengusap-usap bo-kongnya yang sakit, "Kak Danu mengapa membiarkan aku jatuh sih?" protesnya dengan nada kesal.

"Aku tidak akan membiarkan kamu pergi sebelum urusan kita selesai." ucap Danu dengan nada ketus. Dia sama sekali tidak paham dengan pemikiran adik tirinya itu, mengapa Maura bisa bersikap santai begitu, sementara Danu dari pagi tidak enak ngapa-ngapain, sampai dia tidak berselera makan.

Maura menghela nafas, "Lalu kak Danu maunya apa?"

Danu nampak terdiam, sebenarnya dia juga tidak tahu apa yang harus dia tuntut dari Maura. Mau mengulangi lagi agar tau rasanya bercinta itu seperti apa? Kayaknya gak mungkin, mana bisa seorang kakak harus menggarap adiknya sendiri dalam keadaan sadar, walaupun sebenarnya dia masih terbayang dengan video panas antara dirinya dengan Maura di rekaman CCTV itu.

Lalu apa yang Danu inginkan sebenarnya? Kalau wanita lain mungkin akan dia tancap gas ulangi lagi kejadian semalam, setidaknya dia puas telah mendapatkan gelar mantan perjaka karena sudah merasakan nikmatnya bercinta. Tapi masalahnya wanita ini adalah Maura, adik tirinya.

Untuk dinikahi pun tidak mungkin, tidak mungkin kalau dia menikah dengan seorang wanita yang sudah dia anggap adiknya sendiri. Ayah Wisnu dan Bu Mira pun pasti akan marah besar dan tidak akan setuju, karena mereka sudah selayaknya saudara kandung dari kecil.

Danu nampak frustasi, sama sekali tidak ada solusi untuk memecahkan masalah antara dirinya dengan Maura, karena semuanya begitu rumit.

Maura memperhatikan Danu yang nampak sedang melamun kembali, mungkin karena Danu sangat kebingungan untuk mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah diantara mereka berdua.

"Kak Danu juga bingung kan? Sama aku juga bingung, makanya aku rasa lebih baik kita lupakan saja dengan apa yang terjadi antara kita berdua, itu adalah solusi yang terbaik untuk kita."

Danu menghela nafas, kemudian dia menatap Maura, "Sebenarnya kenapa semalam kamu nekad melakukannya? Apa kamu mabuk atau..."

Maura memotong perkataan Danu, "Aku juga gak tau, kak. Padahal semalam aku gak mabuk, tapi aku merasa badan aku kepanasan dan rasanya aku akan gila kalau tidak bisa melampiaskan apa yang aku rasakan di dalam tubuh aku."

Danu mengerutkan keningnya, apakah mungkin Maura meminum obat perangsang, "Minuman apa yang terakhir kamu minum, Maura?"

"Jus jeruk di kafe Andalusia." Maura ingat betul hanya minuman itu yang terakhir dia minum.

"Dengan siapa kamu minum?" Danu menjadi curiga, mungkin saja ada seseorang yang memasukkan obat perangsang pada minuman milik Maura.

"Hanya sendirian kak. Masa waitress yang melakukannya? Buat apa coba? Aku sama sekali tidak memiliki masalah dengan dia, kenal juga tidak."

Walaupun tidak ada yang mencurigakan tapi tetap saja Danu harus mencari tahu siapa yang telah tega memasukkan obat perangsang pada minuman milik adik tirinya, yang mengakibatkan keperjakaannya ternoda.

"Apa kamu ingat nama waitress itu?"

Maura mencoba berpikir sejenak, setiap Maura dan Ernando pergi ke kafe Andalusia, memang mereka sering dilayani oleh seorang waitress berambut pirang. "Namanya Linda, iya aku yakin namanya Linda."

Danu menghela nafas, dia menonyor kepala Maura. "Dasar bodoh, seharusnya kamu semalam bilang sama aku tentang apa yang harus kamu rasakan, padahal aku tau caranya untuk meredamkan pengaruh obat perangsang itu tanpa harus berhubungan badan."

Maura sangat kesal karena Danu selalu saja menonyor kepalanya, dia mengusap-usap kepalanya dengan menatap kesal kepada Danu, "Aku sama sekali gak tau kalau diminuman aku ada obat perangsangnya dan gak tau bagaimana cara menanganinya. Semalam sudah beberapa kali aku minta tolong sama kak Danu, tapi kak Danu malah mengusir aku. Saat itu aku benar-benar gelap dan kehilangan akal."

Danu memijat-mijat pelipisnya, rasanya dia benar-benar merasa gila sekarang ini, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan terhadap Maura.

Maura merangkul lengan Danu dengan manja, karena memang biasanya dia seperti itu. "Karena itu aku mohon sama kak Danu, lupakan semuanya ya. Jangan sampai ada satu orangpun yang tahu tentang masalah ini. Anggap semua itu tidak terjadi, please ya." Wanita itu pun tersenyum manis.

Sebenarnya Danu sudah terbiasa dengan sikap manja Maura kepadanya, tapi mengapa sekarang ini dia merasakan ada hal yang berbeda, seakan ada gelayar panas merasuki tubuhnya ketika bersentuhan dengan Maura.

Tidak mungkin kan dia berhasrat kepada sang adik? Danu merasa dirinya sudah tidak waras.

Danu segera melepaskan tangan Maura, dia pikir apa yang Maura katakan memang benar adanya, melupakan adalah solusi yang tepat, karena tidak ada solusi lagi yang harus mereka ambil, mengingat mereka adalah saudara tiri.

Lagian untuk apa juga Danu merasa rugi? Maura benar, Danu adalah seorang pria, justru dia yang paling diuntungkan dalam masalah ini, tidak akan kelihatan bekasnya. Yang penting dia bisa jaga rahasia dengan Maura, biarkan hanya mereka berdua yang tahu akan masalah ini, yang harus mereka tutupi di sepanjang hidup mereka.

Terpopuler

Comments

🕊귀여워요🎀

🕊귀여워요🎀

mana bisa kalian melupakan sebuah kenangan yang selalu akan membayangi sepanjang hidup kalian...apalagi ini kenangan pertama menikmati indahnya surga dunia 🤭 bibir kalian bisa mengucapkan " OK KITA LUPAKAN SEMUANYA" tapi bisakah kalian menghapus memori indah itu dari otak kalian....pasti tiap kali mau tidur, mau makan , mau aktivitas apapun pasti selalu ingat.... percaya dech 🤭

Namanya Juga musibah ..nggak akan ada yang tahu kapan datangnya musibah, untung saja Maura pulang ke apartemen Danu, coba kalau dia menemui Ernando...pasti sudah di santap tuh Maura sama buaya buntung....

ayukk dan... selidiki siapa sebenarnya waiters itu? dan ada maksud apa dia menaruh obat perangsanggg dalam minuman Maura...kalau kamu sudah menemukan bukti-bukti yang jelas...pasti kamu tak akan pernah mau melepaskan Maura untuk si buaya buntung...

2023-11-23

19

Ramlah Kuku

Ramlah Kuku

tdk mungkin bisa dilupakan choy

2024-02-19

0

YNa Msa

YNa Msa

🤣🤣🤣Cuma keperjakaan Mu yg di pikirkan, Gmn dgn keperawanan Maura

2024-01-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!