“Gila?” Yun fei meliriknya ketika dia sudah selesai membantu mengumpulkan selembar kertas.
Dalam hati Yun fei mengutuk mereka, 'Kamu juga gila! Dia juga gila, dan tempat ini sama gilanya!'
Kelelahan, kurang tidur, dan kurus adalah kesan pertama Yun fei melihat Lan jing, tapi karena Yun fei sekarang sudah mengetahui kebenarannya, dia tidak akan bisa tertipu oleh Lan jing yang adalah seorang pembunuh yang menjadi tujuannya.
Setelah Yun fei mengambilkan dan membantu Lan jing untuk mengumpulkan selembar kertas, Lan jing berterimakasih dengan nada lembut.
Suaranya terdengar pelan dan serak, sepertinya dia menyembunyikan sesuatu. Namun, sesuatu sudah Yun fei ketahui, hanya menunggu waktu terkuak.
Yun fei tersenyum ramah, "Sama-sama, ini sepele."
Kemudian Yun fei berbalik dan mengikuti laki-laki tua itu dari belakang, dia menuju lantai ke dua untuk melakukan pemesanan kamar.
Sebelum pergi, Lan jing membisikkan sesuatu yang terdengar oleh Yun fei. "Hati-hati, pria itu berbahaya!"
Yun fei menoleh sebentar dan berpikir Lan jing sama berbahayanya seperti laki-laki tua itu, tapi pada saat ini Yun fei tidak dapat mengungkapkan sekarang.
'Dasar kentut! kamu juga bahaya!' Setidaknya itulah yang terpikir oleh Yun fei.
Misi dalam ponsel hitam menyuruh melakukan itu nanti, jadi dia akan mendengarkannya. Jika tidak, Yun fei khawatir tiba-tiba detail misi berubah.
Dibandingkan dengan lantai pertama, lantai dua lebih lembab dan gelap, dengan sarang laba-laba di sudut-sudut, dinding berbintik-bintik, dan tampaknya telah tergores oleh pisau, bercak darah kering masih tertinggal di karpet berwarna gelap.
Laki-laki tua itu menuntun Yun fei sampai ke ujung koridor dan berhenti pada satu kamar. Dia membuka pintu ruangan yang paling ujung koridor, lalu laki-laki tua itu mengeluarkan kunci ruangan dari kantung.
Sambil menunjukkan kunci yang berada di tangan dia berkata, "Seratus yuan untuk permalam! Jika tidak mau ya sudah, kamu boleh pergi."
"Apa! Bukankah itu terlalu mahal?" Yun fei terkejut.
"Ada sebuah hotel lain berjarak beberapa ribu meter jauhnya. Di sana harga untuk permalam hanya 10 yuan, kamu bisa kesana." Ketika laki-laki tua itu mengancam Yun fei, matanya melirik ke arah lain seperti sedang melihat sesuatu.
Yun fei tahu apa yang dilihat, karena sebelumnya dia mendapat informasi kehidupan dan kematian orang itu. Informasi yang berisi kebenaran laki-laki tua itu dan kebenaran tempat ini.
"Oke, tapi kenapa kita hanya memilih kamar-" Belum sempat menyelesaikan perkataannya, laki-laki tua itu dengan sengaja memukul Yun fei dengan sapu.
Pukulan itu berhasil mengenai bahu kanannya, tapi tidak cukup untuk membuat lengan Yun fei terkilir. Untuk saat ini Yun fei masih bisa menahan amarah.
"Mengapa kamu memiliki begitu banyak masalah? Kamu tidur disini atau pergilah!" Laki-laki tua itu lalu membentak Yun fei dengan keras, itu sudah sangat jelas dia menyembunyikan sesuatu.
Kemudian Yun fei mengeluarkan dompetnya, untuk mengambil 150 yuan. Tapi, laki-laki tua itu langsung saja merebut dompet Yun fei dan sengaja melempar kunci kamar.
Tentu, ini berhasil membuat Yun fei marah kepada pelayanan yang sangat buruk. Spirit Eye Vision Yun fei seperti aktif, suhu sekitar menjadi sedikit dingin.
Namun, sebelum berbuat berlebihan Yun fei tersadar hampir saja menggagalkan misi sebelum mulai. Dia segera mengambil kunci kamar tersebut dan masuk ke kamarnya.
"Ingat jangan berkeliaran saat malam hari!" Sambil memperingatkan Yun fei, laki-laki tua iru tersenyum dengan ramah dan melempar dompet kosong milik Yun ke lantai begitu saja.
Pada saat pintu kamar ditutup, Yun fei tidak melihat senyum ramah laki-laki tua itu menjadi seringai yang sangat mengerikan. Tatapan matanya seperti baru saja melihat mangsa empuk.
Dalam kamar, Yun fei menyalakan saklar lampu dan melihat lihat isi perabotan kamarnya. Kasur cukup untuk 1 orang dengan seprai putih, meja kayu yang terlihat tua tepat di samping kasur, jendela dengan tirai kotor berdebu dan lemari pakaian terlihat usang.
'Ini sangat buruk! Bantal guling saja tidak ada, dan selimut apalagi? Hotel ini benar-benar membuatku sangat marah!" Yun fei langsung mengomel dengan nada bicara rendah agar tidak terlalu berisik.
Berpikir lebih baik mencari lebih banyak informasi dan membuat persiapan, Yun fei membuang nafas dalam-dalam dan duduk di kasurnya.
"Lebih baik aku membuat rencana!"
Begitu duduk, sebuah suara serak dan rintihan yang terdengar di tembok kamar sebelahnya. Suaranya seperti seorang laki-laki tua merintih dari kamar sebelahnya, seolah-olah tenggorokannya tersangkut saat makan malam.
Yun fei dari awal memang sudah tahu ada yang salah, mendekatkan telinganya ke dinding, Yun fei mencoba menguping kamar sebelahnya.
Nada dua orang laki-laki tua timpang tindih, yang satu mengutuk, dan satunya merintih kesakitan.
Dengan serius, Yun fei mendengar pembicaraan dua laki-laki tua itu, sementara di kamar sebelah laki-laki tua yang Yun fei duga tuan tanah sedang menyiksa laki-laki tua dengan penutup karung di kepalanya.
Laki-laki tua itu duduk di kursi roda dengan tubuh terikat dan penuh luka, kepalanya di tutup dengan karung, dia hanya bisa merintih kesakitan.
Dan laki-laki tua yang satu lagi, dia sedang memukul laki-laki tua yang duduk di kursi roda menggunakan balok kayu cukup dengan kuat, tapi tidak cukup kuat.
"Aku agak haus, apakah kamu bisa memberikan aku seteguk air?" kata laki-laki tua yang duduk di kursi roda dengan nada rendah karena menahan sakit.
Suaranya seperti memohon untuk diberikan seteguk air, namun tuan tanah palsu tidak menurutinya dan dengan ekspresi marah dia menendang kursi roda.
"Tidak!" Tuan tanah menjawab dengan cepat.
Tiba-tiba, volume TV di kamar sebelah di besarkan hampir melebihi nada sedang, hingga dapat Yun fei dengar dengan jelas. Detik berikutnya suara lainnya tercampur, tapi karena volume TV yang terlalu besar, suara lainnya tidak terdengar jelas.
"Volume TV? sepertinya tuan tanah ini sengaja melakukannya." pikir Yun fei.
Kutukan demi ketukan dan pukulan demi pukulan, Tuan tanah memukuli laki-laki di kursi roda. Tuan tanah palsu seperti marah, dia melampiaskan semua hal, termasuk hinaan dan pukulan.
Laki-laki tua yang duduk di kursi roda merintih dan tidak bisa berbicara. Tuan tanah memarahi beberapa menit sebelum berhenti sambil memukulinya.
Setelah Yun fei mendengar pembicaraan dua orang itu yang kebanyakan hanya menyiksa, Yun fei duduk di atas kasur terdiam dan berpikir.
"Hotel ini tidak salah lagi penuh dengan pembunuh dan yang Tuan tanah siksa adalah pemilik asli dari hotel ini! Sial karena sekarang aku terjebak!"
"Aku harus menyusun rencana!"
“Hotel yang normal, meja resepsionis harus ada di gerbang. Tapi, di hotel ini tersembunyi di koridor terdalam di lantai dua.” Lalu Yun fei melihat kunci di tangannya, dan memikirkan peristiwa kematian yang dia lihat sebelumnya.
Ada name tag bernomor 250 yang terpasang pada kunci, untuk kuncinya sendiri sudah terlihat sudah berkarat tidak terawat dengan baik dan setitik noda darah kering tertinggal.
Merasa tidak kehilangan akal, Yun fei mengeluarkan ponsel hitam dari saku jaketnya, dan kemudian dia menatap ponsel hitam tepat di wajahnya.
"Ponsel ini misi skenario pertamaku, bisa kamu beri aku beberapa bonus?" Yun fei mencoba membujuk ponsel hitam untuk memberikan beberapa barang atau apapun yang membantunya dalam misi.
Seperti mendengar keluhan Yun fei, ponsel hitam memunculkan notifikasi dengan warna darah.
[Setelah menilai ini adalah misi skenario pertama Anda, Saya berpikir mungkin memberikan beberapa bantuan kecil tidak masalah]
Wajah Yun fei seperti bercahaya dalam kegelapan, dia sangat senang mendapat bantuan ponsel hitam. Karena setiap bantuan yang diberikan sudah pasti sangat membantunya. "Bagus!"
Detik berikutnya notifikasi berganti.
[Selamat! Anda mendapatkan kado berdarah!]
________________________________________
Kado berdarah
Tingkat : ?
Jenis : ?
Deskripsi :
Kado ini adalah hadiah dari pembunuh yang berada di dunia lain, mungkin berisi hal yang sangat bagus atua mungkin sebaliknya?
________________________________________
Sebuah kotak terbungkus karton berwarna putih dengan bercak merah darah masih tertinggal, dan pita merah yang seperti menyala muncul di sebelah Yun fei.
Tanpa membuang waktu, Yun fei segera membuka kotak tersebut, begitu membuka kotak tersebut Yun fei terkejut dengan isi di dalamnya.
"Ini... bukankah!"
Ponsel hitam kembali memberikan notifikasi lain dan Yun fei segera melihat notifikasi tersebut.
Catatan :
Yang di pukuli dan duduk di kursi roda tuan tanah asli dan yang memukuli tuan tanah palsu. Jangan bingung, di chapter selanjutnya akan dijelaskan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌
awokwokkkk
2024-02-16
1
Quinnela Estesa
gak hafal namanya. nama bahasa batubata susah banget dihafalin.
2024-01-21
0
➳βC᭄ ☠💤💤OFF💤💤(vika)
mau komen apa ya..??🤔🤔🤔
2024-01-18
1