Delisa cukup lama berada di sana, sehingga melupakan janjinya untuk menemui Nick dan berbicara sampai pagi. Mungkin itu akan lebih baik, membiarkan Nick merasa kecewa yang nantinya akan sangat membencinya.
Nick yang sudah menunggu kedatangan Delisa harus kecewa pada wanita itu. Wanita itu sekarang sering tidak menepati janjinya. Nick bangkit dan segera keluar dari kamar, mencari keberadaan Delisa yang ternyata tidak sedang bersama siapa pun.
"Nick, kau melihat Delisa?, tanya Mommy Soraya.
"Aku juga sedang mencarinya Mom. Tapi sepertinya di sini tidak ada, di tempat lain aku belum mencarinya."
Disaat keduanya merasa kehilangan Delisa, tiba-tiba saja Delisa muncul dengan membawa air putih dalam gelas berukuran besar.
"Mom, Nick, ada apa?."
"Kau dari dapur?."
Delisa mengangguk.
"Mommy ingin tidur bersama kalian."
"Memangnya Daddy kemana Mom?," tanya Nick.
"Ada, tapi mungkin malam ini Daddy kalian akan sibuk bersama Grandpa dan Daddy Jason."
Nick dan Delisa saling tatap tanpa sepengetahuan Mommy Soraya lalu mereka berjalan bersama sang Mommy menuju kamar.
Ketiganya sudah berada di atas tempat tidur yang sangat luas, memang sengaja tempat tidur itu dibuat. Supaya mereka berempat bisa tidur di sana, itu sewaktu Nick dan Delisa masih kecil. Setelah beranjak remaja, hampir tidak pernah lagi dilakukan. Baru lah malam ini lagi.
Mommy Soraya berada di tengah, diantara Nick dan Delisa.
Wanita yang tidak muda lagi itu terkenang saat kedua anaknya masih kecil dan selalu minta tidur bersama. Tidak seperti sekarang ini yang sudah memiliki kehidupan sendiri-sendiri.
"Nick, kau harus bisa menjaga Delisa. Delisa adalah kehormatan di rumah kita. Delisa kakak perempuan yang harus selalu kau lindungi sampai Delisa menemukan pria baik yang akan melanjutkan pekerjaan kau dan Daddy." Mommy Soraya memegang tangan Nick, meminta janji pada sang putra untuk bisa melakukan apa yang dimintanya.
Namun putranya itu hanya diam, tidak sanggup memenuhi apa yang menjadi permintaan Mommy.
"Nick, kau mendengar Mommy?." Mommy Soraya menggerakkan tangannya, namun Nick tetap bergeming dengan ekspresi yang sangat dingin.
"Mommy tenang saja, pasti Nick menjaga dan melindungi ku, Mom. Mommy seperti tidak tahu Nick saja, Nick itu anak baik dan sangat penurut bukan?." Delisa mengalihkan perhatian Mommy Soraya dari Nick, supaya tidak membuat wanita yang sudah merawatnya bersedih karena merasa diabaikan oleh putra kandungnya sendiri.
"Kau bisa berlindung pada kami, Delisa. Kau putri kecil Mommy, kesayangan Mommy, kebanggaan Mommy." Mommy Soraya memeluk Delisa dengan berlinang air mata. Tangannya pada Nick terlepas dan kini memeluk erat Delisa.
Putri yang tidak lahir dari perutnya, namun Mommy Soraya sangat luar biasa menyayangi Delisa melebih dirinya sendiri.
"Iya, Mom. Aku akan selalu ingat pesan Mommy. Selamanya Mommy adalah Mommy terbaik dan kalian adalah keluarga terbaik ku." Delisa membalas pelukan sang Mommy dengan tidak kalah erat.
Untuk beberapa saat kedua wanita itu menangis.
Tanpa ada yang tahu, dengan cepat Nick menyeka matanya karena sakit yang luar biasa menghantam hatinya. Ada yang terluka karena permintaan sang Mommy yang sampai kapan pun tidak akan pernah bisa dituruti oleh dirinya.
Cintanya pada Delisa bukanlah hal yang salah dan dilarang, mereka bisa saling mencintai tanpa takut menentang agama atau kedua orang tua mereka. Cintanya pada Delisa harus diperjuangkan bukan hanya untuk menjadi angannya saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments