Satu jam telah berlalu, Delisa masih terkurung di dalam kamar Hotel yang tidak diketahuinya siapa pemiliknya. Tidak ada pesawat telepon di dalam kamar tersebut, ponsel miliknya juga entah dimana. Delisa tidak bisa melakukan apapun, hanya duduk manis menunggu siapa yang akan datang dan mengeluarkannya dari sana.
Hingga tidak berselang lama, muncul lah sosok pria yang sangat dikenalnya dan kini berdiri dihadapannya.
"Uncle Sam?," kata Delisa sambil menakutkan kedua alisnya. Kenapa bisa Daddy Sam tahu keberadaannya di kamar itu? Apa kamar Hotel ini milik Daddy Sam?.
"Iya Cantik, ini Uncle." balas Daddy Sam sambil mendekati Delisa yang tetap berdiri ditempatnya.
Delisa dapat merasakan tatapan tidak biasa yang diperlihatkan oleh Daddy Sam padanya. Apa iya pria yang saat ini ada didepannya memiliki perasaan lebih terhadapnya? Atau hanya perasaan Delisa saja.
Langkah kaki Delisa mundur teratur ketika Daddy Sam berusaha meraih wajah Delisa yang sudah berjarak sangat dekat. Tubuh Delisa membentur dinding kamar dan sudah tidak bisa bergerak kemana pun lagi.
"Kamu memang sangat cantik, Delisa." ucap Daddy Sam ketika tangannya sudah berhasil mengelus kulit lembut wajah Delisa.
Delisa membuang wajahnya ke sisi lain namun sayang tangan Daddy Sam sudah berhasil menangkup wajah cantik tersebut.
"Tolong lepaskan aku, Uncle!. Bukanya Uncle keluarga ku?," ucap Delisa sangat ketakutan, air matanya sudah turun dan membasahi kedua pipinya.
"Jangan menangis sayang! Uncle akan bersikap baik kalau saja kamu mau menuruti keinginan Uncle." jari telunjuk Daddy Sam mengusap lembut air kata yang mengenai bibir merah Delisa.
"Tolong lepaskan aku, Uncle!." ucap Delisa kala wajah Daddy Sam sudah sangat dekat dengan wajah Delisa. Bahkan pria itu dengan leluasa menempelkan hidung mancung mereka.
Tubuh Delisa bergetar hebat dengan kepala yang terus saja menggeleng, Delisa sangat tidak baik ingin hal ini terjadi pada hidupnya.
"Tolong!!!" teriak Delisa sekuat mungkin karena hampir saja bibir Daddy Sam mengenai bibir Delisa.
Bersama dengan hal itu, Arthur dan anak buahnya yang lain masuk ke dalam kamar tersebut sesaat setelah mendengar teriakan Delisa.
Daddy Sam melepaskan tangannya pada wajah Delisa, tidak mungkin Daddy Sam melanjutkan aksinya disaat kamar miliknya sudah tidak steril, ada orang-orang juga yang mengepung kamarnya.
"Kau, Arthur! Aku lupa kalau sekarang kau bekerja untuk menantu ku." ucap Daddy Sam menatap Arthur dengan sangat tajam.
"Pergilah cantik, katakan pada Daddy kalau aku akan datang melamar mu." ucap Daddy Sam pada Delisa yang masih menangis dan segera pergi dari kamar tersebut.
"Kau harus pastikan kalau rahasia ini tetap aman bersama kau, Arthur."
"Aku tidak janji Tuan Sam." Arthur segera pergi menyusul Delisa yang ternyata sudah menghilang. Tidak berselang lama, ponsel miliknya berbunyi dan itu pesan masuk dari Nick.
"Kau katakan pada Mommy, Delisa sudah bersama ku di tempat yang aman, tadi hanya ada kejadian kecil. Nanti malam kami akan kembali."
Arthur segera menuju Ballroom setelah memasukkan kembali ponselnya. Dirinya harus bekerja ekstra lebih keras lagi dari sebelumnya. Sepertinya kisah Nick dan Delisa akan banyak menyita perhatian semua anggota keluarga.
Delisa sudah aman bersama Nick di dalam mobil, tujuannya bukan lagi Villa namun sebuah Apartemen yang sudah dibeli Nick namun tidak ada yang mengetahuinya.
"Apa yang Uncle Sam lakukan pada kau, Delisa?." tanya Nick saat mobilnya sudah terparkir di area Apartemen miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments