Masih di jalanan yang tidak dilewati oleh kendaraan manapun, tampak mobil hitam yang tengah terparkir di sisi jalanan.
Jika ada yang melewati jalan itu mereka tentu tidak akan peduli juga dan berpikir sambil mengelus dada. Bagaimana tidak, mobil itu tampak bergoyang-goyang seperti ada alunan musik yang menggema di sana.
Bukan adegan panas yang pastinya terlintas di benak siapapun, tapi adegan pukulan, cambukan dengan sedikit goresan tipis-tipis yang membuat aliran bewarna merah serta wajah ketakutan terbentuk disana.
"Bagaimana? Sudah ingat sekarang? Masih mau diam?" Wajah yang telah basah karena cairan merah itu tampak menggeleng menandakan perasaan campur aduk antara kesakitan dan ketakutan serta permohonan maaf.
"Oh.... Aku lupa, bagaimana mau bicara. Sebentar." Tangan itu segera melepaskan penutup mulut yang menimbulkan kemerahan dari bibir yang sebelumnya seksi itu.
"Aku tidak tau! Sungguh! Aghhh!" Tarikan kencang langsung mendarat sempurna di rambut indah itu.
"Jangan memancing api dariku! Katakan, kau tau Shella atau tidak?" Wanita itu sejenak menatap temannya yang tampak kacau karena luka dari wanita yang memberikan mereka tumpangan yang ternyata tumpangan siksaan.
"Aku bertanya padamu! Kenapa kau melihat pada teman mu? Apa kau terganggu dengan nya?" Wanita itu tidak menjawab dan hanya menggeleng membuat sosok penanya itu semakin geram.
"Aku tidak tahu, sungguh! Tolong lepaskan aku.... Aku tidak mengenal mu..."
"Jawab pertanyaan ku, kalau kau ingin bebas! Aku tidak main-main!"
"Katakan, kau tau tentang Shella atau tidak?" Melihat pisau yang begitu mengkilap dan dipastikan sangat tajam membuat wanita dengan bibir bergetar itu menjawab.
"Iya, dia salah satu artis pendatang baru. Aku hanya tau itu saja...."
"Lalu dimana dia?" Tanya sosok dengan pisau itu.
"Dia sudah tiada karena tragedi gedung terbakar beberapa waktu lalu. Aku hanya tau itu saja.... Tolong lepaskan aku." Pintanya dengan memelas dan penuh harap.
"Siapa yang melakukannya? Katakan!"
"Aku tidak tahu! Aku tidak tahu! Gedungnya terbakar ketika aku baru sampai. Aku tidak tau tentang itu."
"Kalau begitu kau pasti tau apa yang kau lakukan pada artis pendatang baru itu bukan? Ayo katakan...."
"Sebenarnya siapa kau ini? Kalau kau ingin tahu kenapa tidak tanya pada polisi.... Aghhhh! Sakit!"
"Kau hanya perlu menjawab, tidak perlu beradu argument dengan ku!"
"Jawab!" Ketika sesi tanya jawab itu, tahanan satunya tampak memberontak seolah ingin mengatakan sesuatu yang membuat wanita dengan pisau itu melepaskan penutup mulut nya.
"Kau ingin tau? Dia sudah mati! Kami menyiksa dan bermain-main dengannya! Artis baru dari kampung itu tidur pantas menjadi bagian dari kami! Puas? Sekarang lepaskan..."
"AGHHHH!" Teriakkan keras langsung menggema dan sepasang mata itu terbelalak bukan main melihat temannya ditembak tepat di bagian kepala.
"Terlalu banyak bicara! Apa kau takut?" Tanya nya pada wanita satunya.
"Tolong... lepaskan aku.... kau sudah tau jawabannya."
"Masih belum sweet heart....." wanita itu bergetar karena jari kanan pembunuh itu menyentuh pipinya.
"Siapa Mr B?" Mata wanita yang terikat itu tampak membola sejenak dengan wajah kaget nya.
"Aku tidak tahu." Jawab nya cepat yang membuat seringai iblis langsung datang.
"Sungguh? Sepertinya kau lebih senang dan tak sabar ikut bersama teman mu ini." Wanita itu langsung menggeleng.
"Baiklah, kita main saja. Main berhitung! Aku hitung sampai sepuluh... Tidak-tidak, terlalu lama sampai lima saja, tampak lebih menyenangkan. Kita mulai saja."
Keringat dingin langsung bercucuran di tubuh wanita yang terikat itu karena melihat pistol serta pisau yang bersiap menghunus dirinya.
"Satu, dua, tiga, em....."
"Aku tidak tau dengan pasti! Tapi kau bisa menemukan jawabannya dalam acara besar tahunan yang akan segera digelar." Ujar Wanita itu yang membuat hitungan kematian itu berhenti.
"Acara besar? Seperti award?"
"Aku belum pernah kesana sebelum nya, tapi acara itu akan dihadiri banyak sutradara film dan juga produser dan kalangan entertainment lainnya. Sekarang lepaskan aku."
"Jawaban yang bagus. Kau ingin bebas? Baiklah, aku akan berbaik hati."
"Siapa kau sebenarnya? Kita tidak pernah bertemu, kenapa kau lakukan ini?" Pertanyaan itu membuat pergerakan tangan itu terhenti.
"Kau ingin tau? Baiklah, karena kau sudah menjawab pertanyaan ku. Aku akan lakukan hal yang sama."
"Aku adalah saudara dari artis kampungan yang kau siksa itu!" Manik itu seolah ingin keluar dan bibirnya ingin menjerit tapi.....
Suara tembakan langsung terdengar dan membuat wanita itu terdiam selamanya dengan mata yang terbuka. "Kau bebas sekarang! Aku menepati janjiku." Secepat kilat dengan tidak meninggalkan bukti, wanita itu segera keluar dari mobil itu dengan perasaan bahagia.
Dan tak lama di tempat pembuangan sampah dan juga gang sempit, tangan itu menuju wajahnya. "Akan ada kabar besok tentang kematian dua artis. Dan carilah pelakunya hingga dunia ini berakhir! Karena mereka tidak akan menemukan ku...." Shasa tersenyum sambil melangkah membuang topeng silikon miliknya yang telah ia bakar dengan korek api ditangannya.
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
nobita
membunuh tanpa meninggalkan jejak... wow.. mantap
2025-02-25
1
Tuxepos Jasmine
bar2 yg aku dukung😘😘😘😘😘😘
2024-04-04
2
Buke Chika
next,seru Dan penasaran😃😃😃
2023-11-19
1