Berada Diantara nya

Di ruangan tempat yang tidak terlalu diminati oleh orang-orang di sekitarnya. Shasa memilih duduk disana dengan iPad di tangannya.

Maniknya mulai bersiap untuk memasuki pertempuran kecilnya untuk lulus audisi ini. Shasa tidak menyangka audisi ini menggunakan voting bukan sekedar penilaian para juri ataupun kemampuan akting.

"Power orang dalam huh? Ternyata begitu rupanya. Baiklah, ini akan sangat mudah bagiku." Meretas seperti ini adalah makanan sehari-hari Shasa selama berkarier. Dirinya tentu sangat lihai dalam mengotak-atik sistem seperti keinginan nya.

Jari lincah itu mulai menjelajah penjumlahan suara yang di dalamnya termasuk dirinya. Seperti yang sudah diperkirakan, Shasa tentu tidak mendapatkan dukungan karena dirinya tidak memiliki pengaruh apapun di dunia entertainment ini.

"10 menit! Aku akan masuk 10 besar!" Menekan tombol enter, Shasa hanya perlu menunggu sistem voting yang meluluskan dirinya.

Tak ingin ada kecurigaan, karena terdengar pemberitahuan untuk semua peserta audisi memasuki ruangan. Shasa menutup iPad nya dan memasukkan nya ke dalam tas serbaguna seperti kantong ajaib itu.

Dan merapikan lipstik nya yang mulai memudar, Shasa kembali melangkahkan kakinya menuju ke dalam.

"Baiklah, di depan kalian semua ini adalah tampilan proses voting untuk mendapatkan peserta yang lulus. Sekarang sudah mulai berjalan." Manik peserta melihat ke layar lebar itu. Dengan hati yang berharap mereka akan lulus dan menjadi bintang seperti keinginan mereka semua.

Tapi tampaknya dunia hanya berpihak pada yang memiliki kekuasaan saja, dan itu adalah kenyataannya. Tidak perlu kemampuan yang hebat, dan kejujuran tapi kecerdikan dan kekuatan. Itulah yang terjadi, dan Shasa diam-diam menatap pergerakan layar presentasi dimana dirinya mulai masuk ke dalam voting sepuluh besar.

Salah satu jarinya mengetuk jam canggih di tangannya yang mulai memperlihatkan angka yang bergerak. "Lima menit lagi!" 

Diantara orang-orang yang mengelilingi Shasa, tampak wajah mereka dihuni oleh berbagai ekspresi, tapi Shasa tidak peduli karena apapun yang terjadi dia akan lulus karena telah menyabotase sistem itu.

"Baiklah, sepuluh.... sembilan.... delapan... tujuh... enam... lima.. empat...tiga...dua... satu!" 

"Dan selamat kepada peserta yang lulus!" Percikan kerlap-kerlip menandakan telah mendapatkan hasil akhir. Ada senyuman yang terbit dan juga kekecewaan di wajah-wajah itu, tapi wajah Shasa.... sungguh bahagia.

"Baiklah kepada peserta audisi yang lulus silakan maju dan berbaris di depan." Satu persatu gadis disana mulai berbaris rapi dan Shasa juga berada disana.

Manik Shasa melihat sembilan orang di sekelilingnya dan benar tebakannya semuanya lulus karena power.

"Shella Jashan.... kau dari kota Muun itu?" Tanya seorang pria yang menghampiri dirinya.

"Iya." Jawab Shasa dengan senyuman.

Pria itu tampak berbisik-bisik dengan pria d sebelah nya. Manik Shasa menangkap raut kaget dari wajah di sebelah pria itu."Baiklah, selamat ya! Aku harap kau akan menikmati perjalanan mu dari sekarang!" Jelas pria itu dengan wajah yang tersenyum penuh arti.

"Tentu, terimakasih banyak." Balas Shasa dengan senyuman manisnya.

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Ketika Shasa berniat kembali, di pintu keluar gedung itu ia kembali bertemu dengan beberapa orang yang ia yakini adalah pihak audisi tadi.

Menampilkan wajah pura-pura terkejut dan bingung, Shasa menyapa mereka. "Ini? Shella Jashan?" ucap seorang diantara mereka.

"Ya?" jawab Shasa. 

"Kau sudah dapat pesan tadi?" Tanya salah satunya.

"Apa pesan untuk hadir besok pagi?" 

"Ya, seperti itu."

"Aku baru saja mendapatkan nya, ada apa memangnya?" Sungguh wajah Shasa sangat polos membuat beberapa orang itu tersenyum kecil saling memandang.

"Ah tidak ada! Kami hanya ingin memastikan, mengingat kau adalah salah satu peserta yang lulus dengan cara spesial."

"Aku sangat senang dengan sanjungan itu." 

"Tentu saja! Audisi kami tampaknya tidak salah memilih mu, kau cantik dan ..... memenuhi sangat memenuhi kriteria. Baiklah sampai jumpa besok! Kita akan lebih sering bertemu!" Setelah beberapa orang itu pergi, Shasa menepuk pundak nya seolah menghilangkan noda yang baru saja menghampiri disana.

"Tentu saja, kita akan sering bertemu! Kecantikan ini akan membuat kalian mati! Dan kalian juga menjadi kriteria mainan ku." 

"Mereka mengundang ku dalam grup kematian!" Setelah berakting kecil, shasa tampak gerah dan sekarang tengah bersantai di sofa.

"Lihatlah, pesan ini.... penjilat!" Manik Shasa jengah melihat percakapan tidak penting itu.

Hingga diantara nomor yang mengirimkan percakapan, Shasa tertarik pada satu nomor. 

"Untuk semuanya, ini adalah skript untuk beberapa orang yang telah dibagi dalam kelompok ini! Aku harap kalian memberitahu penampilan yang terbaik untuk besok! Sampai jumpa!"  Dan balasan demi balasan terlihat. 

Shasa membaca nama-nama yang tertera di dalam pembuatan film itu. "Tidak ada, tampaknya mereka bermain pintar! Tapi aku lebih pintar! Kakak akan memulai nya besok Shela, pembalasan untuk mu..."

Bersambung......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.

Terpopuler

Comments

Trii Ernaa Wijayanti

Trii Ernaa Wijayanti

keren alurnya, penulisan nya rapi, suka genre cerita gini 🥰

2025-02-02

1

Rahma Setya Kinanti

Rahma Setya Kinanti

Alur nya bikin penasaran terus anjay keren

2024-11-23

1

Dela Asmarani

Dela Asmarani

ok Sasha lanjut

2025-01-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!