Gedung yang dimasuki oleh Shasa sudah tampak orang-orang dengan perlengkapan untuk syuting. Dirinya datang cukup cepat sambil memberikan senyuman kepada wajah-wajah yang ditemuinya.
Ya, meskipun wajah itu memiliki belang yang memiliki rahasia tersendiri dan juga tatapan yang sangat beragam yang Shasa ketahui mana yang tulus dan bulus.
"Shela?" Tanya seorang pria dengan suara wanita yang menghampiri Shasa.
"Iya. Selamat pagi." Ujar Shasa dengan ramah.
"Anak baru ya, y cantik juga. Nama U kayak kenal deh. Tapi siapa ya?" Jelas pria setengah jadi itu yang membuat Shasa hanya tersenyum meksipun tau.
"Apa artis terkenal?" Tanya Shasa memancing.
"Ai ingat-ingat dulu deh, tapi....."
"Hei! Cepat rias dia. Kita mau ambil take ini!" Seorang pria bertubuh gempal datang mengacaukan pembicaraan itu.
"Iya-iya sabar sedikit! Ini ai mau rias! Ayo, cepat duduk dan pakai baju ini!" Ujar pria setengah jadi itu sambil memberikan Shasa pakaian wanita miskin.
Shasa segera memulai akting perdananya di film yang entah apa ia tidak perduli. Dirinya mendapatkan peran teraniaya yang membuat dirinya teringat dengan sang adik yang mendapatkan perlakuan buruk disini.
Tangan Shasa tiba-tiba mengepal ketika membaca skript di tangannya. 'Mereka memperlakukan adikku seperti ini!'
"Mana artisnya! Cepat!" Teriak sutradara yang membuat Shasa langsung di dorong ke dalam adegan.
"Kamera roaling? Action!" Bertepatan dengan itu, Shasa sudah terduduk sambil rambutnya ditarik kencang oleh seorang wanita berpenampilan glamor.
"Dasar gadis desa! Beraninya kau mengambil dan mencari perhatian pada kekasih ku! Kau itu hanya debu di kaki ku!"
"Cut! Bagus!" Adegan langsung terhenti dengan sutradara yang merasa puas.
"Luar biasa! Penjiwaannya dapat sekali. Akting mu bagus, aku jadi berpikir.... kau pantas lulus audisi."
Rasa panas akibat tarikan tadi langsung menghilang karena Shasa kembali ke setelan awalnya.
Di tengah break, Shasa menajamkan sistem panca inderanya. Maniknya melihat orang-orang yang berada bersamanya. Menggunakan telinga dan penglihatannya dia akan mencari sosok yang bisa merumuskan tujuan nya mencari salah satu pelaku pembunuhan adiknya.
"Ini dia!" Seorang wanita dengan manik tajam menatap Shasa dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Iya say. Ini anak yang lulus audisi tanpa embel-embel itu."
"Gimana? Tadi wajah mu tepat sekali untuk teraniaya. Apa tarikan mu sangat kencang Far?" Tanyanya pada wanita di sebelahnya.
Shasa tau wanita yang ditanyai itu, karena itu adalah lawan aktingnya tadi. Tepatnya tangan itu telah menjambak rambut indahnya.
"Ya, tentu saja. Aku ini sudah lihai. Dan sutradara justru memujinya, padahal karena tarikan tangan ku dia seperti itu." Ujarnya pada Shasa.
"Tidak apa, kita akan latih dia lagi. Terutama dia belum mendapatkan adegan bersama ku. Karena jika itu terjadi, maka...." menggunakan tangannya, wanita yang belum diketahui namanya itu mengejek Shasa.
"Ingat aku, lihat wajah ku baik-baik. Karena kita akan bertemu!" Setelah mengatakan nya, ketiga wanita itu pergi meninggalkan Shasa.
"Aku tidak akan lupa, bahkan kau akan mengingat ku. Sejak tadi tanganku sudah sangat gatal, ingin bermain. Kau menjadi sasaran pertama ku!" Dengan seringai iblis nya, Shasa bersiap melakukan pembalap pada wujud seperti itu yang pastinya rindu dengan permainannya.
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
nobita
ku suka sikapnya Sasha... tegas jadi wanita.. tidak lembek
2025-02-25
1
Buke Chika
lanjut,mantap bener tatapan,shasa,hajar mereka/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2023-11-17
1