Pagi harinya di sebuah pedesaan..
''Ibu, Nana berangkat dulu ya'' pamit Nana yang hendak berangkat study tour
''Iya nak, hati hati ya! Di sana nggak boleh keluyuran jauh jauh, harus selalu bareng sama rombongan kamu'' ucap ibu menasihati anak bungsunya
''Iya bu, siap'' lalu Nana menyalami dan memeluk ibunya
''Ya udah ya bu Nana berangkat, assalamu'alaikum''
''Waalaikumussalam''
Setelah Nana pergi, ibu masuk ke dalam rumah, ''Huhhh... Rasane sepi tenan ki omah nek gak ono bocah, mending tak dolan marang mbak Surti wae sembari melu panen telo''
(Huhhh rasanya sepi banget ini rumah kalo tidak ada anak, mending main ke rumah mbak Surti aja sembari ikut panen singkong).
Ibu pun bergegas menuju ke rumah kakak kandungnya yang setiap hari selalu panen singkong. Ya, karena kakaknya punya ladang luas yang di tanami ubi-ubian.
Biarpun ibu Irma sering di hina sama kakaknya, ia tak pernah merasa marah ataupun jengkel. Justru ia selalu membantu kakaknya tersebut, seperti sekarang ini, membantu panen singkong di ladangnya. Saat hendak di bayar oleh kakak iparnya, ibu Irma selalu menolak. Karena berkebun adalah hobi ibu Irma.
______________________________
Di kantor Sanjaya grup..
Irma yang tengah membuat kopi untuk bosnya, lalu Irma mengantarkan ke ruangan Arka
tok tok tok..
"Masuk!'' suruh Arka dari dalam
''Permisi pak, ini kopinya''
''Iya taruh saja di meja!''
Saat Irma hendak pergi, Arka memanggilnya
''Irma, sebentar saya ingin bicara sama kamu,''
''I-iya pak, bicara apa ya?'' Irma takut, "haduh... pak Arka mau ngomong apa ya, apa aku ada buat kesalahan ya?'' batin Irma bertanya tanya.
''Duduk dulu!'' perintah Arka
Irma pun duduk di depan kursi yang berhadapan dengan Arka
''Irma...eee kamu'' ucap Arka bingung, Arka gak tau harus mulai kata kata dari apa
''Iya pak, kenapa dengan saya?" tanya Irma bingung, karena melihat bosnya seperti orang linglung
''hhuuffhhh...'' Arka membuang nafas perlahan, kali ini Arka akan memberanikan dirinya.
"Irma, apakah kamu mau menikah dengan saya?'' ucap Arka to the point
''Maksud bapak?'' tanya Irma yang masih kebingungan
''Saya gak tau Irma. Tapi semenjak saya melihat kamu bekerja di perusahaan saya, saya tertarik dengan kamu dan saya merasa telah jatuh hati denganmu'' jelas Arka. Arka bingung harus dengan kata kata yang seperti apa, entah mengapa hanya itulah yang bisa Arka ucapkan
''Hahahah.. Ternyata pak Arka bisa ngelucu juga ya'' ucap Irma dengan tawa salah arti. Pikir Irma, Arka sedang bercanda
''Irma, saya serius dengan ucapan saya! Kamu liat saya. Apakah ada kebohongan atau candaan di sana?" ujar Arka sembari memegang kepala Irma, agar Irma menatap mata arka. Irma tak melihat kebohongan di sana
''Ta-tapi pak, saya ini kan karyawan bapak, bahkan saya hanyalah seorang ob'' jawab Irma tak percaya diri
''Memang kenapa? Apakah cinta memberi syarat kalo seorang direktur tidak boleh mencintai ob?''
''Mmmmm.. gak ada si pak, tapi saya merasa tidak pantas buat pak Arka'' ucap Irma dengan menunduk
"Siapa yang bilang? Jangan merasa tak pantas. Semua manusia sama di mata tuhan, gak ada yang berbeda'' jelas Arka meyakinkan Irma.
''Tapi pak-'' ucap Irma menggantung karena saat Irma hendak melanjutkan kata katanya, Aldo masuk tanpa permisi
''Uppsssss.. sorry'' Aldo tak tau disana ada Irma
"Ya udah pak, kalo gitu saya permisi'' pamit Irma undur diri. Irma pun melangkah menuju ruangannya.
Seperginya irma, Aldo langsung duduk di kursi yang Irma duduki tadi
''Kenapa tadi? Lo udah nyatain perasaan lo ke Irma?'' tanya Aldo penasaran
''Bukan urusan lo!'' jawab Arka ketus
''Cccciihhh.. giliran udah ada jalan aja gini, gue di kacangin'' ucap Aldo ngasal, ''Jangan lupa, jam 11:00 nanti kita ada meting yang sangat penting,'' ujar Aldo mengingatkan
''Emang gue udah tua apa, sampai harus di ingetin segala'' jawab Arka
''Yeee.. Ya kali, lo itu jadi lupa gara gara lagi kasmaran''
''Sialan lo!!'' ucap arka
____________________________________________________________________________________________
2 bulan kemudian..
Semenjak Arka menyatakan perasaannya pada Irma, kini Irma agak menjaga jarak dengan Arka. Saat Irma tengah berkerja, handphonenya bunyi berkali kali, bahkan sampai puluhan kali. Namun Irma tak mengetahuinya
Saat jam makan siang, Irma baru membuka hp'nya
''kok Nana telvon sampai berkali kali, ada apa ya. Perasaanku gak enak gini'' lirih Irma, Irma akhirnya menelfon balik adiknya
''Halo assalamu'alaiikum na, maaf mba baru sempat nelpon. Tadi mbak sibuk'' jelas Irma pada Nana
''Mbak.. ibu mbak, ibu masuk rumah sakit''
''Apppaa!!..'' ucap Irma kaget
''I-ibu masuk rumah sakit na'' lirih Irma di sertai dengan air mata
''Iya mba, jantung ibu kambuh lagi mba''
''Iya na. Mbak bakal pulang hari ini, mba minta izin dulu sama bos mba'' Irma naik ke ruangan Arka hendak meminta izin pada Arka.
tok tok ...
''Permisi pak''
''Ya Irma ada apa?'' tanya Arka
''Pak, boleh gak saya izin pulang ke kampung? Ibu saya masuk rumah sakit pak, keadaanya sedang melemah'' jelas Irma sembari menangis
''Baiklah, akan saya antar''
''Hahhh... Tidak usah pak, saya tidak mau merepotkan bapak,''
''Saya tidak menawarkan, tapi saya memaksa'' ujar Arka, ''Udah gak usah banyak mikir, sekarang juga kita pergi''
Irma pun mengikut langkah bosnya, Arka tak menghiraukan bisik bisik para kariawannya.
Arka membawa mobilnya sendiri.
''Ayo masuk!''
"Terimakasih pak''
Arka pun masuk ke kursi kemudi, Arka menelfon Aldo.
''Aldo, aku gak masuk kantor dulu untuk beberapa hari, tolong handle perusahaan selama aku gak ada!!''
''Iya gue udah tau, ya udah mudah mudahan berhasil usaha lo ka'' jawab Aldo di sana. Ya, Aldo di beri tahu oleh Arum, bahwa Arka tengah mengantar Irma menuju ke kampung halamannya karena ibu Irma masuk rumah sakit.
"Oke"
jawab arka singkat. Arka mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi, namun tetap hati hati.
7 jam perjalanan masih belum juga sampai, tapi sudah berada di lingkungan perkampungan Irma.
''Lohhh kok pak Arka tau ya desa tempat aku tinggal.. '' lirih Irma dalam hati, ''Pak, saya kan belum memberi tahu bapak tempat desa saya. Kok bapak tau arahnya ke sini?'' tanya Irma yang penasaran
''Saya pakai go*gle maps, kamu kerja di perusahaan saya jadi saya tau tempat tinggal kamu'' alasan Arka. Padahal Arka pernah menyuruh Aldo untuk mencari tahu kehidupan Irma serta tempat tinggalnya, makannya Arka bisa tahu. Namun Arka tak ingin Irma mengetahuinya.
''Ini belok kanan atau kiri?'' tanya Arka
Kebetulan di pertigaan
"Belok kanan aja pak, nanti di sana ada rumah sakit bhayangkara. Ibu di rawat disana'' jelas Irma pada Arka. Lalu Arka menjalankan mobilnya menuju ke arah yang Irma jelaskan tadi.
BERSAMBUNG
################################
Terimakasih sudah membaca
HAPPY READING
SEMOGA KALIAN SUKA 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
虞书欣 Vííҽ🦂
jengg jeeng jeng, sat set gas pol ya bos Arka🤣
2023-12-18
1
Teteh Lia
sat set bgt Arka. takut keduluan orang.
2023-12-03
1
Teteh Lia
kaya aq, suka berkebun
2023-12-03
0