Saat keduanya saling menatap tiba tiba terdengar seseorang mengetuk pintu yang membuyarkan semuanya.
Daffa pun melepaskan pegangannya " sudah lah Zoya tidak perlu kamu cemburu , sekarang pulanglah bersama pak Dika tunggu aku di rumah aku akan segera menyelesaikan pekerjaanku"
Zoya sedikit salting" i i-iya mas aku akan pulang sekarang , ta -tapi aku sungguh tidak suka kalau kamu sama Jesica "
Daffa pun mengeryitkan keningnya" hahhh, apa kamu bilang "
Zoya semakin salah tingkah" ah , tidak tidak lupakan !"
Zoya pun berlari ke luar dari ruangan itu sambil senyum senyum sendiri.
Begitu juga dengan Daffa yang tersenyum melihat istri kecilnya pergi dengan malu malu.
Dan di depan pintu ternyata ada Jean yang menunggu perintah dari bosnya untuk masuk .
Zoya terus saja berjalan dan tak memperdulikan Jean yang menatapnya heran , begitu masuk Jean pun kembali terkejut dengan bosnya yang sepertinya sudah mulai gila senyum senyum sendiri.
" pak , pak Daffa , apa yang terjadi dengan anda ?" tanya Jean .
Daffa pun tersentak dan menatap Jean " oh kamu Jean , ada apa ?"
Jean menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal " perasaan aku yang bertanya ada apa ?"
Daffa kembali ke kursi kebesarannya dan mulai membuka berkas yang tadi di bawa oleh Jesica .
" duduklah dulu Jean " ucap Daffa .
Jean pun mengambil kursinya dan duduk sambil membuka berkas berkas yang tadi baru saja ditanda tangani bosnya itu.
" o iya Jean mulai saat ini kamu saja yang antarkan berkas berkas itu ke ruangan saya dan jangan biarkan jesica masuk ke sini istriku tidak suka bila Jesica ada di sini" ucap Daffa yang membuat Jean mengeryitkan keningnya penuh tanda tanya.
" pak ,apa anda sehat ?" tanya Jean yang membuat Daffa melotot tajam.
" apa maksudmu Jean "
" ehm, maksud saya rasanya tidak mungkin kalau Jesica tidak diijinkan masuk ke sini , bukankah dia sekertaris anda yang mengatur semua jadwal anda " jawab Jean dengan tegas.
Daffa tersenyum kemudian menutup laptop dan berkas berkasnya" ya karena itu kamu atur semuanya, sekarang aku akan pulang urusan kantor kamu handel dulu "
" ta -tapi pak , ini ini nanti ada pertemuan lagi dengan PT .xxx se-sebaiknya anda sendiri yang harus datang menemuinya " ucap Jean .
Daffa hanya tersenyum dan menepuk pundak Jean " aku percaya sama kamu Jean , kamu urus semuanya "
Kemudian Daffa melangkah pergi untuk segera pulang dan menemui istrinya yang sudah menunggunya di rumah.
Jean pun mendengus kasar " hhh, dasar bos bucin , bilang saja kalau sedang bucin , aduh aduh memang ya nasip punya bos labil kayak bos Daffa , tapi dia baik juga karena dia aku menjadi seperti sekarang ini"
Tak lama Daffa pergi , Jesica masuk ke dalam ruangan itu untuk mengambil berkasnya.
Jean menatap tubuh seksinya dan berkali kali menelan Salivanya " pantas saja Bu Zoya cemburu memang penampilannya seperti ini, bodynya juga aduhai , wah kalau dilewatkan sayang nih " gumamnya dengan tatapan licik.
Jesica mengeryitkan keningnya" ada apa pak Jean menatap ku seperti itu "
Jean tersenyum dan mengusap kasar wajahnya" kamu sudah punya pacar ?"
Jesica terkejut " memangnya ada apa pak ?"
" boleh lah kita jalan kalau memang kamu masih belum punya pacar " rayu Jean dengan senyuman playboynya .
Jesica tersenyum miring "emangnya kalau aku jalan sama bapak mau jadi yang ke berapa?"
" hahhh, sialan nih cewek !" gumam Jean sambil berjalan mendekati Jesica.
" ok ok untuk sementara ini kamu jadi yang pertama " jawab Jean .
Jesica mengeryitkan keningnya" enak saja , mentang mentang pakaianku seksi begini anda mengira saya cewek gampangan "
Jean terdiam seakan tertampar .
" o iya satu lagi , perlu anda tahu dengan sikap anda yang seperti itu kepada saya sudah membuktikan kalau sebenarnya andalah yang cowok gampangan bukan saya , hanya melihat sedikit dada dan betis saja sudah berulah !" tambah Jesica sambil mengambil berkas berkas di meja kerja Daffa kemudian melangkah ke luar dari ruangan itu.
Jean semakin tertampar dan hanya menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
" sialan benar tuh cewek, tapi ok ok Jean , sepertinya ini tantangan baru yang harus kamu ditaklukkan, lihat saja cantik aku pasti menaklukkanmu , tunggu saja !" gumam Jean sambil mengepalkan tangannya.
***
Sementara itu di perjalanan pulang Daffa masih saja tersenyum sendiri saat mengingat wajah cantik Zoya dan tingkahnya yang menggemaskan.
Di tengah perjalanan tanpa sengaja Daffa melihat ada penjual bunga , dia pun menepikan mobilnya kemudian turun untuk membelikannya setangkai mawar merah untuk istrinya.
" mbak mbak , bisa minta mawar merah yang paling cantik di sini ?" ucap Daffa kepada mbaknya penjual .
" o iya pak ada, ini pak , ini bunga mawar merah yang paling cantik dan paling disukai sama wanita , pasti bapak membelikan untuk istrinya ya , aduh pasti istri bapak akan sangat senang dan merasa paling beruntung memiliki bapak" ucap mbaknya yang membuat Daffa tersenyum sendiri sambil mencium mawar merah yang dia bayangkan sebagai istrinya.
" baik mbak tolong dibungkus yang bagus ya buat kesan yang romantis " ucap Daffa sambil menyodorkan kartu debitnya.
Namun tiba tiba seseorang muncul dan berpura pura menabrak lengan Daffa .
" au , maaf , anda , bukankah anda Daffa Atmadja ya " ucap wanita itu .
Daffa pun tersenyum dan menyambut uluran tangan wanita itu .
" o iya perkenalkan aku adalah Naira, aku bekerja di PT xxx " jawab Naira dengan senyumannya yang menggoda.
"Daffa Atmadja" jawab Daffa .
Naira sangat senang bertemu dengan Daffa dan sedikit kesal ketika tahu Daffa membelikan Zoya setangkai mawar merah .
"baiklah Naira senang bertemu denganmu" Daffa pun pamit untuk segera pulang.
Naira kesal Daffa lebih mementingkan Zoya dan tidak melihat kecantikannya, kemudian otak liciknya mulai bekerja , Naira membuka satu kancing bajunya dan membusungkan dadanya agar sedikit menonjol dan terlihat belahannya .
" aduh aduh , kakiku " rengek Naira.
Daffa pun tak jadi membuka pintu mobilnya dan kembali menoleh serta menghampiri Naira yang duduk sambil memegangi kakinya.
" kamu kenapa ?" tanya Daffa .
" kakiku sakit mas , aduh kemungkinan keseleo, aduh sakit sakit , kalau begini mana bisa aku pulang , aduh " jawab Naira.
Daffa pun tak punya pilihan lain dan dengan terpaksa harus mengantarkan Naira pulang yang membuat Naira tersenyum penuh kemenangan.
***
Sementara itu di apartemennya, Zoya sudah menyiapkan masakan yang dia belikan dari gofood langganannya .
Tak lupa Zoya juga berdandan cantik dan seksi dengan baju yang kemarin dia beli saat keluar bersama Dania, sebuah dres berwarna maroon yang sangat pas dengan tubuh Zoya yang putih bersih dan cantik meskipun tidak begitu seksi dan tidak berisi .
flashback on💖
Wah aku tadi lupa belum makan ya , lebih baik aku makan dulu ini ada sisa SOP dan omelet bisa untuk mengganjal perut .
Tapi begitu memakan satu suapan , Zoya pun memuntahkannya dan buru buru mengambil air putih.
" huek , kok gak enak gini ya , aduh rasanya pingin muntah, tapi mas Daffa tadi kok katanya enak banget ya " gumam Zoya sambil senyum senyum sendiri seakan tahu maksud Daffa memuji masakannya tadi walaupun sebenarnya tidak enak.
" Lebih baik aku pesan gofood aja deh kayak biasanya, pantas saja mas Daffa tidak mengizinkanku masak ternyata dia sudah tahu aku tidak bisa masak " gumam Zoya .
Flashback off 💖
Zoya pun tersentak dari lamunannya dan melihat jam sudah pukul 6 sore tapi Daffa belum juga pulang .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Zhu Yun💫
Lanjut Thor.....
2023-12-29
1