aku yang tak mengerti

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka tiba di sebuah gedung yang menjulang tinggi , yaitu apartemen mewah milik keluarga Atmadja yang akan menjadi tempat tinggal Zoya dan Daffa setelah menikah.

Daffa berjalan di depan dan diikuti Zoya yang berjalan di belakangnya sambil menyeret kopernya sendiri yang berisi baju dan semua barang kesayangan miliknya.

Setelah sampai di dalam ruangan mewah tersebut Daffa meminta istrinya untuk istirahat di dalam kamar , sementara dia sendiri menyiapkan makan malamnya di dapur.

" Zoya , kamu istirahatlah di kamar itu aku berada di kamar sebelah, biarpun kita sudah menikah aku tidak terbiasa berbagi kamar dengan orang lain , aku juga tidak akan pernah menyentuhmu jadi jangan berharap lebih " ucap Daffa ketus sambil berjalan ke arah dapur.

Zoya mengangguk dan berjalan ke arah kamar yang ditunjuk oleh Daffa " setidaknya aku tidak harus melayani nafsu manusia monster itu"

Sedangkan di dapur , Daffa tengah sibuk menyiapkan makanannya tiba tiba dia berhenti dan meringis kesakitan sambil memegangi dadanya .

Dengan tertatih-tatih dia mencoba tenang dan menarik nafas panjang, kemudian meraih ponselnya dan menelpon seseorang.

Zoya yang tiba tiba keluar dari kamarnya pun sangat terkejut dengan keadaan Daffa yang meringis kesakitan " mas , ada apa mas, kamu kenapa"

Daffa pun mendorong tubuh Zoya " aku tidak apa-apa jangan perdulikan aku, aku tak mau dikasihani pergilah !"

Bruks grubyak ( Zoya di dorong oleh Daffa hingga tubuhnya membentur meja yang di atasnya terdapat vas bunga yang ikut jatuh bersama lemahnya tubuh Zoya )

Zoya pun meringis kesakitan atas perilaku kasar suaminya itu " au , i iya maafkan aku mas aku hanya khawatir dengan kamu kenapa kamu mendorongku sih "

Daffa mulai berdiri dan berjalan ke arah Zoya yang tersungkur di lantai , dia cengkram kedua pipi gadis itu " dengar ya, kamu saat ini memanglah istriku tapi kamu tidak berhak mencampuri semua urusanku , kita menikah karena terpaksa dan itupun kemauan papa ku , dan jangan pernah kamu lupakan itu nona Zoya Adira"

Zoya menatap mata Daffa dengan berkaca kaca " Iya tuan aku mengerti , tapi beginikah cara keluarga Atmadja memperlakukan istrinya "

Daffa semakin melotot tajam" perlakuan apa yang kamu maksud Zoya , aku menikahimu karena keluargamu butuh asupan dana dari perusahaanku , kamu tidak lebih dari alat penukar uang , kamu hanyalah barang tak berharga yang dibuang oleh keluargamu "

Mendengar ucapan tersebut Zoya semakin bersedih dan menangis sesenggukan apalagi perlakuan kasar Daffa yang melemparkan tubuhnya setelah mencengkram kedua dagunya membuatnya semakin terpuruk.

" hiks hiks hiks, ya Alloh kenapa semua menjadi seperti ini" rintih Zoya yang meringkuk di bawah dinding yang dingin di ruangan tersebut.

Setelah beberapa saat keadaan mulai tenang , Daffa masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sedangkan Zoya berjalan ke arah kamarnya .

Zoya merebahkan dirinya di atas kasur yang empuk dengan tatapan kosong yang tak bisa diartikan dan tiba tiba terdengar suara seseorang membuka pintu apartemen itu , Zoya buru buru bangun untuk melihatnya ternyata Daffa yang keluar setelah dia mandi dan berganti pakaian.

Zoya pun kembali ke kamarnya dan mencoba untuk memejamkan matanya namun tidak bisa karena perutnya perlu makanan untuk mengurangi rasa laparnya.

Zoya pun bangkit dan berjalan ke arah meja makan dan betapa terkejutnya dia melihat beberapa makanan sudah tersaji di sana , namun raut muka senangnya kembali muram karena dia takut untuk menyentuh makanan tersebut jangan jangan itu memang disiapkan Daffa untuk orang lain .

Zoya pun berjalan ke arah dapur dan mengambil sisa makanan yang ada di sana .

Selesai makan Zoya segera merebahkan dirinya di sofa ,dan tak lama kemudian Zoya yang lelah fisik dan hatinya terlelap di alam mimpi.

***

Pagi menjelang .

Zoya meregangkan otot ototnya dan mengeryipkan matanya " loh , kok aku di sini bukannya semalam aku berada di sofa ya , tau ah "

Zoya tak mau pusing memikirkan apa yang sebenarnya terjadi semalam dia langsung beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum memulai aktivitasnya.

setelah selesai dengan kegiatan mandinya Zoya pun bergegas ke dapur untuk memasak makanan , tapi dilihatnya di kulkas tidak ada bahan makanan sama sekali " hah , kok gak ada apa apa sih , trus apa yang mau dimasak"

Tiba tiba terdengar suara dari balik pintu

" memangnya apa yang akan kamu kerjakan , bukankah semalam aku sudah capek capek masak kamu tidak mau menyentuhnya , terus sekarang mau masak , hahh lucu kamu "

Zoya seketika menoleh dan menatap Daffa yang masih mengenakan handuk piyamanya karena baru selesai mandi .

" eh , eh a aku kira kamu masak bukan untukku , k-kamu tidak mengatakan sesuatu langsung pergi ya aku tidak tahu " jawab Zoya sambil menunduk.

Daffa pun mendekat dan menatap tajam wajah Zoya yang polos tanpa makeup ,sambil mendongakkan dagu istrinya itu dengan satu jari nya " enteng sekali kamu menjawabnya nona , dengar ya aku paling tidak suka kalau usahaku tidak dihargai "

" t-tapi a-aku tidak tahu mas kalau semalam kamu masak sebanyak itu untukku , aku sungguh tidak tahu , aku mohon mas maafkan aku" jawab Zoya dengan sedikit gemetar.

Dengan penuh kemarahan Daffa melemparkan wajah istrinya itu ke samping membuat Zoya menangis sesenggukan.

Tanpa mengatakan apapun Daffa berdiri dan melangkah menuju kamarnya.

Sedangkan Zoya masih di posisi yang sama dengan derai air mata meratapi nasip dirinya yang menikah dengan orang aneh dan super kejam seperti Daffa.

" ma, mama , Zoya kangen sama mama , Zoya ingin pulang ma, Zoya gak kuat di sini , Zoya kangen mama , hiks hiks hiks" rintih Zoya lirih sambil menyeka airmatanya.

Daffa berada di kamarnya dan duduk bersandar di sandaran dipannya yang mewah , kemudian dia ambil sebuah foto di dalam laci dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca " kak, aku merindukanmu, tunggu saja kak sebentar lagi orang orang yang dulu pernah melukaimu akan hancur, dan aku pastikan mereka bersujud penuh penyesalan di atas pusaramu"

Bruaks pyarrr

Terdengar suara gelas pecah dari kamar Daffa membuat Zoya tersentak dan buru buru beranjak berjalan ke kamarnya.

Dengan penuh ketakutan Zoya yang malang duduk di sudut dipan dengan gemetar dan airmata yang tak kunjung berhenti mengalir.

Setelah beberapa saat keadaan mulai tenang dan tak terdengar lagi suara amukan dari kamar Daffa , Zoya mencoba beranjak dan memeriksa keadaan di luar kamarnya.

Saat Zoya mengendap endap hendak masuk ke kamar Daffa tiba tiba pintu kamar di buka dan sontak membuat tubuh rapuh Zoya terjatuh dalam pelukan Daffa .

Dengan tatapan tajam Daffa menatap wajah cantik Zoya begitu juga dengan Zoya yang menatapnya tak berkedip.

setelah semua sadar Zoya buru buru beranjak dari dekapan Daffa , begitu juga dengan Daffa yang kemudian melepaskan pelukannya tersebut.

" aku akan berangkat ke kantor ,kamu gak usah masak tunggu saja sebentar lagi akan ada gofood datang membawakan makanan untukmu " ucap Daffa tanpa menoleh langsung pergi begitu saja menuju pintu keluar apartemennya.

Zoya hanya mengangguk dan terus menatap kepergian Daffa sampai dia menghilang di balik pintu.

Terpopuler

Comments

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Lanjut kakak 🤗

2023-12-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!