Awal mula tumbuhnya sebuah rasa sakit

Daffa tidak rela melihat kakaknya terus di hajar oleh papanya , karena semenjak kepergian mama kandungnya hanya Diandra yang selalu menemaninya .

Daffa yang pendiam dan susah bergaul membuatnya tak banyak memiliki teman dan hanya sang kakak teman terbaiknya.

Dengan sangat marah Andre mencari Bima dari sekolah sampai alamat rumahnya tapi Bima tidak ditemukan ada yang mengatakan Bima melanjutkan sekolah di luar negri .

Tentu saja keluarga Atmadja sangat terpukul dan geram dengan sikap picik Bima yang tidak berani bertanggung jawab ditambah keluarganya ikut menyembunyikannya dan membuat Andre Atmadja sangat marah dan frustasi.

" Kania, jangan sampai berita buruk ini tersebar ke luar apalagi kalau sampai media tahu bisa menjatuhkan reputasi keluarga

kita " ucap Andre dengan bersungut-sungut.

Kania tak menjawab hanya mengangguk .

Beberapa hari kemudian Diandra sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa , hidupnya sekarang bagai terperosok ke dalam jurang yang sangat dalam dan tak mungkin bisa kembali . Selama berminggu minggu dia tidak sekolah dan tidak juga keluar dari kamarnya.

Hanya Daffa dan Kania yang selalu perduli dan menemani untuk menghiburnya.

*

pagi itu Daffa libur sekolah dan berniat untuk menghibur serta menemani kakaknya di dalam rumah, dengan senyum polosnya dia bawakan sepiring nasi dan lauk kesukaan kakaknya .

" kak, kak Diandra makan dulu ya biar Daffa suapin " ucap Daffa sambil menyuapkan sesendok nasi namun Diandra hanya terdiam dengan tatapan kosong kemudian kembali menangis .

Daffa yang masih kecil saja bisa ikut merasakan kesedihan kakaknya , dengan pilu dia peluk tubuh dingin Diandra.

" kak, jangan menangis , Daffa di sini akan selalu menjaga kakak " bisik Daffa .

Flashback off💖

"Begitulah Zoya yang mama ketahui selama ini Daffa menyimpan begitu banyak kesedihan mengenai kakaknya " ucap Kania sambil menyeka airmatanya.

Zoya pun tak hentinya merasakan airmatanya mengalir membasahi pipi merahnya " terus ma apa yang terjadi dengan kak Diandra di mana dia sekarang?"

"selang beberapa bulan , Diandra mengalami kecelakaan mobil waktu itu dia keluar dari rumah bersama Daffa , entah apa yang akan mereka lakukan itupun tanpa sepengetahuan aku dan papanya " jawab Kania.

"astaghfirullah alladzim " ucap Zoya sambil sesekali memejamkan matanya untuk menahan rasa perih di hatinya.

''Diandra mengalami pendarahan hebat dan nyawanya tidak bisa diselamatkan sedangkan Daffa dan pak sopir hanya lecet sedikit " ucap Kania yang terus saja terisak.

Zoya mencoba menenangkan mamanya dengan mengusap punggungnya, walaupun dia sendiri ikut menangis " innalilahi wainnailaihi rojiun, malang sekali nasip kak Diandra , jadi ma kak Diandra meninggal bersama bayi yang ada di dalam kandungannya "

Kania semakin menunduk menahan tangisannya agar tidak membangunkan semua orang terutama Daffa " iya sayang ,dan Sejak saat itu Daffa berubah ,dia lebih banyak diam dan sampai saat ini dia masih menyimpan dendam besar pada Bima dan keluarganya "

Di usianya yang masih 8 tahun memang sangat tidak mungkin baginya bisa menyimpan kesedihan yang begitu dalam tapi itulah yang terjadi dengan Daffa .

"Aku dan papanya tidak bisa berbuat apa apa hanya penyesalan yang dapat kami rasakan , seandainya dulu kami bisa menerima kehamilan Diandra dan berdiri di sampingnya untuk menguatkannya menjalani semua ujian dan cobaan mungkin sampai detik ini Diandra masih ada di tengah tengah kami dan Daffa tidak seperti ini " tambah Kania.

Hiks hiks hiks

Zoya mencoba menenangkan Kania dengan memeluknya .

Ceklekkk

Tiba tiba pintu kamar terbuka dan Daffa keluar dengan tatapan tajamnya " mama kenapa !"

Kania mengusap matanya yang sembab dan mencoba tersenyum " tidak nak , mama tidak apa apa , sepertinya mama ngantuk , mama masuk dulu ya "

Daffa mengeryitkan keningnya menatap Kania yang berjalan ke arah kamarnya sedangkan Zoya berusaha menyembunyikan mata sembabnya dengan menunduk dan berjalan ke arah kamar mandi .

Daffa menatapnya " Zoya , mau ke mana kamu !"

Seketika Zoya berhenti dan menoleh " Aku mau ke kamar mandi mas "

Daffa menarik tangan Zoya dan membawanya masuk ke dalam kamarnya " sini kamu , gak usah banyak alasan , sekarang katakan apa yang sudah mama ceritakan sama kamu "

Daffa pun menjatuhkan Zoya ke atas ranjang.

Zoya hanya meringis dengan kelakuan kasar suaminya itu" tidak mas , kami hanya melihat drakor "

" saat bicara aku paling tidak suka kalau lawan bicaraku memalingkan wajahnya, tatap mataku " bentak Daffa yang sudah berada di atas tubuh Zoya .

" mas , bisa gak sih gak menindihku seperti ini aku sesak gak bisa bernafas , atau kamu memang mau melakukannya sekarang" ucap Zoya dengan berani sambil membalas tatapan tajam Daffa .

Daffa tak bergeming malah semakin mendekatkan wajahnya hingga jarak keduanya sangatlah dekat .

Zoya semakin merasakan detak jantungnya bergetar hebat " m-mas , benar benar mau melakukannya se- sekarang ? Tapi mas tapi a-aku saat ini sedang datang bulan "

Daffa mengeryitkan keningnya dan beranjak dari tubuh Zoya " apa yang kamu pikirkan, dasar !!! sudah aku peringatkan jangan berharap lebih , kamu tidak akan pernah bisa membuatku berhasrat apalagi sampai melakukannya "

Zoya ikut bangun dan duduk di sisi ranjang

" benarkah ,terus barusan apa yang kamu lakukan padaku ?"

Daffa menatap tajam istrinya dan mencengkram dagunya dengan kuat hingga membuatnya meringis kesakitan.

" mas , ampun mas , i-iya maafkan aku , aku sudah salah " rengek Zoya .

Dengan penuh kemarahan Daffa pun melepaskan cengkeramannya dan berjalan ke arah sofa kemudian merebahkan tubuhnya di sana sambil menetralisir pikirannya dan menghilangkan bayangan tubuh Zoya .

Sedangkan Zoya yang sudah terbiasa dengan sikap kasar Daffa hanya tersenyum dan merebahkan tubuhnya di atas kasur ,dan tak lama kemudian mereka berdua terlelap ke alam mimpi .

Namun di sela sela tidurnya tiba tiba Zoya berteriak membuat Daffa terbangun .

" papa , jangan pergi pa, jangan tinggalin Zoya pa , hiks hiks hiks" ucap Zoya .

Daffa pun beranjak dari sofa dan berjalan mendekati Zoya yang ternyata hanya mengingau.

Daffa menatap wajah cantik Zoya yang polos dengan lekat , dan tanpa sadar Daffa sudah membelai wajah cantik Zoya dia usap kepala istrinya itu dan dia kecup keningnya.

Tapi tiba tiba Zoya kembali mengigau membuat Daffa takut dan memutuskan untuk tidur di samping istrinya itu, dia dekap tubuh Zoya walaupun dengan hati yang tak karuan dan hasrat yang begitu membara hingga membuatnya sakit kepala.

Zoya tampak sangat nyaman tidur di dalam pelukan Daffa , tanpa sadar Zoya menggeliat dan membuka tangan kekar Daffa yang melingkar di perutnya.

Sedangkan Daffa yang mulai membuka matanya pun segera beranjak dan beralih tidur di sofa agar tidak ketahuan oleh Zoya kalau semalaman mereka telah tidur bersama sambil berpelukan.

Dan tak lama kemudian Zoya benar benar membuka matanya, dilihatnya Daffa masih berada di sofa , kemudian dia beranjak ke kamar mandi sebelum memulai aktivitas pagi .

Terpopuler

Comments

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Belum... belum aja Zo, nanti juga ketagihan si Daffa kalau udah ngerasain 🤭

2023-12-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!