Setelah beberapa hari Zoya dan Daffa menginap di rumah besar , akhirnya mereka pun kembali ke apartemennya, dan semua kembali berjalan seperti semula.
Tapi Zoya terus saja mencoba berpikir keras
" kalau kak Diandra meninggal karena kesalahan Bima terus apa hubungan kak Diandra dengan mamaku , apa ada hubungannya juga dengan dendam yang selama ini disimpan Daffa, aduh aku semakin pusing memikirkannya" gumam Zoya sambil beres beres kamarnya.
Bruks grubyak
Seketika Zoya terperanjat dan berlari ke arah ruang tamu , dilihatnya Daffa sudah terduduk di lantai dengan kaki penuh darah .
Zoya pun seketika menjerit dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya " hahhh , mas ,apa yang terjadi !!"
Daffa mengeryitkan keningnya dan membuang muka " cihh, dasar bodoh sudah tahu kakiku terluka masih banyak tanya , cepat ambilkan kotak p3 K dan perban kakiku!!"
" i-iya mas aku segera ambilkan " jawab Zoya sambil berlari untuk mencari kotak P3K dan segera membersihkan luka di kaki Daffa.
Dengan telaten Zoya membersihkan dan menghilangkan bekas darah dari kaki suaminya itu " kamu kenapa sih mas , kok bisa sampai begini?"
Daffa yang masih terus menatap wajah Zoya dari dekat tak sadar dengan jawabannya
" iya kamu memang cantik "
"hahhh , apa mas ," tanya Zoya seketika mendengar ucapan Daffa.
Daffa pun terperanjat dan memalingkan mukanya ke arah samping.
" jangan banyak tanya kamu, sudah lakukan saja tugasmu !!"
Zoya membalut sambil senyum-senyum sendiri " awas Lo lama lama nanti jatuh cinta Lo "
Braks
Daffa mendorong tubuh Zoya namun dia sendiri jatuh ke sofa " au "
" kamu kenapa sih mas , hati hati kena pecahan gelasnya " ucap Zoya .
Akhirnya Zoya memapah Daffa untuk masuk ke kamar tidurnya" kamu yakin mas mau tidur sendiri , kamu tidak butuh bantuanku "
Daffa melotot tajam " enggak perlu !"
" ok " setelah memapah Daffa masuk ke kamarnya, Zoya langsung membersihkan pecahan gelasnya dan beristirahat di kamarnya.
Namun belum juga dia memejamkan mata terdengar lagi suara gelas pecah dari kamar Daffa , spontan zoya berlari dan melihat keadaan Daffa " mas , kamu gak apa apa "
Daffa mencoba berdiri dan mengambil air minum dibatas meja namun tetap tidak bisa dan kembali menjatuhkan gelasnya.
" mas, kamu kenapa sih , bukankah aku istri kamu , kamu tidak perlu malu meminta bantuanku, sekarang kamu tidur biar aku tidur di sofa ya " ucap Zoya sambil memberikan segelas air untuk suaminya itu kemudian membersihkan pecahan gelas untuk kedua kalinya.
Kali ini Daffa menurut saja kemauan Zoya .
Daffa membaringkan tubuhnya dan berusaha untuk terlelap namun tidak bisa , pandangannya tidak bisa beralih dari Zoya yang tidur di sofa .
Zoya sudah berada di alam mimpi dengan posisi meringkuk karena kedinginan.
Daffa berniat untuk memberikan istrinya itu selimut tapi tidak bisa karena kakinya belum bisa untuk berjalan .
" ternyata dia manis juga , ah , ada apa dengan ku tidak tidak aku tidak boleh melupakan semua niat awalku menikahi gadis itu, aku akan memberikan semu penderitaan yang tidak bisa dia bayangkan " gumam Daffa sambil terus menatap wajah cantik Zoya yang terlelap.
Dan lama kelamaan Daffa pun ikut terlelap ke alam mimpi.
Zoya yang masih terlelap di sofa pun mencoba bergerak dan tiba tiba dia terjatuh karena ulahnya sendiri yang lupa berada di sofa.
" au , sakit juga , kenapa juga aku bisa terjatuh , au" Zoya merasakan punggungnya sedikit sakit akibat terjatuh barusan .
Tiba tiba terdengar Daffa mengigau dan memanggil manggil kakaknya " kak,kakak , kak Diandra , kamu mau ke mana kak , jangan tinggalkan Daffa kak , kakak!!!"
Zoya beranjak dan mendekati suaminya itu dan tiba tiba pula Daffa menyambar tangan Zoya kemudian menariknya .
Zoya pun terjatuh di sisi Daffa .
" kak, jangan pergi aku mau tidur denganmu kak dan kakak bacakan dongeng lagi seperti dulu" racau Daffa yang membuat Zoya mengeryitkan keningnya.
" hahhh, dongeng , jadi aku harus membacakan dongeng untukmu , enak aja " gumam Zoya kemudian berusaha melepaskan pegangan tangan Daffa namun nihil karena Daffa terlalu kuat untuk ukuran gadis seperti Zoya .
Akhirnya Zoya pun menyerah dan membiarkan suaminya tidur sambil memeluk tangannya .
Setelah beberapa jam kemudian suara adzan subuh sudah berkumandang dan membuat Zoya mengeryipkan matanya begitu juga dengan Daffa .
Keduanya sama sama mulai membuka matanya, namun keduanya sangat kaget dan melotot tajam karena posisi tidur mereka sangatlah dekat bahkan mereka tidur sambil berpelukan.
" hahhh, kamu ambil kesempatan ya " teriak Zoya .
Daffa tersenyum miring " hhh, bukanya kamu yang datang kemari kok kamu menuduhku yang ambil kesempatan, terus kenapa juga kamu tidur di ranjang ku bukankah tadi kamu tidur di sofa "
Zoya menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal dan mencoba mengingatnya.
Daffa tersenyum kecil dan mencoba turun dari ranjangnya menuju kamar mandi tapi lagi lagi tidak bisa " Zoya , ayo buruan bantu aku ke kamar mandi "
Zoya melotot tajam " hahh, kamu memintaku untuk membantumu mandi !'
Daffa mendengus kesal " ish , bukannya membantuku mandi kamu bantu aku masuk saja nanti aku bisa mandi sendiri , enak saja mau ambil kesempatan , ayo cepetan !"
Zoya pun segera beranjak dan memapah Daffa masuk ke kamar mandi .
Dan mumpung Daffa sedang mandi Zoya segera mencari cari petunjuk di laci mejanya Daffa , bukannya petunjuk tentang kak Diandra yang dia dapat malah sebuah botol berisi obat , dia ambil dan mencoba membukanya " obat apa ini , apa ini yang setiap hari mas Daffa minum setelah memegangi dadanya , kira kira obat apa ya , melihat dari kemasannya sepertinya ini obat untuk penyakit dalam "
Kemudian Zoya meletakkan kembali obat tersebut dan kembali mencari cari petunjuk lain .
Betapa terkejutnya dengan apa yang dia temukan , sebuah buku harian milik seseorang yang tidak lain adalah Diandra Atmadja.
Zoya duduk dan mencoba membacanya , tapi belum sempat dia membaca sampai habis terdengar Daffa memanggilnya dari kamar mandi, Zoya segera meletakkan kembali buku diary tersebut ke tempatnya, hanya saja sebuah foto jatuh dari dalamnya .
Zoya segera meraih foto tersebut dan menyimpannya di dalam sakunya kemudian berlari ke kamar mandi untuk membatu Daffa .
Ceklekkk, aa.....
Zoya menjerit sekencang kencangnya melihat tubuh Daffa yang basah namun sebenarnya bagian bawahnya sudah dia tutupi dengan handuk .
Daffa melotot tajam " diam , kenapa kamu berteriak !!"
" mas ,mas tutup dulu dong " jawab Zoya sambil membuka sedikit jemarinya dari wajahnya .
" apa sih yang kamu lihat , lihat dengan benar , dari tadi juga aku sudah menutupnya , jangan jangan kamu berharap bisa melihatnya" ucap Daffa sambil mengerutkan dahinya.
" ish , yang benar saja , sudah ayo aku bantu kamu berdiri " jawab Zoya sambil memapah tubuh Daffa keluar dari kamar mandi.
Setelah mereka berada di samping ranjang Daffa meminta Zoya menyiapkan pakaiannya .
" kamu siapkan pakaianku , hari ini aku tidak ke kantor setelah itu kamu keluar dan jangan pernah masuk ke sini lagi tanpa ijinku paham!!" gertak Daffa .
Dengan kesal Zoya menyiapkan pakaian sesuai permintaan Daffa " begini caramu berterima kasih kepadaku mas "
Daffa melotot tajam " sudah jangan banyak bicara , keluar kamu sekarang juga dan tunggu gofood akan segera datang mengantarkan sarapan untuk kita "
Zoya pun dengan perasaan kesal sekesal kesalnya keluar dari kamar Daffa " dasar manusia aneh, monster jahat ,keras kepala, suka kasar , oh tuhan kenapa juga aku menikah dengan orang seperti dia "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Zhu Yun💫
Lanjut kakak
2023-12-23
1