Hari hari pun berlalu, sudah 4 bulan mereka menikah dan tinggal di apartemen mewah milik keluarga Atmadja.
Seminggu sekali mama mertua dan adik iparnya yang baik datang berkunjung .
Mama Diana dan Dania selalu menghibur Zoya serta menguatkannya ,karena mereka tahu bagaimana sifat Daffa yang temperamen serta suka marah marah dan susah diatur.
Namun sedihnya lagi , Nadhira yang merupakan mamanya sendiri sama sekali tak pernah mengunjunginya bahkan menelpon pun tak pernah , sering sekali Zoya curhat melalui pesan WA namun tak pernah dibalas ataupun direspon sama mamanya itu tapi Zoya tidak pernah punya pikiran negatif pada mamanya mungkin saja mama Nadhira sedang sibuk mengurusi perusahaan.
Sungguh Zoya yang malang harus berjuang sendiri menghadapi sifat kasar dan perlakuan buruk suaminya itu, mungkin kalau tidak ingat pesan terakhir papanya untuk menjadi istri yang baik , Zoya sudah kabur dan kembali bersama mamanya .
Perilaku Daffa yang kasar tetap tidak berubah , malah semakin menjadi jadi , apapun yang dikerjakan Zoya selalu salah di mata suaminya itu.
Daffa tak pernah menyentuhnya sedikitpun bahkan untuk sekedar melihat pun sepertinya enggan bahkan terkesan jijik terhadap istrinya , entah apa yang membuat Daffa sangat membenci Zoya dan keluarganya.
Suatu hari di sore yang berkabut , Zoya mencoba keluar dari apartemennya dan berjalan di halaman untuk melihat lihat dan membeli jajanan kaki lima seperti yang dulu sering dilakukannya waktu masih SMA.
Zoya berjalan dengan senyum manisnya karena melihat ada gerobak batagor yang melintas " bang , tunggu aku mau satu porsi bang "
tukang batagor itu pun menoleh dan berhenti sejenak namun kembali berjalan yang membuat Zoya heran " aduh bang , kenapa jalan lagi sih padahal aku pengen banget makan batagor "
Namun setelah menoleh ternyata ada Daffa yang berdiri tepat di belakang Zoya dengan muka dinginnya yang menyeramkan .
Tentu saja Zoya kaget " a ada mas "
Daffa mengeryitkan keningnya " kau bertanya ada apa , di mana sih otak kamu , bukankah kalau kau menginginkan sesuatu tinggal bilang padaku , kenapa kamu harus keluar sendiri !!"
Zoya menunduk " ma - maafkan Zoya mas , Zoya tidak apa apa kok , Zoya bisa hati hati "
Daffa kembali mencengkram lengan Zoya
" apa kamu bilang , kamu pikir aku khawatir dengan dirimu , hhh, jangan GeEr kamu , yang aku khawatirkan adalah media melihatmu dan membuat gosip mengenai istrinya Daffa Atmadja yang sedang keluar sendirian untuk membeli jajanan di pinggir jalan, bahkan dengan penampilanmu yang memalukan seperti ini "
Zoya pun menunduk dengan gemetar " ma-maafkan aku mas"
" cukup , aku sudah bosan mendengar kata kata maaf darimu , sekarang kamu masuk dan jangan harap aku membiarkanmu keluar tanpa sepengetahuanku , ingat jangan kamu macam macam denganku " ancam Daffa sambil menyeret lengan istrinya itu untuk masuk ke dalam apartemennya.
Zoya duduk di sudut kamarnya sambil tertunduk ,menangis meratapi hidupnya ,dan tiba tiba saja terlintas sahabat baiknya di benaknya .
" Rafi , aku merindukanmu Raf , kapan aku bisa bertemu denganmu ,hiks hiks hiks" rintihnya lirih sambil menangis.
Zoya mencoba tenang dan menyeka airmatanya .
Ceklekkk ( Daffa masuk ke kamar zoya )
Zoya yang duduk di sudut ruangan itupun menunduk tak berani menatap mata tajam suaminya itu.
Daffa berjalan mendekati Zoya yang sudah gemetar ketakutan " kamu pasti lapar , sekarang kamu bangun dan segera makan , sebentar lagi aku akan mengajakmu keluar untuk menemui klien penting , jadi kamu harus dandan secantik mungkin agar tidak membuatku malu "
Zoya segera beranjak " baik mas "
Daffa tersenyum miring sambil bersedekap melipat kedua tangannya di dada bidangnya
" hhh, kamu mana bisa dandan cantik, setelah makan aku akan membawamu ke salon agar penampilanmu lebih menarik"
Zoya tak memperdulikannya dan tetap berjalan menuju meja makan.
Setelah beberapa saat , mereka pun selesai makan malam dan Zoya segera bersiap siap untuk mengikuti kemauan Daffa pergi ke salon bersamanya .
Sesampainya di salon kecantikan, Daffa meminta Zoya untuk perawatan seluruh tubuh .
"mas , kalau aku melakukan perawatan seluruh tubuh akan memakan waktu lama , terus kita ketemu klien pentingnya kapan takutnya nanti kemalaman " Zoya mencoba mengingatkan suaminya itu.
Daffa menatap Zoya dengan tajam " kenapa kamu protes , bukankah tugas kamu hanya mengikuti kemauan suamimu bukannya protes dan banyak bicara !"
Seketika Zoya menunduk dengan muram mendengar jawaban Daffa yang lagi lagi menyakiti hatinya " baiklah mas terserah "
Perawatan pun dimulai , karena yang Daffa minta adalah perawatan seluruh tubuh ,jadi waktu yang dibutuhkan pun sangat lama hingga 3atau 4 jam.
Daffa duduk sambil memainkan ponselnya untuk mengusir kebosanannya, sesekali dia melirik ke arah Zoya yang sedang menjalani perawatan.
Tapi Zoya tak berani menatap Daffa , dia hanya bisa menunduk dan mengikuti apapun kemauan suaminya yang menyebalkan itu.
" mbak, mbaknya sangat beruntung Lo punya suami seperti suami mbak , sudah ganteng , kelihatannya juga tajir baik perhatian lagi , dan juga sabar jarang jarang Lo mbak ada suami yang rela nungguin Berjam jam istrinya yang sedang perawatan " ucap pegawai salon sambil memberikan lulur dan memijit punggung Zoya .
Zoya mengeryitkan keningnya.
" hhh, beruntung apanya , tiap hari disiksa sama sekali tak pernah dianggap istri kok dibilang beruntung " gumam Zoya dalam hati.
Malam pun sudah semakin larut , jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 11 malam .
Zoya mengeryitkan keningnya " aduh, sekarang sudah jam 11 malam , masa iya jam segini mau ketemu klien "
Dan 15 menit kemudian perawatan pun selesai .
Dengan penampilan baru yang lebih segar , Zoya yang memakai dres selutut dengan belahan sedikit di bagian samping depan , kulit wajah dan tubuh yang terlihat segar dan fres, rambut yang di Curly dengan warna sedikit coklat bercampur pirang , benar benar mirip boneka Barbie.
Daffa pun melihat kecantikan Zoya dengan terpana ditambah tubuh mungilnya dengan pakaian sedikit terbuka di bagian dadanya membuat Daffa menelan Salivanya berkali kali.
Meskipun tubuh Zoya terbilang jauh dari kata seksi dengan ukuran dada kecil tapi sukses membuat Daffa bergejolak hingga harus mengusap wajahnya berkali-kali.
Zoya mengeryitkan keningnya " mas, kenapa mas ?"
Daffa membuang pandangannya " tidak , ayo kita berangkat"
Zoya tak berani bertanya dan hanya mengikuti apapun permintaan suaminya itu.
Setelah setengah jam perjalanan akhirnya mereka tiba di rumah makan bergaya asia yang agak sepi karena jam sudah hampir tengah malam.
Daffa terus saja melirik ke arah Zoya yang merasa kurang nyaman dengan penampilannya.
beberapa saat kemudian klien pun tiba dan betapa Zoya sangat terkejut karena Raffi lah yang datang bersama seorang pemuda yang tak kalah keren dari Daffa dan Raffi .
Tak hanya Zoya , Daffa pun sempat kaget dengan kedatangan Raffi .
Raffi dan pemuda itupun tersenyum melihat Zoya yang sangat cantik dengan penampilan yang sangat segar walaupun sedikit lebih kurus dari terakhir kali Raffi bertemu.
Daffa dan Zoya berdiri untuk menyambut dan bersalaman dengan kliennya.
"Raffi , kamu " ucap Zoya dengan senyumnya yang sangat manis .
Raffi pun menyambutnya dengan senang hati
" iya Zoya , ini adalah kakakku namanya kak Rian ,dan untuk mengisi waktu luangku, aku membantunya di kantor "
ehem ( Daffa berdehem agar mereka melepaskan jabat tangannya )
" eh , maaf Raffi " ucap Raffi .
" iya Zoya gak apa apa " jawab Raffi yang seperti orang terhipnotis melihat kecantikan gadis impiannya itu.
Sesekali Raffi dan Zoya saling melemparkan candaan sambil menunggu Rian dan Daffa menyelesaikan pembicaraan bisnisnya.
Daffa tak memperdulikan dan tetap profesional namun sangat risih dengan Raffi dan Zoya yang terlihat sangat senang .
" pak Rian, terimakasih atas kerjasamanya semoga proyek kali ini bisa membawa kebaikan untuk perusahaan kita " ucap Daffa ingin segera pulang karena muak dengan Raffi dan Zoya yang terus saja bercanda tawa seakan tak menganggapnya sebagai suaminya.
Daffa pun berdiri dan menggenggam tangan Zoya dengan kuat hingga Zoya meringis kesakitan " mas, pelan pelan dong "
Seketika Raffi sadar telah menyinggung hati suaminya Zoya , dia hanya diam melihat Daffa dan Zoya pergi dari hadapannya.
Rian tersenyum dan menepuk pundak Raffi
" kenapa kamu Raf, dia cewek yang dulu sering kau ceritakan padaku siapa namanya, Zoya kalau gak salah ya , sadar dong Raf dia itu sudah punya suami "
Raffi menunduk " kak, Zoya menikah dengan pak Daffa bukan kemauannya tapi kemauan orang tuanya, aku yakin dilubuk hatinya yang paling dalam dia juga sangat mencintaiku hanya saja takut pada suaminya "
Plaks ( Rian menimpuk kepala adiknya itu)
" aduh , kenapa sih kak " dengus Raffi sambil mengusap kepalanya.
"agar kamu sadar dia sudah menikah, dan asal kamu tahu perusahaan kami bekerjasama kalau sampai ada masalah bisa bisa Daffa Atmadja membatalkan kerja sama ini dan perusahaan kakak bisa gulung tikar ,paham kamu !!" jawab Rian sedikit kesal .
Raffi pun mengangguk dan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Zhu Yun💫
belum aja Daffa bucin sama Zoya 🤭
2023-12-20
1