Irsyad vs ahmad

Zara membuatnya malu sendiri dengan perkataannya, sedangkan irsyad tersenyum mendengarkan zara

"Iyakan pa? Zara melirik kearah Irsyad dengan memberikan kode

"I-iya dong sayang" ucap Irsyad

Blush

Pipi zara memerah, ia tidak menyangka respon Irsyad menggunakan kata sayang. Malu sungguh malu yang dirasakan oleh zara

"lucu sekali, ya ampun bisa gila aku memandang zara"batin irsyad

Nenek itu terus saja memperhatikan mereka seperti mencari kebenaran, Irsyad yang merasa dicurigai oleh nenek Dona itu, terpaksa membuatnya untuk meneruskan sandiwara

"Biarin aja deh, sekalian kerjain zara" batin Irsyad

"Sayang, rencana mau punya anak berapa? Melirik kearah zara dengan mata yang sudah membulat

"Sepertinya aku salah dalam memilih kata, awas aja nih orang" batin zara

"Sayang kok diam aja, aku tau kok aku ini tampan tapi jaga dulu pandangannya, nanti setelah halal kamu boleh pandang aku sepuasnya" ucap Irsyad

"Astagfirullah, kok jadi menerawang jauh gini sih" ucap batinnya lagi

"Sayang?"

"eh I-ya pa, seberapa dikasih Allah" ucap zara

"Hmm, iya. Tapi kalau aku yang, maunya 12 deh yang biar ramai" ucap irsyad dengan santai

"Wah! awas aja nih pak Irsyad, sudah ditolong juga malah jebak aku lagi. Apa katanya tadi 12" batin zara sudah keringat dingin

"Mulut pak Irsyad sepertinya perlu aku hecting deh( jahit)" gumam zara

"iya. Aduh, udah dong ini privasi kita aja ya pa" putus zara sudah tidak tahan dengan situasi ini

"Ekhmm, bagaimana Dona, sudah percayakan? tanya Zara nenek itu mengangguk

"Yah, yaudah deh. Gak jadi sama pangerannya dong" ucap nenek

"Zara doakan nenek segera bertemu dengan pangeran nenek'

"Heh, dibilangin juga DO...NA"

"Hahahaha, iya maaf dona primadona sejagat raya deh" canda zara membuat nenek itu bahagia

"Yaudah, dona pergi dulu ya mau makan"

"Iya dona, dah..." zara melambaikan tangannya

" Huff" zara bernafas lega

"Bapak tuh ya, kenapa menjebak saya. Saya kan sudah bantu bapak" marah zara tapi tidak terlihat seperti marah, malah membuat Irsyad suka melihatnya.

"Jadi kamu tidak ikhlas membantu saya" ucap dingin irsyad

"jangan bicara ikhlas atau tidak. Saya itu ikhlas kok, cuman bapak ini mengesalkan" ucap zara

"Saya harus begitu tadi karna kalau tidak, dia bisa kejar saya lagi" ucap Irsyad

"Tapi tidak gitu juga dong pak, pembahasan bapak itu buat saya merinding" ucap zara Irsyad yang mendengarnya tersenyum

"Kalau begitu saya biarin aja bapak sama nenek tadi itu, biar nikah sekalian sama dia" gumam zara

"Enak aja, saya sudah ada calon. Kan katanya calon bapak dari anak-anak kita nantinya" ucap Irsyad dengan santai

Zara yang mendengar ucap Irsyad menjadi gugup dan malu.

"Kenapa bapak tersenyum seperti itu, jangan seperti itu pak, mirip zombie" ucap zara

"Tidak, saya tidak tersenyum" bela irsyad

"Apa kamu bilang mirip zombie, kamu itu ya belum jadi istri sudah banyak mengatai saya " ucap Irsyad

"Kan belum pak. Yaudah maaf pak saya tidak sengaja" ucap zara dengan santai

"Hmm" deheman Irsyad

"Sudah aman kan pak?, kalau gitu saya mau pulang dulu ya pak. Assalamu'alaikum" ucap zara meninggalkan Irsyad

"Wa'alaikumussalam" jawab Irsyad

"Tadi zara bilang saya dipanggil bapak karna calon dari anak-anak kami. Aakhhh" batin Irsyad

Karna ucapan zara yang menolongnya dari nenek itu membuat Irsyad terus tersenyum disepanjang jalan, dan terus mengikuti langkah pujaan hatinya. Zara merasa ada yang mengikutinya, melihat arah kebelakang

"Loh, bapak ngapain ikutin saya?" tanya zara

"Saya tidak ikuti kamu. Saya juga mau pulang, sebelum itu mau berpamitan dulu dengan ustadz Amir" ucap Irsyad kembali melangkah

"Emang sedekat itu dengan ustadz Amir" batin zara

"Nak Irsyad sudah mau pulang?" Ucap ustadz

"Iya ustadz, masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan"

"Nak zara, juga sudah mau pulang nak?" tanya ummi kalsum memeluk zara

Intens Irsyad tidak terlepas untuk memperhatikan kedekatan zara dengan istri ustadz nya

"Iya ummi, zara mau pulang dulu ya mi" ucap zara

"Cepat sekali pulangnya, menginap saja lah nak" ucap ummi

"Lain kali ya ummi" ucap zara

"Iya deh. Oh iya terimakasih ya udah mau bantu acara ummi, buat mengisi acara" ucap ummi

"Iya ummi, malahan zara senang diberi kepercayaan sama ummi dengan ustadz"

"Kalau gitu zara pulang dulu ya ummi, ustadz. Assalamu'alaikum" pamit zara

"Nak Irsyad, suka sama zara? Ucap ustadz yang dari tadi memperhatikan Irsyad melihat zara

"Ha? Ustadz bisa saja" Irsyad tersenyum kikuk

"Nak Irsyad kalau suka sama zara, ustadz harap gerak cepat ya nak" ucap ustadz amir

"Soalnya banyak yang ngantri" ucap ustadz dengan tertawa

"Assalamu'alaikum pak ustadz" ucap ahmad yang telah ada dihadapan ustadz dan bersalaman

"Wa'alaikumussalam nak ahmad" ucap ustadz ahmad

"Eh ngapain kamu masih disini?" tanya ahmad pada Irsyad

"Ya terserah saya, emang ada masalah saya disini?" ucap Irsyad

"Ahmad, nak Irsyad ini anak santri paman sewaktu ia mondok, dan sekarang ia donatur di pesantren tempatmu mengajar" jelas ustadz amir

"Terus kalian ini kenapa? sinis begitu ada masalah?" tanya ummi kalsum

"Tidak ada ummi. Oh iya ummi yang tadi pengisi acara pembacaan ayat suci Al-Qur'an ummi kenal dekat ya? tanya ahmad

"Oh iya, ummi kenal dekat malah dengan zara, emang kenapa? tanya ummi

"Oh tidak ummi, boleh dong ummi kenalin dengan ahmad siapa tau jodoh" menatap kearah irsyad

Ahmad belum sepenuhnya percaya jika Irsyad itu adalah calon suami zara, karna ia melihat mereka tidak seperti pasangan pada umumnya.

"Kamu kenapa mad, kamu naksir sama zara?" tanya ummi kalsum

"Sepertinya ummi, ahmad jatuh cinta dari lantunan turun kehati" ucap ahmad

Membuat semua terkekeh. kecuali irsyad, ia memutar bola matanya. Ustadz amir yang melihat Irsyad, mengetahui bahwa Irsyad tidak suka mendengar ucapan ahmad.

"Kalau jodoh tidak akan kemana, terus berjuang nak!" Bisik ustadz amir

Entah mengapa ia mendukung Irsyad bersama zara padahal ahmad adalah keluarganya.

"Iya ustadz, siap dilaksanakan" jawab Irsyad memberikan hormat, membuat ustadz terkekeh

"Kalau gitu saya pamit dulu ustadz, ummi. Assalamu'alaikum" ucap Irsyad

Saat Irsyad bersalaman dengan Ahmad mereka saling memandang dan bertatap dengan tatapan yang sulit ditebak. Ahmad mendekat ditelinga Irsyad untuk berbicara.

"Saya tidak yakin zara calonmu, sebelum akad itu terucap dan masih calon. masih ada jalan untuk memilikinya" ucap ahmad membuat Irsyad mengepalkan tangannya

"Insyaallah, nanti saat acaranya saya undang anda untuk menjadi tamu undangan di acara kami" ucap Irsyad dengan tenang tapi terkesan dingin

"permisi semuanya, Assalamu'alaikum" ucap Irsyad

"Iya nak, hati-hati. Wa'alaikumussalam" ucap mereka

Keluarga Herman tengah berkumpul diruang tamu, suasana menjadi ramai kerena mendengar celotehan ara.

"Papa, tadi Tante ondel-ondel datang kesini loh?" Ucap Ara

"Ondel-ondel? Siapa ara?"Bingung Irsyad

"Siapa ya ara lupa namanya? Siapa umi?"tanya ara pada anisa

"Aduh, kamu ini ya kenapa rubah nama tante bella jadi ondel-ondel, kemarin nenek lampir. Nggak boleh gitu Ara" menasihati anaknya

"Iya ummi, memang tante itu mirip ondel-ondel kalau pagi atau siang tapi kalau malam mirip nenek lampir" ucap ara

Sementara semua tertawa mendengar Ara berbicara. Memang benar yang dikatakan jika ingin mendengar kalimat kejujuran tanyakan pada anak kecil, mereka akan menjawab seadanya dengan yang ia lihat.

"Kenapa begitu ara?"tanya Irsyad

"Karna karna muka nya seperti ditempel topeng pa, terus dia jalan seperti ondel-ondel begini" ara memperagakan jalan Bella yang mirip jalan ondel-ondel

"Terus, terus kalau malam mirip nenek lampir kenapa? tanya sarah

"Karena tiba tiba muncul, terus suaranya menyeramkan oma" jawab ara

Membuat semua tertawa mendengar ara mengeluarkan argumennya.

"Asyad, papa tadi dapat telpon, kakek lagi dirumah sakit syad, mama dengan papa harus pergi besok ke singapure"

"Kok bisa pah? tanya irsyad

"Kakek kamu sakit, dan dia sangat membutuhkan transfusi darah, membutuhkan 3 kantong. Sementara yang tersedia itu baru 2. Golongan darah papa sama dengan kakek,jadi itulah insyaallah besok kami akan segera pergi" ucap papa

"Kalau gitu asyad ikut ya pa" ucap Irsyad

"Sebaiknya jangan dulu ya syad, kak Anisa kamu lagi hamil besar nggak bisa pergi juga suaminya juga belum dapat pulang karna masih bertugas"

"Iya syad. Jadi kamu tolong lihatin kakak kamu ya syad, kehamilan nya tinggal menunggu hari" ucap mama

"Iya mah" Irsyad mengangguk

Sementara dikamar, wanita cantik sedang melamun di balkon kamarnya semilir angin menerpanya menatap kedepan dengan sangat dalam memikirkan sesuatu.

"Apa pilihanku ini tepat menikah dengan pak Irsyad?" zara berbicara sendiri

zara membayangkan awal pertemuannya dan Irsyad yang tidak baik dan sampai tadi siang pun masih dengan sikap yang sama.

"Mungkinkah, kami bisa bersatu jika bertemu saja selalu buat darahku mendidih, menakutkan" ucapnya lagi

...----------------...

Terimakasih telah mampir🫶

📌 jangan lupa like, komentar dan vote nya ya, karna dukungan kalian sangat berarti bagi author buat semangat lanjutin part selanjutnya.

Salam manis🌹

Terpopuler

Comments

Al Vian

Al Vian

lanjut Thor

2023-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Menemukan Tasbih
3 Lantunan
4 jadi rebutan mantu
5 pertemuan 1 kesalahpahaman
6 Menyelesaikan kesalahpahaman
7 Zulfa vs kejiwaan
8 Istikharah Irsyad
9 Ketakutan Zafirah
10 Lamaran
11 Jeritan mama sarah
12 Penangkapan
13 Pemilik suara misteri
14 Panggilan bapak itu sebuah latihan?
15 Irsyad vs ahmad
16 Kembali melanggar aturan
17 Buk Bidan
18 Salah sangka
19 Perdebatan dimulai lagi
20 Seexited itu Irsyad?
21 Merias dan Sharing Ilmu
22 Sah
23 Merasa Bersalah
24 Bisa jawab pakai perasaan?
25 Mengagumi istri sendiri
26 Penjelasan Irsyad
27 Kecemburuan Zara dan Irsyad
28 Kurcaci dan Om pol
29 Keponakan dikira anak Zara
30 Ide Zara
31 Mual Sekeluarga Jadi Heboh
32 Irsyad Menagih Janji
33 Niat Jahil Jadi Salah Tingkah
34 Pagi Hari Penuh Emosi
35 Bella Berulah
36 Kemarahan Irsyad
37 Terbongkar
38 Ketenangan Irsyad Diusik
39 Mode Cuek on
40 Bab 40
41 Keluarga Yang Usil
42 Kejutan
43 Pakai Tepung
44 Bentar Lagi Calonnya Datang
45 Membujuk dari hati ke hati
46 Lemes
47 Teriak Berujung Salahpahaman
48 Ide Dion
49 Masa Jeruk Makan Jeruk
50 Ilyas vs Arga
51 Diam Seribu Bahasa
52 Perhatian Irsyad
53 LDR Pasangan Halal
54 Pakpol Dion pingsan
55 Misi Penyelidikan
56 Ibu Bela Negara
57 Tugas Penangkapan 1
58 Penangkapan Kasus 1 Selesai
59 Irsyad Cosplay Sebagai Nakes
60 Beda-beda tipis nggak papa
61 Perasaan yang terpendam
62 Zulfa lebih panik
63 Ada Hikmahnya
64 Istri Cerdas dalam Bertindak
65 Versi Mengendalikan Amarah Suami
66 Dekati Pencipta-Nya
67 Ikhlas
68 Introspeksi diri
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Perkenalan
2
Menemukan Tasbih
3
Lantunan
4
jadi rebutan mantu
5
pertemuan 1 kesalahpahaman
6
Menyelesaikan kesalahpahaman
7
Zulfa vs kejiwaan
8
Istikharah Irsyad
9
Ketakutan Zafirah
10
Lamaran
11
Jeritan mama sarah
12
Penangkapan
13
Pemilik suara misteri
14
Panggilan bapak itu sebuah latihan?
15
Irsyad vs ahmad
16
Kembali melanggar aturan
17
Buk Bidan
18
Salah sangka
19
Perdebatan dimulai lagi
20
Seexited itu Irsyad?
21
Merias dan Sharing Ilmu
22
Sah
23
Merasa Bersalah
24
Bisa jawab pakai perasaan?
25
Mengagumi istri sendiri
26
Penjelasan Irsyad
27
Kecemburuan Zara dan Irsyad
28
Kurcaci dan Om pol
29
Keponakan dikira anak Zara
30
Ide Zara
31
Mual Sekeluarga Jadi Heboh
32
Irsyad Menagih Janji
33
Niat Jahil Jadi Salah Tingkah
34
Pagi Hari Penuh Emosi
35
Bella Berulah
36
Kemarahan Irsyad
37
Terbongkar
38
Ketenangan Irsyad Diusik
39
Mode Cuek on
40
Bab 40
41
Keluarga Yang Usil
42
Kejutan
43
Pakai Tepung
44
Bentar Lagi Calonnya Datang
45
Membujuk dari hati ke hati
46
Lemes
47
Teriak Berujung Salahpahaman
48
Ide Dion
49
Masa Jeruk Makan Jeruk
50
Ilyas vs Arga
51
Diam Seribu Bahasa
52
Perhatian Irsyad
53
LDR Pasangan Halal
54
Pakpol Dion pingsan
55
Misi Penyelidikan
56
Ibu Bela Negara
57
Tugas Penangkapan 1
58
Penangkapan Kasus 1 Selesai
59
Irsyad Cosplay Sebagai Nakes
60
Beda-beda tipis nggak papa
61
Perasaan yang terpendam
62
Zulfa lebih panik
63
Ada Hikmahnya
64
Istri Cerdas dalam Bertindak
65
Versi Mengendalikan Amarah Suami
66
Dekati Pencipta-Nya
67
Ikhlas
68
Introspeksi diri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!