Seorang wanita berpakaian syar'i menaiki mimbar panggung telah duduk didepan dan memulai bacaan ayat suci
Semua orang yang mendengarkan lantunan ayat suci yang dibawakan oleh zara terkagum dengan suara merdu zara terlebih dengan paras yang memancarkan keindahan dan kedamaian. Begitu pula dengan Irsyad, ia merasa tersentuh saat mendengar lantunan ayat suci itu, sehingga membuatnya teringat dengan sosok suara merdu yang ada dimesjid itu pada perempuan misterius yang ia tidak ketahui pemilik suara lantunan itu. Irsyad masih setia menundukkan kepalanya, namun ia begitu penasaran dengan suara yang tengah tampil didepan sebab, suara ini mengingatkannya pada sosok suara wanita yang berada dimasjid itu karena penasarannya akhirnya ia melihat kedepan
Degh…
"Zara" gumam irsyad, ustadz amir yang berada didekatnya menoleh
"Nak Irsyad kenal zara"
"Iya pak, tapi… saya baru tahu kalau zara mempunyai kelebihan melantunkan ayat suci Al-Qur'an dengan merdu"
"Iya nak, zara itu memang pintar Qoriah dan tartil suaranya MasyaaAllah"
"Maaf, ustadz sudah lama kenal dengan zara? tanya irsyad
"Iya saya sudah lama kenal dengan nak zara dan keluarganya. Istri saya sangat dekat dengan zara, zara sering datang latihan diwaktu luang nya disini untuk mengaji nak"
Tidak dapat dipungkiri, Irsyad tidak dapat menggambarkan bahagianya hari ini. Dia telah menemukan pemilik suara lantunan ayat suci yang sering menjadi pusat perhatiannya.
"Banyak lelaki yang ingin dekat dengan zara. Tetapi, zara tidak menanggapinya. Meskipun dia tidak merasakan menimba ilmu dibangku pesantren tetapi akhlak dan kelebihannya mencerminkan seorang santri, banyak sekali yang mengira zara itu pernah mondok, mungkin karna orang-orang melihat zara punya dengan keistimewaan yang ia miliki. Entah siapa kelak yang akan bersanding dengan zara." Ucap pak ustadz
Irsyad setia mendengar ucapan pak ustadz dan setelah itu, memperhatikan zara yang tengah membacakan ayat suci dengan menutup matanya, merasakan ayat demi ayat yang dibacakan oleh zara
"Tidak ku sangka ternyata calonku ini adalah orangnya" batin irsyad
Sementara disamping diantara para tamu banyak sekali para lelaki yang memuji zara yang sedang tampil, ada yang memuji kecantikannya, suaranya, bahkan paket komplit. Mendengar semua itu membuat hati irsyad terbakar.
Acara demi acara terlalui dan berakhir dengan doa dan para tamu dipersilahkan menikmati hidangan.
"Kamu Zafirah yang pembaca ayat suci Al-Qur'an tadi?" tanya seseorang yang sama sekali tidak dikenal oleh zara
"Iya mas, kenapa?"
Sementara tanpa zara sadari irsyad berada di antrian orang yang mengambil makanan mendengarkan pembicaraan mereka
"What! Zara bilang apa tadi, mas? Mana suaranya lembut lagi, tapi jika bicara denganku tidak seperti itu" batin Irsyad
"Oh tidak, saya hanya ingin berkenalan, perkenalan saya ahmad" ucapnya
"Zafirah mas" mengungkapkan kedua tangannya
"Senang bisa berkenalan denganmu"
"Kamu masih sendiri?"
"Sendiri? Maksudnya mas?
"Kamu sudah menikah?" Tanya lelaki itu
"Belum mas."
"Saya boleh tahu alamat rumah kamu?"
"Maaf mas, untuk apa alamat saya?" tanya zara sudah merasa ada sesuatu
"Saya ingin mengenal kamu lebih dalam dan keluarga kamu?"
"Dengan maksud apa?" Ucap seorang lelaki yang berada dibelakang mereka
Suara terkesan dingin namun, bukan zara yang berbicara melainkan Irsyad, ia sudah tidak tahan dengan ucapan lelaki itu, Irsyad tahu maksud dan tujuan perkataan itu. Mereka menoleh pada suara itu. Zara yang melihat ada Irsyad dibelakang memandang seperti orang ingin menerkam
"Anda siapa?" tanya lelaki itu
"Saya calon suami zara" ucap Irsyad
"Anda ingin berkenalan dengan keluarganya kan?"
"Perkenalan saya Irsyad calon suami zara, saya memang belum resmi menjadi suaminya, tapi kami akan segera menikah" ucap Irsyad
"Ahmad" tersenyum sinis
"Tapi selama belum resminya dalam suatu ikatan masih bisa dicoba" ucap ahmad yang telah terobsesi ingin memiliki zara sejak pertemuan pertama kali
Mendengar ucapan lelaki itu, Irsyad semakin menjadi marah
"Kamu sudah mau pulang?" tanya Irsyad pada zara
"Belum mas, saya mau makan dulu, kasihan nasinya kalau tidak dimakan" ucap zara akan pergi meninggalkan kedua lelaki itu
"Yasudah, kamu makanlah dulu. Saya juga mau makan setelah itu kita pulang" ucap Irsyad
Sementara Irsyad dan Ahmad masih berdiri didepan bagian prasmanan saling memandang sinis satu sama lain.
"Aduh, mas - mas ganteng. Bisa minggir nggak nih. Cewek cantik mau makan? Ucap nenek yang berdandan menor dan memakai high heels
Ahmad dan Irsyad melihat kearah suara itu.
"Pfufff" mereka menahan tawanya
"Mas, mau nggak sama saya. Saya itu lagi cari suami" ucap nenek itu
"Sama dia aja nek? Ucap irsyad menunjuk kearah ahmad sementara ahmad telah melotot
"Karna saya sudah punya calon istri" ucap Irsyad
"Siapa aja deh diantara kalian, mas brewok atau mas kekar" ucap nenek itu
"Ahmad yang mendengar langsung pergi, tanpa sepengetahuan Irsyad dan nenek itu, saat nenek menoleh kearah ahmad, ternyata ahmad sudah tidak ada ditempat. Dan hanya ada irsyad dan terjadilah kejar-kejaran untuk mengejar Irsyad agar menerima cinta nenek itu.
"Jangan nek, saya tidak bisa" ucap Irsyad
"Kok nenek sih, saya itu Dona, primadona kampung sebelah. Masih cantik gini dipanggil nenek" ucap nenek itu
"Iya, iya Dona. Maaf saya tidak bisa, saya sudah ada calon istri"
"Baru calon kan, kan belum jadi" ucap nenek
"Jadi istri kedua aja adek Dona mau kok?" ucapnya lagi
"Ha"
"Tidak-tidak saya tidak mau" akhirnya Irsyad berlari lagi.
Nenek itu terus mengejar irsyad, Irsyad sudah tidak tahu harus berlari kemana, karena banyak tamu yang datang sementara mereka sedang jadi pusat perhatian. Irsyad yang berlari melihat kearah penjuru mencari zara.
Zara bukan tidak melihat kejadian itu, ia sudah dari tadi menahan tawa, antara kasihan dengan lucu. Saat irsyad menoleh kearah zara, zara mengalihkan pandangannya
"Hah,hah, zara tolong saya zara" memohon pada zara
"Bapak kenapa?"
"Tolong ada sinder bolong ngejar saya" ucap Irsyad membuat zara tertawa
"Bapak, kualat nanti" ucap zara
"Saya tidak berbohong zara, itu kamu lihat saja dia memakai pakaian serba putih rambutnya seperti itu" ucap irsyad
"Akhhh, akhirnya aku menemukanmu pangeran"ucap nenek itu mendekat kearah Irsyad
Irsyad ketakutan, langsung bersembunyi dibelakang tubuh zara
"Eh eh bapak kenapa dibelakang saya pak" ucap zara
"Tolong pergi ke alam mu nek"ucap Irsyad
"Alam mana? Saya itu masih hidup." Ucap nenek
"Nenek maaf saya tidak bisa sama nenek, jangan ikuti saya lagi. Saya sudah punya calon istri, ini calon saya nek"ucap irsyad menunjuk zara
"Alah, jangan bohong, tadi dia panggil kamu bapak." Ucap nenek
"Tapi kebenarannya memang zara ini calon istri saya" ucap irsyad
"Saya tidak percaya" mendekat kearah Irsyad. Irsyad terus menghindar dan terjadilah kejar-kejaran mengelilingi zara
"Aduh, kenapa jadi begini" membuat zara pusing dikelilingi seperti bermain tikus dan kucing saja pikir zara
"Zara tolong saya zara" Irsyad memohon
"Kasian juga ya pak Irsyad" batin zara
"Berhenti!" teriak zara membuat mereka berhenti seketika
"Nek" panggil zara
"Ini lagi satu, saya itu masih muda. Nama saya Dona primadona kampung sebelah"
"Ah, iya maaf. Dona?"
"Jangan ganggu dia ya, dia memang calon suami saya" ucap zara dengan hati-hati dan lembut
"Kamu jangan ketularan dia ikut berbohong" ucap nenek
"Saya tidak berbohong, kan kalau kita berbohong dosa kan. Zara nggak mau berdosa dona, hanya gara-gara mengakui yang tidak dimiliki. Perkataan yang saya ucapkan ini kebenaran" ucao zara
Allah menegaskannya pada Surah Al-Ahzab ayat 70 yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.
salah satu ayat menjelaskan untuk tidak berbohong karna itu merupakan perbuatan dosa dan dilarang bagi setiap pemeluknya.
Meskipun berbohong dilarang, ada kemungkinan kita terpaksa untuk melakukannya demi kebaikan.
Apakah diperbolehkan dalam Islam?
mamah dedeh membahas tausiyah tentang Berbohong Demi Kebaikan : orang yang suka berbohong biasanya akan ketagihan. Mereka akan terus berbohong untuk menyembunyikan kebohongan-kebohongan sebelumnya.
Namun ada pengecualian, Islam memperbolehkan jika dilakukan Untuk menyenangkan pasangan, untuk menyelamatkan nyawa orang, dan terakhir untuk mendamaikan pihak yang berseteru.
Jadi diperbolehkan jika alasannya sesuai dengan ketentuan. Namun, jika tidak termasuk dalam pengecualian sebaiknya dihindari. Cobalah untuk jujur, saat kita jujur tapi takutnya ada yang akan membenci kita, tidak masalah yang terpenting sesuai, sisanya biar Allah yang mengatur yang perlu kita ingat Allah selalu bersama dengan orang yang berada dalam kebaikan, Allah tuh nggak akan ninggalin hamba-nya biar bagaimanapun dosanya. Yang perlu malu itu kita sebagai manusia yang selalu lupa dan dengan mudahnya meninggalkan Allah.
"Tapi tadi kamu panggil mas ini bapak"ucap nenek
"Ah i-iya saya memanggil dia bapak, tidak ada masalah dengan panggilan itu dona, karenakan dia calon bapak dari anak-anak kami nantinya. Jadi istilahnya lagi latihan" ucap zara
........…...……......
Terimakasih telah mampir🎀 semoga kita semua diberikan kesehatan serta perlindungan
jangan lupa tinggalkan jejak like, komen dan vote nya ya, agar author semangat lanjutinnya
Ditunggu part selanjutnya ya insyaallah
Salam manis🫶🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments