Beberapa saat kemudian Zara sampai dirumah sakit. Zulfa yang dari tadi menunggu kedatangan Zara menghampiri sahabatnya langsung menariknya masuk keruangan.
Zara yang baru sampai dengan nafas yang masih setengah, sebelum menghadapi pasiennya yang menarik nafas dalam terlebih dahulu. Dan melupakan sejenak kejadian yang baru saja ia lalui
Anak kecil yang dari tadi menangis hanya ingin diobati oleh Zara. Ia sudah sangat dekat dengan Zara. Zara yang melihat anak itu yang terus menangis akhirnya mendekatinya.
"hei, anak cantik kok kamu nangis sih sayang. Kamu jangan nangis ya, kakak akan membantu memberikan obat pada syila, Ya sayang. Udah jangan nangis ya" ucap Zara menenangkan anak kecil ini.
"anak kecil itu pun menurut ia berhenti menangis"
"adek, kakak obati Adek dulu ya sayang, syila kuatkan sayang, biar cepat sembuh kakak suntik ya. Nanti kalau syila nggak nangis kakak kasih hadiah deh buat kamu" memberikan ketenangan pada syila
Anak itu mengangguk setuju. Setelah semua selesai, pekerjaan sudah beres, waktunya Zara beristirahat.
Zulfa yang penasaran kenapa sahabatnya terlambat datang pun mempertanyakannya.
"kok kamu lambat banget sih datang? ngak seperti biasanya" tanya Zulfa
"panjang deh ceritanya. Singkat ceritanya tadi itu aku terlambat bangun selepas salat subuh aku tidur lagi dan akhirnya aku buru-buru kan, pada akhirnya aku diintrogasi sama polisi Zul...kamu tahukan aku ini takut sama yang namanya polisi, aku sudah keringat dingin tahu nggak" jawab Zara
"Hah Kok bisa beb? teriak Zulfa sehingga membuat rekan lainnya melihat ke arah mereka.
"ada kesalahpahaman. Pokoknya aku nggak mau tahu kamu harus bantuin aku nyari solusinya, karena aku sudah terlanjur janji, setelah selesai pekerjaan aku akan segera ke kantor Polisi untuk membuktikan kalau aku itu nggak salah" jelas zara
"Ya udah tapi kita harus gimana? tanya Zulfa
Sejenak Zara kembali berpikir. Dan pikirannya mengarah pada anak yang berseragam SMP tadi pagi.
"Zul Kamu harus bantuin aku nyari anak SMP tadi"
"Loh, kok jadi anak SMP si ra" bingung Zulfa
"Ya harus dong Zulfa, ini salah satu bukti buat meluruskan kesalahpahaman ini, karena anak SMP tadi lah yang menabrak belakang motor aku sehingga, aku jadi melewati garis pembatas, dan akhirnya aku disalahin melanggar peraturan lalu lintas, jadi kamu harus bantu aku untuk nemuin anak itu"
"ya tapi dimana ra, kamu tau sendiri kan Sekolah SMP disini banyak bukan satu aja. Kamu ada lihat nama sekolahnya? Tanya Zulfa
Zara kembali mengingat kejadian pagi tadi
"iya... Iya aku ingat. SMP Bina karya" melihat jam didinding pukul 09.00
"yaudah kita segera kesana. Mumpung ini jam istirahat sepertinya. Kita izin terlebih dahulu.
Saat Zara dan zulfa keluar ruangan dengan buru-buru saat itu dokter Rafael berjalan melewati di ruangan para bidan.
"kalian mau kemana kok buru-buru? tanya dokter Rafael
"kebetulan ada dokter disini, dok saya dengan Zulfa izin keluar ya dok. Ada urusan yang harus kami selesaikan. penting banget dok. Boleh ya dok? Ucap Zara
"boleh, tapi ingat jika urusannya udah selesai segera kembali ya" ucap dokter Rafael
"siap dok" jawab Zulfa
Mereka pun pergi ke tempat tujuan yaitu Sekolah Menengah Pertama Bina Karya pada saat itu mereka telah sampai karena banyaknya siswa di sekolah itu membuat mereka kewalahan dalam mencari orang yang dimaksud oleh Zara maka mereka memutuskan untuk datang ke kantor untuk menanyakan yang berurusan sama Zara
"Assalamu'alaikum pak, buk" ucap Zara dan Zulfa
"wa'alaikumussalam"
"maaf, dengan ibu siapa? dan apa ada yang bisa kami bantu ? tanya salah satu guru yang bernama Bu Romlah
Mereka berada diruangan buk Romlah disini buk Romlah sebagai guru BK.
"Ah iya, maaf sebelumnya mengganggu waktu Ibu. perkenalkan bu nama saya Zara dan ini teman saya namanya Zulfa. Kami ingin bertanya apakah di sini ada siswa ibu yang bernama Aditya buk?
"ooh iya ada buk. Ada apa buk?
Didalam ruangan ibu Romlah Zara menceritakan kejadian tadi pagi. Dan meminta untuk bekerja sama dalam menyelesaikan kesalahpahaman ini. Dan akhirnya Aditya pun tiba di ruangan iyapun meminta maaf atas kesalahannya dan pergi begitu saja tadinya. Sehingga, Aditya menyetujui bahwa ia akan memberikan keterangan kepada Irsyad.
Tak menunggu waktu lama akhirnya Mereka pun tiba di kantor polisi.
silahkan duduk ? Ada yang bisa kami bantu?tanya pak Dimas salah satu polisi
"iya pak, saya ingin bertemu dengan rekan bapak yang bernama Irsyad. Apakah orangnya ada pak? Tanya Zara dengan sopan
"mari saya antar keruangan nya"
Sesampainya di ruangan irsyad. Zara, Zulfa dan aditya dipersilahkan duduk. Dengan Irsyad yang masih memasang muka datarnya. sedangkan Zulfa yang kaget saat melihat sosok Irsyad dihadapannya. Ternyata niat Zulfa yang ingin comblang kan sahabatnya dengan polisi ini, berjalan dengan sendirinya.
"Bagaimana apakah, anda sudah ada bukti, jika anda memang tidak bersalah? Tanya Irsyad
"iya pak sudah" dengan nada yang tak kalah dingin
"Adit kamu ceritakan ya dek, kejadian yang sebenarnya" ucap Zara kepada Aditya.
Aditya pun menceritakan asal kejadiannya.dwngan seksama Irsyad mendengarkan kata demi kata yang diucapkan oleh aditya. Sehingga, membuatnya merasa bersalah karna telah menyalahkan Zara secara sepihak.
diruangan Irsyad sedang perbaikan AC sehingga membuat ruangan sedikit gerah namun, ada ventilasi jendela yang terbuka sehingga angin dapat masuk keruangan. sedangkan Zara yang dari tadi menggunakan masker, akhirnya membuka maskernya karna kepanasan. Saat itu Aditya telah selesai menceritakannya dan Irsyad seketika melihat kearah Zara, mematung melihat kecantikan paras Zara. Irsyad segera sadar dari pandangannya
"Astagfirullah" ucap Irsyad berkali-kali
Zara tidak menyadari, bahwa Irsyad sedikit salah tingkah melihat dirinya. Namun, diluar dari itu Zulfa lah yang menyadari bahwa Irsyad tertarik kepada sahabatnya.
"bagaimana pak, sudah jelaskan saya tidak sepenuhnya salah disini. Dan saya sudah menepati ucapan saya untuk datang kemari dan membuktikannya" ucap Zara
"iya saya sudah mendengarkan keterangannya. Dan saya juga meminta maaf atas kesalahpahaman ini yang membuat kamu risih" ucap Irsyad menundukkan pandangannya.
" ini KTP kamu" memberikan kepada Zara
" tapi tetap ingat jangan membawa motor diatas kecepatan rata-rata lagi bahaya. Kalau terjadi sesuatu dengan kamu bagaimana? Ucap dengan nada khawatir.
Sementara Zara yang mendengar ucapan Irsyad jadi syok dengan penuturan kekhawatiran terhadap dirinya. Sementara Zulfa tersenyum geli melihat kekhawatiran Irsyad pada Zara.
Seketika irsyad tersadar dengan yang baru saja diucapkan.
"ada apa denganku kenapa khawatir begini. Ya Allah...." ucap dalam hati Irsyad ia malu dengan penuturannya
"maaf maksud saya bukan begitu, maksud sa-ya kalian tidak boleh menggunakan kendaraan dengan kecepatan diatas rata-rata agar tidak terjadi hal seperti ini lagi" ucap Irsyad
Aditya dan Zara mengangguk dan segera permisi untuk pulang. Tepat saat mereka akan keluar dari ruangan Atha dan Dion memasuki ruangan Irsyad. pada saat itu zara tidak memakai maskernya, sehingga membuat Atha dan Dion memandang Zara tidak berkedip ia seperti melihat bidadari. Begitupun dengan zulfa yang juga menjadi pusat perhatian. mereka ingin keluar namun terhalang oleh Atha dan Dion yang mematung didepan pintu sehingga menghalangi mereka untuk keluar.
Irsyad yang menoleh kearah pintu, melihat temannya yang mematung di pintu segera menghampiri mereka.
Irsyad mengerutkan dahinya melihat keanehan temannya, ternyata mereka melihat kearah Zara dan Zulfa. Irsyad menyadari bahwa Atha dan Dion melihat Zara yang tidak memakai masker, melihat temannya menatap Zara, ia merasa termakan api kecemburuan.
"Ekhem...hem "dengan volume sedikit keras sehingga Irsyad membuat Atha dan Dion tersadar.
"maaf, bisa geser sedikit pak. Kami mau lewat" ucap Zulfa
"ha... I-iya silahkan" ucap Atha dan dion
setelah memberi jalan mereka akhirnya pulang, sebelum Zara dan Zulfa mengantar aditya terlebih dahulu kembali ke sekolah. Mereka menggunakan mobil Zulfa mengingat bahwa mereka akan berpergian bertiga. Untuk mempermudah sehingga membuat mereka menggunakan mobil
"makasih ya kak, udah mengantarkan Adit"ucap Aditya
"iya sama-sama. Makasih juga ya udah mau bantu kakak. Dah sampai ketemu ya dek" ucap Zara.
mohon dukungannya ya teman
Maaf atas kesalahannya
semoga kalian suka🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
siti jasila
aduh gemees deh sama pak irsyadx yg khawatir sama zara😆😍😍
2023-11-03
1