Penangkapan

"Tadi kinan nelpon mamah dia bilang zara terima lamaran kamu syad!" jawab sarah dengan penuh semangat

"Ha" membuat semua yang mendengarnya melongo

"Kalian kenapa responnya begitu?" Bingung mama

"Mama tuh sudah buat kita jantung dibawah dengar mama teriak, kami kira mama kenapa eh ternyata ini" ucap herman menggelengkan kepala

"Belum jadi menantu aja sudah sayang banget gimana kalau sudah jadi menantu sesungguhnya, bisa tidak dianggap anak aku dirumah ini" gumam Irsyad

Anisa yang mendengar itu hanya terkekeh.

"Bisa jadi tuh syad" kompor anisa membuat Irsyad kesal

"Asyad nanti malam kita kerumah zara ya buat nentuin hari acaranya" ucap sarah, Irsyad yang mendengar hanya mengangguk

"Ya sudah kalau begitu, asyad pamit kerja dulu. Assalamu'alaikum" ucap asyad

"Wa'alaikumussalam"

Hari ini Irsyad kekantor polisi untuk bekerja sementara di perusahaan ia hanya sesekali jika ada yang perlu diurus sementara urusan yang lain ia serahkan pada hardi orang kepercayaannya dan sesekali papanya juga datang kekantor.

"Bro, kita harus menyelidiki kasus narkoba yang telah banyak menyebar disini, kita harus susun rencana yang matang untuk menangkap mereka" ucap atha pada irsyad

"Apakah tersangka sedang berada disekitar sini?" tanya dion

"Iya, namun ia sedang menyamar agar tidak terdeteksi oleh kita semua"ucap atha

"Perlu diketahui setelah saya selidiki ternyata istri bos narkoba ini sedang hamil besar, ia begitu menyayangi istrinya jadi ia tidak dapat berpergian jauh sehingga dia menyamar saat keluar agar tidak diketahui. informasinya yang saya tangkap ia mengandalkan anak buahnya untuk menggantikannya sementara dalam penyebaran narkoba dikalangan pengguna" jelas Irsyad pada anggotanya

Mereka pun menyusun rencana dan suatu perangkap dalam menangkap pelaku kasus penyebaran narkoba ini.

"Yasudah kita berangkat sekarang" ucap irsyad

Saat mereka telah sampai ditempat penggelapan narkoba, berbagai macam telah ada disana.

"Berhenti" ucap polisi dengan mengarahkan pistolnya

"Jangan bergerak" ucapnya lagi

Semua telah ditangkap kecuali tangan kanan bosnya, ia berhasil kabur dari tempat itu, irsyad dan atha yang melihatnya ikut mengejar pelaku itu

"Berhenti" Irsyad menembak kearah atas sebagai tanda peringatan, namun berkali-kali tidak dihiraukan pelaku terus saja berlari, namun di perjalanan pelaku terjebak dipinggir jurang mereka pun berhenti

"Serahkan diri anda sekarang"ucap atha berjalan mendekat pelaku ini saat ingin menangkapnya pelaku melakukan perlawanan

Bugh…

Bugh…

Bugh…

Saat pelaku pelaku sudah kewalahan dalam melakukan perlawanan, pelaku langsung mengeluarkan pisau yang telah ia sediakan. Menempatkan target pada Irsyad yang ada didekatnya. Namun, Irsyad tidak melihat pelaku memegang pisau sebab pisau itu disembunyikan dibelakang punggungnya.

Ssrek....

Pisau berhasil mengenai lengan kiri Irsyad, hal itu tidak membuat Irsyad menyerah ia berusaha bertahan sementara tangannya telah berlumur darah. Saat pelaku mulai berlari kembali menyelamatkan diri, Irsyad bertindak dengan cepat tangan kanannya yang masih menggenggam dengan kuat sebuah pistol.

Dor

Tembakan tepat mengenai kaki pelaku sehingga membuat pelaku jatuh tersungkur. Atha yang melihat itu, langsung menepuk pundak sahabatnya dan segera menangkap pelaku itu.

Tidak lama kemudian polisi lainnya menyusul atha dan irsyad, para pelaku lain telah diamankan dikantor polisi, sementara dua polisi segera pergi menyusul atha dan irsyad.

"Dion, tolong kamu bawa segera pelaku ini. Sebelumnya, bawa dulu dia kerumah sakit untuk diobati setelah itu segera proses" ucap atha

"Siap"ucap dion

"Bro, kamu masih kuat kan? Maaf tadi aku tidak cepat melepaskan pisau yang ada ditangan orang itu, sehingga kamu jadi terkena luka" ucap atha merasa bersalah

"Sudah, tidak apa. Ini hanya luka kecil, sudah sepatutnya kita itu berkorban" jawab Irsyad sambil terkekeh melihat wajah sahabatnya yang merasa bersalah

"Lo ya disaat seperti ini masih bisa tertawa" atha tidak menyangka dengan sahabat satunya ini

"Ayok sekarang kita kerumah sakit" ucap atha

"Syad Lo kuat nggak jalan, kalau nggak kuat sini naik ke punggung gue aja" atha sudah dengan posisi kuda-kuda

"Apaan sih, yang luka itu tangan aku bukan kaki. Aku bisa jalan sendiri" ucap Irsyad berjalan meninggalkan atha

"Ya kali aja kan syad. Lah, kok aku yang ditinggal seharusnya kan aku yang bantu dia, dasar kepala batu nggak ada tampang lemes nya gitu ya" berlari kecil mengejar langkah Irsyad

sekarang atha membawa irsyad kerumah sakit cahaya Pratama dan segera memarkirkan mobilnya, lalu membantu Irsyad untuk segera ditangani.

"Tolong!" teriak atha ia panik makin lama badan Irsyad semakin lemah

Saat itu zara baru keluar dari ruangan dan telah selesai menangani pasiennya dan zara sedang berbicara dengan perawat laki-laki sehingga mata atha tertuju pada zara. Namun, ia tidak memperhatikan bahwa perempuan itu zara, karena terlalu panik

"Maaf, tolong segera tangani teman saya" ucap atha

zara dan perawat laki-laki itu menoleh ke sumber suara. Ia juga tidak memperhatikan bahwa yang terluka didepannya itu adalah Irsyad sebab irsyad hanya tertunduk lemah.

"Ah iya pak, silahkan masuk keruangan pak" Atha membawa masuk Irsyad dibantu dengan perawat laki-laki itu.

"Kamu lagi tidak ada jadwal tugas lagi kan?" tanya zara pada perawat laki-laki

"Iya tidak ada, shift saya sudah habis" jawab perawat

"Kamu bisa bantu saya?" ucap zara sedang melihat luka ditangan pasiennya dan memakai hand Sanitizer dan memakai handscoon.

Perawat itu mengangguk setuju, zara meminta bantuan perawat itu untuk menyentuh lengan Irsyad untuk menyingkat pakaian irsyad. Bukan zara tidak bisa melakukannya, ia akan membantu pasiennya walaupun itu laki-laki jika dalam keadaan darurat atau terdesak, tidak ada tenaga medis laki-laki yang bisa membantunya maka ia akan melakukannya sendiri, sebab ia sadar harus membantu kepada sesama. Namun, jika ada perawat laki-laki ia sering meminta bantuan dalam menangani pasien laki-laki. Para tenaga medis lainnya juga sudah paham dan mereka tidak mempermasalahkannya.

Saat itu luka telah dibersihkan, diberi obat dan dibaluti oleh kasa yang steril menutupi luka. Irsyad yang sedang diobati terus memperhatikan zara tersenyum tipis sangat tipis tidak ada yang melihatnya.

Ia kagum dengan kerja zara yang teliti dan penuh kehati-hatian yang tambah membuat Irsyad senang ia meminta bantuan perawat laki-laki itu untuk membantu memegang lengannya, dari hal kecil ini Irsyad sedikit paham dengan kepribadian zara.

Sementara atha pandangannya terus menatap zara. Setelah pengobatan selesai zara ternyata baru menyadari ternyata pasien yang berada dihadapannya ialah Irsyad, membuat zara menjadi gugup namun tetap profesional.

"Luka nya sudah selesai diobati dan tidak perlu dijahit karna luka tidak terlalu parah dan dalam pak" ucap zara

"Iya terimakasih" ucap Irsyad tersenyum pada zara

"Ternyata bisa senyum juga nih singa galak" batin zara

"Ekhem" deheman atha melihat Irsyad yang terus tersenyum kearah zara

Irsyad segera tersadar dan merubah ekspresi wajah nya menjadi datar dan dingin kembali

"ya ampun ni orang, baru aja dia senyum. Eh malah mode dingin dan galaknya balik" batin zara

"Sepertinya bapak terlihat lemah, karna bapak banyak kehilangan darah, biar diinfus terlebih dahulu ya pak" ucap zara memberi kode pada perawat laki-laki

"Bapak silahkan istirahat terlebih dahulu disini, setelah infusnya habis baru bisa pulang ya pak" ucap zara

"Untuk obatnya silahkan nanti jika sudah mau pulang bapak tebus dibagian apotek ya pak, untuk mempercepat proses penyembuhan luka bapak"

"Kalau begitu kami permisi dulu pak, semoga lekas sembuh." Pamit zara sambil tersenyum dan keluar dari ruangan

"Ya ampun zara, kepribadiannya lemah lembut ya ternyata tidak seperti perdebatan dulu." Ucap atha

"Sudah cantik, baik, pintar pula"

"Aku sudah lama mencari informasi tentang zara syad" ucap atha

"Jaga tuh mata entar keluar dari tempatnya" ucap Irsyad

"Syad bantu aku untuk dapatkan zara dong syad" ucap atha dengan serius

Irsyad yang mendengar penuturan sahabatnya menatapnya dengan tajam. Membuat atha meneguk selivanya

"Kamu serius?" tanya Irsyad

"Iya aku serius, aku suka sama zara"

Mendengar ucapan sahabatnya Irsyad semakin kesal

"Terus kamu mau ngapain?" tanya Irsyad penasaran dengan perasaan atha

"Aku akan secepatnya melamar zara" ucap atha membuat Irsyad tidak tahan untuk tidak mengatakan kebenarannya

"Kamu terlambat" ucap Irsyad

"Ha, siapa yang sudah melamar zara"

"Saya" jawab Irsyad dengan lantang

"Lo jangan bohong deh syad, jangan runtuhin pertahanan gue. Lo tahukan gue baru jumpa dengan perempuan yang seperti gue cari selama ini" ucap atha ia memang baru ini merasakan perasaan yang berbeda pada zara diantara banyaknya wanita yang ingin dekat dengannya

"Tapi aku tidak bercanda atha, orangtua aku memang sudah melamarnya dan tadi pagi zara baru menjawab lamar itu" jelas Irsyad

Atha yang mendengar kebenaran itu diam mematung sejenak

"Jadi apa jawaban zara?" tanya atha

Irsyad mengangguk lalu tertunduk, ia tidak menyangka ternyata diluar banyak yang mengangumi calon istrinya termasuk sahabatnya sendiri.

"iya, dia terima" Irsyad tertunduk

"Semoga diberi kelancaran" ucap atha menepuk bahu irsyad

"Lo nggak marah?"

"Jodoh telah diatur dan lo pantas untuk zara" ucap atha

"Pantas aja dari tadi aku bahas zara, kamu lihat aku seperti musuh. Ternyata aku sedang berbicara di depan calon suaminya, nyali aku besar juga ya" gurau atha menggelengkan kepalanya

"Belum nikah sudah posesif gimana kalau sudah" ucapnya lagi

"coba ulangin lagi perkataan tadi" ucap Irsyad

sorot mata tajam

Terpopuler

Comments

Al Vian

Al Vian

lanjut Thor up banyakkkin

2023-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Menemukan Tasbih
3 Lantunan
4 jadi rebutan mantu
5 pertemuan 1 kesalahpahaman
6 Menyelesaikan kesalahpahaman
7 Zulfa vs kejiwaan
8 Istikharah Irsyad
9 Ketakutan Zafirah
10 Lamaran
11 Jeritan mama sarah
12 Penangkapan
13 Pemilik suara misteri
14 Panggilan bapak itu sebuah latihan?
15 Irsyad vs ahmad
16 Kembali melanggar aturan
17 Buk Bidan
18 Salah sangka
19 Perdebatan dimulai lagi
20 Seexited itu Irsyad?
21 Merias dan Sharing Ilmu
22 Sah
23 Merasa Bersalah
24 Bisa jawab pakai perasaan?
25 Mengagumi istri sendiri
26 Penjelasan Irsyad
27 Kecemburuan Zara dan Irsyad
28 Kurcaci dan Om pol
29 Keponakan dikira anak Zara
30 Ide Zara
31 Mual Sekeluarga Jadi Heboh
32 Irsyad Menagih Janji
33 Niat Jahil Jadi Salah Tingkah
34 Pagi Hari Penuh Emosi
35 Bella Berulah
36 Kemarahan Irsyad
37 Terbongkar
38 Ketenangan Irsyad Diusik
39 Mode Cuek on
40 Bab 40
41 Keluarga Yang Usil
42 Kejutan
43 Pakai Tepung
44 Bentar Lagi Calonnya Datang
45 Membujuk dari hati ke hati
46 Lemes
47 Teriak Berujung Salahpahaman
48 Ide Dion
49 Masa Jeruk Makan Jeruk
50 Ilyas vs Arga
51 Diam Seribu Bahasa
52 Perhatian Irsyad
53 LDR Pasangan Halal
54 Pakpol Dion pingsan
55 Misi Penyelidikan
56 Ibu Bela Negara
57 Tugas Penangkapan 1
58 Penangkapan Kasus 1 Selesai
59 Irsyad Cosplay Sebagai Nakes
60 Beda-beda tipis nggak papa
61 Perasaan yang terpendam
62 Zulfa lebih panik
63 Ada Hikmahnya
64 Istri Cerdas dalam Bertindak
65 Versi Mengendalikan Amarah Suami
66 Dekati Pencipta-Nya
67 Ikhlas
68 Introspeksi diri
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Perkenalan
2
Menemukan Tasbih
3
Lantunan
4
jadi rebutan mantu
5
pertemuan 1 kesalahpahaman
6
Menyelesaikan kesalahpahaman
7
Zulfa vs kejiwaan
8
Istikharah Irsyad
9
Ketakutan Zafirah
10
Lamaran
11
Jeritan mama sarah
12
Penangkapan
13
Pemilik suara misteri
14
Panggilan bapak itu sebuah latihan?
15
Irsyad vs ahmad
16
Kembali melanggar aturan
17
Buk Bidan
18
Salah sangka
19
Perdebatan dimulai lagi
20
Seexited itu Irsyad?
21
Merias dan Sharing Ilmu
22
Sah
23
Merasa Bersalah
24
Bisa jawab pakai perasaan?
25
Mengagumi istri sendiri
26
Penjelasan Irsyad
27
Kecemburuan Zara dan Irsyad
28
Kurcaci dan Om pol
29
Keponakan dikira anak Zara
30
Ide Zara
31
Mual Sekeluarga Jadi Heboh
32
Irsyad Menagih Janji
33
Niat Jahil Jadi Salah Tingkah
34
Pagi Hari Penuh Emosi
35
Bella Berulah
36
Kemarahan Irsyad
37
Terbongkar
38
Ketenangan Irsyad Diusik
39
Mode Cuek on
40
Bab 40
41
Keluarga Yang Usil
42
Kejutan
43
Pakai Tepung
44
Bentar Lagi Calonnya Datang
45
Membujuk dari hati ke hati
46
Lemes
47
Teriak Berujung Salahpahaman
48
Ide Dion
49
Masa Jeruk Makan Jeruk
50
Ilyas vs Arga
51
Diam Seribu Bahasa
52
Perhatian Irsyad
53
LDR Pasangan Halal
54
Pakpol Dion pingsan
55
Misi Penyelidikan
56
Ibu Bela Negara
57
Tugas Penangkapan 1
58
Penangkapan Kasus 1 Selesai
59
Irsyad Cosplay Sebagai Nakes
60
Beda-beda tipis nggak papa
61
Perasaan yang terpendam
62
Zulfa lebih panik
63
Ada Hikmahnya
64
Istri Cerdas dalam Bertindak
65
Versi Mengendalikan Amarah Suami
66
Dekati Pencipta-Nya
67
Ikhlas
68
Introspeksi diri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!