setelah selesai Tugasnya di lapangan Irsyad dan rekannya segera kembali ke kantor.
"Hei, bro! Sapa Atha
"Hmm" balas Irsyad
"Gimana tugasnya di lapangan? Tanya Atha
"Ya gitu deh, masih ada aja yang langgar peraturan lalu lintas. Ucap Irsyad
"Tugas Lo kan udah selesai ni disini, mau langsung ke perusahaan lagi?" tanya Atha
"iya. Lo juga udah kan? tanya Irsyad
Atha mengangguk sebagai jawaban
"Yaudah kita siap-siap lalu berangkat" ucap Irsyad
Atha merupakan asisten Irsyad. Irsyad menawarkan pekerjaan itu pada Atha karna iya percaya dengan Atha sekaligus sahabatnya. mereka sudah lama bersahabat sehingga mengetahui bagaimana karakter masing-masing dari mereka.
Setelah sampai dikantor. banyak sekali mata memandang mereka dengan dambaan. bagaimana tidak mereka berparas tampan membuat kaum hawa yang tidak bisa menjaga pandangannya terkesima dengan sosok yang berjalan dihadapannya. Inilah yang membuat Irsyad enggan untuk bekerja di perusahaan karena ia tahu, di perusahaan bagaimana cara berpakaian wanita yang jelas membuat Irsyad risih, dan tak lebih dari itu sudah banyak sekali para staf karyawannya yang memujinya secara terang terangan dan bahkan menyatakan cintanya.
"pagi pak" sapa satpam
"pagi" ucap Irsyad dan Atha
"Pagi pak, pagi pak ganteng" ucap para wanita yang mengagumi Irsyad
Irsyad hanya membalasnya dengan tatapan datar dan dingin. Tapi tak membuat para kaum wanita gentar, mereka telah terbiasa dengan sifat dan sikap bosnya.
Atha yang melihat sahabatnya hanya bisa menggelengkan kepala. Ia tahu betul bahwa Irsyad tidak menyukai wanita yang seperti itu.
didalam ruangan Irsyad tengah disibukan oleh pekerjaan. Datanglah sosok perempuan dan langsung masuk keruangan Irsyad tanpa mengetuk pintu.
"Irsyad......"Pekik Bella
"Aku kangen banget sama kamu" ucapnya lagi berjalan mendekati Irsyad
"Bella kamu ngapain kesini, keluar sekarang" ucap Irsyad dengan tegas
Bella keponakan dari paman Irsyad. ia telah lama menyukai Irsyad, tapi selalu diabaikan oleh Irsyad. seringkali Bella datang dan menganggu Irsyad.
"kamu ini kenapa sih Irsyad, yuk kita jalan-jalan" ucap Bella dengan suara dilembutkan.
"maaf aku lagi sibuk" ucap Irsyad
Irsyad segera mengambil telepon untuk menghubungi petugas keamanan.
"Tolong segera keruangan saya"ucap Irsyad dan langsung mematikan telepon secara sepihak.
Petugas telah datang. Ia telah paham dengan kode lirikan mata yang diisyaratkan oleh bosnya. Dan segera membawa Bella keluar dari ruangannya.
"syad aku masih mau sama kamu disini. Ih lepasin" ucap Bella.
pak Dadang petugas keamanan tetap membawa Bella keluar sudah menjadi kebiasaannya dalam mengeluarkan Bella dari ruangan bosnya.
"huff, dasar jelmaan nenek lampir" lirih Irsyad
Atha yang telah berdiri didepan pintu langsung masuk dan tertawa
"hahahaha(sambil memegang perutnya) si Bella ya? Tanya Atha
"dia itu udah lama suka sama Lo bro" ucap Atha
"gue nggak suka" jawab Irsyad
"lagian Lo juga cepetan cari calon, udah ditanya terus tu sama Tante Sarah (mama Irsyad)" ucap Atha
"nanti ada waktunya" ucapan andalan Irsyad
"lagian Lo juga nyuruh gue nyari calon, emang disitu juga udah ada? Tanya irsyad
Atha memandang Irsyad dengan datar lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dan mereka tertawa bersama.
"belum ada. Lagian ya kita kok samaan gini, padahal kan kita menarik kok dimata kaum hawa. Tapi tidak ada yang memikat" ucap Atha
"oh iya syad ini ada berkas yang harus ditanda tangani" Atha memberikan berkas kepada Irsyad.
Setelah pekerjaan kantor selesai Irsyad segera pulang. Dirumah kediaman Irsyad tengah berkumpul diruang tamu, bersama kakak Irsyad yang bernama Anisa bersama anaknya yang masih berumur 4 tahun bernama ara dan sekarang Anisa tengah mengandung anak kedua. Usia kandungannya menginjak 7 bulan. Anisa akan tinggal dirumah mamanya jika suaminya bertugas.
"Assalamu'alaikum" ucap Irsyad
"Wa'alaikumussalam" jawab Mereka
Haaaaa, papa...."teriak ara
Ara sudah terbiasa memanggil Irsyad dengan sebutan papa, karna dari kecil ia sangatlah dekat dengan Irsyad. Dan Irsyad pun tidak masalah dengan panggilan itu.
Irsyad langsung menggendong Ara. Irsyad begitu sayang terhadap ponakannya.
"wah! syad udah cocok banget tuh" ucap mama Sarah ia telah lama menginginkan Irsyad untuk menikah.
"syad kamu mau nggak sama anak temen mamah. Anaknya baik, terus dia sekarang kerja diru...
"asyad bisa cari sendiri kok mah"potong irsyad yang duduk memangku keponakannya
"mana coba, gak ada tu kamu kenalin ke mama." jawab mama
Herman yang melihat anaknya dan istrinya yang hampir setiap hari membahas nikah hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"kamu udah ada calon ya syad? Tanya Anisa
Irsyad yang mendapatkan pertanyaan tersebut hanya diam membeku. sedangkan mamanya sudah tahu dengan jawaban diamnya Irsyad.
"paman kamu nanya syad. Dia bilang Bella suka sama kamu, kata paman kamu mau nggak sama dia? Tanya sarah
"Tapi kalau mama si lebih baik jangan syad." ucapnya lagi
Sarah tahu betul bagaimana kepribadian Bella, yang membuatnya tidak mendukung anaknya bersama Bella. Ia memang menginginkan Irsyad segera menikah tapi ia juga tidak mau anaknya salah memilih pasangan.
"asyad juga tidak mau mah sama Bella. Dia itu terus aja gentayangan ganggu dikantor saat asyad kerja" jawab Irsyad membuat mama, papa, dan kakaknya tertawa.
"Ara sini sama umi, papa asyad mau istirahat dulu ya sayang" ucap Anisa pada anaknya.
Ara mengangguk dan berjalan mendekati uminya.
"yaudah asyad kamu bersihkan diri kamu, lalu makan dan istirahat" ucap mama
"iya mah" jawab Irsyad
Dirumah Irsyad biasa dipanggil dengan sebutan asyad dan panggilan itu hanya pada orang terdekatnya saja.
dikamar Irsyad kembali memandangi tasbih yang iya temukan tadi siang
"Cantik" ucap Irsyad
Irsyad tertidur dengan tangan masih memegang tasbih itu. tepat pukul 03.00 ia terbangun untuk sholat malam, kebiasaannya sewaktu belajar pondok pesantren membuatnya terbiasa sholat malam ia sholat dengan khusyuk dan berdzikir dengan tasbih yang ia temukan. Setelah selesai sholat ia kembali tidur. Dan diwaktu subuh kembali terbangun.
hari ini adalah hari weekend waktunya ia berlibur dari pekerjaannya. Setelah sarapan pagi, Ia berniat akan mengajak ponakannya untuk jalan-jalan.
"ayok kita jalan Ara" ajak Irsyad
"Hore! Ayok pah"jawab Ara
"umi Ara pergi dulu ya sama papa asyad" izin Ara
"iya sayang, hati-hati ya" jawab Anisa
Irsyad membawa keponakannya bermain di Playground permainan khusus anak-anak.
setelah Ara puas bermain mereka pergi kecafe untuk makan terlebih dahulu.
...----------------...
Dirumah sakit Zara baru saja selesai membantu dokter diruangan operasi. letih lah yang ia rasakan, akan tetapi itulah tugas seorang tenaga medis sebagai perantara yang Allah takdirkan untuk menolong mengobati sesama manusia. Saat itu ia kembali ke ruangannya duduk sejenak memejamkan mata untuk menghilangkan rasa lelahnya. setelah itu, ia membuka tasnya dan mencari sesuatu dan ternyata ia mencari tasbih kesayangannya.
"loh... Dimana ya, kok nggak ada. Perasaan aku taruh didalam tas deh. Dan semalam aku juga nggak ada keluarin" ucap Zara
Zara masih mengobrak-abrik tasnya.
Muncul lah Zulfa diruangan.
"kenapa? Tanya Zulfa
"ini aku lagi mencari tasbih aku. kok nggak ada ya" jawab Zara
"ketinggalan kali Ra"ucap Zulfa
"nggak kok, aku ingat kemaren aku masukin didalam tas ini" ucap Zara
"tenang beb, nanti kamu cari lagi ya siapa tau ada dirumah" ucap Zulfa
"kita makan siang yuk! Aku lapar ni, tadi habis nanganin pasien sendiri walaupun sama suster si, habisnya kamu di jadwalin ikut dokter Rafael keruangan operasi" lirih Zulfa
"yaudah ayok, mumpung masih jam segini, habis makan kita mampir dimesjid ya sholat" ucap Zara
"iya" jawab Zulfa
......................
"Pesan apa Ra?"tanya Zulfa
"aku pesan bakso aja deh" jawab Zara
"samain aja deh"jawab Zulfa
disela mereka makan muncullah dokter Rafael. Rafael juga menyukai Zara, karna itulah ia sering menjadwalkan Zara untuk ikut dalam kegiatannya. Namun Zara tidak tahu, ia sudah lama mengenal Rafael sejak ia magang sewaktu kuliah. Ia menganggap perhatian yang diberi oleh Rafael itu tidak lebih dari perhatian seorang kakak kepada adiknya. Karna ia tahu, sewaktu magang Rafael memiliki kekasih. Namun siapa sangka, Rafael telah putus dengan kekasihnya yang seorang model yang mengejar karirnya dan memutuskan Rafael secara sepihak. Tapi hal itu tidak diketahui oleh Zara.
"eh dok, siang dok" sapa Zulfa
"siang" jawab dokter Rafael
"saya boleh gabung makan bersama kalian"
Zulfa dan Zara saling melirik
"iya, silahkan kak" jawab Zara
Jika diluar dokter Rafael memintanya untuk tidak memanggilnya begitu formal, karena kedekatan mereka sedari dulu, membuat Zara tidak begitu risih, dan dokter Rafael yang sudah terbiasa dengan sikap dan sifat Zara, mengerti batasannya dengan Zara. Setelah makan selesai mereka berbincang sejenak. Dan tibalah waktu dzuhur.
"kak, kami pamit duluan ya kak" ucap Zara
"nggak bareng kakak aja? Tanya Rafael
"eh, nggak usah kak, kami duluan ya kak" ucap Zara
mereka menggunakan motor Zara karena tadi cuaca lagi panas dan mereka memutuskan untuk memakai motor. Saat ini mereka telah berada dilingkungan parkiran masjid. Mereka akan menunaikan sholat terlebih dahulu sebelum kembali bekerja.
......................
Irsyad dan Ara sudah berada diperjalanan akan pulang, namun mendengar sudah masuk waktu dzuhur, ia memutuskan untuk sholat terlebih dahulu.
"Ara, papa mau sholat dulu ya, di masjid ini" ucap Irsyad
"iya pah" jawaba Ara
Mereka pun berjalan kearah masjid, mengambil air wudhu dan masuk kedalam mesjid.
Saat masuk terdengar lantunan ayat suci yang sangat merdu, menusuk qalbu Irsyad yang sedang masuk kedalam mesjid. Irsyad tidak dapat melihat seorang wanita yang membaca lantunan ayat itu Karena terhalang oleh kain pembatas. tanpa disadari Irsyad mematung didepan pintu, hingga Ara berkata.
"pah katanya mau sholat" celetuk Ara
"eh iya sayang, papa sholat dulu ya. kamu jangan kemana-mana tunggu papa ya" ucap Irsyad
Irsyad pun melaksanakan sholat. dibarisan shaff wanita, ternyata Zafirah lah yang sedang melantunkan ayat suci dengan Zulfa yang ikut memperhatikan sahabatnya mengagumi keindahan dan dan merdunya suara sahabatnya. inilah yang membuat Zulfa merasa nyaman berteman dengan Zara yang membuat dirinya juga ikut dijalan yang benar.
Disisi lain, Ara yang masih kecil berjalan menyelusuri seluk beluk mesjid, saat itu ia juga mendengarkan lantunan ayat Al-qur'an berjalan mengikuti arah suara tersebut, tepat disaat melewati pembatas ia duduk disamping Zara yang sedang mengaji. Dan Zara sudah selesai dengan kegiatannya. Melirik kearah sampingnya yang ternyata ada anak kecil duduk melihatnya. Zara tersenyum
"Hei, anak cantik nama kamu siapa? Tanya Zara
"Ara"
"aduh gemesnya sayang" ucap Zara memegang pipi Ara. Ara yang mendapatkan perlakuan itu langsung merasa nyaman
"Zara udah jam segini, takutnya ada pasien lagi ra" ucap zulfa
Zara melirik jam didinding
"iya, yaudah yuk kita berangkat" ucap Zara . Saat itu iya melirik anak kecil yang duduk disampingnya
"adek, kamu sama siapa disini" tanya Zara sebelum meninggalkan Ara
" sama papa kak. papa lagi sholat" jawab Ara
" oo yaudah, kalau gitu, kakak pergi duluan ya sayang" ucap Zara sembari melambaikan tangan kearah Ara
...----------------...
Beberapa menit kemudian Irsyad telah selesai sholat, dan ia tidak mendengar lagi lantunan ayat suci, ia pun mencari Ara karena sebelum ia sholat Ara duduk didekatnya. Irsyad panik mencari Ara, ia segera mencari disekitar mesjid, ternyata Ara sedang duduk di barisan sholat wanita.
...****************...
aku berharap semoga kalian suka ya ceritanya ini murni dari pemikiran aku.
Mohon dukungan like, vote, komentar nya supaya aku semangat lanjutinnya
Terimakasih telah mampir
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments