Marisa ikut beraksi

Ingin rasanya Maryam tertawa melihat ekspresi Rayhan, tapi ditahannya

Bu lek mengucapkan terimakasih pada kedua santri dan memberi mereka sebagian buah untuk dibagi yang bertugas bersih bersih dan dua kotak puding untuk dibagi pada semua santri

Maryam melihat Hamam dan Yaser tak lagi di ruangan. Apakah mereka sedang Mandi?

Marisa langsung berdiri begitu melihat Maryam masuk lagi

"Tante, aku mau mandi. Gerah juga nich"

"Tapi kamu tidak bawa baju ganti Marisa " kali ini Rayhan yang menimpali.

" Pinjam punya Tante ya?" wajah polos Marisa memohon dengan memelas. Sulit ditolak. Tapi bagaimana kalau pak Kiai tak suka ?

Bukankah pak Kiai tak mau Maryam terlalu dekat dengan Rayhan?

Bulek yang ada di ruang itu melihat Maryam kesulitan.

Bu lek tidak tahu, kalau Rayhan ada udang di balik batu. Beliau hanya ingin berterimakasih dan membalas kebaikan Rayhan yang sudah mengantar anak anak pulang.

Lagi pula, rumah mereka cukup jauh, jadi Bu lek merasa tidak apa apa, bila Marisa ingin mandi. Dengan sudut matanya, Bu lek memberi persetujuan.

Tak apalah, setidaknya ada persetujuan dari Bu Lek.

" Oke, Tante ambilkan dulu bajunya ya." Maryam hendak melangkah.

"Marisa mau pilih te May."

Eh, koq gitu?

"Bentar, Tante ambilkan sekoper , Marisa tinggal pilih yang mana yang Marisa suka."

Untunglah Mary menemukan ide ini. Kalau tidak, anak gadis Rayhan ini tentu sudah mengikutinya ke kamar.

Dibawanya keluar baju bajunya. Ada beberapa diantaranya yang belum pernah dipakai Maryam.

karena pindah, Maryam juga mempersiapkan under wear baru, meski tidak banyak.

"Tara,,.ini dia...Dipilih dipilih...' Maryam menirukan pedang baju.

Marisa cukup senang dan memilih gamis warna peach.

Saat selesai mandi, Gadis itu tampak cantik dan lebih anggun.

Sudah hampir menjelang Maghrib, tapi pak Kyai belum pulang juga.

Bebek panggang lengkap sambal dan lalapan sudah terhidang di meja. Begitu juga capcay rebus dan acarnya.

" anak anak, makan dulu. "ajak Bu lek ramah "Nak Reyhan, silakan dahar juga." Bu lek mempersilakan Reyhan untuk makan malam. Dahar artinya juga makan dalam bahasa Jawa. digunakan kepada orang yang lebih tua atau orang yang di hormati

Reyhan adalah tamu dan untuk menjaga kesopanan, Bulek menggunakan kata tersebut.

mereka semua telah mulai mengambil hidangan di meja makan, Paman dan Bulek juga ada di kursinya, demikian juga Maryam.

Tapi Maryam hanya ikut duduk saja..

" Kamu tidak makan May?' Reyhan menatapnya.

"Tidak, aku nanti saja."

"Ih, Tante koq gitu sich. Entar makin kurus lho." Marisa langsung ikut bersuara. Segera di gesernya piringnya yang sudah berisi nasi , bebek panggang dan kelengkapannya ke arah Maryam.

Lalu mengambil piring lain dan mengisinya

"Tante masih kenyang , Marisa.. " Maryam kaget melihat tingkah Marisa.

"Mubadzir Tante." Marisa tak peduli dan langsung menyantap makanan di piring barunya .

Mau tak mau Maryam terpaksa memakan isi piring yang tadinya punya Marisa.

Sebenarnya Maryam juga sudah mulai lapar, tapi dia tidak ingin makan bersama mereka. Maryam ingin menemani pak Kiai nanti.

Tapi apa boleh buat.

Suasana makan malam pun tampak menawan. Paman berbincang dengan Rayhan. Marisa , disamping sibuk menyantap makanannya, tangan kirinya juga sibuk bergerak mengisi piring Maryam.

" Tante May suka sekali capcay rebus ini Bu Nyai sepuh ." kata Marisa di sela sela makannya pada Bu Lek. Dia ikut ikutan para santri tadi yang memanggil Bu lek Halimah dengan sebutan Bu Nyai sepuh.

"o ya?"

" Iya, bahkan seporsi ini kalau dibiarkan bisa habis sendiri oleh Tante May." kata Marisa lucu.

" Itu bukannya yang lagi bicara ini ya?" goda Maryam. Karena sebenarnya yang sering menghabiskan capcay porsi besar itu adalah Marisa. Meski Maryam pun juga sangat suka, tapi tidak sampai menghabiskan satu porsi, yang memang biasa nya untuk dua sampai tiga orang itu.

"He.he.he, iya ya?" Marisa malah bertanya tanpa dosa.

" Wah, perut gentong juga kamu ternyata." kali ini Yaser ikut menimpali. "Ga jadi naksir ah. Makannya banyak.....berat.."

Semua tertawa. Paman dan Bu Lek pun ikut tertawa .

Saat itulah. Pak Kiai masuk!

"

Terpopuler

Comments

Aji

Aji

keren

2023-11-24

0

Aji

Aji

Wah ...pak Kiai bakalan ngamuk ga ya?

jadi penasaran.....

2023-11-23

1

Aji

Aji

Wah ...pak Kiai bakalan ngamuk ga ya...?

jadi penasaran

2023-11-23

0

lihat semua
Episodes
1 Heboh
2 Maryam masih Tak Mengenali pak Kyai
3 Kegalauan Firdaus dan Maryam
4 Lamaran dilanjut Pernikahan.
5 Mendadak Bu Nyai
6 Malam Pertama
7 Haruskah menjanda lagi?
8 Poligami rasanya tidak buruk.....
9 Ikan Bakar dan Pepes Ikan
10 Suparman
11 Rayhan
12 Marisa
13 Apa Maksud Rayhan?
14 Rayhan mulai melancarkan Aksinya
15 Marisa ikut beraksi
16 Firdaus Malah merasa terasing.
17 Rayhan telah mulai Permainan
18 Aisyah Tak Mau jadi Yang Ke Dua
19 Haji Busri menjadi Bimbang
20 Tawaran Mengisi Pengajian Rutin
21 Fakta Menarik
22 Ayo Kita Bersinergi Pak Haji
23 Hari Pertama Firdaus dan Rayhan ber alih Tugas.
24 Rayhan Modus
25 Lampu Mobil pak Kiai menyorot mereka
26 Marisa mulai menyadari ada yang tak benar.
27 Mengapa Menangis?
28 Pak Kiai meragukan kesetiaan istrinya?
29 Haji Busri Membujuk Pak Kiai
30 Pak Kiai makin Kacau.
31 Jatuh Talak
32 Makin Meruncing
33 Salah Paham teturai
34 Rujuk.
35 Aisyah ditemukan.
36 Pak Haji membatalkan Perjodohan.
37 Kepergian Bu lek Halimah
38 Masalah Darsih, di suasana berkabung.
39 Jarwo ke pondok
40 Paman berniat menikah lagi.
41 Bu Lek Tun Tinggal Di Pondok Pesantren Firdaus.
42 Bu lek Tun Malu
43 Bu lek Tun mulai beraksi.
44 Maryam bertingkah Aneh.
45 Ternyata Maryam Sakit.
46 Menemukan Pil Tidur
47 Bu Lek masih membuat intrik
48 Bu Lek Tun jatuh
49 Di tuduh tukang Santet
50 Warga mendatangi Pondok Pesantren .
51 Pak Kiai berhasil meredam.
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Heboh
2
Maryam masih Tak Mengenali pak Kyai
3
Kegalauan Firdaus dan Maryam
4
Lamaran dilanjut Pernikahan.
5
Mendadak Bu Nyai
6
Malam Pertama
7
Haruskah menjanda lagi?
8
Poligami rasanya tidak buruk.....
9
Ikan Bakar dan Pepes Ikan
10
Suparman
11
Rayhan
12
Marisa
13
Apa Maksud Rayhan?
14
Rayhan mulai melancarkan Aksinya
15
Marisa ikut beraksi
16
Firdaus Malah merasa terasing.
17
Rayhan telah mulai Permainan
18
Aisyah Tak Mau jadi Yang Ke Dua
19
Haji Busri menjadi Bimbang
20
Tawaran Mengisi Pengajian Rutin
21
Fakta Menarik
22
Ayo Kita Bersinergi Pak Haji
23
Hari Pertama Firdaus dan Rayhan ber alih Tugas.
24
Rayhan Modus
25
Lampu Mobil pak Kiai menyorot mereka
26
Marisa mulai menyadari ada yang tak benar.
27
Mengapa Menangis?
28
Pak Kiai meragukan kesetiaan istrinya?
29
Haji Busri Membujuk Pak Kiai
30
Pak Kiai makin Kacau.
31
Jatuh Talak
32
Makin Meruncing
33
Salah Paham teturai
34
Rujuk.
35
Aisyah ditemukan.
36
Pak Haji membatalkan Perjodohan.
37
Kepergian Bu lek Halimah
38
Masalah Darsih, di suasana berkabung.
39
Jarwo ke pondok
40
Paman berniat menikah lagi.
41
Bu Lek Tun Tinggal Di Pondok Pesantren Firdaus.
42
Bu lek Tun Malu
43
Bu lek Tun mulai beraksi.
44
Maryam bertingkah Aneh.
45
Ternyata Maryam Sakit.
46
Menemukan Pil Tidur
47
Bu Lek masih membuat intrik
48
Bu Lek Tun jatuh
49
Di tuduh tukang Santet
50
Warga mendatangi Pondok Pesantren .
51
Pak Kiai berhasil meredam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!