"Paman tadi tidak memanggil Nak Maryam untuk menemui Haji Busri, semata mata hanya untuk menjaga perasaan beliau. Karena beliau belum tahu pernikahan Nak Maryam dan Firdaus. " Paman menjelaskan lag.
"Tapi bukan berarti, kami menutupi pernikahan kalian. Pernikahan harus diumumkan, agar tidak menimbulkan salah paham. Jadi tadi juga sudah disampaikan pada Haji Busri, bahwa Firdaus sudah menikah. Kalau pun perjodohan ini dilanjutkan , bagaimanapun Haji Busri harus siap kalau putri satu satunya bukanlah Bu Nyai pertama."
Nah kan. Arahnya pasti kesana.
Sungguh, Maryam telah siap menjalani pernikahan ini, andai pun finansial pak Kyai tidak mendukung pun, in syaa Alloh Maryam siap hidup berkesusahan, Bukankah sebelumnya Alloh juga sempat mengujinya dengan kekurangan finansial? Jadi , bila itu terjadi, bukan sesuatu yang berat untuk Maryam. Namun poligami?
Tak pernah terpikirkan di benaknya sama sekali.
"Hari sudah larut. Mari kita istirahat dulu. Jangan sampai terlambat bangun di sepertiga malam terakhir." Paman berdiri , di ikuti Bu Lik.
" Aku disini sebentar, Nyai." Firdaus minta ijin. Maryam hanya Mengangguk.
Seperti Firdaus, Maryam juga perlu waktu untuk sendiri.
Dikamar, Maryam tak bisa terpejam. Bayangan poligami terus menghantui. Mungkin inilah yang dimaksud pak Kyai tempo hari., soal penekanan sebagai "Bu Nyai"
Ya ya, Maryam pernah mendengar hal semacam ini. Menjadi Bu Nyai, berarti siap di poligami.
Akankah dia sanggup melewatinya?
Saat bersama Arnold, hal yang paling tidak bisa di toleransinya adalah perselingkuhan. Maryam sangat posesif dan kecurigaannya yang kadang tidak masuk akal, sering menimbulkan pertengkaran.
Karena terlalu cinta?
Rasanya tidak juga, tapi lebih karena "ego" yang tinggi. Nafsu untuk menguasai. perasaan memiliki dan tak ingin tertandingi.
Astaghfirullohal adzim.
Tidak kah itu ujub tingkat tinggi?
Maryam menghembuskan nafas berat.
Berat.
“ Maafkan aku mas . Aku bukan istri yang baik untukmu dulu. Tapi percayalah, aku akan menebusnya dengan senantiasa beramal shalih atas namamu, memohonkan ampunan untukmu, dan memanjatkan do’a terbaik untukmu. semoga engkau memaafkan ku.”
Bisik hati Maryam penuh sesal. Mengenang mendiang suaminya
Kini, setelah jadi istri pak Kyai, Maryam berjanji akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
“Maafkan aku juga pak Kyai. Tidak seharusnya aku mempersulit pak Kyai.” Bisik hati Maryam, mulai menyadari.
Pak Kyai masih muda, tampan dan kaya. Tidak adil rasanya bila harus terjebak hanya pada janda beranak dua yang sudah tidak muda lagi seperti dirinya. Kelak, akan kah dia masih mampu memenuhi hasrat pak Kyai yang usianya lebih muda beberapa tahun darinya. Lagi pula pernikahan dengannya juga bukan keinginan pak Kyai. Sejarah cinta mereka hanya karena terpaksa.
Layakkah ia ingin memonopoli pak Kyai?
Bukankah baik seandainya ada Bu Nyai yang lebih muda bisa menjadi teman sharingnya?
Satu hal lagi. Bukankah Alloh mengijinkan poligami?
Segala sesuatu, yang dibolehkan Alloh pasti ada kebaikan disana.
Maryam jadi membandingkan antara perselingkuhan dan poligami, keduanya sama sama berpasangan lebih dari satu orang wanita.
Dalam poligami, hak hak wanita, baik waktu maupun finansial tidak tercuri karena telah dibicarakan dengan transparan.
Tapi perselingkuhan dipenuhi kebohongan karena berusaha ditutupi. Akhirnya , pihak pertama dirugikan waktu dan mungkin juga finansial. Seharusnya menemani istri dan anak anaknya, tapi harus ke selingkuhannya.
Tingkat depresinya bun lebih tinggi.
Karena dalam poligami ada tanggung jawab menafkahi, seorang pria tentu tidak akan asal comot . Sehingga mengurangi bahaya penyakit menular dan lain lain Karena Gonta ganti pasangan seperti halnya di perselingkuhan.
Dan pada dasarnya, mayoritas Pria, tidak cukup puas hanya dengan satu wanita. Mengapa tidak diberi wadah halal dalam kerangka poligami? sehingga tidak terjadi perselingkuhan yang kadang akan berbuntut panjang. Bahkan kadang sampai terjadi pembunuhan.
Hih!
Maryam bergidik.
Pikirannya jadi kemana mana.
Kembali ke pak Kyai,
Bukankah pak Kyai layak berpoligami? Beliau kaya dan berakhlak mulia. Hartanya bahkan cukup untuk menafkahi empat orang istri sekaligus. Tentu saja akan mudah bagi beliau untuk berlaku adil.
Selama ini, pak Kyai juga memperlakukan dirinya dengan baik. Meski sejarah pernikahan mereka, tidak seperti orang lainnya yang memulai dengan cinta, Pak Kyai tetap menghargainya sebagai seorang istri. Menjadikan Maryam Ratu di pondok pesantrennya.
Maryam yakin,pak kyai mampu berlaku adil .
Berbekal pikiran ini, Maryam pun tenang.
Tak berapa lama, rasa kantuk menyerangnya.
Hingga saat pak Kyai masuk kamar, Maryam telah melayang ke mimpi indah.
Pak Kyai tersenyum memandangi bidadari cantiknya.
“ Nyai pasti kecapekan memikirkan kedatangan Haji Busri tadi “ gumamnya trenyuh.
Di satu sisi, Firdaus ingin berbakti pada Abah. Tidak ingin mengecewakan Abah dan sahabatnya.
Tapi di sisi lain, ia tak ingin menyakiti Maryam, istri tercintanya.
Firdaus menghela nafas panjang.
“Semoga Alloh memberi jalan keluar yang terbaik.” Do’a nya dalam hati. Dibelainya rambut istrinya, kemudian merebahkan diri di sampingnya.
Tak lama Firdaus pun terlelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments